Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH (SPIP)

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2022

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER


DAYA MANUSIA
KABUPATEN KLUNGKUNG 2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) didasarkan pada Peraturan


Pemerintahan Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). SPIP
merupakan suatu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi. Adapun tujuan penyelenggaraan SPIP adalah untuk :
1. Kegiatan yang efektif dan efisien;
2. Keadaan Laporan Keuangan;
3. Pengamanan Aset Negara; dan
4. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

1.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 70 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah pada
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang
kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia yang menjadi kewenangan Daerah.
Sedangkan fungsi dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis badan
kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan
daerah; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1.2 Struktur Organisasi


Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagaimana
merupakan badan Tipe B dengan susunan organisasi terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat yang membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
c. Bidang Informasi, Pengadaan dan Pemberhentian;
d. Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi Aparatur;

2
e. Bidang Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan;
f. Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Klungkung apabila dituangkan dalam bagan akan nampak seperti gambar
berikut :

1.3 Sumber Daya Manusia


Dalam Pelaksanaan dan untuk mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Klungkung, sumber daya manusia Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia berdasarkan kualifikasi pendidikan dan berdasarkan Pangkat dan Golongan
Ruang sebagai berikut :
a. Data Pegawai berdasarkan kualifikasi pendidikan
No. Pendidikan Jumlah
1. S2 9 Orang
2. S1 28 Orang
3. SLTA 3 Orang
Jumlah 40 Orang

b. Data Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruang


No. Pangkat Golongan Ruang Jumlah
1 Pembina Utama Muda IV/c 1 Orang
2 Pembina Tingkat I IV/b 1 Orang
3 Pembina IV/a 2 Orang
4 Penata Tingkat I III/d 8 Orang
5 Penata III/c 7 Orang

3
6 Penata Muda Tingkat I III/b 11 Orang
7 Penata Muda III/a 7 Orang
8 Pengatur Tingkat I II/d 3 Orang
Jumlah 40 Orang

1.4 Sarana dan Prasarana


Berdasarkan SIMDA Aset Tahun 2021, dapat diperoleh data untuk jumlah aset pada
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebanyak 169 buah dan nilai
barangnya sebesar Rp. 1.446.500.890,- . Semua aset dalam kondisi baik dan digunakan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan kantor.

1.5 Isu-isu Strategis


Beberapa isu strategis yang mendasari program dan kegiatan Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung yaitu :
a. Kompetensi ASN belum optimal;
b. Disiplin PNS belum optimal; dan
c. Pengajuan Usul Kenaikan Pangkat dan Usul Pensiun PNS yang belum lesspaper
Visi
“Terwujudnya Klungkung yang unggul dan sejahtera”
Misi
“Terwujudnya Pemerintahan yang Responsif, Transparan, Santun dan Inovatif dengan
menjaga kepastian hukum dan stabilitas politik”
Tujuan dan Sasaran :
Terwujudnya Pegawai ASN Berkinerja Tinggi
Sasaran :
Terwujudnya Pegawai ASN berkinerja tinggi dengan indikator Indek Profesionalitas ASN
Strategi dan Kebijakan
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran
akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Strategi untuk
mencapai tujuan dan sasaran Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Klungkung dihasilkan dari hasil analisis lingkungan strategis.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam
mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat eksternal yaitu
kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor lingkungan strategis yang dihadapi,
maka strategi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian beberapa sasaran yang telah

4
ditetapkan adalah sebagai berikut :
Strategi dan Kebijakan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Terwujudnya 1. Tersedianya 2. Pemetaan 1. Peta Jabatan
pegawai ASN sesuai kebutuhan ASN 2. Pola karir
ASN kebutuhan 3. Pemetaan 3. AKPK
berkinerja dan kebutuhan 4. Tim Seleksi JPT
tinggi kompetensi kompetensi ASN 5. Panitia Seleksi CPNS
4. Assesment 6. Anjab dan ABK
2. Optimalnya Pelayanan Prima 1. SIMPEG
Layanan 2. Standar Pelayanan
Kepegawaian Publik
3. SOP
4. SKM
3. Meningkatnya Sistem aplikasi 1. Absensi elektronik
Disiplin ASN terintegrasi dan (Sisenso dan E-Jasa)
pengawasan 2. Pembentukan Tim
GDN
3. Pembentukan
BAPEK
4. Penetapan Hari Kerja
dan Jam Kerja
5. Penetapan Kode Etik
ASN

5
BAB II
PELAKSANAAN SPIP

Berdasarkan Pasal 43 Peraturan Bupati Klungkung Nomor 39 Tahun 2018 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, maka Kepala Perangkat Daerah berkewajiban melakukan
pemantauan Sistem Pengendaian Intern (SPI) dan dilaksanakan melalui pemantauan
berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut hasil audit dan reviu lainnya. Sesuai dengan
Peraturan Bupati tersebut , dengan ini kami sampaikan Laporan Penyelenggaraan SPIP pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klugkung untuk Tahun 2021
dengan pokok-pokok sebagai berikut ;

I. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian adalah kondisi dalam instansi Pemerintah yang dapat
membangun kesadaran semua personil akan pentingnya pengendalian intern dalam
menjalankan aktivitas yang menjadi tanggungjawabnya. Dalam lingkungan pengendalian
terdapat 8 (delapan) unsur.
Secara umum Penerapan SPIP unsur lingkungan pengendalian serta bukti
pendukungnya pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Klugkung dapat dilihat pada tabel berikut :
Unsur Lingkungan
No Bukti Pendukung Keterangan
Pengendalian
1. Penegakan integritas Kebijakan dan SOP yang mengatur tentang
dan nilai etika aturan perilaku (kode etik)
Baliho bebas pungutan liar
Surat Teguran / Sanksi bagi PNS

2. Komitmen terhadap Adanya kebijakan kepala daerah yang


kompetensi. mengatur tentang: 1. Standar kompetensi
seluruh jabatan yang mengatur kriteria atau
standar kompetensi teknis (pendidikan,
ketrampilan, keahlian) dan soft kompetensi
(antara lain kemampuan manajerial,
kemampuan analisis);
Pengiriman Diklat
3. Kepemimpinan yang Renja, Apel pagi
kondusif.

4. Pembentukan struktur Perbup No. 70 Tahun 2021 tentang


organisasi yang sesuai Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dengan kebutuhan. dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat
Daerah

5. Pendelegasian Perbup Pendelegasian Wewenang;


wewenang dan Disposisi Surat

6
tanggung jawab yang
tepat
6. Penyusunan dan Workshop, Bimtek, rapat Staf, FGD
penerapan kebijakan
yang sehat tentang
pembinaan sumber
dayamanusia.
7. Perwujudan peran Melakukan evaluasi dan monitoring atasan
aparat pengawasan sebagai bentuk pembinaan
intern pemerintah
yang efektif.
8. Hubungan kerja yang Rapat koordinasi
baik dengan Instansi
Pemerintah terkait.

II. Penilaian Resiko


Penilaian resiko merupakan salah satu unsur penting dalam penerapan SPIP. Dengan
adanya penilaian resiko ini, SKPD dapat mengidentifikasi kendala serta hambatan baik
secara internal maupun secara eksternal yang akan mempengaruhi tercapainya tujuan SKPD
dalam melakukan analisis serta menentukan langkah-langkah antisipasi.
Dalam unsur penilaian resiko ini terdapat 2 (dua) unsur yaitu unsur identifikasi resiko
dan unsur analisi resiko seperti yang terdapat dalam tabel dibawah :
No Unsur/Kriteria Bukti Pendukung Keterangan
1 Penetapan Tujuan Instansi Renstra dan Renja
SKPD
2 Penetapan Tujuan pada Tingkat Renja, RKA, DPA
Kegiatan
3 Identifikasi Resiko Sudah dilakukan
4 Analisis Resiko Sudah dilakukan
5 Mengelola Resiko selama Perubahan Belum dilakukan

III. Kegiatan Pengendalian


Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko,
penetapan dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi resiko yang telah dilaksanakan secara efektif.
Secara umum penerapan SPIP unsur pengendalian serta bukti pendukungnya pada
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klugkung dapat
dilihat pada tabel berikut :
No Unsur/Kriteria Bukti Pendukung Keterangan
1 Reviu atas kinerja Instansi LKjIP
2 Pembinaan SDM Diklat, Anjab SKPD
3 Pengendalian Pengelolaan SOP
Sistem Informasi

7
IV. Informasi dan Komunikasi
Penerapan unsur informasi dan komunikasi dalam Instansi Pemerintah memegang
peranan yang sangat penting. Informasi-informasi yang diterima harus mampu disaring oleh
lnstansi Pemerintah untuk menjaring informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Informasi
tersebut kemudian perlu dikomunikasikan untuk mendapat umpan balik. Untuk itu
dibutuhkan komunikasi yang efektif (segala arah/atas ke bawah maupun bawah ke atas dan
sebagainya). Dengan komunikasi yang efektif memungkinkan seluruh pimpinan dan
pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta aspek pengendalian penting yang
terkait dapat berjalan dengan secara memadai.
Pelaksanaan Unsur lnformasi dan Komunikasi pada Dinas Komunikasi dan
lnformatika Kabupaten Klungkung sebagai berikut:
No Unsur Bukti Pendukung Keterangan
1 Informasi Notulen Rapat, Laporan,
Agenda Surat Masuk,
Website
2 Komunikasi Papan Informasi, Surat
Edaran Pengumuman

V. Pemantauan
Pemantauan sistem pengendalian intern adalah suatu proses pengendalian kualitas
kinerja pengendalian intern dalam suatu periode. Pemantauan pengendalian intern pada
dasarnya adalah memastikan bahwa sistem pengendalian intern pada suatu instansi
pemerintah berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan yang dilakukan
telah dilaksanakan sesuai dengan perkembangan.
Pemantauan yang efektif dapat menjamin terlaksananya kegiatan secara efektif dan
efesien, keandalan laporan, pengamanan aset serta ketaatan terhadap perundang-undangan.
Dalam pelaksanaan pemantauan dibutuhkan aturan/kebijakan/prosedur yang
memadai untuk menjamin kegiatan pemantauan dilaksanakan secara berkelanjutan, jelas,
terarah dan taat hukum. Secara umum pelaksanaan kegiatan pemantauan di Lingkungan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung
sebagai berikut :
No Uraian Bukti Pendukung Keterangan
1 Pemantauan Berkelanjutan Tidak ada Laporan belum ada
2 Evaluasi Terpisah Tidak ada
3 Penyelesaian Audit SOP

8
BAB III
KESIMPULAN

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung secara umum mengacu pada
Peraturan Bupati Klungkung Nomor 39 Tahun 2018 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
Sesuai dengan hasil penerapan terhadap unsur-unsur SPIP pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung Tahun 2021, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
No Unsur Permasalahan Solusi
1 Lingkungan 1. Dilaksanakan apabila ada 1. Pendokumentasian
Pengendalian sesuatu yang akan kegiatan dan
dilakukan penyimpanan
2. Sekedar memenuhi arsip/dokumen secara
permohonan dari sistematis/tertata
penyelengara 2. Mengedepankan
komitmen untuk
memberikan pelayanan
yang baik kepada
pemohon
2 Penilaian Resiko 1. Pelaksanaan pekerjaan 1. Selalu mereviu dan
sudah sesuai dengan mengupdate sistem
memperhitungkan segala pengendalian
kemungkinan yang terjadi
tetapi pada umumnya
belum dituangkan dalam
sistem pengendalian
2. Setiap pemangku kegiatan 2. Setiap pekerjaan disertai
jarang memperkirakan dengan perkiraan resiko
resiko yang akan terjadi
apabila pekerjaan tersebut
belum dikerjakan
3. Pimpinan melalui
pertemuan atau
pembinaannya melakukan
pemantauan dapat dilihat
dari keberhasilan atau
penyerapan anggaran yang
telah digunakan oleh
pengampu
3 Kegiatan 1. Kurangnya komitmen Tim 1. Meminta
Pengendalian Satgas SPIP SKPD dalam pendampingan dari
mewujudkan penerapan APIP secara intensif
SPIP di semua lini
2. Kurangnya pemahaman 2. Mengirimkan anggota
terhadap penerapan SPIP Tim Satgas untuk
dan manfaatnya mengikuti pelatihan
SPIP, kemudian
mensosialisasikannya
kepada semua personel
SKPD

Anda mungkin juga menyukai