Anda di halaman 1dari 17

Memahami Konsep

Reinventing Government
Manajemen Belanja Daerah Pertemuan - 1
Mairizal Salehudin Siatan, SE.,MM
PENGERTIAN GOVERNMENT
(PEMERINTAHAN)
Adalah segala usaha atau kegiatan yang terorganisir, bersumber pada
kedaulatan dan berlandaskan dasar negara, mengenai rakyat/penduduk
dan wilayah negara demi tercapainya tujuan negara

Pemerintahan sebagai suatu sistem dari pelbagai macam fungsi yang


dilaksanakan atas dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara

Pemerintahan terdiri dari:


a) Kekuasaan /kewenangan untuk merumuskan kebijakan (policy
formulation) dan
b) Administrasi (policy execution), hubungan keduanya erat sekali
Menurut Samuel Edward Finer, istilah government paling sedikit
mempunyai empat arti :
1. menunjukkan kegiatan atau proses memerintah, yaitu
melaksanakan kontrol atas pihak lain (the activity or the
process of governing)
2. menunjukkan masalah-masalah (hal ikhwal) negara dalam
mana kegiatan atau proses di atas dijumpai (states of
affairs)
3. menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat)
yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah (people charg
with the duty of government)
4. menunjukkan cara,metode atau sistem dengan mana suatu
masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or
system by which a particular society is governed)
PENGERTIAN REINVENTING GOVERNMENT

Menurut David Osborne dan Peter Plastrik (1997)


dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”,
Reinventing Government adalah “transformasi
system dan organisasi pemerintah secara
fundamental guna menciptakan peningkatan
dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan
kemampuan mereka untuk melakukan inovasi.
PRINSIP REINVENTING GOVERNMENT
1. Prinsip Pertama: STEERING RATHER THAN ROWING (Pemerintah yang katalis )
2. Prinsip kedua: EMPOWERING RATHER THAN SERVING (Pemerintahan milik masyarakat)
3. Prinsip ketiga: INJECTING COMPETETION INTO SERVICE DELIVERY (Pemerintah yang
kompetitif)
4. Prinsip keempat: TRANSFORMING RULE-DRIVEN ORGANIZATION/MISSION DRIVEN
ORGANZATION (Pemerintah yang digerakkan misi)
5. Prinsip kelima: FUNDING OUT COME NOT INPUT (Pemerintah yang berorientasi
hasil)
6. Prinsip keenam: MEETING THE NEEDS OF THE CUSTOMER NOT THE BUREAUCRACY
(Pemerintah yang berorientasi pelanggan)
7. Prinsip ketujuh: EARNING RATHER THAN SPENDING (Pemerintah wirausaha)
8. Prinsip kedelapan: PREVENTION RATHER THAN CURE (Pemerintah yang antisipasi)
9. Prinsip Kesembilan: FROM HIRARCHY TO PARTICIPATION AND TEAM WORK
(Pemerintah yang desentralis)
10. Prinsip kesepuluh: LEVERAGING CHANGE THROUGH THE MARKET (Pemerintah yang
berorientasi pasar)
1. Pemerintahan yang katalis
• Pemerintahan katalis berarti memberi peran kepada
pemerintah untuk menempatkan birokrasi lebih sebagai
pengatur dan pengendali daripada sebagai pelaksana langsung
suatu urusan dan pemberi layanan (steering rather than
rowing). Secara implisit hal ini mengandung makna bahwa
pemerintah lebih banyak memberikan peran dan
tanggungjawabnya kepada swasta dan masyarakat dalam
menyelenggarakan urusannya baik melalui privatisasi, lisensi,
konsesi, kerjasama operasional dan sebagainya.
• Dalam hal ini, pihak swasta dan masyarakat diajak untuk
memikul peran dan tanggungjawab, yang selama ini terkesan
hanya ditanggung oleh pemerintah atau hanya tergantung
pada pemerintah.
2. Pemerintahan milik rakyat
• Pemerintah milik masyarakat mengalihkan wewenang kontrol
yang dimilikinya ke tangan masyarakat. Masyarakat
diberdayakan sehingga mampu mengontrol pelayanan
yangdiberikan oleh birokrasi pemerintah. Dengan adanya
kontrol dari masyarakat, pegawainegeri (dan juga pejabat
terpilih, politisi) akan memiliki komitmen yang lebih baik,
lebihpeduli, dan lebih kreatif dalam memecahkan masalah.
3. Pemerintah yang kompetitif
Menyuntikkan Persaingan ke dalam pemberian pelayanan.
Pelayanan yang dilakukan oleh birokrasi seolah-olah atau akan
berkembang adanya persaingan, sehingga birokrasi dapat
memberikan pelayanan yang baik
4. Pemerintahan yang digerakkan
misi
• Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi
organisasi yang berorientasi pada kegiatan. Apa yang
dilakukan oleh pemerintah sebaiknya berorientasi pada
pelayanan.
• Aturan-aturan tidak kaku dan tidak mengganggu pada
misi.Pemerintah yang berorientasi pada hasil. Pembiayaan
pemerintah diharapkan mempunyai hasil (outcomes) dan
tidak hanya berorientasi pada input atau output semata.
5. Pemerintahan yang berorientasi
hasil
• Pemerintah yang fokus pada output dibanding input akan
melakukan kegiatan dengan terencana dan terukur. Kegiatan
yang dilaksanakan tidak berorientasi hanya pada jangka
pendek saja tetapi pada tujuan yang lebih baik
nantinya. Pemerintah yang memiliki jiwa wirausaha
memahami bahwa suatu institusi yang berorientasi pada hasil
yang lebih baik, maka mereka akan sangat terobsesi untuk
mengasilkan kinerja yang baik
6. Berorientasi pada pelanggan
• Pemerintahan berorientasi pelanggan bukan birokrasi,untuk
itu pemerintah harus mengetahui pelanggannya,artinya
mengetahui keinginan dan kebutuhannya. Kepuasan
pelanggan menjadi ukurannya,pelanggan menjadi sentral
perhatian,serta perlu didengarkan keinginannya.pemerintah
harus merubah orientasinya dari lembaga pemerintah ke
pelanggan
7. Pemerintah wirausaha
• EARNING RATHER THAN SPENDING Pemerintah sebagi badan
usaha yang besar pandai mencari uang dari pada hanya pandai
dlm membelanjakannya.Pemerintah membelanjakan uang ut
berinvestasi guna memperoleh hasil dimasa depan. Para
manajer organisasi pemerintah harus dirubah menjadi
wirausaha yang mampu memperoleh pendapatan dan
keuntungan
8. Pemerintah yang antisipasi
• Pemerintah harus mempunyai kemampuan antisipasi
terhadap perubahan yg akan terjadi. Harus mampu mencegah
thd sesuatu yang dipredeksikan akan terjadi.semakin berhasil
dalam memandang perubahan di masa depan semakin dapat
mengantisipasi dan memperkecil dampat negatif dari suatu
perubahan. Pendekatannya adalah berorientasi pada
pemecahan masalah sebelum terjadinya masalah
9. Pemerintah yang terdesentralisasi
• Dengan berkembangnya teknologi komunikasi maka tidak ada
lagi alasan bagi pemerintah baik di pusat dan di daerah untuk
bekerja lambat. Sehingga saat ini informasi dapat dibagi secara
lebih efisien dan cepat. Karena tidak ada lagi kondisi
menunggu infromasi untuk dapat memerintahkan dan
menjalankan perintah. Pemimpin dengan jiwa wirausaha akan
memaksimalkan pendekatan desentralisasi. Keuntungannya
adalah: Mereka dapat merespon dengan cepat dan segera
mengubah keadaan sesuai dengan kebutuhan; Desentralisasi
lebih efektif; Lebih inovatif; Menerapkan moral lebih tinggi,
lebih berkomitmen, lebih produktif
10. Pemerintah yang berorientasi
Pasar
Pemerintah harus mengadakan perubahan melalui pasar.
Pemerintah haruslah berusaha mendongkrak perubahan lewat
penguasaannya thd mekanisme pasar. Pengertian ini memberi
makna bagaimana seharusnya pemerintah mengupayakan
mekanisme pasar dapat berjalan lancar tanpa ada distorsi
misalnya terjadi monopoli dalam penguasaan sektor-sektor
tertentu. Maka tugas pemerintah adalah untuk menghilangkan
distorsi tersebut
STRATEGI REINVENTING GOVERNMENT

1. Strategi inti (the core strategy)


2. Strategi konsekuensi (the consequences strategy)
3. Strategi pelanggan (the customers strategy)
4. Strategi Pengawasan (the control strategy)
5. Strategi budaya (the culture strategy)
Tugas
1. Jelaskan ke-5 strategi reinventing government
2. Gambarkan kondisi implementasi reinventing government di
indonesia

Note :
a. Tugas dikerjakan dalam kertas folio bergaris dan tulis tangan
b. Hasil tulis tangan di scan/foto kemudian foto diberi nama
sesuai halaman kertas folio. Kirim foto melalui email
c. Tugas juga merupakan absensi kehadiran. Dikumpul melalui
email mairizal@radenintan.ac.id paling lambat hari senin 30
maret pukul 23.39 dengan subject email : tugas pertemuan
1

Anda mungkin juga menyukai