Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Nama : DIANNITA RACHMAYANI

1. PERUBAHAN PARADIGMA ADMINISTRASI MELAHIRKAN REFORMASI ADMINISTRASI


DITANDAI DENGAN PERUBAHAN KONSEP NEW PUBLIC MANAJEMEN(NPM)
MENUJU NEW PUBLIC SERVICE (NPS)
 COBA ANDA JELASKAN SECARA SINGKAT PERAN PEMERINTAH DARI
PERGESERAN PARADIGMA NPM KE NPS
JAWAB :
Menurut saya NPM yang menjadi penggerak roda pemerintahan adalah sector
swasta/pelaku bisnis yang merupakan pemilik modal. Dampaknya adalah terjadinya kesenjangan
karena disini pelaku bisnis adalah yang mempunyai modal (uang) sehingga dalam pemberian
pelayanan, orang yang punya uanglah yang mendapatkan pelayanan baik. Contohnya seperti
kelas-kelas dalam pesawat terbang, bus, maupun kereta api yang dibedakan dalam kelas
ekonomi, eksekutif, dan bisnis. Bagi yang mempunyai uang pasti akan mendapatkan pelayanan
yang lebih baik. Hal tersebut terjadi karena NPM memang berasumsi pada daya saing supaya
masyarakat pempunyai daya saing dengan cara berusaha untuk mendapatkan hal yang terbaik.
Pemerintah mendirikan pasar-pasar modern seperti Giant, Hypermart, Alfamart, Indomart supaya
pasar-pasar tradisional dapat meniru sehingga memiliki daya saing. Akan tetapi asumsi tersebut
salah dikarenakan hanya akan membuat pasar modern semakin maju dan pasar stradisional
semakin hilang. Karena pemikiran-pemikiran yang modern, masyrarakat lebih suka ke tempat
yang modern karena gengsi. NPM dirasa belum memberikan kesejahteraan dan justru malah
membuat ketidakadilan dalam pemberian kepada masyarakat. Masyarakat seharusnya
mendapatkan pelayanan yang sama sebagai warga negara.
NPM lebih menunjuk pada nilai-nilai demokrasi, kewarganegaraan, dan pelayanan kepentingan
publik. Pradigma NPS berorientasi kepada kualitas pelayanan kepada publik, bukan seperti NPM
yang orientasinya kepada kepuasan pelanggan. bila NPS dapat diterapkan dengan baik, maka
aneka macam konflik yg ada dalam masyarakat serta dalam institusi pemeritahan akan bisa
terjawab. Pradigma baru administrasi publik ini mengakibatkan pola hubungan negara dengan
rakyat lebih ditekankan di kepentingan warga. Disini negara wajib memberikan pelayanan kepada
warga menggunakan lebih baik dan lebih demokratis. seluruh pegawai pemerintah juga aparat
harus menjalin hubungan yang baik dengan warga.
Pada NPM lebih ditekankan pada kepentingan individu sedangkan pada NPS lebih ditekankan
pada kepentingan bersama. NPM melihat masyarakat sebagai konsumen sehingga yang ada
adalah melihat kepuasan masih-masing pelanggan terutama yang bisa membayar lebih,
sedangkan NPS melihat masyarakat sebagai warga negara sehingga yang ada haruslah
memberikan pelayanan publik yang baik bagi semua warga negara yang mempunyai hak dan
kewajiban sama. Dalam pencapaian tujuan, NPS meliputi organisasi publik, nonprofit, dan sektor
privat dan berasumsi pada pelayanan publik dengan keinginan melayani masyarakat. Pemerintah
perlu mengubah pendekatannya kepada masyarakat yang semula dengan cara memberi
perintah, mengatur, dan mengarahkan menjadi mau mendengarkan, mau merespon dan mau
melayani apa yang menjadi kepentingan, keinginan, kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK DAN REFORMASI BIROKRASI SEPERTI DUA
SISI MATA UANG YANG TIDAK BISA DIPISAHKAN, REFORMASI BIROKRASI SAMPAI
SAAT INI BELUM MENUNJUKKAN HASIL YANG MAKSIMAL SESUAI DENGAN GRAND
DESIGN REFORMASI BIROKRASI YANG TELAH DITETAPKAN
 BERIKAN PENDAPAT ANDA BEBERAPA HAL YANG MENJADI KENDALA
MENJALANKAN REFORMASI BIROKRASI SAAT INI
JAWAB :
Pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) di pemerintahan masih menemui berbagai
kendala. Pemerintah sepatutnya melakukan pendekatan top-down. Beberapa kendala reformasi
birokrasi yaitu :
- Masih rendahnya komitmen dari pimpinan instansi baik di tingkat pemerintah pusat
maupun ditingkat pemerintah daerah dalam upaya untuk melakukan pecegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
- Penyelenggaraan pemerintahan masih belum mencerminkan penyelenggaraan
pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN;Jadi kendala utama RB itu adalah ketidak
sungguhan ingin melaksanakan, dan kemalasan atau ketakutan menghadapi resistensi
atau masalah yang muncul dalam masa implementasi.
- Manajemen kinerja pemerintah belum dilaksanakan secara maksimal;
- Penataan kelembagaan yang masih belum efektif;
- Perapan tata kelola pemerintahan yang belum sepenuhnya diterapkan;
- Manajemen SDM yang belum berjalan dengan baik;
- Inefisiensi anggaran atau rendahnya budaya kerja dalam melakukan efisiensi anggaran;
- Manajemen Pelayanan Publik yang kurang maksimal dan masih banyak praktek pungutan
liar.

3. SIAGIAN DAN WATERSTON (TJOKROAMIDJOJO,1995) MENJELASKAN BAHWA


“REFORMASI ADMINISTRASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN DUA PENDEKATAN, YAKNI
REFORMASI SECARA MENYELURUH DAN REFORMASI YANG DILAKUKAN SECARA
SEBAGIAN-SEBAGIAN”
 BERIKAN PENJELASAN DAN DISERTAI DENGAN CONTOH.
JAWAB :
Siagian dan Waterston (Tjokroamidjojo,995) menjelaskan bahwa reformasi administrasi
dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni reformasi secara menyeluruh dan reformasi yang
dilakukan secara sebagian-sebagian. Pendekatan yang kedua ditekankan pada perbaikan dan
penyempurnaan pada bidang-bidang strategis, yang kemudian diharapkan dapat berkembang
dan diperluas pada bidang-bidang yang lain. Ini sering disebut dengan istilah nuclea approach
atau island approach. Namun, dari kedua pendekatan, umumnya yang diterapkan adalah
perencanaan perbaikan dan penyempurnaan administrasi yang bersifat menyeluruh dalam
dimensi waktu yang panjang, tetapi pelaksanaannya dilakukan secara sebagian-sebagian sesuai
dengan prioritasnya. Pada tataran ini dikembangkan gagasan tentang pembangunan institusi
(institusional building). Pengembangan gagasan tersebut didasarkan kepada suatu asumsi
bahwa gerak pembaharuan dan pembangunan yang lebih luas perlu dimulai dikembangkan oleh
suatu institusi pembaharu. Dalam hal ini, khusus untuk negara dunia ketiga adalah birokrasi
karena dianggap dari berbagai segi lebih siap dibandingkan dengan institusi lainnya
4. BERIKAN PENDAPAT ANDA TENTANG GAMBAR BERIKUT INI

JAWAB :
Pada gambar 1.1 menelaskan tentang reformasi birokrasi merupakan upaya berkelanjutan
yang setiap tahapannya memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik.
Road Map reformasi birokrasi tahun 2014-2018. Sesuai dengan arahan kebijakan reformasi
birkrasi tertuang dalam Perpres No. 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi birokrasi
tahun 2010-2025 dimulainya birokrasi yang berdasarkan kinerja tata kelola pemerintahan yang
dinamis (Dynamic Governance) pada tahun 2025.
Road Map Reformasi Birokrasi 2014 (Rule Based Bureaucracy) diharapkan sudah berhasil
mencapai penguatan dalam beberapa hal berikut:
a. penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme;
b. kualitas pelayanan publik;
c. kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur yang
berbasis kompetensi, transparan, dan mampu mendorong mobilitas aparatur antar daerah, antar
pusat, dan antara pusat dengan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan.
Pada tahun 2019 ( Performance Based Bureaucracy ), diharapkan dapat diwujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, serta nepotisme.
Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan
masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang semakin maju dan mampu bersaing dalam
dinamika global yang semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi semakin baik,
SDM aparatur semakin profesional, serta mind-set dan culture-set yang mencerminkan integritas
dan kinerja semakin tinggi.
Pada tahun 2025 ( Dynamic Governance ), diharapkan telah terwujud tata pemerintahan yang
baik dengan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, dan menjadi pelayan
masyarakat dan abdi negara.

Anda mungkin juga menyukai