KONSTRUKSI
BUSANA ANAK
Pola Busana Anak
Pola dapat diperoleh dengan dua macam cara yaitu pola jadi dan pola konstruksi.
Pola jadi ialah pola yang siap digunakan untuk membuat suatu pakaian. Pola ini dibuat
berdasarkan ukuran baku atau standar. Ukuran yang digunakan adalah dengan kode S
(Small), M (Medium), L (Large) XL (Ekstra Large), dst, atau dengan nomor misalnya
1,2,3,4 dan seterusnya.
Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran perorangan. pola-polanya
dibuat dengan cara menggambar pola secara matematik.
POLA BUSANA ANAK WANITA
Ukuran:
L. Badan : 66 cm
L. Pinggang : 56 cm
P. Punggung : 25 cm
L. Punggung : 24 cm
P. Bahu : 9 cm
P. Bebe dari
Lingkar leher : 48 cm
Keterangan
Tariklah garis datar dan tegak dari titik A. Ukurlah:
AB = ½ lingkar badan
LM = ½ lebar punggung
AC = BD = panjang punggung + 1 cm
FT = 1/10 x ½ lingkar badan
AE = ½ AB + 1 cm
PU = RN = panjang bahu
CD = AB
AX = 1 ½ cm
CF = ½ CD
XZ = ¼ lingkar pinggang + 2 cm untuk kupnat
CO = 1/8 x (½ lingkar badan) + 2 cm
XY = 1/10 lingkar pinggang
CP = 1/8 x (½ lingkar badan) + 1 cm
YY’ = 2 cm
DR = 1/8 x (½ lingkar badan) + 1 cm
BJ = ¼ lingkar pinggang + 2 cm untuk kupnat
DS = 1 cm
BI = 1/10 lingkar pinggang
AG = BL = ½ panjang punggung
II’ = 2 cm
GH = ½ lebar muka
Pola Dasar Lengan
Ukuran :
Lingkar kerung lengan: 26 cm Keterangan:
AC = BD = panjang rok
DE = 4 atau 5 cm
CC1 = 2 cm
EE1 = 1 ½ cm
Hubungkan titik E dengan garis lurus ke
ketiak sebagai garis sisi,
ukurlah AC, BD = panjang rok.
Pola bagian belakang dibuat sama dengan
pola bagian depan.
Mengubah Pola Menurut Dasar Garis Model
Ukuran :
L. Badan : 72 cm
P. Punggung : 30 cm
L. Punggung : 29 cm
P. Bahu : 10 cm
Keterangan
BD = AC = panjang punggung + 1 cm DT = 1 cm
CD = AB AG = BL = ½ panjang punggung
AE = ½ AB GH = ½ lebar punggung
CF = ½ CD LM = ½ lebar punggung
Ukuran :
P. Kemeja : 46 cm
L. Badan : 60 cm
L. Punggung : 30 cm
L. Leher : 29 cm
P. Lengan : 14 cm
½ L. Lengan : 12 cm
Rendah bahu : 3 cm
Rendah punggung : 14 cm
P. Punggung : 28 cm
Bagian depan:
AB = 2 cm
Keterangan:
AC = 3 cm (rendah bahu)
BD = rendah punggung
BE = panjang punggung
Dari titik N ditarik garis lurus ke bawah, sampai
AF = panjang kemeja
menyinggung garis pertolongan DL. Garis tersebut
Dari titik A, B, C, D, E dan F tariklah garis datar ke kanan.
dibagi tiga. Dari titik K diukur ke kanan 1 cm.
DL = ¼ lingkar badan ditambah 2 – 4 cm
Buatlah garis kerung lengan dari titik P ke R. Pada
FM = DL
sisi pinggang dikurangi 1 cm.
AG = 1/6 lingkar leher + 1 cm
AH = AG ditambah 1 ½ cm
CN = ½ lebar punggung
Pola Lengan
Keterangan :
Pola lengan
AB = panjang lengan
AC = AD = rendah punggung ditambah ½ cm
CC1 = DD1 = ½ AC dikurangi 1 cm
BE = BF = ½ ujung lengan
Garis C1A dibagi tiga dan garis AD dibagi dua, dari
titik C ke titik A dan titik D dibuat garis lengan
melalui titik yang telah ditentukan.
Pola kerah:
AB = ½ lingkar leher
AC = 5 cm
Pola Kerah, Pas Bahu
Pola kerah:
AB = ½ lingkar leher
AC = 5 cm
Pola Boord :
AB = ½ lingkar leher + 2 cm
Pola pas bahu :
AC = 3 cm
AB = ½ lebar punggung
AC = rendah bahu
lengkung
C. Pola Kemeja Lengan Panjang
Cara menggambar pola kemeja lengan panjang sama dengan
pola kemeja lengan pendek. Perbedaannya terletak pada
lengannya yang dibuat panjang.
Ukuran :
P. Celana : 26 cm
L. Pinggang : 56 cm
L. Panggul : 64 cm
L. Pesak : 45 cm
½ L. Paha : 21 cm
½ L. Kaki : 19 cm
Keterangan
AB = 3 cm, lebar ban pinggang
AC = 1/3 lingkar pesak + 4 cm Pola belakang:
EF = 2 ½ cm NQ = 5 cm
CG = ½ CF MP = 3 cm
BH = CG DT = 1 cm
dengan titik F. EO = 5 cm LU = 4 cm
CS = FX = 4 ½ cm. Bentuklah garis pesak dari titik X EE1 = 2 cm
ke titik E Hubungkan titik P dengan titik E1. buatlah garis
KDF + KL = ½ lingkar kaki dikurangi 2 cm. Dari titik pesak ke titik O. Dari titik O turun ½ cm.
L ke bawah 1 cm
Pola Celana Panjang
Ukuran :
P. Celana : 70 cm
L. Pinggang : 56 cm
L. Panggul : 64 cm
L. Pesak : 45 cm
½ L. Paha : 21 cm
½ L. Lutut : 17 cm
½ L. Kaki : 19 cm
Keterangan
AB = 3 cm, lebar ban pinggang
AC = 1/3 lingkar pesak ditambah 4 cm
AE = Panjang celana
CD = ½ CE dikurangi 5 cm
CF = ½ lingkar paha dikurangi 3 cm
FG = 2 ½ cm
CH = ½ CG
BT = CH
TR + T Q = ¼ lingkar pinggang. Titik Q hubungkan dengan titik C
CS = GH = 4 ½ cm. Bentuklah garis pesak dari X ke F
EL = CH ditambah 1 cm, T hubungkan dengan L, garis ini sebagai garis lipatan celana
LK = LO = ½ lingkar kaki celana dikurangi 1 ½ cm
MN + MP = ½ lingkar lutut dikurangi 2 cm. Hubungkan F ke P terus ke O. Garis ini sebagai garis pipa celana.
Bagian belakang:
Digambar berdasarkan pola bagian depan
Perubahannya :
RY = 2 cm
CC = 1 cm
NK tetap
QW naik 3 cm. Hubungkan Y dan W dengan garis lurus
YW = ¼ lingkar pinggang + 1 ½ cm untuk kupnat
YY = ½ YW. Lebar kupnat 1 ½ cm, panjang 9 cm
FV = 5 cm
FU = 2 cm. Hubungkan U dengan W, bentuklah garis pesak dari X ke V. Dari V turun ½ cm
PP1 = 4 cm
OO1 = 3 cm. Hubungkan titik V, P1 dan O1. Garis ini sebagai garis pipa