Dalam Osborne dan Gaebler (1996),ada empat tahapan dalam Enterprising Government
yaitu :
1. Memanfaatkan motif keuntungan
Pemerintah yang hanya memikul beban (mendayung) saja tanpa mampu mengarahkan
masyarakatnya untuk kreatif, akan terus menanggung risiko yang semakin berat.
Menumbuhkan sikap wirausaha terhadap birokrat dan birokrasi dalam melayani masyarakat
bisa bergerak dari individu pegawai, satuan kerja, dan antar satuan kerja.
2.5. Nilai-Nilai Yang Diperlukan Dalam Pengimplementasian Enterprising Government
1. Nilai Sosial, pemerintah harus bekerjasama dengan pemerintah lain untuk saling bekerja sama
memberikan suatu inovasi atau ide untuk usaha publik yang akan dikembangkan untuk
menghasilkan pendapatan.
2. Nilai Moral, pemerintah dalam menjalankan wirausaha publik harus memiliki integritas, kejujuran
dan memiliki komitmen untuk menjalankan usaha publik dengan baik tanpa adanya hambatan-
hambatan yang terjadi. Kebutuhan akan Afiliasi, afiliasi merupakan hubungan sebagai anggota
atau lainnya.
Dalam makalah kami kali ini kami mengambil Studi kasus penerapan Enterprising
Government di bidang kesehatan yang ada di Kabupaten Subang dengan membentuk Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk RSUD dan Puskesmas.Dibentuk dengan harapan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai upaya pembaharuan
manajemen keuangan sektor publik dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dengan menerapkan praktik bisnis
yang sehat.Dalam menyelenggarakan kegiatannnya Badan Layanan Umum Daerah tidak
mengutamakan untuk mencari keuntungan.Meskipun demikian, Badan Layanan Umum
Daerah dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan
yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan ditetapkan dalam bentuk
tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi
dana.Dengan konsistensi dan kemauan yang kuat dari semua pihak, Enterprising Government
bisa diterapkan untuk tersedianya layanan umum yang berkualitas bagi masyarakat diberbagai
bidang dilingkungan Pemerintah Kabupaten Subang agar segera terwujudnya Subang Jawara
(Jaya, Istimewa, Sejahtera) sesuai dengan semboyan dari Bupati Subang itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Enterprising Government merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik yang dapat
diterapkan di dalam kegiatan administrasi di Indonesia. Prinsip ini dapat mengingatkan kembali
kepada para aparat yang bekerja di dalam bidang administrasi ini. Konsep ini juga dapat
mengembangkan semangat berwirausaha dalam menyelenggarakan pemerintahan. Namun
kami juga menyarankan agar sebelum prinsip ini digunakan di suatu daerah maka hendaknya
ada perbaikan perilaku kinerja para aparatur negara terlebih dahulu sehingga apabila prinsip ini
nantinya diterapkan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kualitas pelayanan publik
harus dibenahi terlebih dahulu baik dari segi fasilitas maupun sikap para administrator di
dalamnya. Sosialisasi pemerintah kepada masyarakat mengenai sistem kerja juga harus
diadakan sehingga pegawai tidak lagi kewalahan dalam melakukan pelayanan publik.
Daftar Pustaka
Sudirman. (2013). Implementasi Enterprise Government di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal ilmu sosial
MAHAKAM, 1(1) : 53-75.
Lampusatu.com. (2019). Enterprising Goverment, Upaya Menyediakan Layanan Umum yang Berkualitas
Bagi Masyarakat Subang. Diambil dari https://www.lampusatu.com/opini/opini-enterprising-
goverment-upaya-menyediakan-layanan-umum-yang-berkualitas-bagi-masyarakat-subang/.