Anda di halaman 1dari 29

POLA

KONSTRUKSI
BUSANA ANAK
Pola Busana Anak

Pola dapat diperoleh dengan dua macam cara yaitu pola jadi dan pola konstruksi.
Pola jadi ialah pola yang siap digunakan untuk membuat suatu pakaian. Pola ini dibuat
berdasarkan ukuran baku atau standar. Ukuran yang digunakan adalah dengan kode S
(Small), M (Medium), L (Large) XL (Ekstra Large), dst, atau dengan nomor misalnya
1,2,3,4 dan seterusnya.
Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran perorangan. pola-polanya
dibuat dengan cara menggambar pola secara matematik.
POLA BUSANA ANAK WANITA

Pola dasar anak wanita ini dapat dipakai


untuk pola anak yang berumur 5 tahun
sampai 12 tahun. Pola dasar yang akan
digambar meliputi pola dasar badan, pola
dasar bebe anak, pola dasar bebe gantung
(A-Line), pola dasar lengan dan pola kerah.
A. POLA DASAR BADAN
Pola dasar badan berikut ini dibuat berdasarkan ukuran anak berumur 7 tahun.

Ukuran:
L. Badan : 66 cm
L. Pinggang : 56 cm
P. Punggung : 25 cm
L. Punggung : 24 cm
P. Bahu : 9 cm
P. Bebe dari
Lingkar leher : 48 cm
Keterangan
Tariklah garis datar dan tegak dari titik A. Ukurlah:
AB = ½ lingkar badan
LM = ½ lebar punggung
AC = BD = panjang punggung + 1 cm
FT = 1/10 x ½ lingkar badan
AE = ½ AB + 1 cm
PU = RN = panjang bahu
CD = AB
AX = 1 ½ cm
CF = ½ CD
XZ = ¼ lingkar pinggang + 2 cm untuk kupnat
CO = 1/8 x (½ lingkar badan) + 2 cm
XY = 1/10 lingkar pinggang
CP = 1/8 x (½ lingkar badan) + 1 cm
YY’ = 2 cm
DR = 1/8 x (½ lingkar badan) + 1 cm
BJ = ¼ lingkar pinggang + 2 cm untuk kupnat
DS = 1 cm
BI = 1/10 lingkar pinggang
AG = BL = ½ panjang punggung
II’ = 2 cm
GH = ½ lebar muka
Pola Dasar Lengan
Ukuran :
Lingkar kerung lengan: 26 cm Keterangan:

Panjang lengan : 13 cm AB = ¼ lingkar kerung lengan + 1 ½ cm


BI = panjang lengan
BC = BD = ½ lingkar kerung lengan
BC dibagi empat, BD dibagi tiga
EG = FH = 2 cm
Gambarlah garis lengan menurut titik yang
telah ditentukan, seperti terlihat pada
gambar 4-4.
B. Pola Dasar Bebe Anak dengan Garis Pinggang
Dari titik A dan B ukurlah ke bawah sama dgn panjang
rok, menghasilkan titik C dan D.
AC = panjang rok
BD = AC
DE = 5 cm
Titik E dihubungkan dgn garis pinggang sbg garis sisi.
Pola bagian belakang dibuat sama dgn bagian depan.

 Macam-macam ukuran yang diperlukan:


L. Badan : 66 cm
L. Pinggang : 56 cm
P. Punggung : 25 cm
L. Punggung : 24 cm
C. Pola Dasar Bebe Gantung (A-Line)

AC = BD = panjang rok
DE = 4 atau 5 cm
CC1 = 2 cm

EE1 = 1 ½ cm
Hubungkan titik E dengan garis lurus ke
ketiak sebagai garis sisi,
ukurlah AC, BD = panjang rok.
Pola bagian belakang dibuat sama dengan
pola bagian depan.
Mengubah Pola Menurut Dasar Garis Model

Model busana anak pada umumnya sangat sederhana garis-garisnya.


Ada lima macam dasar garis model yang digunakan pada busana
anak seperti yang terdapat model tersebut adalah :
Basque Cara Merubah Model Basque

1. Kutip atau gambarlah pola dasar bebe


anak sesuai dengan ukuran dan umur
anak. Garis pinggang dapat dinaikkan 2
sampai 3 cm.
2. Guntinglah pola tersebut pada garis
pinggang.
3. Tambahkan pada tengah muka dan
tengah belakang rok untuk kerutan
kurang lebih 7 cm atau tergantung pada
bahan yang digunakan. Tambahkan
kerutan pada bahan yang tipis dapat
lebih lebar.
Cara Mengubah Pola Model Empire
Garis Empire
1. Kutiplah atau gambarlah pola dasar bebe
gantung sesuai dengan ukuran dan umur
anak.
2. Ukurlah dari pinggangku atas kurang lebih ½
garis sisi, tariklah garis lurus ke tengah
muka. Pada tengah muka turunkan 2 cm,
kemudian buatla
3. h garis melengkung.
4. Ubahlah pola rok sesuai dengan model. Pola
rok dibagi dua, lalu guntinglah jangan
sampai putus pada pinggang kemudian
kembangkan 5 a 7 cm (gambar 4-17).
5. Pada tengah muka tambahkan selebar 8
Garis Princess
1. Kutiplah atau gambarlah pola dasar bebe
anak sesuai dengan ukuran.
2. Buatlah garis princess dari pertengahan bahu
sampai ke garis kelim. Sebagian kup
dihilangkan pada garis hias dan sebagian
pada garis sisi (Gambar 4-18).
3. Kutiplah pola I, II, III, dan IV. Guntinglah dan
kembangkan masing-masing seperti pada
gambar 4-19.
A-Line

1. Kutiplah atau gambarlah pola dasar bebe anak


sesuai dengan ukuran.
2. Tentukan garis hias kurang lebih 5 cm dari garis
leher.
3. Guntinglah garis tersebut sampai putus, lalu
kembangkan selebar 2 x lebar dalam lipit = 2 x 8 cm.
Garis long torso
1. Kutiplah atau gambarlah pola dasar bebe anak menurut ukuran yang sesuai. Turunkan garis pinggang kurang
lebih 7 cm.
2. Guntinglah garis tersebut sampai putus, kemudian kembangkan rok sesuai dengan model.
Pola Busana Anak Laki-Laki
Untuk membuat busana anak laki-laki sama halnya dengan
membuat busana anak wanita yang didahului dengan
membuat pola. Pola untuk anak pria lebih sederhana. Berikut
ini akan disajikan pembuatan pola dasar badan, pola kemeja
dan pola celana.
A. Pola Dasar Badan Anak Laki-laki

Ukuran :
L. Badan : 72 cm
P. Punggung : 30 cm
L. Punggung : 29 cm
P. Bahu : 10 cm
Keterangan

AB = ½ lingkar badan DU = 1/6 lingkar leher

BD = AC = panjang punggung + 1 cm DT = 1 cm

CD = AB AG = BL = ½ panjang punggung

AE = ½ AB GH = ½ lebar punggung

CF = ½ CD LM = ½ lebar punggung

CQ = 1/6 lingkar leher + 1 cm FK = 3 cm

CP = 1/6 lingkar leher PN = UO = panjang bahu


B. Pola Kemeja Lengan Pendek

Ukuran :
P. Kemeja : 46 cm
L. Badan : 60 cm
L. Punggung : 30 cm
L. Leher : 29 cm
P. Lengan : 14 cm
½ L. Lengan : 12 cm
Rendah bahu : 3 cm
Rendah punggung : 14 cm
P. Punggung : 28 cm
Bagian depan:

AB = 2 cm
Keterangan:
AC = 3 cm (rendah bahu)

BD = rendah punggung

BE = panjang punggung
Dari titik N ditarik garis lurus ke bawah, sampai
AF = panjang kemeja
menyinggung garis pertolongan DL. Garis tersebut
Dari titik A, B, C, D, E dan F tariklah garis datar ke kanan.
dibagi tiga. Dari titik K diukur ke kanan 1 cm.
DL = ¼ lingkar badan ditambah 2 – 4 cm
Buatlah garis kerung lengan dari titik P ke R. Pada
FM = DL
sisi pinggang dikurangi 1 cm.
AG = 1/6 lingkar leher + 1 cm

AH = AG ditambah 1 ½ cm

CN = ½ lebar punggung
Pola Lengan
Keterangan :
Pola lengan
AB = panjang lengan
AC = AD = rendah punggung ditambah ½ cm
CC1 = DD1 = ½ AC dikurangi 1 cm
BE = BF = ½ ujung lengan
Garis C1A dibagi tiga dan garis AD dibagi dua, dari
titik C ke titik A dan titik D dibuat garis lengan
melalui titik yang telah ditentukan.
Pola kerah:
AB = ½ lingkar leher
AC = 5 cm
Pola Kerah, Pas Bahu
Pola kerah:
AB = ½ lingkar leher
AC = 5 cm
Pola Boord :
AB = ½ lingkar leher + 2 cm
Pola pas bahu :
AC = 3 cm
AB = ½ lebar punggung

AC = rendah bahu

CD = 1/6 lingkar leher + 1 cm

DE = 1/10 lebar punggung

EG = HN pola depan. Titik E dan C dihubungkan dgn garis

lengkung
C. Pola Kemeja Lengan Panjang
Cara menggambar pola kemeja lengan panjang sama dengan
pola kemeja lengan pendek. Perbedaannya terletak pada
lengannya yang dibuat panjang.

Ukuran Usia 7 Tahun:


P. Kemeja : 48 cm
L. Badan : 68 cm
L. Punggung : 34 cm
L. Leher : 30 cm
P. Lengan : 45 cm
½ L. Lengan : 12 cm
Rendah bahu : 4 cm
Rendah punggung : 14 cm
P. Punggung : 30 cm
Pola Lengan Panjang
Keterangan:
Pola lengan :
AB = panjang lengan dikurangi lebar manset 4 a 5 cm
AC = AD = rendah punggung ditambah ½ cm
CC1 = DD1 = ½ AC dikurangi 1 cm
CM = ½ CN dikurangi 2 cm
GH = GH1 = ½ ujung lengan
BK = BL = GH dikurangi 2 cm
BL = YL
YZ = panjang belahan 7 cm
Manset:
AB = KL pada pola lengan
AC = lebar manset
D. Pola Celana Pendek

Ukuran :
P. Celana : 26 cm
L. Pinggang : 56 cm
L. Panggul : 64 cm
L. Pesak : 45 cm
½ L. Paha : 21 cm
½ L. Kaki : 19 cm
Keterangan
AB = 3 cm, lebar ban pinggang
AC = 1/3 lingkar pesak + 4 cm Pola belakang:

AD = panjang celana Digambar berdasarkan pola bagian depan

CE = ½ lingkar paha dikurangi 3 cm Perubahannya:

EF = 2 ½ cm NQ = 5 cm

CG = ½ CF MP = 3 cm

BH = CG DT = 1 cm

DK = BH ditambah 1 cm Hubungkan titik Q dan titik T.

HN + HM = ¼ lingkar pinggang. Titik M dihubungkan QP1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 5 cm

dengan titik F. EO = 5 cm LU = 4 cm
CS = FX = 4 ½ cm. Bentuklah garis pesak dari titik X EE1 = 2 cm
ke titik E Hubungkan titik P dengan titik E1. buatlah garis
KDF + KL = ½ lingkar kaki dikurangi 2 cm. Dari titik pesak ke titik O. Dari titik O turun ½ cm.
L ke bawah 1 cm
Pola Celana Panjang

Ukuran :
P. Celana : 70 cm
L. Pinggang : 56 cm
L. Panggul : 64 cm
L. Pesak : 45 cm
½ L. Paha : 21 cm
½ L. Lutut : 17 cm
½ L. Kaki : 19 cm
Keterangan
AB = 3 cm, lebar ban pinggang
AC = 1/3 lingkar pesak ditambah 4 cm
AE = Panjang celana
CD = ½ CE dikurangi 5 cm
CF = ½ lingkar paha dikurangi 3 cm
FG = 2 ½ cm
CH = ½ CG
BT = CH
TR + T Q = ¼ lingkar pinggang. Titik Q hubungkan dengan titik C
CS = GH = 4 ½ cm. Bentuklah garis pesak dari X ke F
EL = CH ditambah 1 cm, T hubungkan dengan L, garis ini sebagai garis lipatan celana
LK = LO = ½ lingkar kaki celana dikurangi 1 ½ cm
MN + MP = ½ lingkar lutut dikurangi 2 cm. Hubungkan F ke P terus ke O. Garis ini sebagai garis pipa celana.
Bagian belakang:
Digambar berdasarkan pola bagian depan
Perubahannya :
RY = 2 cm
CC = 1 cm
NK tetap
QW naik 3 cm. Hubungkan Y dan W dengan garis lurus
YW = ¼ lingkar pinggang + 1 ½ cm untuk kupnat
YY = ½ YW. Lebar kupnat 1 ½ cm, panjang 9 cm
FV = 5 cm
FU = 2 cm. Hubungkan U dengan W, bentuklah garis pesak dari X ke V. Dari V turun ½ cm
PP1 = 4 cm

OO1 = 3 cm. Hubungkan titik V, P1 dan O1. Garis ini sebagai garis pipa

SX + S1X1 = ½ lingkar panggul + cm


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai