PENDAHULUAN
1
2
salah satu isu yang sangat penting. Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan semakin besar sementara praktek
penyelenggara pelayanan tidak mengalami perubahan yang berarti. Masyarakat
setiap waktu menuntut pelayanan publik yang berkualitas, meskipun tuntutan
tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena pelayanan publik yang terjadi
selama ini masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan. Oleh sebab itu,
dibutuhkan suatu terobosan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, yaitu
melalui sebuah upaya yang dimaksud dengan reinventing government.
David Osborne dan Ted Gaebler menggagas konsep reinventing
government sebagai saran untuk membantu pencarian solusi pemerintah Amerika
Serikat pada tahun 1993 yang menanggung beban berat sebagai akibat
ditanganinya seluruh kegiatan atau kebutuhan negara oleh pemerintah federal.
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi Negara Indonesia pada saat
ini, dimana pemerintahan telah dilaksanakan dengan pendelegasian Sebagian
kewenangan dan pemberian otonomi kepada pemerintah daerah. Tujuan
pemberian otonomi daerah adalah agar pemerintah daerah di seluruh wilayah
NKRI mampu mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan arti bahwa daerah
dengan optimal dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, mampu mandiri
dalam pelaksanaan pemerintahan dan memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Reinventing Government atau wirausaha birokrasi, pemerintah dengan
bergaya wirausaha ini menjadi cara yang efisien dan efektif untuk menghindari
kebangrutan suatu birokrasi. Bagi Osborne dan Gaebler, organisasi birokrasi
publik yang dijalankan berdasarkan peraturan tidak akan efektif dan kurang
efisien, karena kinerjanya akan berjalan lamban dan terkesan bertele-tele. Akan
tetapi, birokrasi yang digerakkan oleh misi sebagai tujuan dasarnya, akan lebih
efektif dan efisien. Dengan mendudukkan misi organisasi sebagai tujuan, mereka
dapat mengembangkan sistem anggaran dan peraturan sendiri yang memberi
keleluasaan kepada karyawannya untuk mencapai misi organisasi tersebut.
Osborne dan Gaebler memberikan posisi yang berhadapan antara misi dan
peraturan dalam birokrasi organisasi publik. Birokrasi organisasi publik harus
memilih salah satunya. Pilihan tersebut mengandung konsekuensi mengedepankan
salah satu aspek akan mengabaikan aspek yang lain
3
5
6
dan hierarki ditinggal. Selain itu, jika jika melihat perkembangan zaman
yang semakin maju dan teknologi semakin mengglobal dan pendidikan
semakin maju, sudah semestinya pemerintah menurunkan wewenang
kepada Lembaga-lembaga di bawahnya serta mendorong mereka untuk
berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih bisa membuat
keputusan. Lalu menciptakan kerja sama yang solid dengan cara melihat
mereka sama rata dan sudah sebanding dengan pemerintahnya. Melahirkan
partisipasi dengan tim kerja, Bukan dengan pengkomandoan yang
umumnya terlihat kaku. Dengan kata lain, pemerintah memberi ruang
gerak kepada mereka agar bisa bersama-sama menciptakan strategi kreatif.
10. Prinsip kesepuluh: Pemerintah yang berorientasi pasar (Market Oriented
Government). Mendongkrak perubahan melalui pasar (Leveraging change
throught the Market). artinya pemerintah mendongkrak perubahan melalui
cara pasar. Mekanisme pasar memiliki banyak keunggulan ketimbang
mekanisme administrasi. Pasar pada dasarnya adalah desentralis. Harga
ditentukan oleh yang paling di atas. Namun dalam pasar bisa bersaing
dengan sehat, lebih kompetitif. Jika kita sadari, sebenaranya dalam pasar
memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menentukan pilihannya.
17
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Reinventing Government yang digagas oleh David Osborne dan Ted
Gaebler menemukan titik relevansinya dalam konteks peningkatan kualitas
pelayanan publik. 10 prinsip yang terkandung di dalamnya, yakni pemerintah
seharusnya lebih berfungsi mengarahkan ketimbang mengayuh, memberi
wewenang ketimbang melayani, menyuktikkan persaingan (kompetisi) dalam
pemberian pelayanan, digerakkan oleh misi bukan peraturan, berorientasi pada
hasil (outcome) bukan masukan (income), berorientasi pada pelanggan bukan pada
birokrasi, menghasilkan ketimbang membelanjakan, mencegah ketimbang
mengobati, desentralisasi dan pemerintah berorientasi pasar, seharusnya
diterapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik kepada
masyarakat. Pelaksanaan 10 prinsip Reinventing Government, tentu harus
disesuaikan dengan sosio-kultur kita, bisa menjadi solusi alternatif yang efektif
untuk menghilangkan patologi-patologi birokrasi peradilan kita selama ini.
25
DAFTAR PUSTAKA