SEMESTER : GENAP
TANDA TANGAN :
SOAL
Keempat, Pemerintah yang digerakan oleh misi dengan mengubah organisasi yang
digerakan oleh peraturan, artinya, pemerintahan yang dijalankan berdasarkan peraturan
akan tidak efektif dan kurang efisien, karena bekerjanya lamban dan bertele-tele. Oleh
karena itu, pemerintahan harus digerakkan oleh misi sebagai tujuan dasarnya sehingga
akan berjalan lebih efektif dan efisien. Karena dengan mendudukan misi organisasi
sebagai tujuan, birokrat pemerintah dapat mengembangkan system anggaran dan
peraturan sendiri yang memberikan keleluasaan kepada karyawannya untuk misi
organisasi tersebut. Diantara keunggulan pemerintah yang digerakkan oleh misi adalah
lebih efisien, lebih efektif, lebih inovatif, lebih fleksibel dan lebih mempunyai semangat
yang tinggi ketimbang pemerintahan yang digerakkan oleh aturan.
Kelima, Pemerintah yang berorientasi hasil yakni membiayai hasil, bukan masukan,
artinya, bila lembaga-lembaga pemerintah dibiayai berdasarkan masukan (income),
maka sedikit sekali alas an mereka untuk berusaha keras mendapat kan kinerja yang
lebih baik. Tetapi jika mereka dibiayai berdarkan hasil (outcome), mereka menjadi
obsesif pada prestasi. Sistem penggajian dan pernghargaan, misalnya, seharusnya
didasarkan atas kualitas hasil kerja bukan pada masa kerja, besar anggaan dan tingkat
otoritas. Karena tidak mengukur hasil, pemerintahan-pemerintahan yang birokratis
jarang sekali mencapai keberhasilan. Mereka lebih banyak mengeluarkan untuk
pendidikan negeri, namunnilai tes dan angka putus sekolah nyaris tidak berubah.
Mereka mengeluarkan lebih banyak untuk polisi dan penjara, namun angka kejahatan
terus meningkat.
Kesembilan, Pemerintah disentralisasi yaitu dari hirarki menuju partisipasi dan tim kerja,
artinya, pada saat teknologi masih primitif, komunikasi antar berbagai lokasi masih
lamban,dan pekerja publik relative belum terdidik, maka system sentralisasi sangat
diperlukan. Akan tetapi, sekarang abad informasi dan teknologi sudah mengalami
perkembangan pesat, komunikasi antar daerah yang terpencil bisamengalir seketika,
banyak pegawai negeri yang terdidik dan kondisi berubah dengan kecepatan yang luar
biasa, maka pemerintahan desentralisasilah paling diperlukan. Tak a da waktu lagi untuk
menunggu informasi naik ke rantai komando dan keputusan untuk turun.
Kesepuluh, Pemerintahan berorientasi pasar dengan mendongkrak perubahan melalui
pasar, artinya, dari pada beroperasi sebagai pemasok missal barang atau jasa tertentu,
pemerintahan atau organisasi public lebih baik berfungsi sebagai fasilitator dan pialang
dan menyemai pemodal pada pasar yang telah ada atau yang baru tumbuh.
Pemerintahan entrepreneur merespon perubahan lingkungan bukan dengan
pendekatan tradisional lagi, seperti berusaha mengontrol lingkungan, tetapi lebih
kepada strategi yang inovatif untuk membentuk lingkungan yang memungkinkan
kekuasaan pasar berlaku. Pasar di luar control dari hanya institusi politik, sehingga
strategi yang digunakan adalah membentuk lingkungan sehingga pasar dapat beroperasi
dengan efisien dan menjamin kualitas hidup dan kesempatan ekonomi yang sama.
Dalam rangka melakukan optimalisasi pelayanan publik, maka 10prinsip di atas harus
saya jalankan sebagai aparat publik, dikumpulkan semua menjadi satu dalam system
pemerintahan, sehingga pelayanan publik yang dilakukan bisa berjalan lebih optimal dan
maksimal. 10 prinsip tersebut bertujuan untuk menciptakan organisasi pelayanan public
yang smaller (kecil, efisien), faster (kinerjanya cepat, efektif) cheaper (operasionalnya
murah) dan kompetitif. Dengan demikian, pelayanan public oleh birokrasi kita bisa
menjadi lebih optimal dan akuntabel.
2. Perkembangan perencanaan dan strategi manajemen sumber daya manusia dewasa ini
begitu dinamis seiring dengan tingginya aktivitas bisnis dan tata kehidupan manusia di
era globalisasi saat ini.
a. Menurut filsafat manajemen pada hakikatnya manusia disifati 3 sifat. Jelaskan !
Jawab
b. Jelaskan pengertian strategi manajemen sumber daya manusia baik secara etimologi
maupun secara terminologi !
Jawab :
Penyusunan strategi manajemen sumber daya manusia dan perencanaan tertinggi
SDM merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh pimpinan tertinggi
manajemen sumber daya manusia bersama dengan pimpinan organisasi secara
keseluruhan dan terintegrasi. langkah ini sangat penting karena menjadi baisis
dalam penerapan manajemen sumber daya manusia ke depan dan berdampak tidak
langsung terhadap perencanaan pegawai secara nasional sesuai dengan definisi
tersebut. strategi organisasi harus menjadi acuan utama dalam menyusun startegi
manajemen sumber daya manusia sehingga tujuan ataupun goals fungsi manajemen
sumber daya manusia harus mampu mendukung pencapaian goals organisasi.
Seorang praktisi manajemen sumber daya manusia di jajaran puncak pimpinan
ataupun boarc of director ataupun praktisi senior manajemen sumber daya manusia
dituntut mampu menyelaraskan stretagi manajemen sumber daya manusia dengan
strategi bisnis organisasi sehingga dapat menterjemahkan semua dimensi bisnis
dalam pembuatan startegi manajemen sumber daya manusia dan menjadikannya
startegi organisasi yang dihayati oleh seluruh pimpinan organisasi.
Kemampuan menyusun perencanaan strategi manajemen sumber daya manusia
merupakan salah satu kompetensi kunci yang didasari dengan penguasaan aspek
bisnis, visi, dan misi organisasi secara mendalam. pengetahuan dan kemampuan
menyelaraskan visi dan misi organisasi dalam bentuk perencanaan sdm juga harus
ditunjang dengan penguasaan metode prakiraan sdm yang matang sehingga didapat
metodologi yang tepat dan menghasilkan data dan desain perencanaan sdm yang
sesuai dengan tujuan organisasi. Strategi manajemen sumber daya manusia meliputi
strategi semua fungsi utama manajemen sumber daya manusia. sebagai contoh, dari
sisi pengadaan sdm harus terjawab; a. Bagaimana pengadaan sdm dilakukan?
b. Bagaimana kualitas sdm yang diterima?
c. Bagaimana proses rekrutmen dan seleksi dilakukan, dan prinsipprinsip pengadaan
penting lainnya?
Begitu pula perlunya ditentukan strategi yang tepat dalam penerapan sistem
remunerasi:
a. Bagaimana penempatan posisi remunerasi organisasi di pasar pegawai, leading,
average, ataupun following?
b. Berapa golongan dan kelompok jabatan yang digunakan?
Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut harus terjawab sebelum menerapkan fungsi
manajemen sumber daya manusia secara keseluruhan. hal yang sama dilakukan
terhadap fungsi-fungsi utama manajemen sumber daya manusia lainnya seperti
halnya pengelolaan kinerja, pengembangan organisasi, pengelolaan talenta,
manajemen suksesi, pengelolaan karir, hubungan industrial, dan pelayanan pekerja.
semuanya harus sudah jelas di depan bagaimana fungsi utama manajemen sumber
daya manusia berperan dalam mendukung tercapainya visi dan misi organisasi.
selain itu, masing-masing strategi fungsi utama manajemen sumber daya manusia
tersebut harus terintegrasi satu sama lain. Program pelatihan dan pengembangan
terintegrasi dengan penyusunan model dan kamus kompetensi yang digunakan
sebagai basis dalam penyusunan individual development plan, dengan kegiatan
pengadaan sdm dalam bentu tersedianya program fresh graduate dan/ataupun
program orientasi untuk pekerja baru, dengan program manajemen talenta dalam
bentuk terfokusnya aktivitas pelatihan dan pengembangan talenta, dengan sistem
manajemen kinerja dalam bentuk tersedianya program coaching dan mentoring.
Setelah strategi manajemen sumber daya manusia ditetapkan selaras dengan
startegi organisasi, maka praktisi manajemen sumber daya manusia senior
diharapkan dapat menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia yang
mendukung strategi manajemen sumber daya manusia organisasi tersebut. dalam
hal ini praktisi manajemen sumber daya manusia dituntut untuk dapat menyusun
kebijakan yang berkaitan dengan semua fungsi manajemen sumber daya manusia
yang saling berkaitan. dalam menyusun strategi, kondisi eksternal juga wajib
diketahui, misalnya;
a. Mengenai perubahan pada aspek sosial, budaya, lingkungan, ekonimi, keuangan,
teknologi, dan politik
b. Kebijakan pemerintahan terkait bisnis organisasi
c. perubahan aspirasi/kebutuhan pelanggan ataupun aktivitasnya
d. Kondisi suplai pasar pegawai dan posisi yang sulit disini
e. Melalukan brechmarking ke industri sejenis.
Strategi organisasi harus menjadi acuan utama dalam menyusun strategi
manajemen sumber daya manusia agar tujuan ataupun goals fungsi manajemen
sumber daya manusia mampu mendukung pencapaian goals organisasi. strategi dan
kebijakan manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang terintegrasi
dengan visi, misi, nilai-nilai, strategi dan tujuan organisasi. merumusukan strategi
dan kebijakan manajemen sumber daya manusia memerlukan koordinasi yang baik
dengan semua pemangku kepentingan di organisasi. pengetahuan dan pemahaman
bisnis/kegiatan organisasi menjadi salah satu prasyarat agarr mampu
merumuskannya dengan baik. pastikan juga bahwa strategi dan kebijakan
manajemen sumber daya manusia tersebut mengintegrasikan semua fungsi-fungsi
yang ada di manajemen sumber daya manusia.
c. Kemukakan ruang lingkup, fungsi dan tujuan manajemen sumber daya manusia !
Jawab :
Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia :
Untuk dapat memahami kebijakan dan kegiatan MSDM dapat dilihat dari suatu
pendekatan yang spesifik. Pendekatan tersebut penggunaan MSDM sebagai sebuah
cara untuk melakukan rekonseptualisasi dan pengorganisasian kembali peran SDM
dan penjelasan ulang tentang tugas dan fungsi departemen personalia dalam
organisasi. Berdasarkan pendekatan tersebut, Guest menyatakan ada 4 kebijakan
utama dalam MSDM yaitu:
• Employee Influence
• Human resource flow
• Rewards system
s • Work systems
4 fokus kebijakan MSDM tersebut dapat dipahami sebagai strategi dalam
mempengaruhi pekerja guna mengarahkannya pada tujuan organisasi. Sebagai
suatu proses pencapaian tujuan, organisasi mengorganisasikan SDM dalam suatu
mekanisme sistemik berupa alur SDM (human resources flow) mulai dari
perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perumusan analisis jabatan, dan seterusnya.
Kebijakan lainnya berkaitan dengan sistem penghargaan yang merupakan bagian
utama organisasi memberi motivasi guna memaksimalkan kerja dan proses
pemekerjaan.
Sistem penghargaan (rewards systems) misalnya dapat berupa paket rernunerasi
yang terdiri dari penggajian, pemberian bonus dan insentif serta berbagai bentuk
kompensasi lainnya. Di dalam organisasi, peran dan fungsi SDM harus dise!araskan
dengan elemen-elemen sumber daya lainnya.
Oleh karena itu dalam membuat kebijakan, organisasi memusatkan perhatiannya
pada bagaimana sistem kerja disusun sedemikian rupa sehingga ada kesesuaian
antara gerak SDM dengan sumber daya lainnya.
Sementara itu, dengan merujuk pada pendapat ahli-ahli lainnya, Guest menyatakan
kegiatan MSDM terdiri dari 4 proses generik yaitu:
• Selection
• Appraisal
• Rewards
• Development
Seorang manajer SDM paling tidak harus menguasai 4 kegiatan mendasar tersebut.
Kegiatan seleksi tidak lain berkaitan dengan penyediaan staf dan pekerja yang akan
mengisi berbagai formasi pekerjaan dan jabatan dalam organisasi. Sebagai suatu
kegiatan generik, seleksi akan diikuti dengan kegiatan lainnya misalnya berupa
penempatan pada pekerjaan (job placement) yang segera disertai dengan kegiatan
generik lainnya yaitu penilaian kinerja (performance appraisal). Organisasi harus
memiliki standar yang dapat dipakai sebagai ukuran dalam menentukan dan menilai
apakah seorang pekerja memiliki kualitas kerja baik atau sebaliknya. Sementara itu,
untuk memotivasi pekerja organisasi memiliki skema (scheme) Yang dirupakan
dalam bentuk gaji atau upah dan penghargaan lainnya. Sedangkan kegiatan generik
MSDM yang terakhir adalah pengembangan; SDM (human resource development).
Pengembangan SDM ini dapat berupa pendidikan, pelatihan serta program-program
pengembangan SDM lainnya. umumnya kegiatan pengembangan SDM diarahkan
pada pencapaian penguasaan keahlian (skills), pengetahuan (knowledge) dan
kemampuan (ability). Arah program pengembangan SDM diarahkan selaras dengan
perkembangan dan kemajuan organisasi.
Tujuan MSDM Tujuan MSDM secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena
sifatnya bervariasi dan tergantung pada pentahapan perkembangan yang terjadi
pada masing-masing organisasi.
Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi:
• Memberi pertimbangan rnana;ernen dalam membuat kebijakan SDM untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja
tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi
kewajiban pekerjaan secara legal.
• Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
• Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi,
khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
• Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai
tujuannya.
• Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk
meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai
tujuannya.
• Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
• Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen
SDM.
• Sementara itu menurut Schuler et al setidaknya MSDM memiliki 3 tujuan utama
yaitu:
• Memperbaiki tingkat produktifitas
• Memperbaiki kualitas kehidupan kerja
• Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspekaspek legal. 10
• Produktifitas merupakan sasaran organisasi yang sangat penting.
Dalam hal ini MSDM dapat berperan dalam meningkatkan produktifitas organisasi.
Organisasi yang telah mencapai tingkat produktifitas tinggi di dalamnya terdapat
praktek MSDM yang unik. Keunikan tersebut menunjuk secara khusus pada suatu
keadaan dimana: • Organisasi membatasi peran SDM menurut tingkat
partisipasinya di dalam pembuatan keputusan bisnis yang mengimplementasikan
strategi bisnis.
• Organisasi memfokuskan penggunaan sumber daya yang tersedia dicurahkan
pada fungsi-fungsi SDM dalam mengatasi setiap masalah sebelum menambah
program baru atau mencari sumber daya tambahan.
• Staf SDM organisasi berinisiatif untuk membuat program dan berkomunikasi
dengan manajemen lini.
• Manajemen lini berbagi tanggung jawab untuk seluruh program SDM. • Staf
perusahaan berbagi tanggung jawab untuk perumusan kebijakan SDM dan
administrasi program pada seluruh tingkatan organisasional.
d. Jelaskan perbedaan dan persamaannya antara manajemen dan administrasi !
Jawab :
1. Pendekatan politik
Terhadap pemahaman pentingnya manajemen sumber daya manusia berangkat
pula dari keyakinan yang semakin mendalam di kalangan para politis bahwa
asset terpenting yang dimiliki oleh suatu negara bangsa adalah sumber daya
manusianya. Pengamatan yang amat klausal saja tentang pengalaman banyak
negara yang sudahmembuktikan kebenaran pendapat tersebut. Berbagai negara
di dunia yang meskipun tidakmemiliki sumber daya dan kekayaan alam, akan
tetapi jika mempunyai sumber daya manusia yang terdidik, terampil, displin,
tekun, mau bekerja keras dan setia kepada cita-cita perjuangan bangsanya,
ternyata kadang membuat negara lain kagum. Tanpa manajemen sumber daya
manusia yang handal pengelolaan, penggunaan
dan pemanfaatan sumbersumber lainnya menjadi tidak berdaya guna dan berha
sil guna.
2. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi merupakan pendekatan yang paling erat hubungannya
dengan pemahaman meningkatnya perhatian semakin banyak orang pada manaj
emen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena sumber daya manusia
,faktor produksi dalam usaha menghasilkan barang atau jasa oleh satuan satuan
ekonomi. Alasanlain ialah bahwa salah satu kriteria utama yang digunakan
mengukur tingkat kesejahteraanialah takaran ekonomi.
3. Pendekatan Hukum
Salah satu indikator kehidupan masyarakat modern ialah makin tingginya
kesadaran parawarga masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara hak
dan kewajiban masing-masing.Semakin meningkatnya kesadaran demikian
biasanya dipandang sebagai salah satu akibat positif dari tingkat pendidikan pada
masyarakat.Instrumen utama untuk menjamin keseimbangan tersebut adalah
ketentuan-ketentuanhukum. Artinya, hak para warga dijamin dalam berbagai
peraturan perundang-undangan.Begitu pentingnya perolehan hak tersebut
sehingga hak yang bersifat asasi biasanyatercantum dalam konstitusi negara
seperti hak menyatakan pendapat, hak berserikat, hakmenganut agama tertentu
dan menunaikan ibadah agama sesuai dengan dokrin agama yang bersangkutan,
hak memperoleh pendidikan dan hak memperoleh pekerjaan yang layak.
4. Pendekatan Sosialkultural
Pemahaman tentang semakin besarnya perhatian banyak pihak terhadap
manajemensumber daya manusia juga memerlukan pendekatan sosiokultural
sangat penting karena berkaitan langsung dengan harkat dan martabat manusia.
Alasan utamalainnya ialah karena meskipun benar bahwa teori manajemen,
termasuk manajemen sumberdaya manusia, bersifat universal, penerapannya
tidak pernah bebas nilai.Dewasa ini semakin disabari harkat dan martabat
manusia diakui, dihormati dan bahkandijunjung tinggi. Mengakui, antara
berkaitan dengan kesempatan berkarya. Artinya, kinisudah umum diterima
pendapat yang mengatakan bahwa bagi seseorang,
mempunyai pekerjaan tetap dengan penghasilan yang
wajar tidak lagi dilihat semata-mata sebagai usahauntuk memuaskan berbagai
kebutuhan yang bersifat kebendaan, akan tetapi juga kebutuhan-kebutuhan
sosio-psikologis.Nilai-nilai sosial budaya menentukan yang lebih baik, tidak baik,
benar, salah, wajar, tidakwajar, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut digunakan
untuk menilai perilaku seseorang, baiksebagai individu maupun sebagai anggota
kelompok, termasuk kelompok kerja di manaseseorang berkarya.Pendekatan
sosial budaya terlihat lebih jelas lagi apabiladiingat bahwa manajemen
sumberdaya manusia, baik disoroti dari sudut teori maupun aplikasinya, selalu
bersifat situasional,meskipun teorinya memang sudah ditempuh dalam
manajemen sumber daya manusiamalahan sudah dapat dikatakan
berlalu umum.
5. Pendekatan Administratif
Salah satu ciri menonjol dari abad sekarang ini ialah terciptanya berbagai
jenisorganisasi. Adapun yang telah dicapai oleh umat manusia, seperti
kemampuanmenjelajahi angkasa luar, perkembangan teknologi yang sangat
pesat, perluasanmemperoleh pendidikan yang semakin tinggi bagi semua
kebanyakan orang, komunikasidengan berbagai sarana yang amat canggih,
peningkatan taraf hidup semakin banyakorang pemahaman tentang kehidupan
di dasar laut, wahana angkutan yang semakin cepatdan nyaman sehingga bumi
ini terasa seolah-olah semakin kecil, kesemuannya itu dicapaidengan
pemanfaatan organisasi.Dengan perkataan lain, apakah orang berbicara tentang
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, ilmu pengetahuan
lainnya, kesemuanya tidak mungkin bisa dilepaskan kaitannya dengan
organisasi.Secara makro, tujuan, cita-cita dan harapan suatu bangsa diusahakan
pencapaiannyadan perwujudannya melalui organisasi yang disebut negara.
Secara mikro, tujuan, cita-cita dan harapan sekelompok orang yang merasa
memiliki kesamaan kepentingan jugadiusahakan pencapaiannya melalui
organisasi, seperti organisasi politik, organisasi niaga,organisasi olahraga, yang
sifatnya nirlaba. Secara atomik, yaitu pada tingkat individu, berbagai tujuan,
keinginan, cita cita harapan dan kebutuhannya hanya bisa tersalurkan,terpenuhi
dan terpuaskan dengan menggunakan berbagai jalur organisasional. Tujuan
danaspirasi politik disalurkan melalui organisasi politik. Tujuan yang didasari
padakebutuhan material diusahakan pencapaiannya melalui organisasi niaga
yang bagi banyakorang berarti mempunyai pekerjaan tetap dengan imbalan yang
wajar. Kepentinganaplikasi atau sosial disalurkan melalui berbagai organisasi
kemasyarakatan.
6. Pendekatan Teknologikal
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang
sangat kuatterhadap manajemen sumber daya manusia. Dilihat sepintas lalu,
dampak tersebut dapatdikatakan bersifat negatif karena kesan yang segera
timbul ialah pemanfaatan berbagaihasil temuan di bidang teknologi berakibat
pada berkurangnya yang dilakukakan olehmanusia “diambil alih” oleh berbagai
jenis mesin. Kegiatan produksi dalam suatu organisasi niaga misalnya dapat
mengalami empattahap perkembangan, yaitu pelaksanaan kegiatan secara
manual, mekanisasi, otomasi, danrobotisasi. Perkembangan dari suatu tahap ke
tahap
berikutnyasemakin besarnya peranan mesin dan sebaliknya berkurangnya peran
an manusia. Artinya padatahap mekanisasi intervensi manusia dalam proses
produksi masih cukup besar padatahap otomasi intensitas intervensi tersebut
Nampak semakin berkurang. Pada tahaprobotisasi peranan manusia dapat
dikatakan menjadi sangat minim. Hal demikian tampaksangat jelas dalam
pekerjaan perakitan. Gejala sejenis terlihat pula pada kegiatan perkantoran.
Mekanisasi dan otomasi berbagaikegiatan perkantoran dirasakan mempunyai
dampak negatif terhadap kesempatanmanusia untuk berkarya. Bahkan dengan
kemajuan teknologi tertentu yang berkaitandengan kegiatan perkantoran,
sekarang ini sudah banyak yang meramalkan bahwa dalamwaktu yang tidak
terlalu lama akan tercipta apa yang oleh sementara orang disebut“kantor tanpa
kertas” sebagai akibat kehadiran mikro film, disket, faksmile, dan lain-lain.
Administrasi
Organisasi
Manajemen
Kepemimpinan
c. Kebutuhan social (social Needs), yang termasuk pada tingkatan kebutuhan ini,
misalnya kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan untuk bisa diterima
dilingkungan kerja, keinginan untuk maju dan tidak ingin gagal, kebutuhan akan
perasaan untuk turut serta memajukan organisasi.
Berpusat pada relevansi teori-teori dasar tersebut dengan bidang terapan tertentu.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran yang disandang
dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi, yang harus diuji dan dibuktikan
berdasarkan fakta/data secara objektif akan kebenaranya.
Oleh karena itu manajemen sebagai ilmu penting untuk dikembangkan, agar
didapatkan kebenaran ilmu.
Studi aspek kelayakan sumber daya manusia bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dili
hat dariketersediaan sumber daya manusia. Kualitas kelayakan suatu organisasi
tentu tidak akan lepas dari faktor atau aspek sumber daya manusia yang
dibutuhkan.Maka sebagian besar analis atau penilaian studi kelayakan oraganisasi
ini selalu mengacu ke dalam penilaian sumber daya manusia sebagai
objeknya.Terlebih secara spesifik studi kelayakan akan melihat sistem pembinaan
dan pengadaan terhadap sumber daya manusia dalam sebuah perealisasian
proyek.Tentu saja secara garis besar penilaian kelayakan organisasi bertujuan
melihat kelayakan atau tidaknya terhadap sebuah usaha. Sehingga semua kualitas
sumber daya manusia akan berperan penting dalam penilaian tersebut.
Pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Studi Kelayakan dapat dilihat
dalam ulasan berikut ini:
Tidak hanya dalam usaha bahwa aset penting dalam kualitas masyarakat adalah
dalam kualitas Sumber daya manusianya juga.
Pengaruh kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi jalur usaha dan
pencapaian perusahaan.
Struktur organisasi dalam perusahaan besar tentu harus memiliki bagian
tertentu untuk mengolah pegawai atau sumber daya perusahaan.
Manusia sebagai subjek penting karena manusia merupakan subjek yang selalu
berperan dominan dan aktif dalam seluruh kegiatan usaha.
Mengelola sumber daya manusia adalah salah satu kontribusi yang baik untuk
menciptakan kemajuan dalam sebuah negara. Bahkan hal itu berkesinambungan
meski terdapat individu yang memang tidak terikat lagi dengan perusahaan yang
telah membinanya.
r. Bagian dari locus manajemen adalah stratifikasi sosial, stratifikasi berfikir manusia,
macam-macam berfikir manusia dan macam-macam institusi sosial. Uraikan !
Jawab :
1. Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang bisa
- Tahap Teologis
Tahap ini merupakan tahapan paling awal dari perkembangan akal budi manusia.
Pada tahap ini manusia berusaha menerangkan segenap fakta kejadian dalam
kaitannya dengan teka-teki alam yang dianggapnya berupa misteri. Manusia
tidak menghayati dirinya sebagai makhluk luhur dan rasional, yang posisinya di
dalam alam berada di atas makhluk-makhluk lain. Sebaliknyamanusia
menganggap dirinya sebagai bagian dari keseluruhan alam, yang selalu diliputi
oleh rahasia yang terpecahkan oleh pikirannya yang sederhana. Alam semesta,
oleh mereka dimengerti sebagai keseluruhan yang integral dan terdiri dari
makhluk-makhluk yang mempunyai kedudukan yang kurang lebih setara dengan
mereka. Dan seperti diri mereka sendiri, keseluruhan itu dihayati sebagai sesuatu
yang hidup, berjiwa, berkemauan dan bertindak sendiri.Dalam tahap ini terdapat
beberapa bentuk dan cara berfikir. Bentuk yang pertama adalah fetiyisme dan
animism. Kedua bentuk berfikir ini menyaksikan bagaimana manusia menghayati
alam semesta dalam individualitas dan partikularitasnya. Misalnya Pohon
Beringin di depan Keraton Yogyakarta tidak dimengerti sebagai bagian dari suatu
spesies pohon beringin akan tetapi sebuah pohon yang sacral seperti halnya
manusia yang mempunyai jiwa.Kemudian cara berfikir selanjutnya yang lebih
maju yaitu politeisme. Cara berfikir ini lebih maju daripada cara berfikir
sebelumnya karena sudah tampak adanya jenis klasifikasi atas dasar kesamaan
dan kemiripan. Individualitas dan partikularitas benda diganti oleh kelas-kelas
kejadian dan kemudian doekspresikan menjadi konsep yang umum dan
abstrak.Cara berfikir yang lebih maju lagi adalah monoteisme. Cara berfikir ini
tidak lagi mengakui adanya banyak roh tetapi hanya satu roh saja, yakni Tuhan.
Semua benda dan kejadian termasuk manusia berasal dan berakhir dari satu
kekuatan tunggal yang bersifat rohaniah (Tuhan).
-Tahap Metafisis
Tahap ini mulai melakukan perombakan atas cara berfikir lama, semua gejala dan
kejadian tidak lagi diterangkan dalam hubungannya dengan kekuatan yang
bersifat supranatural dan rohani. Manusia pada tahap ini berusaha keras untuk
mencari hakikat atau esensi dari segala sesuatu. Mereka tidak puas hanya
dengan mencari pengertian-pengertian umum, tanpa dilandasi oleh pemikiran-
pemikiran dan argumentasi logis. Untuk tujuan itu dogma agama mulai
ditinggalkan dam kemampuan akal budi mulai dikembangkan. Manusia mulai
mengerti bahwa irasionalitas haris disingkirkan sedangkan analisis pikir perlu
dikembangbiakkan.
-Tahap Positiif
Pada tahap positif, gejala dan kejadian alam tidak lagi dijelaskan secara a priori,
melainkan berdasarkan pada observasi, eksperimen dan komparasi yang ketat
dan teliti. Gejala dan kejadian alam harus dibersihkan dari muatan teologis dan
metafisis. Akal mencoba mengobservasi gejala dan kejadian secara empiris dan
hati-hati untuk menemukan hukum-hukum yang mengatur gejala dan kejadian
itu. Hukum-hukum yang ditemukan tidak bersifat irasional atau kabur, melainkan
nyata dan jelas karena sumbernya diperoleh secara langsung dari gejala-gejala
dan kejadian-kejadian positif yang dapat dialami oleh setiap orang.
3. Pada umumnya terdapat empat jenis kategori gaya berpikir dalam otak manusia,
antara lain : gaya berpikir sekuensial konkret ( SK ), gaya berpikir acak konkret (
AK ), gaya berpikir acak abstrak ( AA), dan gaya berpikir sekuensial abstrak ( SA ).
Berikut ini penjelasan menhani ke empat jenis gaya berpikir tersebut .
General institutions merupakan institusi yang tersebar luas dan berguna untuk
masyarakat umum. Sebagai contoh, lembaga agama yang keberadaannya
dibutuhkan seluruh masyarakat.
Restricted institutions merupakan institusi yang terbatas bagi kelompok
masyarakat tertentu saja. Sebagai contoh, MUI hanya untuk agama Islam dan
Oikumene hanya untuk agama Kristen.
Sejak dalam kandungan secara tidak langsung manusia telah diperkenalkan dengan
organisasi dan manajemen. Sebagai contohh betapa orang tua seorang anak secara
berkala berurusan dengan dukun, bidan, atau dokter untuk memeriksakan dirinya.
Betapa pula dukun, bidan atau dokter mengarahkan orang tua tersebut dalam
memelihara kesehatannya supaya si anak yang dalam kandungan dapat dilahirkan
dengan selamat dan sehat. Apalagi kalau sudah mendekati kelahirannya, bagaimana
orang-orang di sekelilingnya disibukkan dengan berbagai-bagai tugas dalam
menyambut kelahirannya itu. Kalau sudah lahir mau tak mau dia langsung
memasuki organisasi yang disebut famili atau keluarga. Dari contoh-contoh tersebut
dapat dijelaskan bahwa manusia dilahirkan ke dunia dengan kodrat serba
kekurangan dalam arti bahwa dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya kalau tidak
ada yang menolong. Dia tidak akan dapat minum atau makan kalau tidak diberi
minum atau makan oleh orang tuanya. Senjatanya adalah tangis saja; dengan
senjata inilah dia memberitahukan apa yang diinginkan dari orang lain. Walaupun
manusia sudah dewasa atau sudah dapat berdiri sendiri, tetapi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dia masih memerlukan kerja sama dan tolong-menolong
dengan orang lain atau berorganisasi. Dalam organisasi orang dapat
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Ada kecenderungan
bahwa makin banyak keperluan yang harus dipenuhi makin banyak pula ia harus
memasuki organisasi. Oleh sebab itu, akhirnya hampir seluruh kehidupannya di
mana pun ia berada akan diresapi, diarahkan, dan dikendalikan oleh organisasi.
Dengan demikian, organisasi dan manajemen akan dijumpai atau ada di segala
bidang kehidupan manusia di mana pun juga ia berada. Organisasi dan Manajemen
telah menjadi bagian dari fenomena di kehidupan sehari-hari/masyarakat.
t. Jelaskan pula focus dan locus dari manajemen sumber daya manusia !
Jawab :
3 Fokus Manajemen Sumber Daya Manusia
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan
kontribusi padasuksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja
organisasi adalah dengan memastikanaktivitas SDM mendukung usaha organisasi
yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dankualitas.
Produktivitas.
Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti
padaproduktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di
sebuah organisasisangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
Kualitas.
Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka
panjangsuatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia
barang/jasa yangkualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut
akan berkurang.
Pelayanan.
SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus
disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus
melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan
perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM
Kepemimpinan
Nawawi (2006:11) dalam bukunya Kepemimpinan yang Efektif
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kepemimpinan dilihat dari
kepemimpinan dalam konteks struktural dan non struktural. Menurutnya
bahwa kepemimpinan dalam konteks struktural diartikan sebagai proses
mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua
fasilitas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan tanpa
keikutsertaan anggota kelompoknya merumuskannya. Sedangkan dalam
konteks non struktural, kepemimpinan diartikan sebagai proses
mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua
fasilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara
bersama-sama pula.
Kinerja
Komitmen
Kompetensi
Kegiatan manajemen yang dikatakan sangat penting tersebut tentu tidak terlepas
dari berbagai fungsi yang dimilikinya. Terdapat banyak sekali teori yang
memaparkan tentang fungsi manajemen diantaranya fungsi manajemen dari
beberapa ahli menurut :
Planning (perencanaan)
George R. Terry dalam bukunya Principles of Management mengemukakan tentang
Planning bahwa perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta
serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk
masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”
Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain
dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit. George R.
Terry dalam bukunya Principles of Management mengemukakan tentang organizing
bahwap engorganisasian adalah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan
orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor
physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang,
yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan
setiap kegiatan yang diharapkan. Terry juga mengemukakan tentang prinsip-prinsip
organizing antara lain sebagai berikut.
Actuating (pelaksanaan)
Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang
baik, melainkan juga tergantung pada pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan
dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk pergerakan
yang terarah kepada sasaran yang dituju. Pelaksanaan tanpa planning tidak akan
berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, budget,
standar, metode kerja, prosedur dan program. Faktor-faktor yang diperlukan untuk
pergerakan yaitu:
1. Leadership (kepemimpinan)
2. Attitude and morale (sikap dan moral)
3. Communication (tata hubungan/komunikasi)
4. Incentive (dorongan)
5. Supervision (pengawasan)
6. Discipline (kedisiplin).
Controlling (pengawasan)
Terdapat beberapa fungsi manajemen yang diungkapkan oleh John F. Mee, yaitu
sebagai berikut :
Pendapat dari Luther Gullick. Gullick menjelaskan bahwa fungsi dari manajemen
pada dasarnya ada 7 (tujuh). Berikut detailnya:
1. Planning
Fungsi pertama menurut Gullick adalah planning atau perencanaan. Yaitu memilih
dan menetapkan aktivitas yang akan dilakukan dan juga menetapkan sumber daya
yang akan digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan atau cita-cita
perusahaan.
2. Organizing
3. Staffing
Fungsi ketiga dalam daftar fungsi-fungsi manajemen menurut Gullick adalah staffing
atau penempatan. Fungsi penempatan adalah menentukan, memilih, mengangkat,
dan juga membimbing sumber daya manusia sehingga bisa mencapai tujuan atau
cita-cita perusahaan.
Karyawan yang dipilih akan disesuaikan keahlian sekaligus standar yang sudah
ditetapkan perusahaan. Namun, dalam ilmu manajemen pemilihan karyawan atau
sumber daya manusia wajib disesuaikan kebutuhan. Baik dilihat dari segi keahlian
maupun dari segi jumlah di masing-masing bagian.
4. Directing
Berikutnya manajemen menurut Gullick juga memiliki fungsi directing atau
pengarahan. Fungsi pengarahan sendiri adalah memberikan penjelasan dan juga
pembinaan terhadap semua karyawan perusahaan agar bisa melaksanakan
tugasnya dengan baik. Sehingga cita-cita perusahaan bisa segera diwujudkan.
5. Coordinating
6. Reporting
Saat perencanaan kegiatan tidak berjalan sesuai harapan, maka akan segera disusun
rencana manajemen berikutnya sebagai alternatif. Jika memang sesuai rencana dan
dalam artian tidak ada kendala. Maka manajer bisa bernafas lega dan sesekali
melakukan pengawasan ke lapangan.
7. Budgeting