Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan
demokrasi yang relatif stabil. Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu
belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor
pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju
pembangunan global dewasa ini. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan
yang menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan
strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi
kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk
memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu
PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat
membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan (Diklat Prajabatan), dimana praktik penyelenggaraan Pelatihan
yang pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter
PNS yang kuat dan profesional.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja

1
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
dan mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep
Diklat Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain Diklat terintegrasi
sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan dan penguatan
terhadap kompetensi bidang sesuai dengan formasi jabatan yang ditetapkan.
Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS,
sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one
government yang didasari nilainilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap
pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud
nyata bela negara seorang PNS.

B. Identifikasi Isu
Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat
mempengaruhi Pelayanan yang berjalan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.
Adapun isu yang terjadi di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak saat ini
diantaranya:
1. Kurangnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan penerbitan
paspor;
2. Belum optimalnya pelayanan bagi penyandang Disabilitas;
3. Belum optimalnya pelayanan permohonan visa dan izin tinggal;
4. Belum optimalnya pengelolaan informasi keimigrasian.

2
Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan tehnik
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1
sampai 5, sebagai berikut:
Table 1.1 Analsis isu dengan tehnik APKL
Kriteria
No Masalah Total Peringkat
A P K L
1. Kurangnya kepuasan 5 5 4 4 18 I
masyarakat terhadap
pelayanan penerbitan
paspor
2. Belum optimalnya 4 5 4 3 16 II
pelayanan bagi
penyandang Disabilitas
3. Belum optimalnya 4 4 3 3 14 IV
pelayanan permohonan
visa dan izin tinggal
4. Belum optimalnya 3 5 4 3 15 III
pengelolaan informasi
keimigrasian

Keterangan:
5: Sangat Tinggi
4: Tinggi
3: Sedang
2: Rendah
1: Sangat Rendah

Dari analisis isu menggunakan tehnik APKL maka didapatkanlah isu


prioritas yaitu Kurangnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
penerbitan paspor, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Keterbatasan jumlah ASN yang kompeten
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan paspor
3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai
Untuk menentukan penyebab utama isu, maka dilakukan analisis dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala
penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut :

3
Table 1.2 Analisis isu dengan tehnik USG
Prioritas
No. Masalah Jumlah Peringkat
U S G
1. Keterbatasan jumlah ASN 3 4 4 11 II
yang kompeten
2. Belum optimalnya 5 5 5 15 I
pelaksanaan pelayanan
paspor
3. Sarana dan prasarana yang 4 3 3 10 III
kurang memadai

Keterangan:
5: Sangat Tinggi
4: Tinggi
3: Sedang
2: Rendah
1: sangat Terendah

Dari analisis menggunakan tehnik USG maka didapatkanlah penyebab


utama dari isu adalah Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan paspor.
Berdasarkan permasalahan diatas, sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsi Analis Keimigrasian Pertama maka penulis ingin membuat Rancangan
Aktualisasi mengenai “Belum Optimalnya Pelayanan Paspor di Kantor
Imigrasi Kelas 1 Pontianak”.

C. Tujuan
1. Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III diselenggarakan untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai- nilai dasar
PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI,
serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas
dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

4
2. Agar ASN mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
memenuhi tugas dan fungsi sebagai Analis Keimigrasian Pertama secara
professional serta mampu memperbaiki sistem pelayanan yang telah
berjalan sebelumnya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Optimalnya pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1
Pontianak.

D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup atau batasan dalam tahap aktualisasi ini adalah :
1. Nilai-nilai dasar profesi PNS hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
serta Peran dan Kedudukan PNS dalam kerangka NKRI yaitu Whole Of
Government (WOG), Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik.
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat yaitu sebanyak 9 (sembilan)
kegiatan.
3. Waktu pelaksanaan aktualisasi dibatasi selama 80 hari kerja yaitu dari
tanggal 4 Juni 2018 s/d 13 September 2018.

E. Kompetensi
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25
Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1. menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan
4. menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas.
Di samping mampu menunjukan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, mengaktualisasikan kedudukan dan

5
peran PNS, serta menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
sesuai bidang tugas, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, memiliki
kemampuan untuk menganalisis dampak apabila kompetensi sikap perilaku bela
negara, nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI tidak diaplikasikan.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. GAMBARAN UMUM
Imigrasi sebagai pintu gerbang pertama masuknya warga asing ke
wilayah Indonesia turut serta menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Kesatuan geopolitik Indonesia dengan doktrin wawasan nusantara menjadikan
kedudukan imigrasi begitu penting dan dominan sebagai institusi pertama yang
menentukan arus masuk dan mobilitas manusia dari seluruh penjuru dunia.
Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak yang merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis dimana tugas pokoknya adalah melaksanakan sebagian tugas pokok
dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM dibidang keimigrasian diwilayah
kerjanya. Sedangkan Fungsi Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak yaitu :
 Melaksanakan tugas pokok keimigrasian dibidang informasi dan sarana
komunikasi keimigrasian.
 Melaksanakan tugas keimigrasian dibidang lalulintas keimigrasian.
 Melaksanakan tugas keimigrasian dibidang status keimigrasian.
 Melaksanakan tugas keimigrasian dibidang pengawasan dan penindakan
keimigrasian.
Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak meliputi Kota
Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten
Landak serta memiliki 2 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yaitu di Bandara
Internasional Supadio Pontianak dan Pelabuhan Dwikora. Pada TPI Bandara
Internasional Supadio Pontianak yang berlokasi di Kabupaten Kubu Raya
melayani tiap orang yang akan keluar dan masuk ke wilayah Indonesia dengan
tujuan Malaysia serta Singapura. Sedangkan TPI Pelabuhan Dwikora melayani
clereance crew. Usia Imigrasi indonesia saat ini telah sampai yang ke 62 tahun,
serangkaian pencapaian yang di dapat hingga saat ini, telah terbangunan
sistem aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung
pelayanan keimigrasian. Pembangunan sistem informasi manajemen
keimigrasian atau (SIMKIM) pertama kali dibentuk pada tahun 2007 dan akan
terus berkembang hingga saat ini. Masyarakat dapat secara luas menikmati
terselenggaranya SIMKIM ini, melalui penerapan sistem E-Office yaitu sistem

7
penerbitan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia, penerapan E-Paspor
serta permohonan Visa secara on-line. Pelayanan berbasis IT ini
memungkinkan masyarakat untuk membuat permohonan dan mengurus
paspor serta mengajukan visa secara online dimana pun dia berada melalui
website www.imigrasi.go.id.
Dan sekarang dalam rangka optimalisasi pelayanan sebaik-baiknya
kepada masyarakat dan seiring dengan intensitas pelayanan yang semakin
meningkat, maka pada 31 Juli 2017 diluncurkanlah sistem antrian online yaitu
PRO (Passport Reservation Online) Kanim Pontianak. PRO adalah sebuah
sistem pengambilan nomor antrian secara online yang menyediakan pilihan
waktu kedatangan pemohon sampai 5 (lima) hari kedepan pada hari kerja
untuk keperluan pembuatan paspor RI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.
Dengan sistem ini diharapkan tidak ada lagi pemohon paspor harus antri sejak
pagi hari untuk mendapatkan nomor antrian karena sistem PRO ini berbasis
ONLINE yang bisa diakses dari mana saja dengan koneksi jaringan internet.
Bisa melalui website resmi Imigrasi Pontianak atau bisa dengan mengunduh
aplikasi PRO KANIM PONTIANAK di Play Store untuk pengguna smartphone
android. Antrian bisa langsung dicetak Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan kenyamanan baik bagi pegawai yang melayani, maupun bagi
masyarakat yang dilayani.
Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat.
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak
berjumlah 87 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data PNS berdasarkan Jabatan


Struktural Fungsional
Eselon Eselon Eselon Fungsional Fungsional Jumlah
III IV V Umum Tertentu
1 5 11 59 11 87

8
Tabel 2.2 Data PNS berdasarkan Golongan
Golongan/
No A B C D Jumlah
Pangkat
1. IV 2 1 - - 3
2. III 23 22 6 6 57
3. II - 17 1 9 27
4. I - - - - -
Jumlah 87

B. VISI, MISI, DAN JANJI LAYANAN KANTOR IMIGRASI KELAS 1


PONTIANAK
Dalam menjalankan roda organisasi, visi dan misi menjadi tujuan
bersama yang mampu mempersatukan setiap orang yang bergabung di
dalamnya. Visi dan misi Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak yaitu :

1. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana organisasi
akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak
telah menetapkan telah menetapkan Visi sebagai berikut :
“MASYARAKAT MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM”

2. Misi
Adapun misi Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak sebagai berikut:
“MELAYANI DENGAN TULUS”

3. Motto
Adapun Motto Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak sebagai berikut :
“MELAYANI DENGAN TULUS”

4. Janji Layanan :
Adapun Janji Layanan Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak sebagai
berikut :
 Kepastian Persyaratan;
 Kepastian Biaya; dan

9
 Kepastian Waktu Penyelesaian.

C. NILAI-NILAI PELAYANAN IMIGRASI


Kantor imigrasi kelas I pontianak menjunjung tinggi tata nilai P-A-S-T-I
S-M-I-L-E :
 PROFESIONAL artinya Bekerja dengan kerangka acuan yang jelas, jadwal
yang tepat dan mekanisme yang benar.
 AKUNTABEL artinya Pertanggungjawaban yang akuntabel, prinsip
Efektivitas dan Efisiensi.
 SINERGI artinya Kembangkan Kompetensi sesuai Tugas dan Fungsi,
satukan energy dan Komunikasi yang Efektif.
 TRANSPARAN artinya kejelasan prosedur Permohonan, Proses Pelayanan,
Kejelasan Tarif, Kejelasan Waktu Penyelesaian dan Fasilitas lain yang
mendukung Pelayanan Prima.
 INOVATIF artinya mengoptimalkan diri untuk Berkreatif, Pengembangan
Inisiatif dan melakukan Pembaharuan dalam pelaksanaan Tugas dan
Fungsi.
 SIMPATI artinya memberikan pelayanan dengan senyum dan lemah
lembut.
 MUMPUNI berarti melakukan pelayanan sesuai dengan standar nilai
profesi secara baik dan pantas.
 INTEGRITAS berarti memberikan pelayanan dengan komitmen kejujuran
untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
 LUGAS berarti memberikan pelayanan dengan cepat, tanggap dan tepat.
 EMPATI berarti memberikan pelayanan secara jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MASING-MASING SEKSI


1. SUB BAGIAN TATA USAHA
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
tatausaha dan rumah tangga Kantor imigrasi Kelas I Pontianak. Untuk

10
menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
1. Melakukan urusan kepegawaian
2. Melakukan urusan Keuangan
3. Melakukan Urusan surat menyurat, dan perlengkapan rumah tangga
Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Kepala Urusan Kepegawaian
Melakukan urusan kepegawaian dilingkungan Kantor Imigrasi yang
bersangkutan
2. Kepala Urusan Umum
Melakukan urusan surat menyurat perlengkapan dan rumah tangga di
lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan.
3. Kepala Urusan Keuangan
Melakukan urusan keuangan Kantor Imigrasi berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. SEKSI LALU LINTAS KEIMIGRASIAN


Tugas melakukan kegiatan Keimigrasian di bidang lalu lintas Keimigrasian.
Fungsi :
1. Melakukan pemberian dokumen perjalanan, ijin berangkat dan ijin
kembali.
2. Melakukan pemberian perijinan dibidang lintas batas, ijin masuk keluar
dan fasilitas Keimigrasian
Seksi Lantaskim terdiri :
1. Sub Seksi Perijinan Keimigrasian
2. Sub Seksi Lintas Batas Keimigrasian

3. SEKSI STATUS KEIMIGRASIAN


Mempunyai tugas melakukan urusan status keimigrasian sesuai
peraturan perundang-undangan.
Untuk menyelenggarakan tugas Seksi Status Keimigrasian mempunyai
fungsi:

11
1. Melakukan penentuan Status Keimigrasian bagi orang asing yang berada
di wilayah Indonesia
2. Melakukan penelitian terhadap kebenaran bukti-bukti status
kewarganegaraan seseorang.
Seksi Statuskim terdiri dari :
1. Sub Seksi Penentuan Status Keimigrasian
Melakukan penentuan status keimigrasian bagi orang asing yang berada di
wilayah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Sub seksi Penelahan Status Keimigrasian
Melakukan penelaahan status kewarganegaraan pemohon yang
mengajukan permohonan dalam rangka pewarganegaraan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
 
4. SEKSI INFORMASI DAN SARANA KOMUNIKASI KEIMIGRASIAN
Mempunyai tugas melakukan penyebaran dan pemantauan informasi
serta pengelolaan sarana komunikasai Keimigrasian di lingkungan Kantor
Imigrasi Kelas I Pontianak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk melaksanakan tugas tersebut.
Seksi Inforkim mempunyai fungsi :
1. Melakukan pengumpulan, analisis data, evaluasi, penyajian informasi dan
penyebarannya untuk penyelidikan Keimigrasian
2. Melakukan pemeliharaan, pengamanan dokumen Keimigrasian dan
penggunaan serta pemeliharaan sarana komunikasi.
Seksi Infokim terdiri dari :
1. Sub Seksi Informasi
Melakukan penyebaran dan pemanfaatan informasi mengenai WNI dan
WNA dalam rangka kerjasama tukar menukar informai untuk pengamanan
teknis operasional keimigrasian.

2. Sub Seksi Komunikasi


Melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi keimigrasian
serta penggunaan dan pemeliharaan sarana komunikasi.
 
12
5. SEKSI WASDAKIM
Mempunyai tugas melakukan pengawasan dan penindakan
Keimigrasian terhadap orang asing di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I
Pontianak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menyelenggarakan tugas seksi Wasdakim mempunyai fungsi :
1. Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perijinan Keimigrasian dan
mengadakan kerjasama antar instansi di bidang pengawasan orang asing.
2. Melakukan Penyidikan dan Penindakan terhadap pelanggaran
Keimigrasian
Seksi Wasdakim terdiri dari :
1. Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian
Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perizinan keimigrasian dan
mengadakan kerjasama antar instansi dibidang pengawasan orang asing.
2. Sub seksi Penindakan Keimigrasian
Melakukan tugas penyidikan dan penindakan, pencegahan dan
penangkalan, penampungan sementara dan perawatan orang asing yang
belum dapat dipulangkan, pemulangan dan pengusiran terhadap
pelanggaran keimigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

13
E. STRUKTUR ORGANISASI
Table 2.3 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak

STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR IMIGRASI KELAS I PONTIANAK
Jl.Letjen Sutoyo No.122 Pontianak
Plt. KEPALA KANTOR
GANDA SAMOSIR, SH, MH
NIP. 19660605 199203 1 001

KA SUBBAG TATA USAHA


BINSAR SIMANJUNTAK, SH
NIP. 19671022 199203 1 001

KAUR KEUANGAN KAUR KEPEGAWAIAN KAUR UMUM


KAHFI NOOR PAKPAHAN, SH JUNAIDI, SH, MH JOVIAL REPANI, S.Kom
NIP. 19661124 198803 1 001 NIP. 19750607 199703 1 002 NIP. 19790516 200901 1 004

KASI WASDAKIM KASI LANTASKIM KASI INSARKOM KASI STATUSKIM


SYAMSUDDIN, S.Sos Drs.SUTOYO, MM ASMUNI, S.Sos ADINDA PRAMUDITE,A.Md.IM, SH
NIP. 19670512 199003 1 001 NIP. 19610712 199403 1 001 NIP. 19661220 199103 1 001 NIP. 19810824 200012 1 001

KASUBSI WASKIM KASUBSI PERIZINAN KASUBSI INFORMASI KASUBSI LAHTUSKIM


ROSNIARTI,SH BENNY SEPTIYADI, SH THOMAS JEFFERSON, SH PUTHUT SRIDONO, SH
NIP. 19800912 200112 2 001 NIP. 19860902 200604 1 001 NIP. 19760921 200112 1 001 NIP. 19790611 200312 1 001

KASUBSI DAKIM KASUBSI LINBAT KASUBSI INSARKOM KASUBSI PENTUSKIM


JIMMY LIMOU, S.Kom SYONI NURWENDA, S.Kom THOMAS JEFFERSON, SH HUSNAN HANDONO, SH
NIP. 19770331 200912 1 002 NIP. 19820119 200901 1 003 NIP. 19760921 200112 1 001 NIP. 19831021 200212 1 002

14
BAB III
NILAI-NILAI DASAR DALAM PROFESI PNS

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar PNS


Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.
25 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, diharapkan peserta diklat
dapat menerapkan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi
kemampuan: berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,
menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Kemampuan tersebut
diperoleh melalui pembelajaran mata Pelatihan Akuntabilitas PNS, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Setelah mempelajari mata
Pelatihan tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar
PNS.
Nilai-nilai dasar PNS yang merupakan seperangkat prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi PNS adalah sebagai berikut :

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas, yaitu :
a. Tanggung jawab
Adalah kewajiban tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan
suatu pekerjaan.
b. Jujur
Adalah keterusterangan pada perilaku tanpa adanya kebohongan atau
penipuan.
c. Kejelasan Target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
d. Netral artinya bersikap seimbang, tidak memihak kepada siapapun
e. Mendahulukan kepentingan publik
15
f. Keadilan adalah kondisi kebenaran sama rata secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
g. Transparansi Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi
h. Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
i. Partisipatif adalah suatu keterlibatan baik fisik, mental dan emosional
serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Sebagai bangsa Indonesia tentunya prinsip nasionalisme harus didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia
dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme adalah religius (patuh ajaran
agama), hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur,
amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif,
mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan,
rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah,
kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya,
hidup sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain.

3. Etika Publik
Etika publik adalah norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
tindakan keputusan, dan perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
16
Berdasarkan UU ASN, kode etik dank ode perilaku ASN adalah:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu , yaitu :
a. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur dari kepuasan
dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalah gunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar
yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.

17
5. Anti Korupsi
Artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi, yaitu :
a. Jujur
adalah lurus hati, tidak curang, tidak berbohong. Orang yang jujur akan
konsisten dengan apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan.
b. Peduli
adalah memperhatikan serta melibatkan diri dalam suatu persoalan,
keadaan/kondisi di sekitar kita.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri
tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya,
pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.
e. Tanggung Jawab adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai amanah yang
diberikan dengan baik, tidak mengelak, berani menghadapi dan memikul
segala akibat atas pekerjaan yang dilakukan.
f. Kerja Keras adalah kegiatan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh
tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum targetnya tercapai.
g. Sederhana adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-
lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
h. Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

18
i. Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

B. Kedudukan Dan Peran PNS


1. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASNuntuk menghasilakan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika professional, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi – nepotisme. Manajemen
ASN meliputi manajemen ASN dan Manajemen PPPK, diselenggarakan
berdasarkan system merit.
Adapun indikatornya adalah :
1. Kepastian hukum
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan
5. Deligasi
6. Netralitas
7. Akuntabilitas
8. Efektif dan efisien
9. Keterbukaan
10. Non diskriminatif
11. Persatuan dan kesatuan
12. Keadilan dan kesetaraan
13. Kesejahteraan

2. WOG (Whole Of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintahan yang mengupayakan ,Yang menyatukan upaya –upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan – tujuan pembangunan
kebijakan, menajemen program, dan pelayanan publik.
Adapun indikatornya adalah:
19
1. Koordinasi
2. Integrasi
3. Sinkronisasi
4. Simplikasi
5. Komunikasi

3. Pelayanan Publik adalah adalah proses pemenuhan keinginan dan


kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara dalam hal ini negara
didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun indikator dari pelayanan publik adalah:
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian Waktu
4. Akurat
5. Keamanan
6. Kelengkapan Sarana Dan Prasarana
7. Kemudahan Akses
8. Disiplin / Sapa / Ramah
9. Kenyamanan

20
C. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak

Identifikasi Isu : Kurangnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan penerbitan paspor

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pelayanan Permohonan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pelayanan Permohonan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak

Keterkaitan Substansi mata


Pelatihan dengan Nilai-Nilai Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Dasar serta Peran dan Visi-Misi Organisasi Organisasi
Kedudukan PNS

1 2 3 4 5 6 7
1 Menyiapkan a. Menghidupkan Perlengkapan - Saya akan datang tepat Mendukung Visi : Kegiatan ini
perlengkapan peralatan pelayanan Paspor waktu setiap hari dan ikut Masyarakat mendukung Nilai
pelayanan elektronik yang siap digunakan melaksanakan apel pagi Memperoleh Organisasi :
(Menerapkan Nilai Dasar - PROFESIONAL
permohonan berkaitan dengan Kepastian Hukum
Nasionalisme dengan artinya Bekerja
paspor pelayanan paspor; menggunakan Indikator dengan
b. Menyiapkan Disiplin) Misi : Melindungi
kerangka acuan
bahan-bahan yang - Saya akan menyiapkan Hak Asasi Manusia
yang jelas,
diperlukan dalam peralatan dan jadwal yang
pelayanan paspor perlengkapan pelayanan
tepat dan
misalnya: map, paspor sebelum
mekanisme
melaksanakan apel pagi
perdim, surat
21
pernyataan; agar setelah apel pagi yang benar.
c. Menyiapkan Alat pelayanan permohonan
Tulis Kantor dan paspor langsung dapat
dimulai dan berjalan
kelengkapan
dengan baik (Menerapkan
lainnya; Nilai Dasar Komitmen
Mutu dengan
menggunakan Indikator
Efisien)(Pelayanan Publik
dengan Indikator
Kelengkapan Sarana dan
Prasarana)
- Saya akan menghidupkan
peralatan elektronik yang
berkaitan dengan
pelayanan paspor dan
memastikan peralatan
tersebut dapat beroperasi
dengan baik agar proses
pelayanan paspor berjalan
dengan lancar
(Menerapkan Nilai Dasar
Akuntabel dengan
menggunakan indikator
Tanggungjawab)
- Saya akan menghitung
jumlah map dan perdim
sesuai dengan jumlah
kuota pemohon perharinya
(Menerapkan Nilai Dasar
Etika Publik dengan
menggunakan Indikator

22
Cermat)
- Saya akan membantu
teman saya menyiapkan
peralatan dan
perlengkapan pelayanan
paspornya jika yang
bersangkutan belum
selesai dengan
pekerjaannya (Menerapkan
Nilai Dasar Anti Korupsi
dengan menggunakan
Indikator Peduli)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Menyiapkan perlengkapan
pelayanan permohonan paspor
tidak menerapkan Nilai Dasar
ANEKA maka akan membuat
proses pelayanan paspor
menjadi terhambat.
2 Melakukan a. Melakukan login Pemohon - Saya akan menjelaskan Mendukung Visi : Kegiatan ini
proses check- pada aplikasi mendapat nomor kepada pemohon dengan Masyarakat mendukung Nilai
in pemohon ekspedisi PRO antrian yang tenang dan sesuai SOP Memperoleh Organisasi :
Kanim Pontianak; digunakan untuk pelayanan registrasi - SIMPATI artinya
paspor Kepastian Hukum
b. Memanggil proses input data antrian online bila terjadi memberikan
Pemohon Paspor; dan wawancara protes dari pemohon akibat pelayanan
c. Melakukan keterlambatan dalam Misi : Melindungi dengan senyum
pengecekan melakukan proses check-in Hak Asasi Manusia dan lemah
kelengkapan (Menerapkan Nilai Dasar lembut.
dokumen Nasionalisme dengan

23
pemohon paspor; menggunakan Indikator
d. Memberikan Menjaga Ketertiban)
lembar check-in - Saya akan memanggil
kepada pemohon pemohon sesuai dengan
paspor. waktu antrian yang sudah
dipilih oleh pemohon pada
hari tersebut (Menerapkan
Nilai Dasar Akuntabilitas
dengan menggunakan
Indikator Adil)
- Saya akan menyapa
pemohon dengan Senyum,
Sapa, Santun (Menerapkan
Nilai Dasar Etika Publik
dengan menggunakan
Indikator Sopan)
- Saya akan menolak
dengan tegas apabila ada
pemohon yang terlambat
melakukan check-in dari
waktu yang telah dipilihnya
(Menerapkan Nilai Dasar
Anti Korupsi dengan
menggunakan Indikator
Disiplin) (Pelayanan
Publik dengan Indikator
Disiplin)
- Saya akan mengecek
kelengkapan administrasi
pemohon dengan
meminimalisir waktu
sehingga pemohon

24
mendapatkan nomor
antrian untuk pembuatan
paspor. (Menerapkan Nilai
Dasar Komitmen Mutu
dengan menggunakan
Indikator Efisiensi).

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan proses check-in
pemohon paspor tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka
kegiatan pelayanan paspor
akan terhambat dan pelayanan
tidak akan maksimal
dikarenakan akan banyak
terjadi komplain dari pemohon
dan pelayanan permohonan
paspor tidak akan sesuai
waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya sesuai dengan
waktu yang dipilih pemohon
saat pendaftaran online.

3 Melakukan a. Melakukan login Data Pemohon - Saya akan memanggil Mendukung Visi : Kegiatan ini
Entry Data pada aplikasi Paspor terinput di pemohon sesuai dengan Masyarakat mendukung Nilai
Pemohon SPRI; Aplikasi SPRI urutan nomor antrian tanpa Memperoleh Organisasi :
melihat hubungan - MUMPUNI
Paspor b. Memanggil Kepastian Hukum
pemohon baik dengan berarti
Pemohon Paspor saya secara pribadi melakukan
sesuai dengan maupun dengan petugas Misi : Melindungi pelayanan sesuai

25
nomor antrian; yang lain (Menerapkan Hak Asasi Manusia dengan standar
c. Memeriksa data Nilai Dasar Akuntabilitas nilai profesi
dokumen dengan menggunakan secara baik dan
Indikator Netral). pantas.
persyaratan
- Saya akan memeriksa
pemohon paspor; dokumen persyaratan
d. Menginput data pemohon dengan teliti
pemohon paspor (Menerapkan Nilai Dasar
sesuai dengan Etika Publik dengan
yang ada di menggunakan Indikator
dokumen Cermat)
- Saya akan menjelaskan
persyaratan;
kepada pemohon dengan
e. Memindai tenang ketika terdapat
dokumen perbedaan data yang
persyaratan tercantum dalam dokumen
pemohon paspor. persyaratan agar pemohon
dapat menerima
penjelasan saya sehingga
tidak terjadi
kesalahpahaman
(Menerapkan Nilai Dasar
Nasionalisme dengan
menggunakan Indikator
Memelihara Ketertiban)
(Pelayanan Publik dengan
Indikator Kejelasan)
- Saya akan menyelesaikan
penginputan data pemohon
yang diberikan kepada
saya tanpa melimpahkan
kepada rekan kerja saya

26
(Menerapkan Nilai Dasar
Anti Korupsi dengan
menggunakan Indikator
Mandiri)
- Saya akan memindai
dokumen persyaratan
pemohon dengan baik
sehingga hasil pemindaian
dapat terbaca jelas di
sistem (Menerapkan Nilai
Dasar Komitmen Mutu
dengan Indikator
Berorientasi Mutu)
- Saya akan menjelaskan
dan mengarahkan
pemohon untuk membayar
permohonan pembuatan
paspor ke Kantor Pos
maupun di bank-bank
terdekat karena masih
banyak pemohon yang
beranggapan untuk
membayar kepada pihak
Kantor Imigrasi (WOG
dengan menggunakan
Indikator Integrasi)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan Entry Data
Pemohon Paspor tidak
menerapkan salah satu dari

27
Nilai Dasar ANEKA maka
proses entry data pemohon
akan tersendat dan akan
menyebabkan tidak bisa
melanjutkan ke proses
wawancara.

4 Melakukan a. Melakukan login Resi Bayar dapat - Saya akan mengajukan Mendukung Visi : Kegiatan ini
wawancara pada aplikasi dikeluarkan agar pertanyaan kepada Masyarakat mendukung Nilai
kepada SPRI; pemohon dapat pemohon dengan rinci Memperoleh Organisasi :
untuk mendapatkan - SIMPATI artinya
Pemohon b. Memanggil membayar Kepastian Hukum
informasi yang sejelas- memberikan
Paspor Pemohon Paspor Paspornya untuk jelasnya (Menerapkan Nilai pelayanan
yang datanya segera diproses Dasar Komitmen Mutu Misi : Melindungi dengan senyum
sudah di entry; dengan menggunakan Hak Asasi Manusia dan lemah
c. Menanyakan Indikator Efektivitas) lembut.
beberapa - Saya akan berkonsultasi
pertanyaan ke dengan pimpinan ketika
dalam proses wawancara
pemohon;
saya menemukan
d. Mengambil sidik permasalahan yang
jari pemohon keputusannya tidak bisa
paspor; saya ambil sendiri
e. Mengambil foto (Menerapkan Nilai Dasar
biometrik Nasionalisme dengan
pemohon paspor; menggunakan Indikator
Musyawarah)
f. Mengeluarkan resi
- Saya akan mengajukan
bayar untuk pertanyaan kepada
pemohon paspor. pemohon dengan
g. Mengarahkan menggunakan bahasa
Pemohon untuk yang baik (Menerapkan

28
segera membayar Nilai Dasar Etika Publik
baik di Kantor Pos dengan menggunakan
maupun Bank Indikator Sopan)
(Pelayanan Publik dengan
terdekat.
Indikator Sopan)
- Saya akan mengajukan
pertanyaan yang sama
bagi setiap pemohon
(Menerapkan Nilai Dasar
Akuntabilitas dengan
menggunakan Indikator
Konsisten)
- Saya akan menolak
dengan tegas apabila ada
pemohon yang
memberikan keterangan
palsu atau salah dalam
proses wawancara
(Menerapkan Nilai Dasar
Anti Korupsi dengan
menggunakan Indikator
Berani)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan wawancara kepada
Pemohon Paspor tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka akan
menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan paspor oleh
pemohon.

29
5 Melakukan a. Menghidupkan Form Alokasi - Saya akan mengumpulkan Mendukung Visi : Kegiatan ini
Pengecekan komputer dan Paspor. berkas yang sudah selesai Masyarakat mendukung Nilai
Pembayaran login ke Aplikasi dilakukan wawancara Memperoleh Organisasi :
untuk dilakukan - LUGAS berarti
Pemohon SPRI; Kepastian Hukum
pengecekan status memberikan
Paspor b. Mengumpulkan pembayaran (Menerapkan pelayanan
berkas-berkas Nilai Dasar Akuntabilitas Misi : Melindungi dengan cepat,
pemohon dari both dengan menggunakan Hak Asasi Manusia tanggap dan
yang telah Indikator Tanggungjawab) tepat.
dilakukan - Saya akan mengecek
wawancara dan nomor permohonan dari
berkas yang sudah
foto pada hari
dikumpulkan sebanyak 3
sebelumnya; kali dengan waktu yang
c. Memasukkan berbeda (Menerapkan Nilai
nomor Dasar Etika Publik dengan
permohonan menggunakan Indikator
paspor per berkas Integritas Tinggi)
pada aplikasi - Saya akan langsung
memilah sendiri berkas
SPRI untuk di
pemohon setelah saya
check status mengecek status
pembayarannya; pembayarannya di Aplikasi
d. Memisahkan tiap- SPRI (Menerapkan Nilai
tiap berkas Dasar Anti Korupsi
pemohon antara dengan menggunakan
status Indikator Mandiri)
- Saya akan mengumpulkan
pembayaran, dan memisahkan tiap-tiap
adjudikator, dan berkas yang sudah
alokasi paspor; dilakukan cek status

30
e. Menyerahkan pembayarannya,
berkas adjudikator dan alokasi
permohonan paspor sehingga nantinya
dengan mudah
paspor pada
mendistribusikan ke
masing-masing masing-masing petugas
petugas sesuai yang menanganinya
dengan status (Menerapkan Nilai Dasar
permohonan Komitmen Mutu dengan
paspor. menggunakan Indikator
Efisiensi)
- Saya akan menyerahkan
berkas yang sudah dipilah
kepada masing-masing
petugas yang
menanganinya agar segera
diproses (Menerapkan Nilai
Dasar Nasionalisme
dengan menggunakan
Indikator Kerjasama)
(Manajemen ASN dengan
Indikator
Proporsionalitas)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan Pengecekan
Pembayaran Pemohon Paspor
tidak menerapkan salah satu
dari Nilai Dasar ANEKA maka
akan menyebabkan
keterlambatan dalam proses

31
alokasi paspor yang
menyebabkan terjadinya
keterlambatan pemohon dalam
menerima paspor.

6 Melakukan a. Meminta paspor Dikeluarkannya - Saya akan berdoa sebelum Mendukung Visi : Kegiatan ini
Pencatatan baru sejumlah 200 blanko paspor melakukan kegiatan agar Masyarakat mendukung Nilai
Alokasi paspor dari bagian untuk dicetak segala kegiatan yang saya Memperoleh Organisasi :
lakukan dapat berjalan dan - PROFESIONAL
Pemohon umum,sesuai Kepastian Hukum
terselesaikan dengan baik yaitu Bekerja
Paspor dengan jumlah (Menerapkan Nilai Dasar dengan
pemohon harian Nasionalisme dengan Misi : Melindungi
kerangka acuan
b. Mengumpulkan menggunakan Indikator Hak Asasi Manusia
yang jelas,
berkas-berkas Religius) jadwal yang
pemohon yang - Saya akan meminta paspor
tepat dan
sudah dicek ke bagian umum sebanyak
mekanisme
200 blanko paspor sesuai
pembayaran dan yang benar.
dengan jumlah paspor
masuk dalam yang akan dicetak pada
kategori alokasi hari tersebut (Menerapkan
paspor Nilai Dasar Akuntabilitas
c. Memilih menu dengan menggunakan
alokasi paspor Indikator Kejelasan
pada Aplikasi Target)(Pelayanan Publik
dengan Indikator
SPRI
Kejelasan)
d. Memasukkan - Saya akan mengecek satu
nomor persatu nomor
permohonan ke permohonan paspor di
dalam aplikasi aplikasi SPRI untuk
SPRI untuk memastikan status
mendapatkan pembayaran pemohon

32
nomor paspor untuk selanjutnya
e. Mengambil blanko diteruskan ke proses
paspor yang Alokasi Paspor
(Menerapkan Nilai Dasar
sesuai dengan
Etika Publik dengan
nomor paspor di menggunakan Indikator
Aplikasi SPRI Cermat)
f. Mencatat nomor - Saya akan menyelesaikan
paspor dan nama proses alokasi paspor
pemohon ke sesuai dengan jumlah
dalam buku permohonan pada hari
tersebut dan tidak
ekpedisi
menunda-nunda pekerjaan
g. Menyerahkan map saya agar tidak menumpuk
permohonan dikeesokan harinya
paspor beserta (Menerapkan Nilai Dasar
paspor ke bagian Anti Korupsi dengan
cetak menggunakan Indikator
Disiplin)
- Saya akan memasukkan
nomor permohonan paspor
untuk mendapatkan nomor
paspor dan langsung
mengambil blanko paspor
sesuai dengan nomor yang
ada di aplikasi SPRI
dengan cepat serta
mencatatnya di buku
ekspedisi untuk selanjutnya
diserahkan ke bagian cetak
paspor agar segera di
cetak tanpa menunggu

33
lebih lama lagi
(Menerapkan Nilai Dasar
Komitmen Mutu dengan
menggunakan Indikator
Efisiensi)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan Pencatatan Alokasi
Pemohon Paspor tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka akan
menyebabkan jumlah blanko
paspor yang diterima oleh
petugas cetak paspor tidak
sesuai dengan jumlah yang
diperlukan sehingga bisa
mengakibatkan terhambatnya
proses pencetakan paspor.

7 Melakukan a. Menghidupkan Tercetaknya - Saya akan menghidupkan Mendukung Visi : Kegiatan ini
Pencetakan komputer dan Paspor peralatan pencetakan Masyarakat mendukung Nilai
Paspor dan printer kurang seperti komputer dan Memperoleh Organisasi :
Melakukan lebih 1 jam printer 1 jam sebelum - LUGAS berarti
Kepastian Hukum
Proses Uji sebelum proses pencetakan sehingga memberikan
Kualitas pencetakan; ketika proses pencetakan pelayanan
Paspor b. Memastikan level tidak ditemui kendala Misi : Melindungi dengan cepat,
tinta printer; (Menerapkan Nilai Dasar Hak Asasi Manusia tanggap dan
c. Login ke Aplikasi Anti Korupsi dengan tepat.
SPRI pada menu menggunakan Indikator - MUMPUNI
Cetak Paspor dan Disiplin) berarti
mencari nama - Saya akan memastikan melakukan

34
Pemohon; level tinta printer sebelum pelayanan sesuai
d. Pastikan Nomor melakukan pencetakan dengan standar
Paspor pada paspor (Menerapkan Nilai nilai profesi
DPRI sama Dasar Etika Publik dengan secara baik dan
dengan nomor menggunakan Indikator pantas.
yang ada di Cermat)
SIMKIM; - Saya akan memastikan
e. Memasukkan mencetak seluruh
paspor ke dalam dokumen paspor yang
Printer; masuk pada hari tersebut
f. Memastikan posisi (Menerapkan Nilai Dasar
paspor yang akan Akuntabilitas dengan
dicetak sudah menggunakan Indikator
tepat; Kejelasan Target)
g. Mencetak Paspor - Saya akan berbagi tugas
sesuai dengan dengan rekan kerja saya
Data yang sudah yang berada di bagian
ada. cetak paspor (Menerapkan
h. Melakukan uji Nilai Dasar Nasionalisme
kualitas paspor dengan menggunakan
Indikator Kerjasama)
(Manajemen ASN dengan
Indikator
Proporsionalitas)
- Saya akan melakukan uji
kualitas paspor pada alat
uji kualitas agar semua
paspor yang diterbitkan
tidak cacat fisik dan sesuai
dengan standar yang
sudah ditetapkan
(Menerapkan Nilai Dasar

35
Komitmen Mutu dengan
menggunakan Indikator
Berorientasi Mutu)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan Pencetakan Paspor
dan Melakukan Proses Uji
Kualitas Paspor tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka akan
menyebabkan pencetakan
paspor menjadi terhambat dan
mengakibatkan keterlambatan
pemohon dalam menerima
paspor.

8 Melengkapi a. Registrasi Nomor Paspor siap - Saya akan bersama-sama Mendukung Visi : Kegiatan ini
Catatan Paspor ke Buku diserahkan dengan rekan saya untuk Masyarakat mendukung Nilai
Pegawai pada Register Paspor melengkapi Form Perdim Memperoleh Organisasi
Perdim, Cap Seksi Lantaskim agar berkas permohonan  PROFESIONAL
Kepastian Hukum
Pejabat, dan b. Melengkapi Form paspor dapat diselesaikan yaitu Bekerja
meregistrasi Perdim dengan sesuai dengan waktu yang dengan kerangka
paspor yang nama pemilik telah ditentukan Misi : Melindungi
Hak Asasi Manusia acuan yang jelas,
sudah selesai paspor, nomor (Menerapkan Nilai Dasar jadwal yang tepat
ke ekspedisi paspor, Kanim Nasionalisme dengan dan mekanisme
untuk dikirim yang menggunakan Indikator
yang benar.
ke Bagian mengeluarkan Gotong royong)
Penyerahan paspor, Nomor (Pelayanan Publik dengan
Paspor Registrasi dan Indikator Kepastian
Nomor SIMKIM Waktu)
c. Membubuhkan - Saya akan menulis dengan

36
stempel nama rapih pada Form Perdim
petugas, Kasubsi agar Form dapat terbaca
Lantaskim, dan dengan jelas (Menerapkan
Kasi Lantaskim Nilai Dasar Komitmen
d. Menyerahkan Mutu dengan
paspor beserta menggunakan Indikator
perdim kepada Berorientasi Mutu)
Kasubsi untuk - Saya akan membantu
ditandatangani rekan saya menulis dan
e. Menyerahkan membubuhkan stempel jika
Paspor dan pekerjaan saya sudah
Perdim yang telah selesai terlebih dahulu
ditandatangani (Menerapkan Nilai Dasar
oleh Kasubsi Anti Korupsi dengan
kepada Kasi menggunakan Indikator
Lantaskim untuk Peduli)
ditandatangani - Saya akan bekerja
f. Menyerahkan Map menyelesaikan pekerjaan
Perdim beserta melengkapi form perdim
Paspor ke loket dan membubuhkan
serah paspor stempel walaupun sudah
melewati waktu kerja agar
secepatnya bisa
diserahkan ke pimpinan
untuk ditandantangani
(Menerapkan Nilai Dasar
Etika Publik dengan
menggunakan Indikator
Integritas Tinggi)
- Saya akan membagikan
tugas melengkapi form
perdim dan membubuhkan

37
stempel dengan rekan
kerja saya secara merata
(Menerapkan Nilai Dasar
Akuntabilitas dengan
menggunakan Indikator
Adil)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melengkapi Catatan Pegawai
pada Perdim, Cap Pejabat,
dan meregistrasi paspor yang
sudah selesai ke ekspedisi
untuk dikirim ke Bagian
Penyerahan Paspor tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka
paspor pemohon yang
seharusnya dalam SOP bisa
diambil 3 hari setelah
pembayaran bisa melebihi
waktu yang telah ditetapkan
dan akan menimbulkan citra
yang buruk bagi Kantor
Imigrasi Kelas 1 Pontianak dan
kepercayaan publik akan
menurun.

9 Melakukan a. Menghidupkan Pemohon - Saya akan memasukkan Mendukung Visi : Kegiatan ini
penyerahan komputer yang mendapatkan paspor ke dalam lemari Masyarakat mendukung Nilai
Paspor akan digunakan Paspor penyimpanan paspor Memperoleh Organisasi :
kepada untuk proses sesuai dengan huruf abjad  PROFESIONAL
Kepastian Hukum

38
Pemohon penyerahan nama depan pemohon yaitu Bekerja
paspor; agar nantinya dalam Misi : Melindungi dengan kerangka
b. Login ke Aplikasi proses pencarian bisa Hak Asasi Manusia acuan yang jelas,
SPRI pada Menu ditemukan dengan mudah jadwal yang tepat
Serah Paspor; (Menerapkan Nilai Dasar dan mekanisme
c. Menyiapkan Komitmen Mutu dengan yang benar.
Paspor yang akan menggunakan Indikator
 AKUNTABEL :
diserahkan Efisiensi)
artinya
kepada pemohon - Saya akan memanggil
sesuai dengan pemohon tanpa Pertanggungjawa
huruf depan nama memandang status sosial ban yang
pemohon di lemari dan sesuai dengan antrian akuntabel, prinsip
penyimpanan yang sudah ada Efektivitas dan
Paspor; (Menerapkan Nilai Dasar Efisiensi.
d. Menyiapkan cap Nasionalisme dengan
tanggal, pulpen, menggunakan Indikator
buku ekspedisi, Tidak Diskriminatif)
dsb yang (Manajemen ASN dengan
berkaitan dengan Indikator Non
kelengkapan Diskriminatif)
penyerahan - Saya akan menolak
paspor; memberikan paspor jika
e. Memanggil dalam pengambilan paspor
Pemohon sesuai tidak diambil oleh pemohon
dengan antrian sendiri ataupun keluarga
yang sudah ada; yang bersangkutan
f. Menyerahkan (Menerapkan Nilai Dasar
Paspor kepada Anti Korupsi dengan
Pemohon; menggunakan Indikator
g. Mengarahkan Berani)
Pemohon yang
sudah melakukan - Saya akan menolak

39
pengambilan pemohon yang meminta
paspor untuk paspor lebih awal daripada
menulis nama dan waktu yang telah
tanda tangan di ditentukan sesuai dengan
buku ekspedisi arahan yang diberikan
penyerahan pimpinan kepada saya
Paspor; (Menerapkan Nilai Dasar
h. Memasukkan Etika Publik dengan
nomor menggunakan Indikator
permohonan Taat Perintah)
paspor yang - Saya akan menutup
sudah selesai kembali lemari yang berisi
diserahkan di dokumen negara berupa
Aplikasi SPRI paspor pemohon yang
pada Menu sudah jadi namun belum
Serahkan Paspor. diserahkan agar dokumen
paspor tetap aman
(Menerapkan Nilai Dasar
Akuntabilitas dengan
menggunakan Indikator
Tanggungjawab)

Analisis Dampak:
Apabila dalam kegiatan
Melakukan penyerahan Paspor
kepada Pemohon tidak
menerapkan salah satu dari
Nilai Dasar ANEKA maka
proses penyerahan paspor
akan terhambat dan akan ada
keluhan-keluhan yang timbul
dari masyarakat karena

40
keterlambatan pemohon dalam
menerima paspor.

41
D. JADWAL IMPLEMENTASI

Tabel 3.2 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi


Nama Peserta : Indra Pratama Saputra
Instansi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Tempat Aktualisasi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
No Tanggal Kegiatan Output
1 4-8 Juni, 21-22 Juni Menyiapkan Akan tersedianya
2018 perlengkapan pelayanan perlengkapan pelayanan
permohonan paspor permohonan paspor
2 25 – 29 Juni, 2-3 Juli Melakukan proses Pemohon mendapat
2018 check-in pemohon nomor antrian yang
paspor digunakan untuk proses
input data dan
wawancara
3 4 – 6 Juli, 9 – 13 Juli Melakukan Entry Data Data Pemohon Paspor
2018 Pemohon Paspor terinput di Aplikasi SPRI
4 16 – 20 Juli, 23 – 24 Melakukan wawancara Resi Bayar dapat
Juli 2018 kepada Pemohon dikeluarkan agar
Paspor pemohon dapat
membayar Paspornya
untuk segera diproses
5 25 – 27 Juli, 30 Juli – Melakukan Pengecekan Siapnya berkas pemohon
3 Agustus 2018 Pembayaran Pemohon yang sudah dibayar untuk
Paspor mendapatkan Alokasi
Paspor.
6 6 – 10 Agustus, 13 – Melakukan Pencatatan Dikeluarkannya blanko
16 Agustus 2018 Alokasi Pemohon paspor untuk dicetak
Paspor
7 20 – 24 Agustus, 28- Melakukan Pencetakan Tercetaknya Paspor
29 Agustus 2018 Paspor dan Melakukan
Proses Uji Kualitas
Paspor
8 30 – 31 Agustus, 3 – Melengkapi Catatan Paspor siap diserahkan
5 September 2018 Pegawai pada Perdim,
Cap Pejabat, dan
meregistrasi paspor
yang sudah selesai ke
ekspedisi untuk dikirim
ke Bagian Penyerahan
Paspor
9 6 – 7 September, 10 Melakukan penyerahan Pemohon mendapatkan
– 13 September Paspor kepada Paspor
2018 Pemohon

42
E. JADWAL KONSULTASI COACH

Tabel 3.3 Jadwal Konsultasi Coach


Nama Peserta : Indra Pratama Saputra
Instansi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Tempat Aktualisasi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
No Tanggal Kegiatan Coach Paraf
1

43
F. JADWAL KONSULTASI MENTOR

Tabel 3.3 Jadwal Konsultasi Mentor


Nama Peserta : Indra Pratama Saputra
Instansi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
Tempat Aktualisasi : Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak
No Tanggal Kegiatan Mentor Paraf
1

44
BAB lV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melalui kegiatan aktualisasi, peserta diklat dapat memahami lebih
dalam nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi. Sehingga mampu diterapkan di
tempat tugas untuk mewujudkan birokrasi pemerintah yang lebih baik lagi
terutama di bidang Keimigrasian.
Adapun proses kegiatan Pelayanan Paspor terhadap pemohon di
Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menyiapkan perlengkapan pelayanan permohonan paspor
2. Melakukan proses check-in pemohon paspor
3. Melakukan Entry Data Pemohon Paspor
4. Melakukan wawancara kepada Pemohon Paspor
5. Melakukan Pengecekan Pembayaran Pemohon Paspor
6. Melakukan Pencatatan Alokasi Pemohon Paspor
7. Melakukan Pencetakan Paspor dan Melakukan Proses Uji Kualitas
Paspor
8. Melengkapi Catatan Pegawai pada Perdim, Cap Pejabat, dan
meregistrasi paspor yang sudah selesai ke ekspedisi untuk dikirim ke
Bagian Penyerahan Paspor
9. Melakukan penyerahan Paspor kepada Pemohon
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA terdapat
perubahan sikap, budaya dan prilaku kerja ASN ditempat tugas tepat nya di
Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak sehingga diharapkan dapat meningkatkan
Pelayanan Pembuatan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak dan
berdampak pada pencapaian visi dan misi Kantor Imigrasi Kelas 1 Pontianak.

45
DAFTAR PUSTAKA

Basseng., Purwana, B.H. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Idris, I., et.al. 2017. Analisis Isu Kontemporer: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Harwanto, T., Effendy, T., Veriyadi. 2012. Tugas dan Peran Pembimbing
kemasyarakatan. Jakarta: Kementrian Hukum dan Ham RI.
Direktorat Jendral Pemasyarakatan.

Kusumasari, B. et.al. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D., Imbaruddin, A. 2015. Etika Publik: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latif, Y., Suryanto, A., Muslim, A. Z. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Utomo, T. W., Basseng., Purwana, B. H. 2017 (edisi Revisi). Habituasi: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Yuniarsih, T., Taufiq, M. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015.Anti Korupsi: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak. 2017. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah


Tahun 2017. Pontianak

46

Anda mungkin juga menyukai