PEMERINTAHAN
HM.ARIES DJAENURI
• Teori adalah Sarana pokok untuk menyatakan
hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun
natura yang ingin diteliti yang merupakan
abstraksi dari pengertian atau hubungan
proposisi atau dalil
• Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi, dan
generalisasi yang logis
• Teori berfungsi untuk mengungkapkan,
menjelaskan dan dan memprediksi perilaku yang
memiliki keteraturan dan sebagai stimulant serta
panduan untuk mengembangkan pengetahuan
• PEMERINTAHAN: adalah segala usaha atau kegiatan
yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan
berlandaskan dasar negara, mengenai
rakyat/penduduk dan wilayah negara demi tercapainya
tujuan negara
• Pemerintahan sebagai suatu sistem dari pelbagai
macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar tertentu
untuk mewujudkan tujuan negara
• Pemerintahan terdiri dari: a.kekuasaan /kewenangan
untuk merumuskan kebijakan (policy formulation) dan
b.administrasi (policy execution), hubungan keduanya
erat sekali
• Menurut Samuel Edward Finer, istilah government paling sedikit
mempunyai empat arti :
• 1.menunjukkan kegiatan atau proses memerintah, yaitu
melaksanakan kontrol atas pihak lain (the activity or the process of
governing)
• 2.menunjukkan masalah-masalah (hal ikhwal) negara dalam mana
kegiatan atau proses di atas dijumpai (states of affairs)
• 3.menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat) yang
dibebani tugas-tugas untuk memerintah (people charg with the
duty of government)
• 4.menunjukkan cara,metode atau sistem dengan mana suatu
masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by
which a particular society is governed)
• KONSEPSI PEMBARUAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN
• Globalisasi: satu proses dimana dunia menjadi semakin
terhubungkan satu samalainnya dlm berbagai aspek
kehidupan, baik dalam hal budaya, ekonomi ,politik,
teknologi maupun lingkungan
• Fokus: customer, company, competition,currency and
country
• Market based competitivness
• System, structure, strategy, staf, skill, leadership style,
share value
• Perhatian terhadap kompetisi
• Kewaspadaan terhadap problem currency
• Perlunya manajemen pemerintahan yang kondusif :
• 1. pemberdayaan, pengurangan hambatan, kreatifitas,
partisipasi masyarakat, perluasan akses layanan,
pengembangan program, masyarakat belajar dan
berperan aktif
• 2. pelayaanan, semangat melayani masyarakat,
berpatnerdg masyarakat, perlunya code of ethical
coduct, dukungan lingkungan, standar tingkah laku yg
diterima umum, manajm pemth transparan &
akuntabel
• 3. Partisipasi masyarakat
• Empowering rather than serving
• Peningkatan kapasitas perorangan dan
kelembagaan
• Penybaran informasi peluang dan potensi
• 4. kemitraan
• Upaya pemberdayaan masyarakat dunia usaha
• Peningkatan partisipasi dan kemitraan
• Menciptakan iklim usaha yang kondusif
• Mendorong terciptanya produk baru
• Memerlukan keterbukaan birokrasi
• Langkah tegas mengurangi peraturan dan
prosedur yang menghambat
• Melibatkan masyarakat untuk terlibat dalam
proses penyusunan kebijakan
• 5. desentralisasi
• Desentralisasi dalam pemberian perijinan
• Penyesuaian kebijakan pajak dan perkreditan
• Ketersediaaan dan kemudahan informasi ( Lodge
& kristiadi )
\
• 1.CORE STRATEGY
• Menyangkut tujuan atau kebijakan yang
menjadi dasar kegiatan operasional organisasi.
Perumusan harus jelas, akan sangat
membantu untuk membina kekompakkan
aparat pelaksana organisasi
• 2.CONSEQUENSES STRATEGY
• Merupakan penciptaan rangsangan bagi
peningkatan kinerja- berupa dorongan untuk
pencapaian tujuan atau sasaran, dengan cara:
pemberian penghargaan,pengenalan
tantangan,rangsangan peningkatan minat,
pemberian tanggung jawab. Pemberian peluang
untuk peningkatan diri serta pengaturan
penerimaan gaji, dan tunjangan lainnya
• 3.COSTUMER STRATEGY
• Menempatkan pelanggan pada posisi sentral.
Untuk ini diperlukan: penetapan standar
pelayanan pemberian gantirugi terhadp mutu
pelayanan di bawah standar, konsistensi jaminan
mutu, pengujian standar secara berkala, sistem
pelayanan yang memberi kesempatan untuk
pengaduan, pembentukan lembaga konsumen
untuk membela hak-hak pelanggan dan
dipeliharanya komitmen pelayanan yang baik
• 4.CONTROL STRATEGY
• Dilakukan dengan desentralisasi dalam sistem
kewenangan dalam pengawasan, pelimpahan
dalam sistem pengawasan didasarkan pada
pertimbangan bahwa:jika aparat berada dalam
situasi untuk melaksanakan banyak level
pemerintah, peraturan dan ketentuan maka
banyaknya pengawasan akan menghilangkan rasa
kepercayaan diri dan bahkan membentuk
resistensi mental terhadap pengawasan
• 5.CULTURAL STRATEGY
• Dilakukan dengan mengembangkan jaringan
sektor informal dengan kiat merubah perilaku
para birokrat dengan biasa mendatangi para
pelanggan, menempatkan diri pd pemikiran
para pelanggan, melakukan mutasi berkala
dan menciptakan pola kerja baru sesuai
dengan perkembangan keadaan
GOOD GOVERNANCE
• I.KEGAGALAN PEMERINTAH
• 1.Peter F.Drucker(1966):The Age of
Discotinuity:kemungkinan bangkrutnya birokrasi
• 2.Barzelay(1982):Breaking Through
Bureaucracy:masyarakat bosan dan muak pada
birokrasi yang rakus dan bekerja lamban
• 3.Osborne&Gaebler(1992):Reinventing
Government:kegagalan utama pemerintah saat ini
adalah kelemahan karena manajemennya,bukan apa
yang dikerjakan oleh pemerintah,melainkan bagaimana
caranya pemerintah mengerjakannya
• PARADIGMA GOOD GOVERNANCE pd dasrnya
adalah upaya membangun filosofi, strategi serta
teknik mengelola urusan-urusan publik secara
lebih transparan dengan melibatkan para pihak
yang terlibat(stakeholder and shareholder).
• GOVERNANCE
(UNDP):penggunaan/pelaksanaan,yakni
penggunaan kewenangan politik, ekonomi, dan
administratif untuk mengelola masalah-masalah
nasional pada semua tingkatan
• GOVERNANCE memiliki tiga domain :
• 1.Negara/pemerintahan(government)
• Sebagai pembuat kebijakan,pengendali dan
pengawas
• 2.Swasta/dunia usaha(Bussiness)
• Sebagai penggerak bidang ekonomi
• 3.Masyarakat(community)
• Sebagai subyek dan obyek dari sektor pemerintah
dan swasta
• Clean Government bagian dari Good Governance
• Good Governance dapat diterapkan di Negara yg
pemerintahannya demokratis
• Private sector governance jadi bagian penting
dari Good Governance
• Public governance perlu melakukan perbaikan-
perbaikan atau reorientasi internalnya hal ini juga
dapat disebut sebagai reinventing government
• Membawa pemerintahan dekat dengan rakyatnya
melalui desentralisasi, dekonsentrasi, tugas
pembantuan dan demokrasi perwakilan
• GOVERNANCE didukung oleh tiga elemen:
• 1.politik, proses pembuatan keputusan utk
formasi kebijakan publik,yg dilakukan oleh
birokrasi&bersama dengan politisi
• 2.ekonomi, proses pembuatan keputusan ut
memfasilitasi aktivitas ekonomi di dalam
negeri&interaksi diantara penyelenggara ekonomi
• 3.administrasi, implementasi proses kebijakan
yang telah diputuskan oleh instansi politik
• KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE menurut UNDP:
• 1.Partisipasi (participation), syarat utma warga negara
dalam berpattisipasi: ada rasa sukarela dan tanpa paksaan;
ada keterlibatan secara emosional; memperoleh manfaat,
secara langsung dan tidak langsung dari keterlibatannya
• 2.penegakan hukum (rule of law), membangun sistem
hukum yg sehat, baik perangkat lunaknya,perangkat keras
maupun sumber daya manusianya
• 3.transparansi (transparanscy), keterbukaan mencakup
semua aspek aktivitas yg menyangkut kepentingan
publik,mulai dari proses pengambilan
keputusan,penggunaan dana publik sampai pada tahapan
evaluasi
• 4.daya tanggap (responsiveness),sektor publik harus
memiliki daya tanggap tinggi terhadap kebutuhan dan
aspirasi masyarakat dan lingkungannya
• 5.berorientasi pada konsensus (consensus orientation),
aktivitas politik berisi dua hal pokok yaitu konflik dan
konsensus. Dalam pengambilan keputusan lebih menitik
beratkan pada konsensus. Musyawarah merupakan proses,
sedangkan mufakat merupakan hasil
• 6.keadilan/kesetaraan (equity), setiap warga negara
memiliki kesempatan yang sama ut memperoleh
kesejahteraan, walaupun kemampuan individu berlainan
namun sektor publik harus berperan agar kesejahteraan
dan keadilan seiring sejalan
• 7.keefektifan dan efisiensi (effectiveness&efficiency),
perlunya kompetisi di sektor publik ut menciptakan
keefektifan dan efesiensi
• 8.akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban setiap
aktifitas menyeluruh kepada publik/masyarakat luas,
disamping kepada atasan. Akuntabilitas meliputi:
akuntabilitas
organisasional/administratif,legal,politik,profesional and
akuntabilitas moral
• 9.visi strategis (strategic vision), perlunya sektor publik
memiliki visi jangka panjang,menengah dan pendek. Ciri visi
yg baik adalah: a.bersifat spesifik; b.disusun dalam bahasa
yg sederhana; c.bersifat terukur; d.memungkinkan untuk
dicapai; e.mempunyai dimensi waktu tertentu
• IMPLEMENTASI GOOD GOVERNACE
• Secara implisit good governance telah nampak dalam berbagai
perundangan
• Dalam hal partisipasi telah dicoba dibuka pintu yang lebih lebar ut
melibatkan masyarakat dalam proses perumusan,implemetasi dan
evaluasi kebijakan pemerintahan daerah
• Penegakan hukum melalui penguatan MA dan MK dan
dibentuknya PTUN
• Sudah banyak pejabat publik diperiksa dan dijatuhi hukuman
karena didakwa korupsi
• Telah dikembangkan transparansi di bidang keuangan daerah dg
adanya keharusan diaudit oleh BPK dan hasilnya dilampirkan
dalam LKPJ
• Telah mulai dikembangkan mekanisme pandangan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah
• Pengembangan konsensus bukan merupakan hal yang baru
tetapi mulai ditinggalkan ut itu perlu dibangun kembali
• Pengembangan kesetaraan dalam bidang politik sudah
mulai dijalankan, sedangkan ekonomi masih tersendat
• UU 32 tahun 2004 menempatkan efisiensi dan efektifitas
sebagai nilai yang diutamakan, tetapi dlm prakteknya sulit
dilaksanakan
• Prinsip akuntabilitas juga mulai dilaksanakan hanya saja
perlu diintensifkan pelaksanaannya
• Keharusan membuat visi strategis juga telah dilaksanakan
tetapi belum menjadi acuan dalam pelaksanaannya
• INDIKATOR KEBERHASILANGOOD GOVERNACE
• Secara umum dapat dilihat dari:
• Indikator ekonomi makro
• Adanya tujuan-tujuan pembangunan
• Indikator quality of life
• Secara sektoral dapat dilihat pada : antara lain
• Produksi tertentu
• Jaringan jalan
• Tingkat dan penyebaran pendidikan
• Pelayanan publik
• Koordinasi sektor publik dan swasta
• ISO 14000 lingkungan hidup
• ISO 9000 Kendali mutu
• DYNAMIC GOVERNANCE (Boon&Geraldine 2007),
kemampuan pemerintah menyesuaikan cara yang yang
diputuskan untuk dilaksanakan dengan perubahan
lingkungan global yang cepat dan tidak menentu sehingga
tujuan yang telah ditentukan tetap dapat tercapai
• Perubahan merupakan esensi dasar dari dynamic
governace, yang wujudnya berupa menyesuaikan cara yang
ditempuh dengan dinamika perubahan lingkungan.
Rencana dan implementasinya harus adaftif dengan besar
kecilnya ketidakmenentuan masa depan lingkungan global.
Perubahan pada umumnya merupakan perpaduan dari dua
unsur yaitu budaya organisasi pemerintah dan kemampuan
organisasi pemerintah
• PRINSIP BEKERJANYA DYNAMIC GOVERNANCE
• Perubahan merupakan unsur dasar dynamic governance
merupakan perpaduan dua elemen dari DG :
• 1.budaya organisasi pemerintah meliputi: integrity(integritas),
incorruptibility(tidak dapat disuap/tidak korupsi), meritocracy
(berdasarkan bakat&kemampuan), market (pasar yang
berkeadilan), pragmatism (mudah menyesuaikan), multi-racialism
(berbagai etnik dan kepercayaan);
• 2.kemampuan dinamis meliputi: thinking ahead (berpikir
kedepan), thinking again (berpikir lagi/meninjau ulang), thinking
across (berpikir/melihat keluar). Kedua elemen pokok di atas
ditopang oleh able people dan agile processes(orang yang
berkemampuan dan proses yang baik), dengan dipengaruhi oleh
future uncertainties and external practise (ketidakpastian masa
mendatang dan praktek/kebiasaan di organisasi atau negara lain
• INOVATIVE GOVERNMENT
• Pemerintahan yang mengedepankan dan
memberikan keleluasaan terhadap inovasi
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
• Pemerntahan berinsiatif untuk menemukan
sesuatu yang baru dan melaksanakannya
• Birokrasi :
• Tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern
ut pelaksanaan tugas- tugasnya yg bersifat spesialisasi
dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya
oleh aparatur pemerintah (F.Morstein Max)
• Peter A. Blau dn Charles H.Page, birokrasi sebagai tipe dari
organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas
administratif yang besar, dg cara mengkoordinasikan
sistematik pekerjaan dari banyak orang
• Kesimpulan: pengertian birokrasi tidak terbatas pd
organisasi pemerintah saja tetapi juga semua organisasi2
besar seperti militer, niaga. Artinya kita temui pd setiap
bentuk organisasi besar yg dihasilkan proses rasionalisasi