Anda di halaman 1dari 52

TEORI PEMBARUAN

PEMERINTAHAN

HM.ARIES DJAENURI
• Teori adalah Sarana pokok untuk menyatakan
hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun
natura yang ingin diteliti yang merupakan
abstraksi dari pengertian atau hubungan
proposisi atau dalil
• Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi, dan
generalisasi yang logis
• Teori berfungsi untuk mengungkapkan,
menjelaskan dan dan memprediksi perilaku yang
memiliki keteraturan dan sebagai stimulant serta
panduan untuk mengembangkan pengetahuan
• PEMERINTAHAN: adalah segala usaha atau kegiatan
yang terorganisir, bersumber pada kedaulatan dan
berlandaskan dasar negara, mengenai
rakyat/penduduk dan wilayah negara demi tercapainya
tujuan negara
• Pemerintahan sebagai suatu sistem dari pelbagai
macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar tertentu
untuk mewujudkan tujuan negara
• Pemerintahan terdiri dari: a.kekuasaan /kewenangan
untuk merumuskan kebijakan (policy formulation) dan
b.administrasi (policy execution), hubungan keduanya
erat sekali
• Menurut Samuel Edward Finer, istilah government paling sedikit
mempunyai empat arti :
• 1.menunjukkan kegiatan atau proses memerintah, yaitu
melaksanakan kontrol atas pihak lain (the activity or the process of
governing)
• 2.menunjukkan masalah-masalah (hal ikhwal) negara dalam mana
kegiatan atau proses di atas dijumpai (states of affairs)
• 3.menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat) yang
dibebani tugas-tugas untuk memerintah (people charg with the
duty of government)
• 4.menunjukkan cara,metode atau sistem dengan mana suatu
masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by
which a particular society is governed)
• KONSEPSI PEMBARUAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN
• Globalisasi: satu proses dimana dunia menjadi semakin
terhubungkan satu samalainnya dlm berbagai aspek
kehidupan, baik dalam hal budaya, ekonomi ,politik,
teknologi maupun lingkungan
• Fokus: customer, company, competition,currency and
country
• Market based competitivness
• System, structure, strategy, staf, skill, leadership style,
share value
• Perhatian terhadap kompetisi
• Kewaspadaan terhadap problem currency
• Perlunya manajemen pemerintahan yang kondusif :
• 1. pemberdayaan, pengurangan hambatan, kreatifitas,
partisipasi masyarakat, perluasan akses layanan,
pengembangan program, masyarakat belajar dan
berperan aktif
• 2. pelayaanan, semangat melayani masyarakat,
berpatnerdg masyarakat, perlunya code of ethical
coduct, dukungan lingkungan, standar tingkah laku yg
diterima umum, manajm pemth transparan &
akuntabel
• 3. Partisipasi masyarakat
• Empowering rather than serving
• Peningkatan kapasitas perorangan dan
kelembagaan
• Penybaran informasi peluang dan potensi
• 4. kemitraan
• Upaya pemberdayaan masyarakat dunia usaha
• Peningkatan partisipasi dan kemitraan
• Menciptakan iklim usaha yang kondusif
• Mendorong terciptanya produk baru
• Memerlukan keterbukaan birokrasi
• Langkah tegas mengurangi peraturan dan
prosedur yang menghambat
• Melibatkan masyarakat untuk terlibat dalam
proses penyusunan kebijakan
• 5. desentralisasi
• Desentralisasi dalam pemberian perijinan
• Penyesuaian kebijakan pajak dan perkreditan
• Ketersediaaan dan kemudahan informasi ( Lodge
& kristiadi )
\

• PARADIGMA BARU MANAJEMEN PEMERINTAHAN


• New public management (NPM), management techniques
and practices drawn mainly from the private sector, is
increasingly seen as a global phenomenon. NPM reforms
shift the emphasis from traditional public administration to
public management. Key elements include various forms of
decentralizing management within public services (e.g.,
the creation of autonomous agencies and devolution of
budgets and financial control), increasing use of markets
and competition in the provision of public services (e.g.,
contracting out and other market-type mechanisms), and
increasing emphasis on performance, outputs and
customer orientation.(G.A.Larbi)
• PEMIKIRAN BARU MANAJEMEN PEMERINTAHAN
• Substansinya lebih memberikan seperangkat masukan
kepada pemerintah agar pemerintah itu dalam
melayani masyarakat lebih efektif dan efisien, antara
lain dengan privatisasi, contracting out (kontrak dengan
pihak luar), memperkecil ukuran sektor publik
(downsizing), reformasi di bidang regulatory
• Lebih memberikan peran kepada masyarakat untuk
memenuhi kepentingannya (berpartisipasi aktif dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
• BEBERAPA PEMIKIRAN BARU DALAM
MANAJEMEN PEMERINTAHAN
• 1. E.S Savas (1987) dalam bukunya Privatization :
The Key To Better Government, menawarkan
privatisasi sebagai sebuah alternatif solusi dalam
penyelenggaraan pemerintahan agar menjadi lebi
efektif dan efisien. Menurut Savas privatisasi
merupakan kunci pokok kearah pemerintahan
yang lebih baik
• 2. Michael Barzelay (1992), dalam bukunya
Breaking Through Bureaucracy : Anew Vision
For Managing In Government, menawarkan
paradigma pasca birokrasi yang intinya
mengurangi sebanyak mungkin keterlibatan
birokrasi dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Masyarakat maju sebagai suatu
kesatuan diyakini akan mampu mengurus
sebagian besar kepentingan oleh anggota
masyarakatnya sendiri
• 3. Osborne & Gabler (1992) dalam bukunya
Reinventing Government : How The
Entrepreneurial Spirit Is Transforming The Public
Sector, berargumen bahwa sektor publik perlu
melakkan transformasi dengan menyuntikan
semangat kewirausahaan pada para pejabat
publik dan organisasi publik. Selanjutnya mereka
mengemukakan 10 prinsip atau pokok pikiran
yang intinya adalah mengurangi peranan
pemerintah dengan memberdayakan masyarakat
serta menjadikan sektor pemerintah menjadi
lebih efisien
• Pemerintahan Kompetitif kedepan bercirikan reinventing
government dan good governance
• paling tidak memiliki 3 prinsip :
• 1. pelayanan, cilent centered, inclusive accesible, user
friendly, equitable, non double standard, outwardly focus,
proportional non partisan
• 2. keseimbangan antara peranan pemerintah dan
masyarakat
• Public private patnership, berorientasi pd permintaan
kebutuhan dan kepuasan pelanggan
• 3. unsur-unsur organisasi yang harus dibangun dan yang
mendukung manajeme pemerintahan:struktur, prosedur,
SDM aparatur, pemimpin yang komit
• MODEL MANAJEMEN PEMERINTAHAN MODERN (Ferlie et
all)
• 1. The efficiency drive, organisasi publik menyerupai
organisasi bisnis dan menitik beratkan pada nilai efisiensi,
menghendaki dibangunnya suatu birokrasi publik dg nilai yg
menjadi kultur swasta yaitu efisiensi,
profesionalisme,transparan, berorientasi pasar dan
pelanggan,struktur hirarkhi, kepemimpinan komando
• 2. Downsizing and decentralization, organisasi bergeser
dari hirarkhie yg ketat dalam manajemen menjadi lebih flat
dan fleksible. Dikembangkan pula otonomi pada prganisasi
dg adanya desentralisasi dan menekankan pada koordinasi,
kepemimpinan bergeser ke kepemimpinan dg manajemen
by influence
• 3. In search of excellence
• Model ini ingin membangun kultur organisasi yg
mampu menumbuhkan kapasitas organisasi dlm
mengatur dirinya untuk melakukan dan menghadapi
perubahan serta memiliki inovasi
• Kultur birokrasi publik yg diabangun adalah efisiensi,
profesional dan tranparan akan tetapi di definisi ulang
disesuaikan dengan perubahan lingkungan
• Struktur organisasi sangat fleksibel, non hirakhis untuk
memudahkan bergerak untuk menyesuaikan
perubahan yang terjadi, desentralisasi kuat, serta
kepemimpinan berkharisma dan kultur kolektif
• 4. Public Service Orientation
• Model ini mengambil ide-ide organisasi sektor swasta dan
dimplementasikan pada sektor publik
• Kultur yang dibangun efisiensi, profesional dan menitik
beratkan pada pelayanan yg baik memuaskan pengguna
• Struktur birokrasi publik menjadi ramping dan flat,
desentralisasi dan cepat merespon perubahan lingkungan
• Kepemimpinan demokratis dan transformasional
• Pembangunan sumber daya diawali dengan proses
rekrutmen dan pelatihan yg transparan dan terbuka bagi
siapa saja untuk terlibat di dalamnya
• PARADIGMA MANAJEMEN PEMENRINTAHAN BARU
• 1. desentralisasi wewenang sampai ke level bawah
• 2. mengkaji kembali apa yang seharusnya dilakukan dan
dibiayai atau sebaliknya
• 3. perampingan pelayanan publik, privatisasi dan
swastanisasi
• 4. pelayanan lebih efektif sesuai biaya seperti kontrak,
mekanisme pasar dan pembebanan pada pengguna
• 5. orientasi pelanggan, standar mutu yang jelas untuk
pelayanan publik
• 6. benchmarking dan pengukuran kinerja
• 7. reformasi untuk menyederhanakan peraturan&biaya
• CIRI PARADIGMA BARU MANAJEMEN PEMERINTAHAN
• 1. fokus lebih dekat pada hasil, dalam arti efisiensi,
efektifitas dan kualitas layanan
• 2. penggantian struktur hirarkhi yang sentralistis oleh
lingkungan manajemen yg di desentralisasi
• 3. adanya fleksibilitas ut mengeplorasi sejumlah alternatif
ut mengarahkan regulasi yg akan menghasilkan outcome
kebijakan yang lebih baik
• 4. fokus yang lebih besar pd efisiensi dlm menyediakan
layanan langsung, penetapan target-target produktivitas,
menciptakan lingkungan yg kompetitif di dlm maupun di
luar orgnisasi
• 5. penguatan kapasitas strategis di pusat
• Tiga pilar Manajemen pemerintahan
• 1. Tujuan (aim), memiliki 3 atribut: mission (hadir dlm
aktifitas operasional organisasi; leadership
(mendengar, melibatkan dan mendelegasikan,
komitmen thd pegawai, konsisten antara gaya dan misi;
accountability melibat org dan individu menjelaskan
apa yg mereka kerjakan dg segala konskwensinya
• 2. karakter (character) 3 atribut: People (perhatian dan
peduli thd pegawai); communication (perhatian utama
pada pegawai, klien dan mitra kerja; trust (percaya
pada organisasi dan teman sejawat
• 3. pelaksanaan (execution) 3 atribut: management
tools memanfaatkan berbagai piranti manajemen bisa
berkaitan dg struktur, kebijakan, anggaran, sdm,
prasarana dan sarana; teamwork (banyak membentuk
teamwork ut beragam tujuan bisa business-like bisa
lebih bersifat family-life); change management ( perlu
selalu mengadakan perubahan ut mengantisipasi
perubahan keadaan baik perubahan
perundangan,perubahan anggaran, perubahan
teknologi sertaperubahan klien
• Perubahan bisa menyangkut ukuran (massive atau
incremental) faktor pendorong (internal maupun
eksternal), berdasarkan (sifat baik dan buruk)
• POKOK-POKOK PIKIRAN REINVENTING
GOVERNMENT
1.STEERING RATHER THAN ROWING,
pemerintah katalis,lebih mengarahkan daripada
melaksanakan.Tugas pemerintah lebih ke
pembuatan kebijakan,regulasi,menjamin
keadilan,dll.Bisnis lebih baik ke bidang
ekonomi,inovasi,melaksanakan tugas yg komplek
dan teknis,dll.Masyarakat lebih baik
melaksanakan tugas yg menuntut belas
kasih,kepedulian dan sejenisnya
• 2.EMPOWERING RATHER THAN SERVING
• Pemerintahan milik masyarakat,lebih ke
memberdayakan,daripada,melayani,mengalih
kan kegiatan dari penguasaan birokrasi ke
masyarakat,mengupayakan pengalihan
pelayanan ke pemberian
wewenang,pemberian wewenang kpd warga
negara melalui demokrasi partisipasif
• 3.INJECTING COMPETETION INTO SERVICE
DELIVERY
• Pemerintah yg kompetitif memasukkan
persaingan kedlm pemberian
pelayanan,menciptakan persaingan intern
pemerintah,perlu juga mengelola persaingan tsb
dapat berjalan tanpa ada gangguan;
keuntungannya:hasilnya efisien,merespon segala
kebutuhan pelanggan,menghargai
inovasi,menghargai karya sendiri
• 4.TRANSFORMING RULE-DRIVEN ORGANIZATION
(MISSION DRIVEN ORGANZATION)
• Mengubah organisasi yg digerakkan oleh
peraturan.Ada beberapa pemikiran dlm hal ini
bahwa organisasi yg berorientasi pd misi
merupakan suatu strategi.Prinsip ini merupkan
strategi yg bermuara pada kerja organisasi
pemerintah yg selalu diarahkan untuk mencapai
misi yang hendak dicapai.Untuk itu misi hrs
jelas,tegas dan diketahui mudah untuk
mencapainya
• 5.FUNDING OUT COME NOT INPUT
• Pemerintahan yg lebih menekankan hasil
bukan input.Agar dapat terlaksana perlu
adanya pengukuran kinerja dan hasil dari
organisasi pemerintah,acuannya adalah tujuan
organisasi adapun pendekatannya adalah total
quality management;adapun yg diukur adalah
out put (keluaran) dan out come (dampaknya)
• 6.MEETING THE NEEDS OF THE CUSTOMER NOT
THE BUREAUCRACY
• Pemerintahan berorientasi pelanggan bukan
birokrasi,untuk itu pemerintah harus mengetahui
pelanggannya,artinya mengetahui keinginan dan
kebutuhannya. Kepuasan pelanggan menjadi
ukurannya,pelanggan menjadi sentral
perhatian,serta perlu didengarkan
keinginannya.pemerintah harus merubah
orientasinya dari lembaga pemerintah ke
pelanggan
• 7.EARNING RATHER THAN SPENDING
• Pemerintah sebagi badan usaha yang besar
pandai mencari uang dari pada hanya pandai
dlm membelanjakannya.Pemerintah
membelanjakan uang ut berinvestasi guna
memperoleh hasil dimasa depan. Para
manajer organisasi pemerintah harus dirubah
menjadi wirausaha yang mampu memperoleh
pendapatan dan keuntungan
• 8.PREVENTION RATHER THAN CURE
• Pemerintah harus mempunyai kemampuan
antisipasi thd perubahan yg akan terjadi. Harus
mampu mencegah thd sesuatu yang
dipredeksikan akan terjadi.semakin berhasil
dalam memandang perubahan di masa depan
semakin dapat mengantisipasi dan memperkecil
dampat negatif dari suatu perubahan.
Pendekatannya adalah berorientasi pada
pemecahan masalah sebelum terjadinya
masalahs
• 9.FROM HIRARCHY TO PARTICIPATION AND TEAM
WORK
• Pemerintah harus mengganti model manajemen
pemerintahan yang bertumpu pada hirarkhi ke
model manajemen partisipasi dan kerjasama
dalam team work,untuk itu perlu diupayakan
kerjasama antara karyawan dan manajer.
Memendekkan hirarkhi organisasi dan
menjadikan organisasi yang bertumpu pada team
kerja
• 10.LEVERAGING CHANGE THROUGH THE MARKET
• Pemerintah harus mengadakan perubahan
melalui pasar. Pemerintah haruslah berusaha
mendongkrak perubahan lewat penguasaannya
thd mekanisme pasar. Pengertian ini memberi
makna bagaimana seharusnya pemerintah
mengupayakan mekanisme pasar dapat berjalan
lancar tanpa ada distorsi misalnya terjadi
monopoli dalam penguasaan sektor-sektor
tertentu. Maka tugas pemerintah adalah untuk
menghilangkan distorsi tersebut
BANISHING BUREAUCRACY
THE FIVE STRATEGIES FOR
REINVENTING GOVERNMENT

• 1.CORE STRATEGY
• Menyangkut tujuan atau kebijakan yang
menjadi dasar kegiatan operasional organisasi.
Perumusan harus jelas, akan sangat
membantu untuk membina kekompakkan
aparat pelaksana organisasi
• 2.CONSEQUENSES STRATEGY
• Merupakan penciptaan rangsangan bagi
peningkatan kinerja- berupa dorongan untuk
pencapaian tujuan atau sasaran, dengan cara:
pemberian penghargaan,pengenalan
tantangan,rangsangan peningkatan minat,
pemberian tanggung jawab. Pemberian peluang
untuk peningkatan diri serta pengaturan
penerimaan gaji, dan tunjangan lainnya
• 3.COSTUMER STRATEGY
• Menempatkan pelanggan pada posisi sentral.
Untuk ini diperlukan: penetapan standar
pelayanan pemberian gantirugi terhadp mutu
pelayanan di bawah standar, konsistensi jaminan
mutu, pengujian standar secara berkala, sistem
pelayanan yang memberi kesempatan untuk
pengaduan, pembentukan lembaga konsumen
untuk membela hak-hak pelanggan dan
dipeliharanya komitmen pelayanan yang baik
• 4.CONTROL STRATEGY
• Dilakukan dengan desentralisasi dalam sistem
kewenangan dalam pengawasan, pelimpahan
dalam sistem pengawasan didasarkan pada
pertimbangan bahwa:jika aparat berada dalam
situasi untuk melaksanakan banyak level
pemerintah, peraturan dan ketentuan maka
banyaknya pengawasan akan menghilangkan rasa
kepercayaan diri dan bahkan membentuk
resistensi mental terhadap pengawasan
• 5.CULTURAL STRATEGY
• Dilakukan dengan mengembangkan jaringan
sektor informal dengan kiat merubah perilaku
para birokrat dengan biasa mendatangi para
pelanggan, menempatkan diri pd pemikiran
para pelanggan, melakukan mutasi berkala
dan menciptakan pola kerja baru sesuai
dengan perkembangan keadaan
GOOD GOVERNANCE
• I.KEGAGALAN PEMERINTAH
• 1.Peter F.Drucker(1966):The Age of
Discotinuity:kemungkinan bangkrutnya birokrasi
• 2.Barzelay(1982):Breaking Through
Bureaucracy:masyarakat bosan dan muak pada
birokrasi yang rakus dan bekerja lamban
• 3.Osborne&Gaebler(1992):Reinventing
Government:kegagalan utama pemerintah saat ini
adalah kelemahan karena manajemennya,bukan apa
yang dikerjakan oleh pemerintah,melainkan bagaimana
caranya pemerintah mengerjakannya
• PARADIGMA GOOD GOVERNANCE pd dasrnya
adalah upaya membangun filosofi, strategi serta
teknik mengelola urusan-urusan publik secara
lebih transparan dengan melibatkan para pihak
yang terlibat(stakeholder and shareholder).
• GOVERNANCE
(UNDP):penggunaan/pelaksanaan,yakni
penggunaan kewenangan politik, ekonomi, dan
administratif untuk mengelola masalah-masalah
nasional pada semua tingkatan
• GOVERNANCE memiliki tiga domain :
• 1.Negara/pemerintahan(government)
• Sebagai pembuat kebijakan,pengendali dan
pengawas
• 2.Swasta/dunia usaha(Bussiness)
• Sebagai penggerak bidang ekonomi
• 3.Masyarakat(community)
• Sebagai subyek dan obyek dari sektor pemerintah
dan swasta
• Clean Government bagian dari Good Governance
• Good Governance dapat diterapkan di Negara yg
pemerintahannya demokratis
• Private sector governance jadi bagian penting
dari Good Governance
• Public governance perlu melakukan perbaikan-
perbaikan atau reorientasi internalnya hal ini juga
dapat disebut sebagai reinventing government
• Membawa pemerintahan dekat dengan rakyatnya
melalui desentralisasi, dekonsentrasi, tugas
pembantuan dan demokrasi perwakilan
• GOVERNANCE didukung oleh tiga elemen:
• 1.politik, proses pembuatan keputusan utk
formasi kebijakan publik,yg dilakukan oleh
birokrasi&bersama dengan politisi
• 2.ekonomi, proses pembuatan keputusan ut
memfasilitasi aktivitas ekonomi di dalam
negeri&interaksi diantara penyelenggara ekonomi
• 3.administrasi, implementasi proses kebijakan
yang telah diputuskan oleh instansi politik
• KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE menurut UNDP:
• 1.Partisipasi (participation), syarat utma warga negara
dalam berpattisipasi: ada rasa sukarela dan tanpa paksaan;
ada keterlibatan secara emosional; memperoleh manfaat,
secara langsung dan tidak langsung dari keterlibatannya
• 2.penegakan hukum (rule of law), membangun sistem
hukum yg sehat, baik perangkat lunaknya,perangkat keras
maupun sumber daya manusianya
• 3.transparansi (transparanscy), keterbukaan mencakup
semua aspek aktivitas yg menyangkut kepentingan
publik,mulai dari proses pengambilan
keputusan,penggunaan dana publik sampai pada tahapan
evaluasi
• 4.daya tanggap (responsiveness),sektor publik harus
memiliki daya tanggap tinggi terhadap kebutuhan dan
aspirasi masyarakat dan lingkungannya
• 5.berorientasi pada konsensus (consensus orientation),
aktivitas politik berisi dua hal pokok yaitu konflik dan
konsensus. Dalam pengambilan keputusan lebih menitik
beratkan pada konsensus. Musyawarah merupakan proses,
sedangkan mufakat merupakan hasil
• 6.keadilan/kesetaraan (equity), setiap warga negara
memiliki kesempatan yang sama ut memperoleh
kesejahteraan, walaupun kemampuan individu berlainan
namun sektor publik harus berperan agar kesejahteraan
dan keadilan seiring sejalan
• 7.keefektifan dan efisiensi (effectiveness&efficiency),
perlunya kompetisi di sektor publik ut menciptakan
keefektifan dan efesiensi
• 8.akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban setiap
aktifitas menyeluruh kepada publik/masyarakat luas,
disamping kepada atasan. Akuntabilitas meliputi:
akuntabilitas
organisasional/administratif,legal,politik,profesional and
akuntabilitas moral
• 9.visi strategis (strategic vision), perlunya sektor publik
memiliki visi jangka panjang,menengah dan pendek. Ciri visi
yg baik adalah: a.bersifat spesifik; b.disusun dalam bahasa
yg sederhana; c.bersifat terukur; d.memungkinkan untuk
dicapai; e.mempunyai dimensi waktu tertentu
• IMPLEMENTASI GOOD GOVERNACE
• Secara implisit good governance telah nampak dalam berbagai
perundangan
• Dalam hal partisipasi telah dicoba dibuka pintu yang lebih lebar ut
melibatkan masyarakat dalam proses perumusan,implemetasi dan
evaluasi kebijakan pemerintahan daerah
• Penegakan hukum melalui penguatan MA dan MK dan
dibentuknya PTUN
• Sudah banyak pejabat publik diperiksa dan dijatuhi hukuman
karena didakwa korupsi
• Telah dikembangkan transparansi di bidang keuangan daerah dg
adanya keharusan diaudit oleh BPK dan hasilnya dilampirkan
dalam LKPJ
• Telah mulai dikembangkan mekanisme pandangan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah
• Pengembangan konsensus bukan merupakan hal yang baru
tetapi mulai ditinggalkan ut itu perlu dibangun kembali
• Pengembangan kesetaraan dalam bidang politik sudah
mulai dijalankan, sedangkan ekonomi masih tersendat
• UU 32 tahun 2004 menempatkan efisiensi dan efektifitas
sebagai nilai yang diutamakan, tetapi dlm prakteknya sulit
dilaksanakan
• Prinsip akuntabilitas juga mulai dilaksanakan hanya saja
perlu diintensifkan pelaksanaannya
• Keharusan membuat visi strategis juga telah dilaksanakan
tetapi belum menjadi acuan dalam pelaksanaannya
• INDIKATOR KEBERHASILANGOOD GOVERNACE
• Secara umum dapat dilihat dari:
• Indikator ekonomi makro
• Adanya tujuan-tujuan pembangunan
• Indikator quality of life
• Secara sektoral dapat dilihat pada : antara lain
• Produksi tertentu
• Jaringan jalan
• Tingkat dan penyebaran pendidikan
• Pelayanan publik
• Koordinasi sektor publik dan swasta
• ISO 14000 lingkungan hidup
• ISO 9000 Kendali mutu
• DYNAMIC GOVERNANCE (Boon&Geraldine 2007),
kemampuan pemerintah menyesuaikan cara yang yang
diputuskan untuk dilaksanakan dengan perubahan
lingkungan global yang cepat dan tidak menentu sehingga
tujuan yang telah ditentukan tetap dapat tercapai
• Perubahan merupakan esensi dasar dari dynamic
governace, yang wujudnya berupa menyesuaikan cara yang
ditempuh dengan dinamika perubahan lingkungan.
Rencana dan implementasinya harus adaftif dengan besar
kecilnya ketidakmenentuan masa depan lingkungan global.
Perubahan pada umumnya merupakan perpaduan dari dua
unsur yaitu budaya organisasi pemerintah dan kemampuan
organisasi pemerintah
• PRINSIP BEKERJANYA DYNAMIC GOVERNANCE
• Perubahan merupakan unsur dasar dynamic governance
merupakan perpaduan dua elemen dari DG :
• 1.budaya organisasi pemerintah meliputi: integrity(integritas),
incorruptibility(tidak dapat disuap/tidak korupsi), meritocracy
(berdasarkan bakat&kemampuan), market (pasar yang
berkeadilan), pragmatism (mudah menyesuaikan), multi-racialism
(berbagai etnik dan kepercayaan);
• 2.kemampuan dinamis meliputi: thinking ahead (berpikir
kedepan), thinking again (berpikir lagi/meninjau ulang), thinking
across (berpikir/melihat keluar). Kedua elemen pokok di atas
ditopang oleh able people dan agile processes(orang yang
berkemampuan dan proses yang baik), dengan dipengaruhi oleh
future uncertainties and external practise (ketidakpastian masa
mendatang dan praktek/kebiasaan di organisasi atau negara lain
• INOVATIVE GOVERNMENT
• Pemerintahan yang mengedepankan dan
memberikan keleluasaan terhadap inovasi
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
• Pemerntahan berinsiatif untuk menemukan
sesuatu yang baru dan melaksanakannya
• Birokrasi :
• Tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern
ut pelaksanaan tugas- tugasnya yg bersifat spesialisasi
dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya
oleh aparatur pemerintah (F.Morstein Max)
• Peter A. Blau dn Charles H.Page, birokrasi sebagai tipe dari
organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas
administratif yang besar, dg cara mengkoordinasikan
sistematik pekerjaan dari banyak orang
• Kesimpulan: pengertian birokrasi tidak terbatas pd
organisasi pemerintah saja tetapi juga semua organisasi2
besar seperti militer, niaga. Artinya kita temui pd setiap
bentuk organisasi besar yg dihasilkan proses rasionalisasi

Anda mungkin juga menyukai