Anda di halaman 1dari 12

Nama :Nabila Rizkia Amada

NIM : E1011191063

Program Studi : Ilmu Administrasi Publik Reg A

Mata Kuliah : Teori Administrasi Publik

Dosen Pengampu : Dr. Zulkarnaen , M.Si.

Tugas

10 PRINSIP REINVENTING GOVERNMENT

Menurut Osborne dan Gaebler  dalam bukunya yang berjudul Reinventing


Government, sepuluh prinsip mewirausahakan birokrasi adalah sebagai berikut:

a. Pemerintah yang katalis (Catalytic Government)

Prinsip pemerintah yang katalis maksudnya ialah mengarahkan  ketimbang


mengayuh (steering rather than rowing). Harus ada pemilah antara yang
mengatur dan yang melaksanakan. Pemerintah harus tegas membedakan antara
siapa pemerintah yang semestinya mengarahkan dan siapa yang semestinya
melaksanakan. Dengan kata lain, pemerintah harus lebih fokus terhadap
pengarahannya. Tidak mungkin pemerintah mengawasi atau mengayuh secara
langsung proses pelayanan publik. Dengan demikian konsep di atas guna untuk
memisahkan dengan tegas bahwa seharusnya pemerintah bisa fokus untuk
menjadi pemikir dan pengarah. Sedangkan yang melaksanakannya diserahkan
kepada yang paling bawah atau bisa juga diserahkan kepada pihak swasta.

Contoh dari prinsip pemerintah yang katalis adalah bekerjasama dengan


pihak swasta dalam melakukan pemungutan pajak, akan tetapi penentuan Wajib
Pajak dan besarnya pungutan pajak tetap dilakukan oleh pemerintah.

b. Pemerintah milik rakyat (Community Government).


Prinsip ini maksudnya ialah memberdayakan atau memberi wewenang
ketimbang melayani (Empowering rather than serving).  Dalam hal ini
pemerintah diharapkan mampu memberdayakan rakyatnya. Dengan kata lain,
pemerintah juga bisa memberikan wewenang kepada masyarakat. Guna menjamin
terselenggaranya pelayanan yang efisien dan efektif; serta produk pemerintah bisa
mencoba mengalihkan pemilikannya ke masyarakat. Akhirnya, pelayanan tersebut
bergeser ke pemberdayaan masyarakat dari suatu komunitas. Sehingga ada
kemungkinan besar kelak bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap
pemerintah. Lalu terciptalah masyarakat yang handal dengan kreasinya dan
menjadi lebih mandiri.

Contoh dari pemerintah milik rakyat adalah seperti masalah keselamatan


umum yang menjadi tanggung jawab masyarakat,bukan hanya tanggung jawab
kepolisian. Oleh karena itu pihak kepolisian tidak hanya memperbanyak polisi
untuk menanggapi peristiwa kriminal, tetapi juga membantu warga untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan timbulnya tindak kriminil.Contoh
lainnya seperti yang diterapkan di Indonesia yaitu demokrasi. Para pemimpin
dipilih oleh rakyat langsung melalui pemilihan umum. Aspirasi dari rakyat juga di
tampung oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kemudian akan
dirundingkan untuk direalisasikan atau tidak.

c. Pemerintah yang kompetitif (Competitive Government).

Pemerintah yang kompetetif dengan cara menyuntikkan persaingan dalam


pemberian pelayanan (Injecting Competition into service Delivery). Suatu
pelayanan yang kompentitif dianggap suatu hal yang sehat. Berbeda dengan cara
monopoli, bila dibiarkan akan timbul kembali ketergantungan pada satu pemilik.
Pemerintah yang kompetitif disini lebih diartikan pemerintah wirausaha yang
mampu bersaing dengan organisasi bisnis. Sehingga semuanya dapat
mengembangkan krativitas inovasi yang sangat menguntungkan bagi Negara dan
masyarakatnya. Dengan pemberian penghargaan dan pembiayaan kepada suatu
lembaga-lembaga pemerintah yang berhasil maju di suatu wilayah akan sangat
diperhatikan oleh masyarakatnya. Di sanalah letak kompetisi yang akan mebuat
masyarakat dan pemerintahnya semangat seperti layaknya dalam sebuah
perlombaan.

Contoh dari prinsip pemerintah yang kompetitif dapat kita lihat pada
pelayanan pos, akibat kompetisi yang semakin keras, pelayanan titipan kilat yang
disediakan menjadi relatif semakin cepat daripada kualitas dimasa lalu.Contoh
lainnya seperti memberikan peluang bagi swasta dalam menangani urusan-urusan
yang dimonopoli pemerintah, seperti air minum, listrik, dan telepon.

d. Pemerintah yang digerakkan misi (Mission Driven Government).

Dalam prinsip ini diharapkan pemerintah bisa mengubah organisasi yang


digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-Driven Organizations) menjadi
digerakkan oleh misi (mission-driven).

Seringkali terjadi peristiwa di mana pemerintah tidak dapat dan tidak


mampu mengambil langkah-langkah strategis tertentu karena belum adanya
peraturan-peraturan yang mengaturnya. Sementara di pihak lain, kerap terjadi
kasus dimana pemerintah tidak berani melakukan sebuah tindakan karena
cenderung bertentangan dengan peraturan yang berlaku (walaupun peraturan yang
bersangkutan sudah tidak cocok lagi diterapkan pada kondisi saat ini). Akibat
budaya ini, seringkali banyak peluang-peluang kemajuan yang lewat dan terbuang
begitu saja karena ketidakmampuan pemerintah dalam memanfaatkan situasi
tersebut.Dalam dilema tersebut seharusnya pemerintah berjalan dengan sebuah
misi, dan menjadikan peraturan sebagai jalan atau cara untuk mencapai sebuah
misi tersebut.

Contoh prinsip pemerintahan yang digerakkan oleh misi dapat dilihat


pada Cara penyusunan APBD. APBD memang harus disusun berdasarkan suatu
prosedur yang benar dan baku, tetapi pemenuhan prosedur bukanlah tujuan.
Tujuan APBD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Anggaran
yang lebih digerakkan dalam misi dari pada peraturan yang akan mendatangkan
keuntungan yaitu: memberikan dorongan kepada pegawai untuk menghemat;
membebaskan sumber-sumber daya untuk menguji berbagai gagasan baru;
memberikan otonomi kepada para manajer yang diperlukan untuk menanggapi
setiap kondisi lingkungan yang berubah; menciptakan lingkungan yang dapat
diramalkan, sangat mementingkan penyederhanaan proses anggaran; dapat
menghemat biaya untuk membayar auditor dan pegawai anggaran; serta dapat
membebaskan para anggota legislatif untuk memfokuskan pada issu-issu penting.

e. Pemerintah yang berorientasi hasil (Result Oriented Government).

Maksudnya pemerintah harus lebih fokus Membiayai hasil bukan


masukan (Funding outcomes, Not input). Dalam pembahasan prinsip ini,
sebaiknya kita sadari terlebih dahulu bahwa hal yang paling dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat sebagai customer dari pemerintah adalah hasil keluaran dari
setiap inisiatif.  Yang masyarakat nilai sebagai keberhasilan adalah keluaran atau
hasil dari pekerjaan tersebut yang diharapkan dapat segera mendatangkan manfaat
tertentu. Dengan kata lain, pemerintah harus yakin bahwa berbagai usahanya akan
melahirkan sebuah produk yang berkualitas dan bermutu tinggi, dan target inilah
yang akan menentukan jenis proses dan sumber daya yang perlu dilibatkan
(input); serta  pemerintah harus meninggalkan pemerintah yang memfokuskan
pada masukan tanpa memperhatikan hasil, yang cenderung pemborosan.

Contoh dari penerapan prinsip pemerintah yang berorientasi hasil yaitu


pemberian bantuan untuk suatu sekolah haruslah lebih didasarkan kepada kinerja
dan produktivitasnya daripada jumlah muridnya.

f. Pemerintah yang berorientasi pelanggan (Customer Driven


Government).

Prinsip ini memandang rakyat sebagai pelanggan yang wajib dilayani


dengan sebaik-baiknya, sedangkan pemerintah sebagai pelayannya. Pemerintah
yang demokratis lahir untuk melayani warganya. Bisnis ada untuk memperoleh
profit. Dan oleh karena itulah tugas pemerintah adalah mencari cara untuk
menyenangkan warganya. Kebanyakan pemerintah kita buta terhadap
pelanggannya sementara bisnis tergerak oleh pelanggan. Bagaimana logikanya?
Sederhana. Sebagian besar badan pemerintah tidak memperoleh dananya dari
pelanggan. Bisnis adalah sebaliknya. Jika suatu bisnis menyenangkan
pelanggannya, penjualannya akan meningkat; jika pesaing bisa lebih
menyenangkan pelanggannya, maka penjualannya akan turun. Badan pemerintah
memperoleh sebagian besar dana mereka dari legislatif, dewan kota, dan pejabat
yang terpilih. Jadi sementara bisnis bersungguh-sungguh untuk menyenangkan
kelompok kepentingan. Menempatkan sumber daya di tangan pelanggan saja
tidaklah cukup. Jika penyedia jasa adalah publik, atau didanai oleh publik,
pemerintah wirausaha sering mendapati bahwa mereka menghadapi satu tahap
lagi ; mereka harus mengubah birokrasi yang sudah ada

Contoh penerapan prinsip pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan


dapat kita lihat pada penerimaan pajak daerah, pajak yang diterima memang dari
masyarakat dan dunia usaha, penggunaannya harus dengan persetujuan DPRD ,
hal ini pemerintah daerah sering menganggap bahwa DPRD dan semua pejabat
yang ikut dalam pembahasan RAPBD adalah pelanggannya. Hal ini akan
menimbulkan kecendrungan melupakan pelanggan yang sebenarnya adalah
masyarakat.

Pemerintah daerah wira usaha akan selalu mengidentifikasikan pelanggan


yang sesungguhnya yaitu masyarakat dan bertanggung jawab kepada masyarakat
melalui DPRD dalam suatu Laporan Pertanggung jawaban Kepala Daerah.

g. Pemerintah wirausaha (Enterprising Government).

Intinya ialah Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning Rather


than Spending). Pemerintah wirausaha ialah pemerintah yang memfokuskan
energinya terhadap hasil kinerjanya bukan hanya membelanjakan uangnya. Pada
kenyataanya bahwa hampir seluruh perangkat pemerintahan merupakan sebuah
pusat harga yang dibiayai oleh anggaran belanja negara.
Secara tidak langsung dapat terlihat bahwa keberadaan sistem birokrasi
pemerintahan merupakan sebuah beban dari anggaran belanja Negara. Dalam hal
ini pemerintah harus menemukan sumber-sumber penghasilan selain penghasilan
yang telah disepakati, yaitu pajak. Sehingga tidak terlalu menggantungkan pada
penerimaan pajak. Pajak yang tinggi pada suatu keadaan tertentu akan ditentang
masyarakatnya.

Contoh pelaksanaan prinsip pemerintah wirausaha dapat kita lihat dari


sebagai berikut:

 Dapat mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misal : BPS


dan Bappeda dapat menjual informasi tentang daerahnya kepada
pusat-pusat penelitian.
 BUMD menjual barang maupun jasa
 Memberi hak guna usaha, menyertakan modal dan lain-lain.

h. Pemerintah yang antisipasi (Anticipatory Government).

Mencegah ketimbang Mengobati (Preventon Rather than Cure). Pepatah


lama mengatakan bahwa “mencegah lebih baik dari mengobati”. Hal yang sama
berlaku pula dalam kepemerintahan. Yaitu pemerintah harus lebih berfokus pada
upaya mencegah terhadap masalah yang timbul ketimbang memusatkan
penyediaan jasa demi mengurangi masalah (mengobati). Dalam hal ini,
pemerintah harus mempunyai strategi ampuh yang dapat meraih peluang tidak
tarduga, serta dapat mencegah krisis yang tidak terduga. Intinya pemerintah harus
lebih proaktif. 

Contoh penerapan prinsip pemerintah yang antisipasi dapat dilihat pada


persoalan kebakaran, dengan memakai prinsip ini, bukan mobil pemadam
kebakaran yang dibeli terus tetapi supervisi/ pengawasan terhadap bangunan yang
harus ditingkatkan. Begitupula dengan pemerintahan. Jika terjadi suatu
permasalahan maka yang harus ditinjau adalah pengawasan dari pemerintah
sendiri.

i. Pemerintah yang desentralis (Decentralized Government).

Dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja (From Hierarchy to


Participation and Teamwork), Artinya, peranan komando dan hierarki ditinggal.
Selain itu, jika jika melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan
teknologi semakin mengglobal dan pendidikan semakin maju, sudah semestinya
pemerintah menurunkan wewenang kepada lembaga-lembaga di bawahnya serta
mendorong mereka untuk berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih bisa
membuat keputusan. Lalu menciptakan kerja sama yang solid dengan cara melihat
mereka sama rata dan sudah sebanding dengan pemerintahnya. Melahirkan
partisipasi dengan tim kerja, Bukan dengan pengkomandoan yang umumnya
terlihat kaku. Dengan kata lain, pemerintah memberi ruang gerak kepada mereka
agar bisa bersama-sama menciptakan strategi kreatif.

Contoh penerapan prinsip pemerintah yang desentralis dapat dilihat pada


rantai organisasi yang panjang dan ‘gemuk’ harus dikurangi, struktur organisasi
yang tebal harus ditipiskan, dan gugus kendali mutu harus dikembangkan.

j. Pemerintah yang berorientasi pasar (Market Oriented


Government).

Mendongkrak perubahan melalui pasar (Leveraging change throught the


Market). artinya pemerintah mendongkrak perubahan melalui cara pasar.
Mekanisme pasar memiliki banyak keunggulan ketimbang mekanisme
administrasi. Pasar pada dasarnya adalah desentralis. Harga ditentukan oleh yang
paling di atas. Namun dalam pasar bisa bersaing dengan sehat, lebih kompetitif.
Jika kita sadari, sebenaranya dalam pasar memberikan kesempatan kepada
pelanggan untuk menentukan pilihannya. Selain itu dalam pasar sangat peka
terhadap perubahan dan respon terhadap  kebutuhan lebih cepat
Contoh penerapan prinsip pemerintah yang berorientasi pasar dapat dilihat
dalam menangani sampah yang berasal dari botol minuman, daripada membiayai
usaha daur ulang yang mahal, lebih baik pemerintah mensyaratkan pengusaha
minuman untuk membayar setiap pembeli yang mengembalikan botolnya.

Nama :Nabila Rizkia Amada

NIM : E1011191063
Program Studi : Ilmu Administrasi Publik Reg A

Mata Kuliah : Teori Administrasi Publik

Dosen Pengampu : Dr. Zulkarnaen , M.Si.

Kuis

A. Pemerintah wirausaha

Maksud dari pemerintah wirausaha adalah pemerintah tidak hanya


membelanjakan anggaran negara, tetapi negara juga harus mampu menghasilkan
anggaran tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan melihat peluang dan
mengolah energi serta sumber daya di daerah masing-masing. Diperlukan
kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta agar diperoleh solusi yang tepat
bersama. Selain itu, pemerintah juga dapat menarik investor yang dapat
menumbuhkan perekonomian rakyat. Prinsip ini dilakukan untuk meningkatkan
keefisienan anggara negara.

Salah satu contoh penerapan dari pemerintah wirausaha dapat dilihat di


Lamongan. Di bawah kepemimpinan Masfuk, kini, Kota Lamongan menjadi salah
kota di Jawa Timur yang layak dibanggakan. Prestasi ini setidaknya dapat dilihat
dari pendapatan asli daerah Lamongan yang naik mencapai lebih dari 150%, yakni
dari 6 milyar rupiah menjadi 19 milyar. Meskipun laporan tersebut tidak
menyebutkan secara jelas dalam rentang berapa tahun kenaikan tersebut dicapai,
tetapi laporan tersebut menegaskan bahwa kenaikan itu dicapai selama Bupati
Masfuk belum genap memimpin kabupaten itu selama dua tahun. Kemampuan
leadership dan semangat wirausaha yang dimiliki oleh Bupati Lamongan menjadi
salah satu faktor peningkatan tersebut. Sebelum menjabat sebagai Bupati
Lamongan,Masfuk adalah pengusaha dengan jumlah tenaga kerja lebih dari
sekitar 16 ribu dengan omzet perusahaan mencapai 15 milyar rupiah.Sebelum
menjadi pengusaha sukses, Masfuk adalah pedagang perhiasan monel di Sinar
Supermarket Surabaya dengan modal awal 65 ribu rupiah. Latar belakang sebagai
pengusaha yang berangkat dari titik nol inilah, nampaknya, yang memberikan
kontribusi bagi keberhasilan pembangunan di daerah Lamongan. Setidaknya, hal
ini dibuktikan melalui usahanya dalam mengembangkan pupuk lokal dengan merk
Maharani yang dibuat dari enceng gondok. Per kilogram pupuk ini seharga Rp.
600,- kilogram. Dengan menggunakan pupuk ini, terjadi penghematan sekitar Rp.
385. 000,- per hektar atau sekitar Rp. 54 milyar per tahun. Oleh karena pupuk ini
pula, pada tahun 2002 Lamongan berhasil memproduksi beras unggul Rajasili
yang harganya Rp. 3.500,- per kilo gram. Semangat kewirausahaan ini juga
diterapkan dalam mengembangkan kawasan industri seluas 500 hektar dan tengah
dipersiapkan kawasan sebesar 9. 500 hektar. Selanjutnya,untuk mendukung usaha
tersebut pemda juga mempersiapkan infrastruktur, seperti perbaikan jalan
kabupaten. Hal ini ditujukan untuk memperlancar arus transportasi, atau
sebagaimana diungkapkan Bupati Lamongan dalam rangka mendekatkan
komoditas denganpasar. Untuk itu pula, pemda juga menstimuli perkembangan
pasar-pasar desa, sentra-sentra ekonomi, dan pertanian.

B. Pemerintah yang katalis

Maksud dari pemerintah yang katalis adalah pemerintah lebih dominan


terhadap mengarahkan daripada mengayuh. Umpamanya seperti sebuah kapal,
pemerintah menjadi orang yang mengarahkan arah kemana kapal itu akan
berlayar. Sedangkan masyarakat menjadi pengayuh yang mengikuti arahan dari
pemerintah. Hal ini dilakukan karena perlu kerjasama yang baik antar pemerintah
dan masyarakat. Karena pemerintah tidak mungkin dapat melakukan pengarahan
dan sekaligus pelaksana dari suatu program pemerintahan. Pemerintah harus lebih
fokus ke pengawasan.
Salah satu contoh penerapan dari pemerintah wirausaha yang dapat dilihat
di Lamongan yaitu terdapat berbagai program pembangunan daerah di Kabupaten
Lamongan. Untuk melakukan program tersebut pemerintah daerah ikut
melibatkan andil dari masyarakat. Salah satu semangat otonomi daerah adalah
dalam rangka mendorong keterlibatan masyarakat sehingga pembangunan yang
dilakukan di daerah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara riil. Sepertinya
hal ini dipegang teguh oleh Bupati Lamongan sebagaimana dia ungkapkan,
“Pemda hanya bertanggung jawab pada pembinaan. Intinya, masyarakat yang
melaksanakan, mereka pula yang akan memetik manfaatnya”. Prinsip ini dengan
kuat diterapkan Bupati dalam mengembangkan hutan jati seluas 33. 000 hektar
yang dikembangkan dari hutan tidur. Nantinya, pengelolaan hutan jati ini akan
diserahkan kepada warga.

C. Pemerintah yang kompetitif

Maksud dari pemerintah yang kompetitif adalah pemerintah mendukumg


dan mendorong terjadinya kompetisi di lingkungan pelayanan publik. Prinsip
pemerintah yang kompetitif berdampak positif untuk peningkatan dari kinerja dan
semangat dari para aparat/staff yang berkerja di pelayanan publik. Hal ini terjadi
karena kreativitasivitas dan insiatif aparat/stafg yan akan semakin berkembang.
Untuk aparat/ staff yang berprestasi dapat diberikan reward agar semakin giat
berkerja. Jika prinsip pemerintah yang kompetitif dilakukan maka pemerintah
tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk peningkatan tersebut. Dan
pelayanan publik akan terus berinovasi untuk merebut sistem pelayanan ataupun
kesalahan yang pernah dilakukan di dalam pelayanan tersebut. Tetapi perlu
diketahui bahwa prinsip pemerintah yang kompetitif tidak melakukan monopoli
dalam pelayanan untuk masyarakat. Dan kompetisi yang dilakukan tetap harus
dilaksanakan dengan jujur, transparan, dan sehat.
Salah satu contoh penerapan dari pemerintah wirausaha yang dapat dilihat
di Lamongan yaitu Pemerintah di Lamongan mereformasi sistem dan sumber daya
manusia.Pegawai di Kabupaten Lamongan yang jumlahnya mencapai 12.000
orang diminta komitmennya untuk meningkatkan pelayanan publik,dan bagi
mereka atau dinas yang berhasil akan diberikan reward yang menarik.
Selanjutnya, menyangkut pembenahan sistem, pemdamenerapkan sistem
pelayanan terpadu semua urusan perijinan bisnis dijadikan satu atap di bawah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai