Anda di halaman 1dari 14

ENTERPRISING GOVERMENT (EARNING

RATHER THAN SPENDING)


Disusun oleh kelompok 7 :
1. Rayhan Wahyudi (190903002)
2. Rafly Dwi Azhari Harahap (190903006)
3. Syifa Yolanda Surbakti (190903007
4. Safira Damayanti (190903013)
5.Ulfah Maftuhah (190903034)
6. Putri Trisuci (190903046)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Erika Revida, MS


Mata Kuliah / Kelas : Reformasi Administrasi Publik / A

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada organisasi publik atau pemerintah harus memiliki konsep
kewirausahaan yang harus dimasukkan dalam pola pikir aparatur-aparatur
penyelenggara negara untuk merubah orientasi aparatur organisasi publik
agar lebih antisipatif, kraeatif, inovatif, dan mampu menangkap peluang.
Orientasi semacam inilah yang harus dimiliki oleh Pemerintah wirausaha
(Enterprising Goverment). Salah satu konsep dari Reinventing Government
adalah adanya penerapan Enterprising Government. Konsep ini menjelaskan
pengembangan semangat berwirausaha dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan dari sisi
penerimaan dibandingkan pengeluaran. Mengukur kemampuan anggaran
pemerintah berdasarkan perolehan dan bukan berdasarkan kemampuan
belanja tanpa menghiraukan apa dan berapa perolehannya (earning rather
than spending).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
perumusan masalah tentang enterprising government (earning rather than
spending) dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan enterprising government dan bagaimana tahapan di


dalam sistem tersebut?

2. Apa tujuan dari enterprising government?

3. Bagaimana cara mengimplementasikan enterprising government dan nilai-nilai


apa saja yang diperlukan dalam pengimplementasiannya?
 
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan


memberikan informasi lebih lanjut mengenai apa itu enterprising government
(earning rather than spending) di dalam reinventing government sehingga
prinsip ini dapat digunakan dalam suatu organisasi dan juga untuk
memberikan informasi kepada pembaca agar lebih memahami tentang
enterprising government.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Enterprising Goverment

Menurut Tri Widodo (2010) Enterprising government adalah bahwa pemerintah


memfokuskan energinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran anggaran),
melainkan memperolehnya.
Prinsip Ketujuh pemerintahan wirausaha yaitu Enterprising Goverment memfokuskan
energinya bukan sekadar untuk menghabiskan anggaran, tetapi juga menghasilkan uang
(Osborne dan Gaebler ,1996).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan Enterprising Goverment
merupakan peran pemerintah wirausaha dalam memberikan suatu inovasi serta ide-ide yang
memfokuskan energinya untuk menghasilakn uang bukan hanya sekedar menghabiskan suatu
anggaran. Diharapkan pemerintah menjadi fungsi usaha publik yang menghasilkan pendapatan,
yang dulunya fungsi umum pemerintah dan pelayanan tidak tidak menghasilkan pendapatan
dengan adanya Enterprising Goverment ini harus memperluas sumber-sumber pendapatannya.
2.2. Tahapan dalam Enterprising Government

Dalam Osborne dan Gaebler (1996),ada empat tahapan dalam Enterprising Government
yaitu :
1. Memanfaatkan motif keuntungan

2. Membebankan biaya pengguna.

3. Melakukan investasi berdasarkan hasil yang diharapkan. 

4. Mengubah manajer menjadi pengusaha. 


2.3. Tujuan Dari Enterprising Government

Mengukur kemampuan anggaran pemerintah berdasarkan perolehan dan bukan


berdasarkan kemampuan belanja tanpa menghiraukan apa dan berapa perolehannya
(earning rather than spending). Tujuan dari Enterprising Goverment adalah menambah
pengembangan semangat berwirausaha dalam pemerintahan dimana Reinventing
government sebagai suatu pemerintahan yang dapat diwirausahakan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan birokrasi yang dapat menumbuhkan sikap dan perilaku birokrat
yang inovatif, adaptif serta terkontrol oleh birokrasi sehingga bermartabat dan
berorientasi kepada masyarakat.
2.4. Implementasi Enterprising Government

Konsep dari Reinventing Government adalah adanya penerapan Enterprising


Government dimana menjelaskan pengembangan semangat berwirausaha dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan dari sisi
penerimaan dibandingkan pengeluaran. Mengukur kemampuan anggaran pemerintah
berdasarkan perolehan dan bukan berdasarkan kemampuan belanja tanpa menghiraukan apa
dan berapa perolehannya (earning rather than spending).Semangat wirausaha tersebut
sebagai upaya untuk menyediakan layanan umum yang berkualitas bagi masyarakat guna
terbentuk umpan-balik yang sama-sama menguntungkan.

Pemerintah yang hanya memikul beban (mendayung) saja tanpa mampu mengarahkan
masyarakatnya untuk kreatif, akan terus menanggung risiko yang semakin berat.
Menumbuhkan sikap wirausaha terhadap birokrat dan birokrasi dalam melayani masyarakat
bisa bergerak dari individu pegawai, satuan kerja, dan antar satuan kerja.
2.5. Nilai-Nilai Yang Diperlukan Dalam Pengimplementasian Enterprising Government

1. Nilai Sosial, pemerintah harus bekerjasama dengan pemerintah lain untuk saling bekerja sama
memberikan suatu inovasi atau ide untuk usaha publik yang akan dikembangkan untuk
menghasilkan pendapatan.

2. Nilai Moral, pemerintah dalam menjalankan wirausaha publik harus memiliki integritas, kejujuran
dan memiliki komitmen untuk menjalankan usaha publik dengan baik tanpa adanya hambatan-
hambatan yang terjadi. Kebutuhan akan Afiliasi, afiliasi merupakan hubungan sebagai anggota
atau lainnya.

3. Nilai kebenaran, pemerintah dalam mengimplementasikan enterprising harus memiliki nilai


kebenaran yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu usaha agar tidak adanya hal negatif
yang tidak diinginkan terjadi.
2.6. Studi Kasus

Dalam makalah kami kali ini kami mengambil Studi kasus penerapan Enterprising
Government di bidang kesehatan yang ada di Kabupaten Subang dengan membentuk Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk RSUD dan Puskesmas.Dibentuk dengan harapan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai upaya pembaharuan
manajemen keuangan sektor publik dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas dengan menerapkan praktik bisnis
yang sehat.Dalam menyelenggarakan kegiatannnya Badan Layanan Umum Daerah tidak
mengutamakan untuk mencari keuntungan.Meskipun demikian, Badan Layanan Umum
Daerah dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan
yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan ditetapkan dalam bentuk
tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi
dana.Dengan konsistensi dan kemauan yang kuat dari semua pihak, Enterprising Government
bisa diterapkan untuk tersedianya layanan umum yang berkualitas bagi masyarakat diberbagai
bidang dilingkungan Pemerintah Kabupaten Subang agar segera terwujudnya Subang Jawara
(Jaya, Istimewa, Sejahtera) sesuai dengan semboyan dari Bupati Subang itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Enterprising Goverment merupakan peran pemerintah wirausaha dalam memberikan


suatu inovasi serta ide-ide yang memfokuskan energinya untuk menghasilkan uang bukan
hanya sekedar menghabiskan suatu anggaran. Adapun tujuan dari enterprising government ini
yaitu menambah pengembangan semangat berwirausaha dalam pemerintahan dimana
Reinventing government sebagai suatu pemerintahan yang dapat diwirausahakan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan birokrasi yang dapat menumbuhkan sikap dan perilaku birokrat
yang inovatif, adaptif serta terkontrol oleh birokrasi sehingga bermartabat dan berorientasi
kepada masyarakat. Untuk pengimplementasian dari prinsip enterprising government ini
sendiri yaitu diperlukan sesuatu yang dapat menumbuhkan sikap wirausaha terhadap birokrat
dan birokrasi dalam melayani masyarakat bisa berangkat dari individu pegawai, satuan kerja,
dan antar satuan kerja. Subang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah
menjalankan enterprising government di wilayahnya.
3.2. Saran

Enterprising Government merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik yang dapat
diterapkan di dalam kegiatan administrasi di Indonesia. Prinsip ini dapat mengingatkan kembali
kepada para aparat yang bekerja di dalam bidang administrasi ini. Konsep ini juga dapat
mengembangkan semangat berwirausaha dalam menyelenggarakan pemerintahan. Namun
kami juga menyarankan agar sebelum prinsip ini digunakan di suatu daerah maka hendaknya
ada perbaikan perilaku kinerja para aparatur negara terlebih dahulu sehingga apabila prinsip ini
nantinya diterapkan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kualitas pelayanan publik
harus dibenahi terlebih dahulu baik dari segi fasilitas maupun sikap para administrator di
dalamnya. Sosialisasi pemerintah kepada masyarakat mengenai sistem kerja juga harus
diadakan sehingga pegawai tidak lagi kewalahan dalam melakukan pelayanan publik.
Daftar Pustaka

Meliala, W. (2020). MENUJU “GOOD GOVERNANCE” DENGAN REINVENTING GOVERNMENT.


Jurnal Citizen Education, 2(2) : 1-11.

Sudirman. (2013). Implementasi Enterprise Government di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal ilmu sosial
MAHAKAM, 1(1) : 53-75.

Lampusatu.com. (2019). Enterprising Goverment, Upaya Menyediakan Layanan Umum yang Berkualitas
Bagi Masyarakat Subang. Diambil dari https://www.lampusatu.com/opini/opini-enterprising-
goverment-upaya-menyediakan-layanan-umum-yang-berkualitas-bagi-masyarakat-subang/.

Cornell University. (2021). Restructuring Local Government. Diambil dari


http://cms.mildredwarner.org/summaries/osborne1992-7.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai