Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2

TATA PEMERINTAHAN DAN


LANDASAN HUKUMNYA
KELOMPOK 2

DEA LOLITHA
HAYATI
A. PEMERINTAHAN DAN FUNGSI PEMERINTAHAN

◦ Pemerintah Sebagai reprentasi negara sampai saat ini dapat di buktikan sebagai institusi yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat dalam mencapai tujuan – tujuan Kolektifnya. Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa pada hakikatnya manusia secara almiah merupakan mahkluk yang membutuhkan orang
lain dan kerja sama dalam mewujudkan kepentingan-kepentinganya .oleh karena itu, sebagai mahkluk
yang memiliki daya upaya dan akal sehat manusia merancang sebuah tatanan sebagai wadah untuk
bermasyarakat yang di kenal dengan ‘’Negara’’.
◦ Negara yang di bentuk sebagai wadah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan membutuhkan
orang-orang yang bertugas menjalankan dan mengelola segala sumber daya yang di miliki untuk
mencapai tujuan yang di inginkan.
◦ Pada hakikatnya pemerintah adalah sekelompok orang yang di berikan kewenangan secara ilegal untuk
mengatur segenap interaksi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik yang terjadi antara
perorangan yang satu dengan orang lainya. Fungsi utama yang di jalankan pemerintah adalah
mewujudkan tujuan-tujuan yang telah di tetapkan oleh negara
B. NEW PUBLIC MANAGEMENT DAN
NEW PUBLIK SERVICE

◦ Munculnya pendekatan baru dalam pengelolaan negara tidak dapat di lepaskan dari kondisi praktis
terjadinya stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara maju. Dalam tataran teoretik
muncul pemikiran tentang pendekatan baru dalam tata kelola pemerintahan, sedangkan dalam tataran
praktis muncul respons dari dalam pemimpin pemerintah untuk melakukam kebijakan baru dalam
pengelolaan biroksasi seperti yang di lakukan oleh pemerintahan Clinton di Amerika Serikat dan
Margaret Thacher di Inggris.
◦ Pendekatan manajerial yang menjadi ideologi baru dalam pengelolaan negara ini sesungguhnya adalah
suatu respons terhadap ketidakcukupan model administrasi tradisional. Pendekatan ini pada hakikatnya
merupakan hasil dari gerakan reformasi, yaitu sebuah gerakan yang menghendaki adanya perubahan
secara komprehensif terhadap tata kelola pemerintahan atau biroksasi yang sebelumnya dinilai kurang
kreatif dan kurang responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
◦ Adanya variasi dalam penggunaan istilah menjunjukan adanya perbedaan dalam memandang apa yang
terjadi. Meskipun ada perbedaan dalam cara pandang, akan tetapi mereka pada umumnya memiliki
beberapa kesamaan. Menurut Hughes esensi kesamaan dari pendekatan manajerial tersebut adalah sebagai
berikut.

◦ 1. Adanya pergeseran dari model administrasi tradisional menuju sistem manajemen public modern yang
memberikan perhatian lebih besar terhadap pencapaian hasil.
◦ 2. Adanya keinginan untuk meninggalkan biroksasi Klasik dengan membuat organisasi lebih fleksibel.
◦ 3. tujuan organisasi dan pegawai disusun secara jelas yang dapat di ukur pencapaiannya melalui indicator
kinerja.
◦ 4. para staf senior di usahakan berkomitmen secara politik terhadap pemerintah dari pada bersifat netral
atau nonpartisan
◦ 5. fungsi pemerintahan adalah untuk menghadapi ujian pasar.
◦ 6. Adanya kecendrungan mengurangi peran pemerintah melalui privatisasi dan bentuk pasar lainya.
ada dua model yang secara kuat mempengaruhi perdebatan di seluruh dunia menyangkut
pendekatan baru dalam tata pemerintahan yang disebut Manajemen Publik Baru (NPM), yaitu
Reformasi Model Amerika.

◦ 1. Reformasi Model Westminster : Manajerialisme ◦ 2. Reformasi Model Amerika Serikat :


◦ Reformasi manajemen public modern secara nyata Menentukan Kembali Pemerintahan
di mulai pada akhir 1970-an dan awal tahun 1980. (Reinventing Government)
perubahan ini terjadi bukan hanya pada skala akan ◦ Amerika Serikat melakukan gerakan reformasi
tetapi juga pada strategi yang yang menjadi manajemen setelah pemerintahan di Negara-
perhatian utamanya. Kaum reformis di New Negara Barat melakukannya. Prakarsa tentang
Zaeland percaya pada kaum neo utamanya. New menemukan kembali pemerintahan di Amerika
Zaeland memang sejak lama merupakan salah satu
Serikat di mulai tahun 1993 pada masa
negara yang sangat mendukung secara aktif upaya
pemerintahan Clinton. Komitmen
perluasan hak-hak asasi dan program-program
pemerintahan Clinton dalam hal ini adalah
pemerintah . Reformasi di New Zaeland
berlangsung lebih dari lima belas tahun dengan membuat pemerintahan lebih cerdas (smarter),
empat tahapan reformasi lebih murah(cheaper) dan lebih efektif (more
effective).
Landasan Hukum Tata Pemerintahan
indonesia
◦ A. REFORMASI TATA PEMERINTAHAN
◦ Gerakan reformasi sektor publik yang pada awalnya terjadi di negara-negara maju berpengaruh pula
kepada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Berbeda dengan negara maju yang reformasinya
ekonomi maka di negara-negara berkembang gerakan perubahan tersebut lebih banyak disebabkan oleh
faktor-faktor yang berasal dari luar terutama adanya tekanan yang dilakukan oleh organisasi keuangan
internasional, seperti Word Bank, UNDP, IMP, dan OECD. Perubahan manajemen sector publik yang
dilakukan oleh negara-negara berkembang mengarah pada upaya adopsi dari model yang telah berhasil
diterapkan di negara-negara maju, terutama model New public management yang menekankan pada
pendekatan manajerial dan mekanisme pasar.
B. GOOD GOVERNANCE DAN REFORMASI
PEMERINTAH DAERAH

◦ Good governance adalah perubahan terhadap penyelenggara pemerintahan daerah. Substansi perubahan
yang sejalan dengan nilai dan prinsip demokrasi adalah mengganti system sentralisasi menjadi
desentrlalisasi. Melalui UU No. 22 tahun 1999 Indonesia mengubah dirinya dari pemerintahan yang
sentralistik menjadi negara yang desentralistik, yang memberikan kewenangan besar kepada pemerintah
Kabupaten atau Kota serta pemerintah Provinsi untuk mengelola Kepentingan dan Kebutuhanya
◦ Praktik penyelenggaraan pemerintah daerah pada masa Orde Baru lebih mengarah pada apa yang di
sebut sebagai “the structural efficiency model” daripada “the local democracy model”. Artinya dalam
praktik penyelenggaraan pemerintahan daerah lebih mengutamakan pentingnya pemberian pelayanan
secara efisien kepada komunitas lokal sehingga mendorong intervensi pusat yang lebih besar untuk
mengontrol pemerintah daerah guna menjamin efisiensi dan kemajuan ekonomi.
C. GOOD GOVERNANCE DAN REFORMASI
BIROKSASI

◦ Penataan ulang system biroksasi internasional merupakan salah satu agenda penting dalam kerangka
Good Governance karena biroksasi merupakan kekuatan penggerak utama dalam pembentukan tata
pemerintahan yang baik. Meskipun menjadi agenda nasional, namun pemerintah sampai saat ini belum
memiliki rumusan jelas Bagaimana wujud kebijakan reformasi biroksasi dilakukan.
◦ Menurut Ely Susanto (Dwiyanto,2005: 94) ada tiga elemen penting dalam kerangka Good Governance,
yaitu organisasi, manajemen, dan personil. Reformasi biroksasi merupakan sebuah keharusan karena
dalam realitasnya praktik biroksasi di Indonesia telah memunculkan krisis kepercayaan dan kekecewaan
di mata masyarakat . Hal ini di sebabkan perlaku yang di tunjukkan oleh biroksasi, antaralain kinerjanya
yang rendah, tidak responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan cendrung korup.
◦ Reformasi biroksasi di Indonesia bukanlah pekerjaan mudah, terutama karena selama
pemerintahan Orde Baru telah terjadi proses pembusukan politik melalui apa yang di sebut
dengan politisasi biroksasi (bureaucratic politic). Gejala pembusukan politik Orde Baru yang
bias kita rasakan , antara lain berikut ini.
◦ - pemusatan kekuasaan , korupsi Nepotisme,dan Koncoisme, di berbagai lembaga politik dan
pemerintahan, penyalahgunaan hukum untuk kepentingan kekuasaan dan dunia usaha,
penghapusan pemerintahan local dan lembaga adat untung kepentingan pemusatan kekuasaan
dan politisasi biroksasi.
◦ Akibat yang sangat menonjol dari biroksasi kita yang bermain politik adalah biroksasi menderita
sejumlah penyakit, terutama korupsi. Oleh karenanya dalam reformasi biroksasi di Indonesia ,
salah satu rekomendasi penting membersihkan wabah korupsi dalam tubuh biroksasi.
Membersihkan biroksasi dari wabah korupsi , solusi , dan nepotismemerupakan sebuah
tantanngan besar karena korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit kronis.
D. REFORMASI PELAYANAN PUBLIK
◦ Dalam perspektif good governance, negara wajib menyediakan pelayanan public yang efektif dan akuntabel.
Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip good governance sangat penting untuk mencapai pelayanan
publik yang berkualitas. Prinsip-prinsip good governance yang di kembangkan dalam rangka pelayanan
public menurut the independent commission for Good Governance in public sevice (2004: 1) yang di
terbitkan di inggris merumuskan sebagai berikut.
◦ 1. Tata pemerintahan yang baik memberikan perhatian pada tujuan organisasi dan hasil untuk warga negara
dan penggunaan layanan.
◦ 2. Tata pemerintahan yang baik melaksanakan secara efektif fungsi dan peran yang telah di tetapkan secara
jelas.
◦ 3. Tata pemerintahan yang baik berarti mempromosikan nilai-nilai untuk organisasi secara keseluruhan dan
menunjukan nilai-nilai kebaikan dari tata pemerintahan yang baik melalui perilaku.
◦ 4. Tata pemerintahan yang baik berarti memberikan informasi, keputusan yang transparan dan mengelola
resiko.
◦ 5. Tata pemerintahan yang baik berarti membangun kapasitas dan kapabilitas lembaga-lembaga
pemerintahan agar menjadi efektif.
◦ 6. Tata pemerintahan yang baik berarti mengikutsertakan pemangku kepentingan (stakeholder) dan membuat
akuntabilitas.
SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai