Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN PRINSIP REINVENTING GOVERNMENT

(David Osborne dan Ted Gabler )

Pada era demokrasi seperti sekarang ini, sangat diperlukan adanya tata kelola dan
systempemerintahan yang demokratis pula, hal ini biasa disebut dengan New Public
Management yaitu seluruh pemimpin dalam pemerintahan khususnya diharapkan dapat
menciptakan suatu systematau cara-cara baru yang lebih inovatif dalam pencapaian tujuan
secara maksimal dan melakukanprivatisasi terhadap fungsi-fungsi pemerintahan. Agar
New Public Management ini dapatberjalan dengan maksimal maka perlu didukung oleh
adanya penerapan reinventing government dalam pemerintahan. reinventing government
merupakan pemikiran membarukan administrasipublik dengan memadukan prinsip-
prinsip bisnis dalam birokrasi pemerintah. sepuluh prinsip reinventing government
menurut David osborne dan Ted Gabler ialah :

1) Pemerintahan Harus Bersifat Sebagai Katalis

Pemerintahan katalis merupakan suatu fungsi yang mampu memisahkan sebagaipengarah


(membuat kebijakan, peraturan, undang-undang) dengan fungsi sebagaipelaksana. Selain
itu, kemudian mereka menggunakan berbagai metode (kontrak,voucher, hadiah, insentif
pajak, dsb.) untuk membantu organisasi publik mencapai tujuan,memilih metode yang
paling sesuai untuk mencapai efisiensi, efektivitas, persamaan,pertanggungjawaban, dan
fleksibilitas.

Contoh:

untuk membangkitkan perananmasyarakat di tingkat kecamatan dalam meningkatkan


produktivitas pertanian unggulandi daerahnya, seorang camat bisa memberikan
rangsangan pembelian pupuk yang murah,memberikan bimbingan dan penyuluhan yang
tanpa bayar, memberikan hadiah yangmerangsang petani bekerja dengan senang dan giat.
Camat mengatur, mendorong danmempengaruhi agar produk pertaniannya di lingkungan
kecamatannya bisa maju akantetapi juga camat juga menggunakan metode yang
memberikan insentif kepadamasyarakatnya.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Pemerintah masih sulit dalam mengarahkan masyarakat untuk mengikuti kebijakan


yangtelah dibuat, pemberian intensif atau perhatian yang lebih harus langsung mengena
kemasyarakat agar dampak kebijakan yang dibuat harus bisa berhasil.
2) Pemerintahan Milik Masyarakat

Pemerintah milik masyarakat mengalihkan wewenang kontrol yang dimilikinya ke


tanganmasyarakat. Masyarakat diberdayakan sehingga mampu mengontrol pelayanan
yangdiberikan oleh birokrasi pemerintah. Dengan adanya kontrol dari masyarakat,
pegawainegeri (dan juga pejabat terpilih, politisi) akan memiliki komitmen yang lebih baik,
lebihpeduli, dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah. Di sini seorang camat harus
maudikontrol, dikritik, dan diawasi oleh rakyat. Kantor kecamatan dibuka untuk 24
jammenerima masukan, saran, kritik, dan kontrol dari masyarakat.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Berbelit-belitnya birokrasi pemerintah membuat masyarakat menjadi antipati,


seharusnyapemerintah lebih luwes dan memberi kepercayaan kepada masyarakat
untukmenyampaikan sesuatu yang nantinya juga memberi keuntungan kepada
pemerintah,intinya harus sama-sama saling menguntungkan.

3) Pemerintah Kompetitif

Pemerintah kompetitif mensyaratkan persaingan di antara para penyampai jasa


ataupelayanan untuk bersaing berdasarkan kinerja dan harga. Mereka memahami
bahwakompetisi adalah kekuatan fundamental untuk memaksa badan atau birokrasi
pemerintahmelakukan perbaikan. Contoh seorang camat selain mampu mendorong
masyarakatnyauntuk berperan aktif dalam meningkatkan produksi pertaniannya atau
perdagangan, ataukerajinan yang ada di daerahnya juga harus mampu mendorong staf
karyawannya untukbersaing meningkatkan kinerjanya. Untuk itu camat harus kreatif
untuk mencari sumberyang bisa dipergunakan untuk merangsang peningkatan kinerja
tersebut.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Pemerintah masih memonopoli pelayanan barang/jasa kepada masyarakat contohnya


Gas(LPG), seharusnya jika pemerintah mengijikan pihak swasta yang juga ikut menjual
dapatdipastikan antara pemerintah dan swasta akan memberikan pelayanan yang terbaik
untukmasyarakat.

4) Pemerintah Berorientasi Misi

Pemerintah berorientasi misi melakukan deregulasi internal, menghapus banyakperaturan


dan ketentuan internal yang tidak efektif, dan secara radikal menyederhanakansistem
administratif yang terlampau panjang dan menghambat, seperti misalnya di
bidanganggaran, perizinan, kepegawaian, dan pengadaan barang. Mereka mensyaratkan
setiapbadan pemerintah untuk mendapatkan misi yang jelas, kemudian memberikan
kebebasankepada pimpinan (manajer) untuk menemukan cara terbaik mewujudkan misi
tersebutdalam batas-batas legal dan sah. Seorang camat harus mampu rnenganalisis
ataran-aturanyang bisa menghambat proses perbaikan atau peningkatan kinerjanya dan
masyarakatnya,yang pada gilirannya disampaikan kepada atasannya untuk diperbaiki.

Kesulitan dalam penerapan

: dalam penyusunan misi, biasanya sesuai dengan sifat daripemimpinnya kadangkala


penyusunan misi tersebut mengandung kepentingan politik/golong yang ingin mencari
keuntungan, sehingga menyebabkan terjadinyapenyalahgunaan wewenang.

5) Pemerintah Berorientasi Pada Hasil

Pemerintah yang berorientasi hasil (result-oriented) mengubah fokus dari input


(misalnyakepatuhan kepada peraturan dan membelanjakan anggaran sesuai dengan
ketentuan)menjadi akuntanbilitas pada keluaran (output) atau hasil. Para pimpinan
organisasi pemerintah mengukur kinerja instansi pemerintah, menetapkan target,
memberi imbalankepada instansi-instansi pemerintah yang mencapai atau melebihi target,
denganmenggunakan anggaran untuk mengungkapkan tingkat kinerja yang diharapkan
dalambentuk besarnya anggaran. Di atas diterangkan bahwa kinerja carnat yang baik
danberciri wiraswasta ini adalah senantiasa berorientasi pada hasil. Berapa
produksipertanian yang dihasilkan oleh masyarakatnya ditotal setiap bulannya atau
tahunnya atausetiap semesteran, atau setiap musimnya.

Kesulitan dalam penerapan

 :Pemerintah kurang bisa menghargai hasil pekerjaan masyarakat karena


tidakseimbangnya penghargaan yang diterima dengan jerih payah yang telah dikeluarkan
olehmasyarakat, misalnya dalam pemenuhan bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-
hari,cenderung impor dari negara lain.

6) Pemerintah Berorientasi Pelanggan

Dalam hal ini pemerintah memperlakukan masyarakat yang dilayani siapa saja,
termasukpelajar, orang tua, pembayar pajak, orang yang mengurus KTP, pelanggan
telepon,listrik, dan lain-lainnya sebagai pelanggan yang harus diutamakan. Pimpinan
organisasipemerintah melakukan survei kepada pelanggan apa yang diinginkan dan
dibutuhkanketika berhubungan dengan instansi pemerintah. Dengan masukan dan insentif
darimasyarakat itu kemudian dirancang suatu pelayanan kepada masyarakat sesuai
denganyang diinginkan. Contoh setiap orang yang meminta pelayanan ke kantor
Kecamatanharus didahulukan kepentingannya, diurus dan segera diselesaikan
urusannya.Gunakanlah target pelayanan “tiga menit selesai”. Target atau standar ini
haruskonsekuen dilaksanakan. Semua urusan di kecamatan selesai dalam tiga menit.
Kesulitan dalam penerapan :

dalam melakukan pelayanan yang dapat memberikankepuasaan pada pelanggan tentu


memerlukan bantuan teknologi yang dapat membuatsystem pelayanan menjadi efektif dan
efisien, namun permasalahannya dalam hal initidak semua bagian pemerintah di setiap
daerah yang memiliki system dan fasilitas yangsudah canggih, serta sumber daya yang
mumpuni dalam menyelenggarakan systempemerintahan yang modern. Oleh karena itu
efektivitas dan efisiensi pelaksanaanpelayanan publik dalam setiap daerah masih berbeda-
beda.

7) Pemerintah Wiraswasta

Seperti yang dijelaskan di depan bahwa Wiraswasta itu upaya untuk


meningkatkansurnber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh instansi pemerintah dari yang
tidak poduktifdiupayakan berproduktif, dari yang produksinya rendah ditingkatkan
berproduksi tinggi.Upaya semacam ini disebut pula kinerja. Dan kinerja seperti itu
biasanya mencari etoskerjanya dunia usaha, karena itu kinerja semacam itu ingin
ditransfor ke kinerja birokrasipemerintah. Dengan demikian, pemerintah berusaha untuk
memfokuskan energinyabukan sekadar untuk menghabiskan anggaran, melainkan juga
menghasilkan uang.

Pemerintah meminta kepada masyarakat yang dilayani untuk membayar menentukan pula
return of investment . Pemerintah juga memanfaatkan dana usaha, dana inovasi,
untukmendorong para pejabat berpikir untuk memperoleh dana operasional. Dengan kata
lainpemerintah mendorong agar para pejabat dapat berbuat untuk
meningkatkanproduktivitas sumber-sumber ekonomi yang rendah ke arah
peningkatanproduktivitasnya. Banyak contoh yang dapat dikemukakan, bagaimana kinerja
camatuntuk senantiasa jeli melihat kesempatan untuk meningkatnya
produktivitaskecamatannya.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Kurangnya motivasi pemerintah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki


sehinggacenderung konsumtif, padahal pemerintah seharusnya mensejahterakan
masyarakatdengan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk dikembangkan sehingga
bisamemperoleh keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakatnya.

8) Pemerintah Yang Tanggap (Antisipatif)

Pemerintah antisipatif adalah suatu pemerintahan yang berpikir ke depan.


Pimpinaninstansi pemerintah mencoba mencegah timbulnya masalah daripada
memberikanpelayanan untuk menghilangkan masalah. Mereka menggunakan perencanaan
strategis,pemberian Visi masa depan, dan berbagai metode lain untuk melihat masa
depan.Seorang Camat harus senantiasa melihat ke depan bukan hanya mampu melihat
yangdilakukan kemarin. Ibarat mengendarai mobil seorang sopir harus lebih banyak
melihat jalan di depan, bukan selalu melihat kaca spion. Camat harus mampu mengajak rak
yatdan pegawainya untuk melihat kesempatan apa di depan yang bisa ditingkatkan.

Kesulitan dalam penerapan

 : Dalam hal ini tidak semua pemimpin memiliki rasaoptimis untuk menciptakan proses
birokrasi dan pemerintahan yang semakin baik.Karena kadang-kadang kapabilitas dari
masing-masing pemimpin masih menggunakanrasa simpati dalam pemerintah. Misalkan
terdapat pegawai pemerintahan yangmelakukan kesalahan dan ketidakdisiplinan hanya
diberi teguran ringan, dan tidakdiberikan sanksi yang berat agar dia jera, dan mampu
bekerja lebih baik.

9) Pemerintah Desentralisasi

Pemerintah desentralisasi adalah suatu pemerintahan yang mendorong wewenang


daripusat melimpah ke daerah melalui organisasi atau sistem yang ada. Mendorong
pejabatatau pegawai di tingkat bawah atau daerah untuk langsung memberi pelayanan,
atausebagai pelaksana, atau lebih berani membuat keputusan. Seorang camat harus
jugamampu memberikan atau melimpahkan sebagian kewenangan yang ada padanya
kepadastaf atau pegawainya, bukannya semua hal harus ditangani sendiri.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Diperlukan kerjasama dan komitmen untuk mau bertugas sesuai dengan tugas pokok
danfungsinya antar lembaga pemerintah atau personel didalamnya untuk tujuan yang
samayaitu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

10)Pemerintahan Berorientasi Pasar

Pemerintah yang berorientasi pasar acap kali memanfaatkan struktur pasar swasta
untukmemecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administratif,
sepertimenyampaikan pelayanan atau perintah dan kontrol dengan memanfaatkan
peraturan.Mereka menciptakan insentif keuangan-insentif pajak, pajak hijau, affluent fees.
Dengan cara ini, organisasi swasta atau anggota masyarakat berperilaku yang mengarah
padapemecahan masalah sosial.

Kesulitan Dalam Penerapan :

Sepuluh prinsip ini Reinventing Government Entrepreneurship  diterapkan dalam


rangkamelakukan pembaruan birokrasi pemerintah mencoba mengubah kinerja yang
tidakproduktif bisa berproduksi yang baik.A. Yang Paling Buruk/Sulit Penerapannya di
Indonesia
• Pemerintah Yang Tanggap (Antisipatif)

Pemerintah di daerah saat ini, jarang yang memiliki rasa antisipasi yang tinggi
dalammencegah terjadi permasalahan dalam daerah, baik itu dari segi infrastruktur,
keamanandan kenyamanan. Pemerintah cenderung bergerak setelah adanya laporan dari
masyarakatmaupun menjadi sorotan di media massa, sehingga sering kali permasalahann
yangterjadi lambat dalam proses penyelesaiannya.B. Yang paling Baik Penerapannya di
Indonesia

• Pemerintah Desentralisasi

 Pelaksanaan pemerintah yang desentralisisasi dari segi sistem sudah berjalan baik,dengan
adanya koordinasi dari pusat dengan daerah. Pelaksanaan desentralisasi
dalampemerintahan ini juga dapat dilihat dari segi adanya pembagian tugas yang jelas
antarbagian, sehingga tidak ada kesan bahwa tugas tersebut hanya dikerjakan oleh bidang
itu-itu saja. Selain itu juga dapat dilihat bahwa pemerintah daerah saat ini
memilikikewenangan masing-masing untuk mengelola daerahnya, dan hal tersebut dapat
menjadisuatu kompetisi bagi setiap daerah untuk dapat maju dan berkembang seperti
daerahlainnya

Anda mungkin juga menyukai