Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI


PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

Nama : Baihaki
NIP : 199601172022031002
Jabatan : Penjaga Tahanan
Instansi : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Peserta Pelatihan

Baihaki
NIP. 199601172022031002

DISETUJUI:

Coach Mentor

Kartina Indriyani, S.E Bachtar Vita Eka Putra


NIP. 197604212010122001 NIP. 196508231991031001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas


nikmat, berkah serta karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dengan lancar. Rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar dibuat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2022.
Segala hormat dan ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan
atas doa, bimbingan, dorongan, arahan, saran, dukungan, dan bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan begitu banyak manfaat bagi penulis sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu, maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dewanto, A.Md.IP,S.Sos selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Kelas III Dabo Singkep;
2. Bapak Rinto Gunawan Sitorus,S.H.M.H. Selaku Kepala Balai Pendidikan
dan Pelatihan Hukum dan HAM Kepulauran Riau;
3. Ibu Kartina Indriyani,S.E, Selaku Kepala Penyelenggaraan Badiklat Kepri
sekaligus sebagai Coach dalam penyusunan aktualisasi;
4. Bapak Bachtar Vita Eka Putra, Selaku Kasubsi Keamanan dan Ketertiban
di Lapas Kelas III Dabo Singekp, dan juga sekaligus sebagai mentor saya
dalam menyusun rancangan aktualisasi;
5. Segenap pengajar widyaswara yang telah memberikan ilmu;
6. Rekan - rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2022 atas segala
dukungan, semangat, perhatian serta kerja samanya.

Semoga Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat mennjadi panduan


dalam implementasi aktualisasi di Unit Kerja penulis. Penulis sadar bahwa
Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih memiliki kekurangan. Semoga
Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan
tambahan bagi para pembaca dan penulis sendiri.
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

ASN sebagai pelaksana kebijakan dituntut cakap dalam memberikan


pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan sanggup berperan sebagai
perekat pemersatu dan kesatuan bangsa.kahadiran ASN dalam pembangunan
Nasioanal sangatlah penting ,sehingga pengembangan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia aparatur harus dilaksanakan untuk mewudkan
pemerintah yang baik, kemudian instansi juga memiliki peran penting dalam
memberikan layananan kepada masyarkat, baik melalui kebijakan maunpun
sarana dan prasarana yang memadai.
Lembaga pemasyarakatan kelas III Dabo Singkep merupakan cabang
Rutan Tanjungpinang dan tertelak di Dabo Singkep Kabupaten Lingga. Lapas
kelas III Dabo Singkep ini hanya memiliki 80 orang penghuni (jumlah WBP)
kurang lebih, dengan jumlah Pegawai hanya 30 lebih orang.
Lapas Kelas III Dabo Singkep ini bisa di katakana masih sangat
kurang dengan sarana dan prasarana, baik dari teknologi maupun fasilitas
pendukung lainnya, disini untuk menutup sarana dan prasarana yang kurang
memadai tersebut membuat para pegawai di tuntut untuk mampu melakukan
pekerjaan dengan semaksimal mungkin.
Seharus nya di era yang sekarang untuk menunjang kinerja pegawai
dan juga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sudah
seharusnya Lapas di lengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

B. Analisis Isu
a. Environmental Scanning
Berdasarkan environmental scanning selama melakukan penugasan di
Lapas Kelas III Dabo Singkep, penulis telah mengidentifikasi beberapa isu
yang dapat diangkat dalam kegiatan aktualisasi Latihan Dasar CPNS Tahun
2022 ini. Beberapa isu sebagai berikut yaitu:

1. Tidak adanya CCTV


Untuk saat ini CCTV merupakan bagian penting dalam melakukan
pengawasan, dimana dengan adanya CCTV bisa membuat pengawasan
menjadi lebih baik, manfaat CCTV sangat lah besar terutama untuk
menghindari suatu keadan yang tidak di inginkan terjadi, dengan
menggunakan CCTV kita bisa melakukan pengawasan terhadap area yang
diinginkan menjadi lebih dan membuat kita tidak terlewat satu hal apaun.
Di Lapas sendiri walaupun sudah memiliki pegawai yang
mengawasi bagian penjagaan dan area sekitarnya tetap saja terkadang
tidak bisa melakukan pemantauan dan pengawasan secara menyeluruh,
maka disini CCTV berperan sebagai salah satu alat untuk melakukan
pemantauan di area lapas guna menghindari kejadian yang tidak di
inginkan.
Di lihat dari Smart ASN, penggunaan CCTV di area Lapas
merupakan bagian dari penerapan inovasi berupa teknologi yang mampu
menunjang kinerja pegawai di Lapas.

2. Loker Pengunjung yang kurang memadai


Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyrakat sudah
seharusnya kita memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
baik, di Lapas loker pengunjung merupakan salah satu hal yang penting
bagi pengunjung, dimana dengan menyediakan loker ini membuat
pengunjung bisa menyimpan barang-barang bawaan mereka dengan aman,
sehingga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman ketika melakukan
kunjungan.
DI dalam Lapas yang merupakan wilayah steril untuk barang-barang
terlarang dan juga barang-barang biasa khusunya bagi pihak keluarga
ataupun pihak lain yang ingin melakukan kunjungan terhadap WBP,
menyedikan fasilitas loker pengunjung sangat lah penting, guna
menghindari suatu hal yang tidak dinginkan sehingga menuntut
pengunjung untuk menitipkan barang bawaan mereka di dalam loker yang
di sediakan.
Maka dari itu pentingnya untuk memastikan kelayakan loker yang di
sediakan selain untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjung untuk
menggunakan fasilitas tersebut juga sebagai upaya untuk memberikan
fasilitas dan layanan terbaik untuk kepada pengunjung.
Di tinjau dari Manajemen ASN, keberadaan loker pengunjung
merupakan bagian penting dan juga merupakan salah satu fasilitas yang
diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pengunjng

3. Kurang Optimalnya Fasilitas WartelPAS


Saat ini kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin meningkat, kemenkumham terus melakukan inovasi agar
kebutuhan Komunikasi Warga Binaan Pemasyrakatn (WBP) tetap berjalan
dengan baik, salah satu caranya ialah dengan memberikan layanan Warung
Telpon Pemasyarakatan atau biasa di singkat Wartel PAS untuk
Narapidana dan Tahanan yang ingin melakukan komunikasi dengan
anggota keluarga. Dan itu semua harusnya di dukung oleh fasilitas yang
memadai, seperti menyediakan tempat duduk dan juga area yang nyaman
dan cukup untuk para WBP dalam melakukan layanan telpon.
Tetapi terkadang fasilitas yang diberikan masih kurang memadai
seperti kurangnya jumlah tempat duduk yang di sediakan dan membuat
sebagian dari WBP yang ingin melakukan layanan telpon harus sambil
berdiri, jongkok maupun karena kurangnya fasilitas yang diberikan,
Di tinjau dari Manajemen ASN, ASN harusnya mampu memberikan
pelayanan yang terbaik kepada para WBP dengan memberikan layanan
yang semestinya.di tinjau dari Smart ASN , penggunaan fasilitas telpon
yang di berikan kepada WBP untuk melakukan komunikasi kepada pihak
keluarganya merupakan suatu inovasi untuk mengatasi masalah terutama
komunikasi WBP dan pihak keluarga
4. Kurangnya kedisiplinan pegawai
Disini pentingnya kedisiplinan pegawai untuk memberikan contoh kepada
masyarakat dan juga untuk memberikan pandangan yang baik kepada
masyrakat
5. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Untuk saat ini dalam hal untuk meningkatkan keterampilan maupun
meningkatkan ilmu pengetahuan sarana penddikan sangat lah penting, dimana
apabila di suatu daerah dilengkapi dengan sarana pendidikan maka para pegawai
bisa melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan ilmu
pengetahuan.

b. Alat Bantu Analisis

1. Teknik Analisis APKL


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Penulis
melakukan penapisan isu dengan menggunakan metode APKL
( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) yaitu :

1. Aktual isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hayat

2. Problematik memiliki dimensi masalah yang kompleks

3. Kekhalayakan menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Layak masuk akal dan realistis serta relevan untuk dicarikan solusi

Tabel 1.1 Kriteria Aktual


Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Aktual Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

4 Aktual Benar-benar terjadi kadang menjadi bahan


pembicaraan
3 Cukup Aktual Benar-benar terjadi dan bukan jadi bahan
pembicaraan
2 Kurang Aktual Benar-benar terjadi

1 Tidak Aktual Pernah terjadi

Tabel 1.2 Kriteria Problematik


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Problematik Masalah sangat komplek sehingga perlu
segera dicari solusi
4 Problematik Masalah komplek
3 Cukup Problematik Masalah cukup komplek namun tidak
perlu dicari solusi
2 Kurang Problematik Masalah kurang komplek
1 Tidak Problematik Masalah sederhana

Tabel 1.3 Kriteria Kekhalayakan


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Luas Sangat menyangkut hajat hidup orang
banyak
4 Luas Menyangkut hajat hidup orang banyak
3 Cukup Luas cukup menyangkut hajat hidup orang
banyak
2 Kurang Luas Sedikit menyangkut hajat hidup orang
banyak
1 Tidak Luas Tidak menyangkut hajat hidup orang
banyak

Tabel 1.4 Kriteria Layak


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Layak Masuk akal, realistis, dan relevan untuk
dicari pemecahan masalah
4 Layak Masuk akal dan realistis
3 Cukup Layak cukup masuk akal dan realistis
2 Kurang Layak Realistis
1 Tidak Layak Masuk akal

Tabel 1.5 Analisis Isu dengan Metode APKL


Kriteria
NO Isu A P K L Jumlah Ranking
1 Tidak adanya CCTV 4 3 3 4 14 III

2 Loker Pengunjung yang 5 3 4 4 16 I


kurang memadai

3 Tidak adanya Tenaga 5 4 3 3 15 II


kesehatan

4 Kurangnya kedisiplinan 3 3 3 4 13 IV
pegawai

5 Terbatasnya Sarana dan 3 3 3 3 12 V


Prasarana Pendidikan

Berdasarkan hasil analisis APKL yang dilakukan terdapat 3 isu prioritas yang
memiliki nilai tinggi yaitu :
1. Loker Pengunjung yang kurang memadai
2. Tidak adanya Tenaga kesehatan
3. Tidak adanya CCTV

2. Teknik Analisis USG


Untuk menentukan Core Issue Berdasarkan isu prioritas diatas
penulis melakukan penapisan isu dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth). Dengan mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang
penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat
besar.
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Dengan deskripsi masing-masing kriteria sebagai berikut :


Tabel 1.6 Kriteria Urgency
Nilai indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1
Mendesak bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3
bulan
3 Cukup Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6
Mendesak bulan
2 Kurang Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1
Mendesak tahun
1 Tidak Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu >1
tahun

Tabel 1.7 Kriteria Serioussness


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Dampak isu berpengaruh terhadap masa
yang akan datang
4 Serius Dampak isu berpengaruh pada kinerja
pegawai
3 Cukup Serius Dampak isu berpengaruh terhadap
lingkungan kerja
2 Kurang Serius Dampak isu berpengaruh terhadap orang
di luar lingkungan kerja
1 Tidak Serius Dampak isu berpengaruh terhadap
masyarakat

Tabel 1.8 Kriteria Growth


Nilai Indkikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
4 Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu >1 tahun
Tabel 1.9 Analisis USG

No Isu Pemilihan Isu Total Isu Terpilih dari


U S G USG

1 Loker Pengunjung 4 5 4 13 I
yang kurang memadai

2 Tidak adanya Tenaga 2 4 5 11 III


kesehatan

3 Tidak adanya CCTV 4 4 4 12 II

Berdasarkan hasil analisis USG dapat dilihat isu Loker Pengunjung yang kurang
memadai memenuhi kriteria untuk ditindaklanjuti dan dicari jalan
penyelesaiannya.

C. RUMUSAN ISU

Berdasarkan tabel 2.4 diatas, hasil dari teknik USG dilakukan


perangkingan, dimana rangking I merupakan nilai total USG terbesar.
Sehingga didapat rumusan isu “ Loker Pengunjung yang kurang memadai
di Lapas Kelas III Dabo Singkep”

D. IDENTIFIKASI ISU

Berdasarkan core isu dari hasil analisis dapat dilihat sebab dan akibat
masalah yang terjadi dengan menggunakan digram fishbone sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai