Birokrasi pada dasarnya merupakan suatu konsep perpaduan antara ilmu politik
dengan bidang ilmu sosiologi. Birokrasi merupakan suatu alat yang menggabungkan
struktur organisasi,prosedur dan protokol dan beberapa regulasi untuk menjalankan suatu
aktifitas dan tugas-tugas besar. dalam perkembangannya birokrasi seringkali dicap sebagai
sesuatu yang angkuh,tak tersentuh dan boros. Hal ini tentunya merupakan suatu paradoks
dari fungsi dan tujuan birokrasi itu sendiri.
Guna mengatasi hal tersebut para ahli berusaha mengembangkan birokrasi ke arah
yang lebih baik. Yaitu dengan cara mengadopsi nilai-nilai swasta,tujuan dari adopsi nilai-nilai
swasta tersebut adalah untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
Dalam perkembanggannya konsep tersebut dinamakan New Public Management.
Munculnya konsep baru tersebut mendapat perhatian yang besar di beberapa negara maju
seperti Amerika Serikat,Inggris,Australia dan Selandia Baru.
Banyaknya negara-negara maju tersebut yang tertarik pada konsep New Public
Management telah membuat beberapa ahli administrasi mengembangkan konsep tersebut.
Salah satunya ialah David Osborne dan Ted Gaebler yaitu dengan bukunya yang berjudul
Reinventing Government.
Dalam bukunya Reinventing Government, Osborne dan Gaebler menekankan pada
10 prinsip yaitu:
1. Bahwa pemerintah yang baik bersifat katalis,yaitu lebih bersifat
mengarahkan daripada mengayuh, prinsip pertama ini menekankan pada
pemisahan antara keputusan kebijakan dari pemberian pelayanan, tujuan dari
pemisahan ini adalah untuk membuat efisiensi seperti dalam sebuah
organisasi. Adapun cara pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan kerja sama /kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta
yaitu dimana pemerintah bertindak sebagai pengambil keputusan dan sektor
swasta sebagai pemberi pelayanan
Impelementasi Prinsip 1: Sosialisasi PHBS (Program Perilaku Hidup bersih
dan Sehat),dalam rangka sosialisasi tersebut pemerintah daerah seperti
Pemerintah daerah Jawa Barat dan Pemerintah daerah DKI Jakarta
melakukan kerja sama ibu-ibu PKK dan beberapa LSM kesehatan lainnya
untuk sosialisasi program PHBS,yang dimana pemerintah bertindak sebagai
fasilitator saja.