Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dina Silviana Saragih

Nim : 190903015

Mata Kuliah : Reformasi Administrasi Publik (A)

Dosen : Prof. Dr. Erika Revida, MS

Tugas Literasi 4

Community Owned Government: Empowering Rather Than Serving


Prinsip reinvetnting government terdiri dari sepuluh prinsip dan dikemukakan oleh
Osborne dan Gaebler (1996 :29-343). Salah satu prinsip dari sepuluh prinsip reinventing
government ialah community owned government. Community owned government:
empowering rather than serving berasal dari bahasa Inggris, jika diartikan ke dalam bahasa
indonesia adalah pemerintahan milik masyarakat: pemberdayaan lebih baik daripada
melayani . Maksud dari hal ini yaitu peran pemerintah sebagai pihak yang memberdayakan
masyarakat dalam penyelenggaraan berbagai kebutuhan publik, sehingga tercipta lah rasa
memiliki bagi mereka sendiri, sedangkan pemerintah sendiri bukan lagi sebagai pelayan
melainkan hanya sekedar memberi petunjuk.

Adapun pengertian pemerintahan milik rakyat yang dikemukakan oleh Osbone dan
Gaebler(1997) yaitu pemerintah yang memberdayakan dan memberi wewenang ketimbang
melayani atau empowering rather than serving. Adapun pengertian yang dikemukakan oleh
Lustiadi (2016) mengatakan bahwa pemerintah secara normatif dimiliki oleh masyarakat,
sehingga pemerintah mestinya mendorong agar kontrol atas pelayanan dilepaskan dari
birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat.

Di dalam pemerintahan milik masyarakat, pemerintah sebaiknya memberikan wewenang


kepada masyarakat. Adanya pemberian wewenang kepada masarakat ini menjadikan mereka
mampu menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri (self-help community).
Pemerintahan milik masyarakat mengalihkan wewenang kontrol yang dimiliki ke tangan
masyarakat. Adanya hal ini, masyarakat yang diberdayakan mampu mengontrol pelayanan
yang diberikan pemerintah. Adanya kontrol dari masyarakat, pegawai negeri (pejabat terpilih,
politisi) akan memiliki komitmen yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih kreatif dalam
memecahkan masalah yang ada.
Beberapa hal yang mencakup bidang empowering (memberdayakan) yaitu adanya
pergeseran berbagai hak kepemilikan produk pelayanan publik dari tangan pemerintah
kepada masyarakat umum dimana peran pemerintah hanya sebagai pengarah saja, kemudian
pendirian perumahan umum yang lebih tertib, aman, bersih, harga terjangkau serta pendataan
yang lebih terorganisir. Selain itu berbagai hal yang dianggap penting dalam penyelenggaraan
pelayanan publik adalah memperbaiki peran profesional service menjadi community service,
sehingga pelayanan disini bukan ditujukan hanya kepada klien saja, tetapi untuk semua pihak.
Serta adanya pemberdayaan di segenap lapisan masyarakat melaui demokrasi yang
partisipatif.

Adapun kelebihan dari adanya prinsip pemerintahan milik masyarakat ini adalah untuk
meningkatkan kerja sama yang optimal antara pemerintah dan masyarakat, sehingga
terciptalah society walfare dalam pembuatan kebijakan. Adanya pola pikir yang membangun
hal positif dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk masyarakat. Dan adapun mencegah
adanya kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat.

Selain kelebihan, tentunya dalam prinsip ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam
prinsip ini adalah lebih tepat untuk diterapkan dalam skala lingkup yang kecil. Tidak bisa
diterapkan di semua daerah ataupun komunitas tanpa selektif. Dan adanya kekhawatiran akan
hilang wibawa pemerintah jika terus bergantung kepada masyarakat.

Selain yang disebutkan diatas, adapun juga kesulitan di dalam penerapan prinsip
pemerintah milik masyarakat. Kesulitan itu adalah berbelit-belitnya birokrasi pemerintah
membuat masyarakat menjadi tidak suka. Seharusnya pemerintah disini lebih fleksibel dan
memberi kepercayaan kepada masyarakat untuk menyampaikan sesuatu yang nantinya juga
memberi keuntungan kepada pemerintah, intinya harus sama-sama saling menguntungkan
diantara kedua pihak.
Referensi

Carolus Borromeus Christianto. (2015). 10 Prinsip Reinventing Government. Academia.edu.

https://www.academia.edu/16469289/10_Prinsip_Reinventing_Government

‌Magang. (2015, April 16). Reinventing Government (Mewirausahakan Birokrasi) “How The

Entrepreneurial Spirirt is Transforming The Public Sector.” Jogjaprov.go.id.

http://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/reinventing-government-

mewirausahakan-birokrasi-how-the-entrepreneurial-spirirt-is-transforming-the-public-

sector

Syinen. (2014, September 16). REINVENTING GOVERMENT & 10 PRINSIPNYA.

Asyifusyinen. https://azharnasri.blogspot.com/2014/09/reinventing-goverment-10-

prinsipnya.html

Yadi Lustiadi. (2016). APLIKASI KONSEP REINVENTING GOVERNMENT, GOOD

GOVERNANCE DAN NEW PUBLIC SERVICE DALAM PELAYANAN PUBLIK

DI KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG. E-JKPP, 2(1), 55–71.

http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/ejkpp/article/view/762

Anda mungkin juga menyukai