Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Bank Syariah
Dosen Pengampu : Dra. Embun Duriany S., MM

Nama : Audi Zacki Syihab


NIM: 4.42.18.0.05

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
1. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli
a. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan
produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta
mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung
dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi
menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.
b. Menurut Mowen, perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan,
mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
c. Menurut Schiffman dan Kanuk, perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh
seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak
pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
seseorang tersebut.
Dari pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian perilaku
konsumen adalah suatu proses yang berkaitan dengan proses pembelian, pada saat itu
konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan
pengevaluasian produk.

2. Teori Perilaku Konsumen


Menurut Swastha dan Handoko (2000:27), beliau membagi teori perilaku konsumen
menjadi empat jenis, yaitu:
a. Teori Ekonomi Mikro. Dalam teori ini menjelaskan bahwa keputusan untuk membeli
merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha
menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling
banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.
b. Teori Psikologis. Teori ini mendasari faktor-faktor psikologis individu untuk selalu
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan, yang merupakan penerapan dari teori-
teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.
c. Teori Sosiologis. Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara
individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan
perilaku kelompok dari pada perilaku individu.
d. Teori Anthropologis. Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan
pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah
kelompok masyarakat luas antara lain: kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur
(kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.

3. Konsep Perilaku Pelanggan


a. Menjelaskan perilaku pelanggan dengan menghubungkan pengetahuan terhadap alternatif
pilihan perilaku dengan pengetahuan tentang diri sendiri.
b. Menciptakan arah konstruksi perilaku pelanggan
c. Memahami perilaku beli merupakan komponen utama dari intelligent pemasaran dan
kemampuan untuk meresponsnya.
d. Menjelaskan nilai yang dipersaksikan pelanggan
e. Menjelaskan keputusan pembelian pelanggan, setelah mereka mengemukakan
persepsinya tentang nilai.
f. Aplikasi perilaku pembelian dan pengambilan keputusan manajerial.

Konsep perilaku pelanggan dalam kegiatan pemasaran maupun dalam riset pemasaran
banyak digunakan khususnya ketika marketer ingin mengetahui :
a. Seberapa besar harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu produk atau
seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh pelanggan; digunakan untuk rancangan
kualitas
b. Pengaruh karakteristik pelanggan terhadap respons beli konsumen; digunakan untuk
menyusun strategi segmentasi
c. Sikap konsumen terhadap atribut produk; digunakan menyusun strategi positioning dan
pengembangan produk
d. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk; digunakan menyusun
pengembangan produk
e. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor dapat digunakan untuk
pengembangan distribusi
f. Tanggapan terhadap iklan dapat digunakan untuk pengembangan strategi periklanan
g. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value; digunakan untuk strategi
mempertahankan pelanggan
h. Persepsi pelanggan terhadap nilai; dapat digunakan untuk memperbaiki posisi pasar,
harga dan pengembalian investasi

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Beli Konsumen


a. Cultural (Budaya)
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh
manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku
manusia dalam masyarakat yang ada. Faktor budaya terdiri dari kultur, sub-kultur dan
kelas sosial. Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen karena seseorang cenderung akan mengikuti budaya di
daerah tempat tinggalnya. Konsep dari budaya yang dimaksud adalah sekumpulan nilai,
persepsi, preferensi, dan perilaku tertentu yang diperoleh dari lingkungan keluarga,
agama, kebangsaan, ras dan geografis. Sehingga membuat mareketer dapat membentuk
banyak segmen pasar penting dan merancang produk serta bauran pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan segmen.
b. Social class (Kelas Sosial)
Kelas sosial merupakan kesatuan sosial yang menjadi tempat individu berinteraksi
satu sama lain karena adanya hubungan di antara mereka. Masyarakat memiliki
stratifikasi atau kelas sosial tertentu kelas sosial yang dimaksud adalah pembagian
kelompok masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara
sistematis, anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang sama. Sehingga
marketer perlu memutuskan bauran pemasaran pada satu kelas social yang memiliki
preferensi produk dan brand yang berbeda sesuai dengan kelas sosial mereka.
c. Reference Groups (Kelompok Acuan)
kelompok acuan atau referensi merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran
seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilaku. Sehingga marketer perlu
mengidentifikasi kelompok acuan pelanggan yang mempunyai pengaruh kuat terhadap
pilihan produk dan merek.
d. Family (Keluarga)
Keluarga merupakan organisasi kecil yang penting dalam mempengaruhi perilaku
anggotanya yang bersumber dari orangtua. Suami-istri-anak memiliki peran yang berbeda
dalam mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Sehingga marketer perlu mengenali
peran yang relative dominan antara Suami-istri-anak yang mempengaruhi dalam membeli
beragam produk dan jasa.

5. Contoh Kasus Perilaku Konsumen


Pelonggaran LTV Geliatkan Industri Pembiayaan
Jakarta, CNBC Indonesia- Penurunan suku bunga acuan BI pada bulan September 2019 yang
dibarengi dengan pelonggaran kebijakan LTV untuk uang muka kendaraan bermotor 5% -
10% disambut baik oleh para pelaku industri pembiayaan. Menurut Ketua Umum APPI,
Suwandi Wiratno, penurunan LTV ini akan sangat bermanfaat bagi perbankan yang memiliki
perusahaan pembiayaan karena bisa bersama-sama membiayai kredit konsumen, sehingga
bisa menggeliatkan industri perbankan. Sementara untuk penjualan kendaraan masih
stagnan yang disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen. Dengan perubahan
perilaku konsumen tersebut dapat mempengaruhi terhadap pembelian terhadap suatu produk.
Dan berdampak terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Daftar Pustaka
Hasan, Ali. 2014. Marketing dan kasus-kasus pilihan. Yogyakarta : CAPS (Center for
Academic Publishing Service)
https://www.jurnal.id/id/blog/perilaku-konsumen-pengertian-dan-faktor-yang-
mempengaruhinya/. Diakses pada 16 April 2020
https://medium.com/@indotesis/pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-
konsumen-5c6c56d179f7. Diakses pada 15 April 2020
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191001140452-8-103538/pelonggaran-ltv-
geliatkan-industri-pembiayaan. Diakses pada 10 April 2020

Anda mungkin juga menyukai