Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS

MAHASISWA
(Studi pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Merdeka Malang)

Sirhan Fikri, Wahyu Wiyani, Agung Suwandaru


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Malang

Abstrak:Penelitan ini dilatarbelakangi oleh perkembangan dunia bisnis saat ini telah
banyak kita temui suatu perusahaan yang telah memasuki dunia pasar jasa. Hal itulah
yang membuat suatu perusahaan berlomba-lomba menawarkan kualitas pelayanan yang
bera-gam dan terbaik.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel kualitas pelayanan dalam mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
maha-siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Merdeka
Malang Fakul-tas Ilmu Sosial Ilmu Politik sebanyak 207 responden dengan menggunakan
teknik Slovin. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data yang telah
meme-nuhi uji validitas dan reliabilitas, maka melalui analisis Path.Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas
pelayanan berpe-ngaruh signifikan terhadap loyalitas. Kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap kepu-asan dan kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas

Perkembangan dunia bisnis saat ini maju melalui penyediaan, pengorganisasian dan
pesat dan perusahaan pun telah memasuki memberikan pelayanan kepada mahasiswa.
dunia pasar jasa. Beberapa perusahaan baru Model kualitas pelayanan yang populer
muncul dengan menampilkan produk jasa yang dan hingga kini banyak digunakan sebagai
hampir sama atau sejenis, sehingga membuat acuan dalam riset pemasaran jasa adalah model
suatu perusahaan berlomba-lomba menawarkan servqual (service quality) yang dikembangkan
pela-yanannya yang beragam dan terbaik. oleh Zeithaml. Servqual yang dijadikan acuan
Persaingan pelayanan terhadap pelanggan untuk mengukur kualitas pela-yanan adalah
semakin ketat, unit-unit pelayanan perusahaan sebagai berikut: bukti langsung (tangible),
yang dahulu hanya terkesan memberikan kehandalan (reliability), ketanggapan (respon-
pelayanan dengan seadanya kini dituntut siveness), jaminan (assurance), dan empati
mampu memberikan pelayanan yang terbaik (emphaty).
kepada pelanggan. Unit layanan yang mampu Sekarang ini banyak organisasi yang
melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan berfokus pada kepuasan tinggi karena jika para
dengan baik diharapkan memiliki daya saing pelanggan yang hanya merasa puas, maka
untuk mampu berbicara dalam bisnis jasa. mereka mudah untuk berubah pikiran bila
Pelayanan dijadikan tolok ukur untuk mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka
meningkatkan kepuasan pelanggan kepa- yang amat puas lebih sukar untuk mengubah
da perusahaan dalam hal layanan pelang-gan. pili-hannya. Kepuasan tinggi menciptakan
Sebagai suatu lembaga, Perguruan Tinggi kelekatan terhadap perusahaan yang nantinya
dikelola dengan berpedoman pada kepentingan akan menciptakan rasa loyal kepada
civitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, perusahaan.
tenaga pengajar, dan karyawan. Suatu Universitas Merdeka Malang jika dilihat
Perguruan Tinggi seyogyanya dilengkapi dari sisi bisnis adalah merupakan bisnis dibi-
dengan berbagai macam fasilitas guna dang jasa dan berdasarkan hasil penelitian, Uni-
mendukung keberhasilan dalam suatu kualitas versitas Merdeka Malang dapat dikatakan
pelayanan. Salah satu yang mendukung memiliki kualitas pendidikan yang baik, sarana
keberhasilan suatu Perguruan Tinggi adalah dan prasarana pendidikan, dan kualitas dosen,
melalui penyediaan fasilitas kemudahan serta kualitas Mahasiswa yang baik, hal ini
informasi yang turut melaksanakan Tri Dharma terbukti dengan prestasi yang diukir melalui
perlombaan, pertandingan dan kompetisi.
120
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 121

Universitas Merdeka Malang (UNMER Ma- Kualitas pelayanan menurut Evans dan
lang) dalam memberikan pelayanan kepada Lindsay (2000 ³$GDODK VXDWX NRQGLVL GLQDPLV
mahasiswa berpedoman pada modelservqual yang berhubungan dengan produk, jasa
(service quality). Namum demikan, penerapan manusia, proses dan lingkungan yang meme-
dimensi modelservqual tidak langsung nuhi atau melebihi harapan.
menjamin kepuasan dan loyalitas mahasiswa
dalam mempersepsikan penggunaan jasa. Bagi- Indikator Kualitas Pelayanan
an yang masih perlu diketahui penerapan Bukti langsung (Tangible)
modelservqual pada Universitas Merdeka Menurut Zeithaml (200 ³Tangible ada-
Malang (UNMER Malang) agar pelayanan lah kualitas pelayanan yang berupa sasaran
yang dibe-rikan dapat memuaskan mahasiswa. fisik perkantoran, komputerisasi, ruang tunggu,
Peneliti melakukan penelitian di Fakultas tempat informasi, perlengkapan dan personil´.
Ilmu Sosial Ilmu dan Politik Universitas Mer- Menurut Kotler (2001) ³Tangible yaitu menun-
deka Malang, karena ingin menguji secara juk pada fasilitas fisik, peralatan personil dan
empiris tentang apakah peningkatan loyalitas media komunikasi.
mahasiswa itu dipengaruhi oleh kualitas
pelaya-nan dan kepuasan. Alasan lain yang Kehandalan (Reliability)
mendasari untuk melakukan penelitian adalah, Zeithaml (2000 ³Reliability adalah
karena jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial kemampuan dan kehandalan untuk
dan Ilmu Politik pada periode tahun ajaran menyediakan pelayanan terpercaya, cepat dan
2014/2015 berada di peringkat kedua dengan tidak pilih kasih. Kotler (2001) ³Reliability
jumlah 1013 mahasiswa. Untuk Fakultas Eko- yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa
nomi menduduki peringkat pertama dengan yang dijanjikan dengan tepat waktu´.
2087 mahasiswa dan Fakultas Psikologi di
peringkat ketiga dengan 757 mahasiswa. Ketanggapan (Responsiveness)
Menurut Zeithaml (2000 ³Responsive-
TINJAUAN TEORI ness adalahkesanggupan untuk membantu dan
Pelayanan menyediakan pelayanan yang menyenangkan
Menurut Sutopo dan Suryanto (2003), serta tanggap terhadap keinginan konsu-
¶¶%DKZD SHOD\DQDQ PHUXSDNDQ XVDKD DSD VDMD men´.Kotler (2001) ³Responsiveness yaitu
\DQJ PHPSHUWLQJJL NHSXDVDQ SHODQJJDQ¶¶ kemampuan membantu pelanggan dan
Pengertian pelayanan yang dikemukakan memberikan jasa dengan cepat´.
oleh Haksever (2000) menyatakan bahwa jasa
atau pelayanan (services) didefinisikan sebagai Jaminan (Assurance)
kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, Menurut Kotler (2001) ³Assurance yaitu
tempat, bentuk dan kegunaan psikologis. mencakup pengetahuan, kemampuan, keso-
panan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
Karakteristik Pelayanan para staff, bebas dari bahaya, resiko atau
Normann (2002) menyatakan karakteristik keragu-raguan. 5DQJNXWL ³Assurance
pelayanan sebagai berikut: yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba. dan kemampuan mereka untuk menimbulkan
b. Pelayanan sangat berlawanan sifatnya NHSHUFD\DDQ GDQ NH\DNLQDQ´
dengan barang jadi.
c. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari Empati (Emphaty)
tindakan nyata. Kegiatan produksi dan Menurut Kotler (2001), Empati yaitu
konsumsi dalam pelayanan tidak dapat menunjuk pada syarat untukpeduli, memberi
dipisahkan secara nyata. perhatian pribadi kepada pelanggan. Rangkuti
³(PSDWL \DLWX UDVD SHGXOL XQWXN
Kualitas Pelayanan (Service Quality) memberikan perhatian secara individual kepada
Pengertian kualitas pelayanan menurut pelanggan serta kemudahan untuk dihubungi.
Supranto (2006) ³$dalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus Penilaian Kualitas Pelayanan Jasa
dikerjakan dengan baik´.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 122

Rangkuti (2002) menyatakan bahwa, kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah


³.XDOLWDV MDVD GLSHQJDUXKL ROHK GXD YDULDEHO pelayanan terhadap pelanggan. Persaingan yang
yaitu jasa yang dirasakan (perceivedservice) semakin ketat, dimana semakin banyak
dan jasa yang diharapkan (expected service ´ produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebu-
Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada tuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan
yang diharapkan, para pelanggan menjadi tidak setiap perusahaan harus menempatkan posisi
tertarik pada penyedia jasa yang bersangkutan. pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya
(perceived lebih besar daripada expected), ada Kepuasan Pelanggan
kemungkinan para pelanggan akan menggu- .RWOHU ³.HSXDVDQ SHODQJJDQ
nakan penyedia jasa itu lagi. merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja yang dirasakan dengan
Membangun Kualitas Pelayanan KDUDSDQQ\D´ ³.HWLGDNSXDVDQ WLPEXO DSDELOD
Menurut Aviliani dan Wilfridus (2002), hasil (outcome WLGDN PHPHQXKL KDUDSDQ´
³0HPEDQJXQ NHSXDVDQ SHQJJXQD MDVD PHODOXL (Tjip-tono, 2004).
kualitas layanan dapat ditingkatkan dengan Tse dan Wilton (2000) menyatakan bahwa,
be-berapa alternatif, antara lain sebagai berikut: ³.HSXDVDQ SHODQJJDQ DGDODK UHVSRQV
1. Memperkecil gap-gap yang terjadi antara pelanggan terhadap respons ketidaksesuaian
pihak manajemen dengan pengguna jasa. yang diras-akan antara harapan sebelumnya dan
2. Organisasi harus mampu membangun kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
komitmen bersama untuk menciptakan visi pema-NDLDQQ\D´.
di dalam perbaikan proses pelayanan.
3. Memberikan kesempatan kepada pengguna Tipe Kepuasan Pelanggan
jasa untuk menyampaikan keluhan. Orga- Neuhaus (dalam Tjiptono, 2005),
nisasi dapat membentuk keluhan membedakan tiga tipe kepuasandan dua tipe
(complaint)and suggestion system, misalnya ketidakpuasan, yakni:
dengan mengadakan hot line bebas pulsa. a. Demanding customer satisfaction
4. Mengembangkan dan menerapkan Tipe ini merupakan tipe kepuasan yang
accountable, proactive dan partnership aktif. Adanya emosi positif dari konsumen,
marketing sesuai dengan situasi pemasaran. yakni optimisme dan kepercayaan.
b. Stable customer satisfaction
Sulitnya Menilai Kualitas Pelayanan Konsumen dengan tipe ini memiliki tingkat
Menurut Tjiptono (2004), menyatakan aspirasi pasif dan perilaku yang menuntut.
bahwa sulitnya menilai kualitas pelayanan E-mosi positifnya terhadap penyedia jasa
dise-babkan karena ciri khas yang melekat pada berci-rikan steadiness dan trust dalam relasi
produk jasa yang tidak sama dengan produk yang terbina saat ini. Konsumen mengi-
manufacturing, yaitu bahwa produk jasa nginkan segala sesuatunya tetap sama.
pelayanan produksinya tidak dapat diproduksi c. Resigned customer satisfaction
dan disimpanseperti pada persediaan barang Konsumen dalam tipe ini juga merasa puas,
manufacturing. namun, kepuasannya bukandisebabkan oleh
Kotler (2001 PHQ\DWDNDQ EDKZD ³.HVX- pemenuhan harapan, namun lebih
litan lainnya juga akan muncul dalam menilai didasarkan pada kesanbahwa tidak realistis
kualitas adalah pada persepsi pelanggan terha- untuk ber-harap lebih.
GDS NXDOLWDV SHODQJJDQ´ .XDOLWDV KDUXV GLPXODL d. Stable customer dissatisfaction
dari kebutuhan pelanggan yang berakhir pada Konsumen dalam tipe ini tidak puas
persepsi pelanggan. terhadap kinerjanya, namun mereka
cenderung tidak melakukan apa-apa.
Kepuasan e. Demanding dissatisfaction
Dewasa ini, perhatian terhadap kepuasan Tipe ini bercirikan tingkat aspirasi aktif dan
maupun ketidakpuasan pelanggan telah sema- perilaku menuntut. Pada tingkat emosi, keti-
kin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh dakpuasannya menimbulkan protes dan
perhatian terhadap hal ini. Pihak yang saling oposisi.
banyak berhubungan langsung dengan Metode Mengukur Kepuasan Pelanggan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 123

.RWOHU ³+XEXQJDQ DQWDUD NHSXDVDQ suatu kondisi dinamis yang berhubungan de-
pelanggan dan pelanggan yang loyal adalah ngan produk, jasa, manusia, proses dan lingku-
tidak proporsional´ &RQWRKQ\D DGDODK NHSXD- ngan yang memenuhi atau melebihi harapan.
san pelanggan yang di ranking dengan skala 1- Kualitas pelayanan juga diartikan sebagai
5, yaitu : sesuatu yang berhubungan atau kebutuhan
1. Kepuasan pelanggan pada tingkat sangat pelanggan, dimana pelayananberkaualitas apa-
rendah (tingkat1), kemungkinan besar bila dapat menye-diakan produk dan jasa sesuai
pelanggan akan berpindah meninggalkan dengan kebutuhandan harapan pelanggan.
perusahaan dan menjelek-jelekkannya. Pendapat yang lain, Pasolong (2008)
2. Kepuasan pelanggan pada tingkat 2 sampai menjelaskan ³6alahsatu ukuran keberhasilan
dengan tingkat 4, pelanggan merasa agak menyajikan pelayanan yang berkualitas
puas,tetapi masih mungkin untuk berpindah sangattergantung pada kepuasan pelanggan
ketika suatu penawaran lebih baik muncul. yang dilayani´. Pola hubungan kedua ditun-
3. Kepuasan pelanggan pada tingkat 5, MXNNDQ GHQJDQ SHUQ\DWDDQ ´Kualitas layanan
pelanggan sangat mungkin membeli kem- yang baik atas barang dan jasaakan menye-
bali dan bahkan menyebarluaskan kabar EDENDQ SHODQJJDQ PHUDVD SXDV´.
baik tentang perusahaan. Kesenangan atau
kepuasan yang tinggi menciptakan suatu Loyalitas Pelanggan
ikatan emosional dengan merek atau Pengertian Loyalitas
perusahaan tersebut dan tidak hanya terpaku Menurut Griffin (2005) ³Adapun definisi
pada pilihan yang masuk akal saja. loyalitas adalah pembentukan sikap dan pola
perilaku seorang konsumen terhadap pembelian
Indikator Kepuasan Pelanggan dan penggunaan produk hasil dari pengalaman
7MLSWRQR ³*HUDNDQ DWDX NDPSDQ\H mereka sebelumnya´
pelanggan dilandasi pula pada gagasan bahwa 0HQXUXW %DORJOX ³/R\DOLWDV PHUX-
pelanggan yang puas cenderung lebih loyal, pakan sikap dan perilaku pelanggan yang
tidak mudah tergoda untuk beralih ke pemasok menunjukkan adanya pembelian berulang akan
yang menawarkan harga lebih murah dan suatu barang atau jasa selain itu juga menun-
berpotensi menyebarluaskan pengalaman jukkan komitmen yang tinggi pada merek atau
profit-Q\D NHSDGD RUDQJ ODLQ´ SHUXVDKDDQ WHUVHEXW´
Menurut Kotler (2003), ciri-ciri pelanggan yang
merasa puas adalah sebagai berikut: Loyalitas Pelanggan
a. Menjadi lebih setia atau menjadi pelanggan 0HQXUXW 1XJURKR ³/R\DOLWDV
yang loyal pelanggan didefinisikan sebagai suatu ukuran
b. Membeli lebih banyak jika perusahaan kesetiaan dari pelanggan dalam menggunakan
memperkenalkan produk atau jasabaru dan suatu merek produk atau merek jasa pada kurun
menyempurnakan produk yang ada tertentu pada situasi dimana banyak pilihan
c. Memberi komentar yangmenguntungkan produk ataupun jasa yang dapat memenuhi
tentang produk perusahaan kebutuhannya dan pelanggan memiliki kemam-
d. Kurang memperhatikan produk, iklan SXDQ´
e. pesaing, kurang sensitif pada harga Engel, Blackwell, Miniard (dalam Hasan,
f. Memberikan gagasan-gagasan atau ide PHQJHPXNDNDQ EDKZD ³/R\DOLWDV
kepa-da perusahaan pelanggan merupakan kebiasaan perilaku
g. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih pengulangan pembelian, keterkaitan dan keter-
kecil daripada biaya pelanggan baru, karena libatan yang tinggi pada pilihannya, dan berci-
transaksi menjadi rutin. rikan dengan pencarian informasi eksternal dan
HYDOXDVL DOWHUQDWLI´

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelang- Karakteristik Loyalitas Pelanggan


gan 0HQXUXW *ULIILQ ³/R\DOLWDV
Pola hubungan yang pertama, tercermin pelanggan merupakan ukuran yang dapat dian-
misalnya dari pendapat Evans danLindsay dalkan untuk memprediksi pertumbuhan penju-
(2000) yang mengatakan ³.ualitas adalah alan juga loyalitas pelanggan dapat didefini-
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 124

sikan berdasarkan perilaku pembelian konsu- 2) Pada tahap pertama loyalitas ini informasi
PHQ \DQJ NRQVLVWHQ´ utama suatu produk atau jasa menjadi
1) Kosumen melakukan pembelian berulang faktor penentu.
secara teratur 3) Affective Loyalty (Loyalitas berdasarkan
2) Membeli antar lini produk atau jasa pengaruh)
(purchase across product and service lines). Pada tahap ini loyalitas mempunyai
3) Mereferensikan kepada orang lain (Refers kedudukan pengaruh yang kuat baik dalam
other) perilaku maupun sebagai komponen yang
4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan memepengaruhi kepuasan kondisi sangat
dari pesaing (demonstrate an immunity to sulit dihilangkan karena kesetiaan sudah
the full of the competition) tertanam dalam pikiran konsumen bukan
hanya sebagai kesadaran atau harapan.
Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pe- 4) Coractive Loyalty (Loyalitas berdasarkan
langgan komitmen)
Aaker (dalam Riyadi, 2000), faktor-faktor Tahap loyalitas ini mengandung komitmen
yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah perilaku yang tinggi.
sebagai berikut: 5) Action Loyalty (Loyalitas dalam bentuk
1. Kepuasan (Satisfaction) tindakan)
Pelanggan akan loyal terhadaap suatu Tahap ini merupakan tahap terakhir dari
produk atau jasa bila ia mendapatkan kesetiaan. Pada tahap ini diawali suatu
kepuasan dari hal tersebut. keinginan yang disertai motivasi,
2. Perilaku Kebiasaan (Habitual Behavior) selanjutnya di ikuti oleh siapapun untuk
Kesetiaan konsumen dapat dibentuk karena bertindak dan keinginan untuk mengatasi
kebiasaan pelanggan. seluruh hambatan untuk melakukan
3. Komitmen (Commitment) tindakan.
Dalam suatu produk atau jasa yang kuat
terdapat pelanggan konsumen yang Hubungan Antar Variabel
memiliki komitmen dalam jumlah yang Hubungan Kualitas Pelayanan dengan
banyak. Loyalitas Pelanggan
4. Kesukaan Produk (Linking of The Brand) 3UDVHW\RULQL ³Kualitas pelayanan
Kesetiaan terbentuk dan dipengaruhi oleh secara harfiah adalah pelayanan yang sangat
tingkat kesetiaan pelanggan secara umum. baik atau pelayanan yang terbaik dan
5. Biaya Pengalihan (Switching Cost) memelihara dan mempertahankan pelanggan
Adanya perbedaan pengorbanan atau GDQ PHQDPEDK SHODQJJDQ EDUX´
resiko kegagalan, biaya energi dan fisik Adapun menurut Tjiptono (2005),
yang dikeluarkan pelanggan, karena dia ³/R\DOLWDV SHODQJJDQ GDODP NRQWHNV SHPDVDUDQ
memilih salah satu alternatif. jasa sebagai respon yang mendasari kontuinitas,
relasi dan biasanya tercermin dalam pembelian
Sedangkan menurut Griffin (2005) faktor- berkelanjutan dari penyedia jasa yang sama atas
faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen GDVDU GHGLNDVL NH GDODP SUDJPDWLV´
adalah sebagai berikut:
1. Keterikatan (attachment) Hubungan Kualitas Pelayanan dengan
Keterikatan yang dirasakan pelanggan Kepuasan
terhadap produk atau jasa ³Kualitas Pelayananadalah kepedulian
2. Pembelian Berulang kepada pelanggan dengan memberikan layanan
terbaik untuk memfasilitasi kemudahan peme-
Tahapan Loyalitas Pelanggan nuhan kebutuhan dari mewujudkan kepua-
Menurut Oliver (2001), ada empat tahap sannya, agar mereka selalu loyal kepada
loyalitas pelanggan antara lain: SHUXVDKDDQ´ %DUDWD
1) Cognitive Loyalty (loyalitas berdasarkan Definisi kualitas pelayanan (service
kesadaran) quality) mengandung tiga pokok, yaitu adanya
pendekatan sikap yang berkaitan dengan
kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 125

dengan tindakan yang terbaik, dan adanya 1) Kepuasan pelanggan akan meningkat ketika
tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan organisasi meningkatkan kualitas layanan
bero-rientasi pada standard layanan tertentu. dan hubungan kualitas.
Swastika(2005) 2) Kualitas hubungan memiliki hubungan
positif dengan faktor keluhan.
Hubungan Kepuasan dengan Loyalitas 3) Persepsi kualitas layanan memiliki pengaruh
Pelanggan positif langsung terhadap kepuasan pelang-
Menurut Reynolds and Beatty (2000), gan.
³3DGD XPXPQ\D WXMXDQ DNKLU GDUL VHEXDK 4) Faktor keluhan tidak memiliki pengaruh
kepuasan pelanggan adalah kesetiaan pelang- langsung pada kepuasan pelanggan.
JDQ OR\DOLWDV SHODQJJDQ ´ 3HODQJJDQ \DQJ 5) Kualitas hubungan, tidak memiliki pengaruh
merasa puas akan memiliki niat untuk mereko- langsung pada kepuasan pelanggan.Alat
mendasikan kepada-pihak lain atau melakukan analisis yang digunakan dalam penelitian ini
pembelian ulang. adalah Structural Equation Sampling
0HQXUXW +DOORZHOO ³%DKZD (SEM).
kepuasaan pelanggaan memilik potensi untuk Landasan kajian empiris penelitian yang
membangun loyalitas. Pelanggan yang loyal dilakukan oleh Sardikawati dan Farida (2014)
memiliki kecenderungan lebih rendah untuk GHQJDQ MXGXO ³Pengaruh Nilai Pelanggan dan
berpindah produk atau jasa, kurang sensitif Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelang-
terhadap harga, membeli lebih sering atau lebih gan, melalui Kepuasan Pelanggan pada
banyak, menjadi strong word of mouth dan Pelanggan Bus Efisiensi´ (Studi PO Efisiensi
menciptakan business referrals. Jurusan Yogyakarta ± Cilacap). Adapun tujuan
Sedangkan menurut Semuel dan Wijaya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
³.XDOLWDV SHOD\DQDQ MXJD GDSDW PHPSH- Pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Layanan
ngaruhi loyalitas pelanggan secara langsung terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
dan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara Pelanggan.Teknik analisa digunakan adalah
WLGDN ODQJVXQJ PHODOXL NHSXDVDQ´ analisa Structural Equation Sampling (SEM).
Hasil dari penelitian ini adalah:
Kajian Empiris Penelitian 1. Nilai pelanggan berpengaruh positif dan
Banyak penelitian yang membahas signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
mengenai kualitas pelayanandan kepuasan 2. Kualitas layanan berpengaruh positif dan
terhadap loyalitas pelanggan yang sudah signifikan terhadap kepuasan.
dilaku-kan sebelum penelitian ini, dengan 3. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif
menggunakan metode penelitian yang berbeda- dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
beda, dan hasil penelitian tersebut ada yang 4. Nilai pelanggan berpengaruh positif
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, dan terhadap loyalitas pelanggan melalui
ada yang berpengaruh positif dan signifikan kepuasan.
terhadap variabel Y (kepuasan dan loyalitas 5. Kualitas layanan berpengaruh secara positif
pelanggan). Penelitian yang akan dipakai terhadap loyalitas pelanggan melalui
adalah penelitian yang dilakukan oleh Segoro kepuasan pelanggan.
: \DQJ PHQHOLWL WHQWDQJ ³The Influence
of Perceived Service Quality, Mooring Factor, Hipotesis
and Relationship Quality on Customer H1: Kualitas pelayanan yang meliputi bukti
Satisfaction and Loyalty´ Adapun tujuan dari langsung (tangible), kehandalan
penelitian ini adalah untuk mengetahui (reliability), ketanggapan (responsive-
Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Faktor ness), jaminan (assurance), dan empati
Keluhan, Hubungan Kualitas terhadap Kepua- (emphaty) secara langsung berpengaruh
san Pelanggan dan Loyalitas. Hasil dari terhadap loyalitas mahasiswa
penelitian ini adalah:Loyalitas pelanggan H2: Kualitas pelayanan yang meliputi bukti
dipertahankan dalam suatu organisasi ketika langsung (tangible), kehandalan (reliabili-
organisasi mampu mening-katkan pelanggan ty), ketanggapan (responsive-ness),
kepuasan. jaminan (assurance), dan empati (empha-
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 126

ty) secara langsung berpengaruh terhadap pelanggan dalam penelitian ini menurut
kepuasan. (Kotler, 2003) adalah:
H3: Kepuasan secara langsung berpengaruh 1. Loyalitas (loyalty)
terhadap loyalitas mahasiswa. 2. Adanya komunikasi dari mulut ke mulut
H4:Kualitas pelayanan yang meliputi bukti yang bersifat positif
langsung (tangible), kehandalan 3. Loyalitas (Y2)
(reliability), ketanggapan (responsive- Indikator-indikator yang membentuk loyalitas
ness), jaminan (assurance), dan empati pelanggan menurut dalam penelitian ini adalah:
(emphaty) secara tidak langsung berpenga- (Riyadi, 2000) dan (Griffin, 2005)
ruh terhadap loyalitas mahasiswa melalui 1. Kepuasan (Satisfaction)
kepuasan. 2. Perilaku Kebiasaan (Habitual Behavior)
3. Komitmen (Commitment)
Variabel Bebas (X) 4. Kesukaan Produk (Linking of The Brand)
Variabel bebas (independent variable) 5. Keterikatan (Attachment)
sering disebut sebagai variabel stimulus (rang-
sangan). Variabel ini yang mempengaruhi METODE
varia-bel-variabel yang lain. Variabel bebas Populasi dan Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Populasi
kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari bukti Menurut Sugiyono (2010) ³3opulasi
langsung (X1), kehandalan (X2), ketanggapan meru-pakan wilayah generalisasi yang terdiri
(X3), jaminan (X4) dan empati (X5). dari obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
Variabel Terikat (Y) ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Variabel terikat (dependentvariable) kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
sering disebut sebagai variabel output (kelu- dalam penelitian ini adalah mahasiswa
aran). Variabel ini merupakan variabel yang Universitas Merdeka Malang pada Fakultas
dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Angkatan Tahun
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat 2011-2014 Semester 1, 3, 5, dan 7. Jumlah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
kepuasan (Y1) dan loyalitas mahasiswa (Y2). Politik adalah 429 orang, yang terdiri dari
Program Studi Administrasi Publik 163 orang,
Definisi Operasional Variabel Administrasi Bisnis 46 orang dan Ilmu
Operasional variabel merupakan suatu Komunikasi 220 orang.
definisi yang diberikan kepada suatu variabel Sampel
dengan memberi tanda arti atau men- Teknik penarikan sampel dalam penelitian
spesifikasikan kegiatan atau membenarkan ini menggunakan teknik penentuan ukuran me-
suatu operasional yang diperlukan untuk nurut Slovin.
mengukur variabel tersebut. Penentuan ukuran sampel penelitian,
1. Kualitas Pelayanan (X) Slovin memasukkan unsur kelonggaran
Menurut Zeithaml (2000), indikator-indikator ketidak-telitian karena kesalahan pengambilan
yang membentuk kualitas pelayanan dalam sampel yang masih dapat ditoleransi. Nilai
penelitian ini adalah: toleransi ini dinyatakan dalam presentase,
a. Bukti langsung (tangible) misalnya 5%. Jumlah sampel yang diambil
b. Kehandalan (reliability) dalam penelitian ini berjumlah 207 mahasiswa.
c. Ketanggapan (responsiveness)
d. Jaminan (assurance) Teknik Pengumpulan Data
e. Empati (emphaty) Data Primer
2. Kepuasan (Y1) a. Kuesioner
³.HSXDVDQ SHODQJJDQ PHUXSDNDQ WLQJNDW b. Wawancara
perasaan seseorang setelah membandingkan Data Sekunder
NLQHUMD \DQJ GLUDVDNDQ GHQJDQ KDUDSDQQ\D´
Indikator-indikator yang membentuk kepuasan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 127

Lokasi Penelitian untuk menempuh pendidikan di SMA Alun


Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Alun Bunder dan ditunjang dengan lingkungan
kampus Universitas Merdeka Malang pada dan udara yang cukup sejuk menyebabkan kota
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Jalan Malang mendapatkan predikat sebagai Kota
Terusan Raya Dieng 62-64 Malang 65146. Pendidikan dan Kota Bunga sejak masa
Peneliti memilih lokasi penelitian di Fakultas sebelum kemerdekaan.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah, karena Universitas Merdeka Malang dalam meniti
ingin menguji secara empiris tentang apakah perkembangannya, telah mengalami perkem-
peningkatan loyalitas mahasiswa itu dipenga- bangan yang cukup berarti. Fakutas Sosial dan
ruhi oleh kualitas pelayanan dan kepuasan. Politik Jurusan Administrasi Negara yang telah
Alasan lain yang mendasari untuk melakukan mendapat pengakuan dari Pemerintah Kota-
penelitian adalah, karena jumlah mahasiswa madya Malang pada tahun 1964 sebagaimana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada telah diuraikandalam pengembangan telah
periode tahun ajaran 2014-2015 berada di mendapat status terdaftar pada tanggal 13 Juli
peringkat kedua dengan jumlah 1013 1964 untuk program Sarjana Muda. Pada
mahasiswa.Fakultas Ekonomi menduduki perkembangan selanjutnya yaitu tahun 1981
peringkat pertama dengan 2087 mahasiswa dan mendapat pengakuan percobaan yang tertuang
Fakultas Psikologi di peringkat ketiga dengan dalam Surat Keputusan No.004/1981 tepatnya
757 mahasiswa. tanggal 18 Februari 1981. Pada tahun yang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sama Fakultas Sospol melalui Surat Keputusan
memiliki karyawan dan dosen yang ramah, No.039/0/1982 tertanggal 2 November 1982
dalam rangka peningkatan pelayanannya selalu telah meningkat menjadi diakui, upaya untuk
mengadakan bimbingan konseling terhadap meningkatkan status terus diupayakan, hasilnya
para mahasiswanya, berusaha terus-menerus melalui Surat Keputusan Mendibud No.-518/-
untuk meningkatkan mutu pendidikan agar bisa /1984 tanggal 30 November 1984 seluruh
PHQFDSDL DNUHGLWDVL ³$´ XQWXN WLDS-tiap Fakultas di lingkungan Universitas Merdeka
Program Studi, dan memperbarui fasilitas yang Malang termasuk didalamnya Fakultas Sospol
ada. posisinya tetap yaitu diakui dan pada tahun
1985 berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud
HASIL DAN PEMBAHASAN No.0343/-/1985 tertanggal 29 Juli 1985
Gambaran Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Sospol meningkat statusnya menjadi
Ilmu Politik (FISIP) disamakan.
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan Penyajian Data
dengan sejarah berdiri dan berkembangnya Deskripsi Responden
Universitas Merdeka Malang. Kota Malang Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yang sejak dulu merupakan salah satu Kota berjumlah 207orang. Cara mendapatkan data
terbesar kedua di Jawa Timur menjadi tempat melalui penyebaran kuesioner, kemudian data
tujuan untuk menuntut ilmu bagi masyarakat dianalisis. Karakteristik responden pada
Malang sendiri dan masyarakat di luar Malang. penelitian ini antara lain:
Hal ini terbukti dengan berdirinya Pendididkan
Tinggi Persatuan Guru (PTPG) yang Tabel 2. Jenis Kelamin
diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Prof. Mr. Moh. Yamin tahun 1963
telah mendapat sambutan antusias bagi
masyarakat Malang dan sekitarnya.
Tahun 1950-an kota Malang dengan
jumlah penduduk sekitar seratus ribu jiwa Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui
terdapat sebuah Sekolah Menengah Atas di bahwa sebagian besar responden berjenis
daerah Alun Alun Bunder yang cukup terkenal kelamin laki-laki yaitu sebanyak 126 responden
dan menjadi kebanggaan masyarakat kota atau sebesar 60,9% dibandingkan jenis kelamin
Malang dan seki-tarnya, dengan banyaknya perempuan sebanyak 81 responden atau sebesar
animo masyarakat kota Malang dan daerah lain 39,1%.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 128

Tabel. 3 Mahasiswa Semester angka tabel dengan dasar pengambilan kepu-


tusan :
1) Jika r hasil perhitungan positif, serta r hasil
> r tabel, maka variabel tersebut valid.
2) Jika r hasil perhitungan positif, serta r hasil
< r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

Validitas diukur dengan membandingkan nilai


korelasi masing-masing indikator dengan nilai
Berdasarkan tabel 3 tersebut,responden
korelasi tabel (r tabel). Nilai r tabel product
yang semester 1 sebanyak 46 respoden atau
moment pada D = 0,05 dan n = 207 sebesar
22,2%, semester 3 sebanyak 48 responden atau
0,138. Dari pengolahan data terlihat dari 24
23,2%, semester 5 sebanyak 77 responden atau
item yang diuji, semua item memiliki nilai
37,2% dan semester 7 sebanyak 36 responden
koefisien korelasi positif dan lebih besar dari r
atau 17,4%. Pembagian jumlah responden akan
diuraikan pada tabel, serta probabilitasnya lebih kecil dari D =
5%, artinya ada hubungan yang signifikan
Tabel 4. Rincian Pembagian Responden antara skor masing-masing item dengan skor
total. Korelasi yang signifikan menunjukkan
bahwa item memang benar-benar dapat
digunakan untuk mengukur variabel yang akan
diukur, dengan kata lain instrumen yang
digunakan valid dengan demikian dapat dipakai
dalam penelitian.

Reliabilitas
Pada penelitian ini digunakan reliabilitas
Berdasarkan tabel 4 tersebut, responden dengan model Alpha Cronbach.
yang semester 1 sebanyak 46 orang, semester 3
berjumlah 48 orang, semester 5 berjumlah 77 Tabel 5. Nilai Alpha Cronbach dari masing-
orang, dan semester 7 berjumlah 36 orang. masing Variabel

Pengujian Instrumen Penelitian


Kuesioner yang dimuat dalam penelitian
ini untuk disebarkan kepada responden
sebanyak 207 orang. Dari penelitian yang
dilakukan terdiri dari 33pernyataan dari semua Instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai
variabel yang ada, maka dilakukan uji validitas reliabilitas yang diperoleh tidak mencapai 0,6
dengan tujuan untuk mengetahui signifikan (Nurgiyantoro, 2000). Hasil uji reliabilitas yang
data yang diperoleh dari hasil jawaban disajikan pada tabel di atas menunjukkan
responden yang ada, dengan bantuan komputer bahwa masing-masing nilai koefisien
program SPPS (Statistical Product and Service reliabilitas lebih besar dari 0,6 sehingga
Solutions) versi 15for windows. instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel.

Uji Validitas Hasil Analisis Jalur


Pengukuran validitas pada instrumen ini Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
dilakukan dengan korelasi pearson product Kepuasan
moment antara skor butir dengan skor skalanya. Hasil pengujian pengaruh variabel kualitas
Kriteria pengujian yang digunakan adalah pelayanan terhadap kepuasan disajikan pada
membandingkan angka hasil pengujian dengan tabel berikut ini.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 129

Tabel 6. Hasil Analisis Jalur Model Pertama VariabelKualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Berdasarkan tabel 6 tersebut, variabel kualitas Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel


pelayanan mempunyai pengaruh yang positif kualitas pelayanan terhadap kepuasan dapat
dan signifikan terhadap kepuasan pada tingkat dilihat dari nilai R squareyaitusebesar 0,523.
kesalahan 0,05 (D = 5%). Hal ini dibuktikan Ini artinya bahwa 52,3% variabel kepuasan
dengan besarnya koefisien path sebesar 0,723 dipengaruhi oleh variabel kualitas pelayanan,
dengan probabilitas 0,000 (0,000 < 0,05) maka sedangkan sisanya sebesar 47,7% dipengaruhi
variabel kualitas pelayanan berpengaruh sig- oleh variabel-variabel yang lain yang tidak
nifikan terhadap kepuasan. dibahas dalam penelitian ini.

Tabel 7. Hasil Analisis Jalur Model Pertama Variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan yang positif dan signifikan terhadap
terhadap Loyalitas loyalitas pada tingkat kesalahan 0,05 (D =
Pengujian secara parsial masing-masing 5%) apabila variabel lain diasumsikan
variabel adalah sebagai berikut : konstan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya
1) Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial koefisien path sebesar 0,443 dengan
variabel kualitas pelayanan mempunyai probabilitas 0,000 (0,000 < 0,05) maka
pengaruh yang positif dan signifikan terha- secara parsial variabel kepuasan berpenga-
dap loyalitas pada tingkat kesalahan 0,05 (D ruh signifikan terhadap loyalitas.
= 5%) apabila variabel lain diasumsikan
konstan. Hal ini dibuktikan dengan besarnya Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui
koefisien path sebesar 0,411 dengan pengaruh yang signifikan antara variabel kua-
probabilitas 0,000 (0,000 < 0,05) maka litas pelayanan dan kepuasan terhadap loyalitas.
secara parsial variabel kualitas pelayanan Berdasarkan hasil uji koefiesien path pada tabel
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. di atas didapatkan nilai probabilitas F hitung
2) Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial sebesar 0,000 (p < 0,05), sehingga Ho ditolak,
variabel kepuasan mempunyai pengaruh karena Ho ditolak maka variabel kualitas
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 130

pelayanan dan kepuasan secara bersama-sama penjelasan menge-nai pola-pola hubungan


(simultan) berpengaruh signifikan terhadap langsung dan tidak langsung dari suatu model
loyalitas. kausal yang disusun berdasarkan pertimbangan-
Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel pertimba-ngan teori-tis dan pengetahuan
kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap peneliti.
loyalitas dapat dilihat dari nilai Adjusted R Melalui gambaran analisis jalur dapat
square yaitu sebesar 0,625. Ini artinya bahwa dijelaskan besarnya koefisien jalur pada setiap
62,5% variabel loyalitas dipengaruhi oleh hubungan dua variabel, dimana hubungan itu
variabel kualitas pelayanan dan kepuasan, memiliki pengaruh langsung atau tidak
sedangkan sisanya 37,5% dipengaruhi oleh langsung. Pengaruh langsung adalah pengaruh
variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas variabel bebas terhadap pengaruh variabel
dalam penelitian ini. terikat secara langsung tanpa melalui variabel
lain. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan variabel bebas terhadap variabel terikat melalui
Total Antar Variabel variabel lain, kemudian terakhir adalah
Analisis jalur (path analysis) digunakan mengetahui bagai-mana pengaruh total (total
untuk melihat akibat (effect) langsung dan tidak effect) antar variabel dalam model digunakan
langsung dari suatu variabel yang dihipote- untuk membandingkan besarnya pengaruh
siskan sebagai penyebab (causes) terhadap setiap varaibel. Berikut ini hasil perhitungan
variabel yang diperlakukan sebagai akibat besarnya pengaruh langsung (direct effect),
(effect). Hal ini dapat menjelaskan bahwa pengaruh tidak langsung (indirect effect),
analisis jalur dapat digunaka untuk menemukan pengaruh total (total effect).

Tabel 8. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Antar Variabel

Berdasarkan Tabel 8tersebut menunjuk- kepuasan adalah sebesar 0,723 x 0,443 =


kan bahwa pengaruh total lebih besar diban- 0,320. Hubungan kualitas pelayanan terhadap
dingkan pengaruh langsungnya pada variabel loya-litas lebih memperkuat pengaruh secara
kualitas pelayanan terhadap loyalitas. Hal ini lang-sung yaitu sebesar 0,411 sedangkan oleh
berarti variabel kualitas pelayanan mampu pengaruh secara tidak langsung yaitu sebesar
memperkuat variabel kepuasan dan variabel 0,320, sehingga memiliki total pengaruh
loyalitas. sebesar 0,731.
Besar pengaruh tidak langsung dari
kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui

Gambar Ringkasan Model Analisis Jalur Secara Keseluruhan


Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 131

Hasil Pengujian Hipotesis penelitian mendukung hipotesis 3 karena


Pengujian hipotesis pada analisis jalur terdapat pengaruh yang signifikan antara
dilakukan untuk mengestimasikan hubungan kepuasan terhadap loyalitas.
kausal antara sejumlah variabel dan hirarki
kedudukan masing-masing variabel dalam Pengujian Hipotesis 4
serangkaian jalur-jalur hubungan kausal. Dasar Hipotesis 4 menyatakan bahwa kualitas
untuk menjawab permasalahan mengenai pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas
pengaruh antar variabel digunakan hasil perhi- mahasiswa melalui kepuasan. Pengaruh total
tungan dengan analisis regresi dan sekaligus lebih besar (0,731) dibandingkan pengaruh
untuk menguji hipotesis yang telah dihipo- langsungnya pada variabel kualitas pelayanan
tesiskan. Koefisien jalur dapat dilihat dari terhadap loyalitas (0,411). Hal ini berarti
koefisien beta (standardized coefficient). variabel kualitas pelayanan mampu
Pengambilan keputusan untuk menguji memperkuat variabel kepuasan dan variabel
hipotesis digunakan nilai signifikan (proba- loyalitas, sehingga hipotesis 4 diterima.
bilitas) dengan kriteria apabila probabilitas >
0,05, maka Ho diterima atau H1 ditolak, yang Pembahasan Analisis Jalur
artinya koefisien jalur yang diperoleh tidak Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
signifikan. Apabila sebaliknya, nilai proba- Loyalitas
bilitas < 0,05, maka Ho ditolak atau H1 Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
diterima, yang artinya koefisien jalur yang terhadap loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa
diperoleh signifikan. salah satu faktor penentu kelangsungan hidup
FISIP Universitas Merdeka Malang yaitu
Pengujian Hipotesis 1 terpenuhinya layanan yang diterima dilihat dari
Hipotesis 1 menyatakan bahwa kualitas bukti langsung, keandalan, daya tanggap,
pelayanan secara langsung berpengaruh terha- jaminan dan empati. Apabila kualitas pelayanan
dap loyalitas. Hasil analisis regesi pengaruh yang diberikan sama dengan yang diharapkan
kualitas pelayanan terhadap loyalitas menun- oleh para pelanggan, maka akan menciptakan
jukkan hasil yang signifikan dengan nilai loyalitas mahasiswa dan mahasiswa tidak akan
probabilitas sebesar 0,000 dan koefisien jalur pindah ke lembaga pendidikan lain, meskipun
sebesar 0,411, sehingga dapat disimpulkan ada yang memberikan manfaat lebih dari
bahwa hasil penelitian mendukung hipotesis 1 lembaga pendidikan yang digunakan saat ini,
karena terdapat pengaruh yang signifikan serta tidak akan pindah ke fakultas pendidikan
antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas. lain, meskipun ada yang menyediakan fasilitas
lebih banyak dari lembaga pendidikan yang
Pengujian Hipotesis 2 digunakan sekarang. Loyalitas merupakan
Hipotesis 2 menyatakan bahwa kualitas kesetiaan mahasiswa terhadap sebuah produk
pelayanan secara langsung berpengaruh terha- atau jasa yang sukses memenuhi harapan
dap kepuasan. Hasil analisis regesi pengaruh mahasiswa. Loyalitas tidak dapat terbentuk
kualitas pelayanan terhadap kepuasan menun- sebelum adanya proses pembelian, karena
jukkan hasil yang signifikan dengan nilai loyalitas juga terbentuk karena adanya kesan
probabilitas sebesar 0,000 dan koefisien jalur kualitas dan pengalaman dalam menggunakan
sebesar 0,723, sehingga dapat disimpulkan barang atau jasa. Sebagaimana pendapat Oliver
bahwa hasil penelitian mendukung hipotesis 2 (2005) yang menyatakan bahwa loyalitas
karena terdapat pengaruh yang signifikan adalah komitmen pelanggan bertahan secara
antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan. mendalam untuk berlangganan kembali atau
melakukan pembelian ulang produk atau jasa
Pengujian Hipotesis 3 terpilih secara konsisten di masa yang akan
Hipotesis 3 menyatakan bahwa kepuasan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-
secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas usaha pemasaran mempunyai potensi untuk
mahasiswa. Hasil analisis regresi pengaruh menyebabkan perubahan perilaku.
kepuasan terhadap loyalitas menunjukkan hasil Contoh kualitas pelayanan yang diberikan
yang signifikan dengan nilai probabilitas FISIP UNMER Malang berkaitan dengan
sebesar 0,000 dan koefisien jalur sebesar 0,443, variabel bukti langsung (tangible) (X1.1) adalah
sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil cara berpakaian pegawai, karyawan dan dosen
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 132

yang sudah sesuai standar (rapi), tempat kerja, sehingga Bagian Akademik (misalnya) sudah
ruang tunggu dan komputerisasi yang telah memberikan pengumuman untuk melakukan
dibilang memadai, dan area pelayanan yang transaksi terkait pembayaran SPP dan keterlam-
sudah baik. Variabel kehandalan (reliability) batan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi)
(X1.2) adalah FISIP UNMER Malang telah misalnya tidak dihiraukan oleh mahasiswa. Hal
memberikan pelayanan yang maksimal lain yang menyebabkan komunikasi yang tidak
terhadap mahasiswanya. Pegawai, karyawan efektif adalah mahasiswa tidak mau berusaha
maupun dosennya telah mampu memberikan dan malas mencari tahu informasi, mereka
pelayanan kepada mahasiswa. Pegawai, hanya mengetahui dari teman-teman mereka
karyawan atau dosen dapat menyampaikan janji dan perlakuan kualitas pelayanan yang
atau kebijakan Fakultas kepada mahasiswanya. diberikan terhadap mahasiswa yang satu
FISIP UNMER Malang telah memberikan dengan yang lainnya tidak sama.
pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar
kepada maha-siswa. Variabel ketanggapan Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Ke-
(responsive-ness) (X1.3) contohnya adalah puasan
FISIP UNMER Malang selalu siap dan sigap Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
untuk melayani mahasiswanya, membantu terhadap kepuasan. Hal ini menunjukkan bahwa
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi penilaian didasarkan pada selisih atau perbe-
mahasiswa. Menye-diakan pelayanan yang daan antara yang ideal dengan yang aktual, jika
menyenangkan serta tanggap terhadap nilai yang ideal dipersepsikan dengan yang
keinginan atau kebutuhan mahasiswa. Variabel dialami adalah sama maka pelanggan akan
jaminan (assurance) (X1.4) adalah FISIP merasa puas, bila terjadi perbedaan antara yang
UNMER Malang memiliki kemampuan untuk ideal dipersepsikan oleh pelanggan dan yang
menumbuhkan kepercayaan mahasiswa dengan dialami maka dapat menimbulkan
pelayanan kampus. Pegawai, karyawan maupun ketidakpuasan pelanggan. Jadi kepuasan dapat
dosennya dalam bertingkah laku sudah sesuai dirasakan oleh pelanggan melalui pengukuran
dengan tata karma pelayanan kampus. Selain perbedaan antara apa yang diharapkan
itu, mampu menimbulkan rasa kesopanan dan pelanggan dengan apa yang diterima pelanggan
keyakinan, mengatasi bahaya, resiko, dan dari pihak penyedia jasa, sebagaimana
keragu-raguan terhadap mahasiswanya. Varia- pandangan Bitner dan Zeithaml (2003) dimana
bel empati (emphaty) (X1.5) adalah para kepuasan merupakan evaluasi pelanggan atas
pegawai, karyawan maupun dosennya peduli suatu produk atau jasa yang sesuai dengan
dengan keadaan atau masalah yang dihadapi harapan dan kebutuhan.
mahasiswanya. Berusaha maksimal membantu Kepuasan merupakan hasil persepsi
mahasiswa, memahami tingkah laku serta mahasiswa mengenai kualitas pelayanan yang
budaya mahasiwa, mampu menempatkan diterimanya dari pihak FISIP Universitas
pikiran, perasaan dan mendengarkan keluhan Merdeka Malang. Pelayanan yang diberikan
mahasiswanya. yang mampu memenuhi pengharapan atau
Pada variabel jaminan (assurance) (X1.4) ekpetasi mahasiswa maka akan menyebabkan
tentang komunikasi yang efektif dengan mahasiswa tersebut merasa puas. Sehingga
mahasiswa diperoleh sebanyak 41 responden dapat dikatakan bahwa ketika kualitas
(19,8%) menyatakan kurang setuju, dan tidak pelayanan meningkat, maka hal ini dapat
ada responden yang menyatakan tidak setuju digunakan pula sebagai indikator meningkatnya
dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan kepuasan. Sebagaimana pendapat Tjiptono
sebagian besar responden setuju bahwa tercipta (2005) bahwa kualitas mempunyai hubungan
komunikasi yang efektif dengan mahasiswa. yang erat dengan kepuasan. Kualitas
Walau sebagian besar menunjukkan responden memberikan suatu dorongan kepada mahasiswa
setuju dengan pilihannya, tetapi hal ada untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat
responden yang tidak menyetujuinya sekitar 2- dengan perusahaan. Dalam jangka panjang
5%. Hal ini disebabkan adanya kurangnya ikatan yang kuat seperti ini memungkinkan
kepedulian kepada mahasiswa, rasa cuek dan perusahaan untuk memahami dengan seksama
arogan pegawai, karyawan atau dosennya harapan mahasiswa serta kebutuhan mereka.
kepada mahasiswa. Faktor lain juga disebabkan Dengan demikian peru-sahaan dapat
karena kesalahan mahasiswa yang kurang meningkatkan kepuasan dimana perusahaan
menghargai kualitas yang diberikan Fakultas, memaksimumkan pengalaman mahasiswa yang
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 133

menyenangkan dan memini-mumkan atau nyata kepuasan mahasiswa terhadap loya-


meniadakan pengalaman yang kurang litasnya adalah, mahasiswa selalu rajin untuk
menyenangkan yang pada gilirannya kepuasan masuk kuliah, terlihat dari perilaku kebia-
dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas saannya yang bersifat positif jika datang ke
kepada perusahaan yang memberikan kualitas kampus, memiliki komitmen yang tinggi
yang memuaskan. Contoh yang dapat saya terhadap fakultasnya, selalu menggunakan jasa
jelaskan adalah mahasiswa FISIP UNMER kampus sesering mungkin, misalnya wifi,
Malang akan merasa senang menggunakan perpustakaan, ruang tunggu, bimbingan konse-
fasilitas yang ada di kampus seperti perpus- ling, dan sebagainya. Hal lain yang menun-
takaan, menjadi betah berlama-lama di kampus, jukkan rasa puas kemudian loyalnya mahasiswa
selalu memberikan saran apabila ada adalah tidak mudah tergoda untuk pindah ke
kekurangan dalam kualitas pelayanan yang ada Fakultas lain, mereferensikan kebaikan
di kampus, memberikan komentar dan Fakultas kepada orang lain (customer) atau
menceritakan hal yang baik-baik tentang mahasiswa baru.
kampus kepada orang lain (customer), misalnya
calon mahasiswa baru atau bahkan kepada KESIMPULAN
adik-adik tingkatnya. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat
Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas disimpulkan sebagai berikut:
Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap 1. Kualitas pelayanan yang meliputi bukti
loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas langsung (tangible), kehandalan
memiliki peranan yang sangat penting bagi (reliability), ketanggapan (responsiveness),
FISIP Universitas Merdeka Malang, dan jaminan (assurance), dan empati (emphaty)
lembaga harus mampu menarik dan memper- secara langsung berpengaruh signifikan
tahankan mahasiswa. Alasan lembaga untuk terhadap loyalitas pada mahasiswa Fakultas
menarik dan mempertahankan mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
adalah disaat mahasiswa itu loyal, maka kinerja Merdeka Malang.
keuangan lembaga akan meningkat dan 2. Kualitas pelayanan yang meliputi bukti
berdampak pada kelangsungan hidup lembaga. langsung (tangible), kehandalan
Usaha untuk memperoleh mahasiswa yang (reliability), ketanggapan (responsiveness),
loyal tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi jaminan (assurance), dan empati (emphaty)
melalui beberapa proses, mulai dari mencari secara langsung berpengaruh signifikan
mahasiswa potensial hingga memperoleh terhadap kepuasan pada mahasiswa Fakultas
partner. Dengan terciptanya tingkat kepuasan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
yang optimal maka mendorong terciptanya Merdeka Malang.
loyalitas di benak mahasiswa yang merasa puas 3. Kepuasan pelanggan secara langsung berpe-
tadi. Agar diperoleh loyalitas terhadap jasa, ngaruh signifikan terhadap loyalitas pada
lembaga harus dapat menciptakan produk atau mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
jasa yang selalu dapat memuaskan mahasiswa. Politik Universitas Merdeka Malang.
Mahasiswa yang puas hanya terjadi bila produk 4. Kualitas pelayanan yang meliputi bukti
atau jasa yang dikonsumsinya sesuai dengan langsung (tangible), kehandalan
kebutuhan, keinginan, dan harapannya. (reliability), ketanggapan (responsiveness),
Kebutuhan, keingi-nan,dan harapan mahasiswa jaminan (assurance), dan empati (emphaty)
hanya dapat diketahui bila lembaga berbasis secara tidak langsung berpengaruh terhadap
pada mahasiswa (customer orientation) artinya loyalitas pada mahasiswa Universitas
lembaga harus dapat mengikuti kebutuhan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
mahasiswa tersebut yang dapat dilakukan Universitas Merdeka Malang.
melalui survei-survei kepuasan. Layanan yang
berkualitas akan mampu menciptakan Saran
menciptakan loyalitas mahasiswa. Sebagai 1. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh
perwujudan kesetiaan yang mendalam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
kesetiaan konsumen akan nampak dalam sebagian besar sudah baik, oleh karena itu
perilaku loyal yang diindikasikan oleh agar mahasiswa tetap merasa puas dan
komitmen untuk membeli atau menggunakan semakin puas pada lembaga, maka
kembali produk atau jasa tersebut. Contoh
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 134

sebaiknya pelayanan yang diberikan lebih Penelitian Bisnis, Bumi Aksara, Jakarta.
ditingkatkan lagi agar dapat menciptakan Irine, 2009 Pemasaran Modern, Amus,
loyalitas mahasiswa yang lebih tinggi. Yogyakarta.
2. Kepuasan yang diberikan oleh Fakultas Ilmu Kotler, Philip, 2003Manajemen Pemasaran di
Sosial dan Ilmu Politik sebagian besar sudah Indonesia, Salemba Empat,Jakarta.
baik dan agar lebih ditingkatkan. Miller, K dan Layton S, 2000 Dasar-dasar Pe-
3. Loyalitas mahasiswa terhadap Fakultas Ilmu masaran Edisi Kedelapan, PT. Raja
Sosial dan Ilmu Politik perlu diekspresikan Grafindo, Bandung.
dalam bentuk antusiasme dan sebagai Narbuko dan Achmadi, 2002 Metode Pene-
penilaian agar nantinya Fakultas dapat terus litian, Sinar Baru Algesindo, Jakarta.
meningkatkan kualitas pelayanannya. Nugroho, Adi 2005 Model Pengambilan Kepu-
4. Disarankan untuk peneliti selanjutnya tusan, Rineka Cipta, Jakarta.
sebaiknya meneliti variabel-variabel lain Nurgiyantoro, 2000 Metode Analisis Data,
yang belum masuk dalam model seperti Bhibeta Aneka Gama, Bandung.
variabel keputusan pembelian, brand equity, Oliver, R.L., 2005 Satisfaction: A Behavioral
kebijaksanaan distribusi, kepercayaan, dan Perspective on The Customer, PT.
komitmen, karena dalam penelitian ini Grame-dia Pustaka Tama, Jakarta.
masih terdapat variabel lain yang dapat Pasolong, 2008 Faktor Kualitas Layanan,
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas. Andi, Yogyakarta.
Prasetyorini, 2003, Kualitas Pelayanan Jasa,
DAFTAR PUSTAKA Esensi Erlangga, Jakarta.
Agung, Maulid, 2002 Metode Penelitian, Rangkuti, Freddy, 2002 Measuring Customer
Phibeta Aneka Gama, Bandung. Satisfaction, PT. Gramedia Pustaka Tama,
Alrasyid, Harun, 2004 Manajemen Penelitian, Jakarta.
Rineka Cipta, Jakarta. Reynold and Betty, 2000 &XVWRPHU¶V 6DWLV-
Arikunto, S, 2006 Prosedur Penelitian, Rineka faction Management, Nur Cahaya,
Cipta, Jakarta. Jakarta.
Aviliani dan Wilfridus, 2002 Membangun Ke- Riyadi, 2000 Gerbang Pemasaran, Gramedia,
puasan Melalui Kualitas Layanan, Jakarta.
Majalah Usahawan, No. 05 TH XXVI Mei Semuel dan Wijaya, 2009 Persepsi Konsumen,
Baloglu, Seyhmus, 2002 Dimensions Of Cus- Kanisius Media, Semarang.
tomer Loyalty, Bumi Aksara, Jakarta. Solimun, 2002 Metode Analisis Jalur,CV.
Barata, Atep, 2004 Dasar-dasar Pelayanan Indoprima, Semarang.
Prima,Elex Media Komputindo, Jakarta. SPPS (Statistical Product and Service
Bitner, M.J, 2000 Service Marketing (2nd ed.), Solutions) versi 15for windows.
New Delhi. Sugiyono, 2011 Statistika Untuk Penelitian,
Converse, 2002 AMA (American Marketing Alfabeta, Bandung.
Association). Supranto, 2006 Pengukuran Kualitas
Evans dan Lindsay, 2000 Membangun Layanan, UGM, Yogyakarta.
Kepuasan,RinekaCipta, Jakarta. Swastika, Rachma, 2005 Konsep Manajemen
Griffin, J, 2005 &XVWRPHU¶V /R\DOW\ 0DQD- Strategis, PT. Indeks Kelompok
gement, CV. Mandar Maju, Bandung. Gramedia, Jakarta.
Hallowell, Roger 2002 The Relationship of Tjiptono, Fandy, 2005Strategi Pemasaran,
Customer Satisfaction and Loyalty, Sinar Edisi Pertama, Andi Ofset, Yogyakarta.
Baru Algesindo, Bandung Tse dan Wilson 2000 Visi Kualitas Jasa,
Hasan, Ali 2008 Pemasaran, Media Utama, Gramedia, Jakarta.
Yogyakarta. Zeithaml, Valeria A, 2000 Delivering Quality
Indriantoro dan Soepomo, 2005 Metodologi Service,The Free Press, New York.

Anda mungkin juga menyukai