Anda di halaman 1dari 12

Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE MELALUI REFORMASI SISTEM


KEPEGAWAIAN: BELAJAR DARI PENGALAMAN CHINA

Oleh:
Muhamad Adian Firnas

Abstract

In the 1980s, China began to implement a civil service to establish a market-oriented economy and
foster reform of the politico-administrative system. The Modern civil service system in China began
by contructing a legal framework and drafting general regulation to stipulate and enforce conditions
about personnel and administrative system. More than eight years have passed since China officially
instituted the civil service system on October 1, 1993. Design to promote socialism in China, the civil
service is also intended to act in the broader interests of social advancement. On the one hand, the
modern civil service in China has been hampered by the need to reform the traditional cadre system;
on the other, the development of market-oriented economy has created conditions advantageous
to its development. As it continues to develop and improve, the new admininistrative-personnel
management system has demonstrated its advantages over the previous system both in theory and
in practice.

A. PENDAHULUAN Salah satu isu penting dalam proses


reformasi di Indonesia adalah perwujudan tata
Reformasi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan yang baik (good governance)
bangsa Indonesia merupakan langkah untuk melalui reformasi birokrasi. Rekam jejak
mewujudkan pembaruan di segala bidang birokrasi kita yang tidak profesioal, tidak netral,
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan dan sangat paternalistik merupakan akar
bernegara dengan tujuan terbangunnya sistem dari kuatnya korupsi, kolusi, dan nepotisme
pemerintahan negara yang demokratis serta dalam sistem pemerintahan kita. Tulisan ini
dihormati dan ditegakkannya hukum dalam mencoba memberikan suatu comparative
rangka tertib sosial masyarakat berbangsa politic dengan China, negara yang pernah
dan bernegara. Reformasi tersebut ditandai menghadapi persoalan yang sama dengan
dengan proses demokratisasi yang semakin Indonesia, bagaimana negara itu mampu
tumbuh dan berkembang; perberdayaan dan dalam melakukan reformasi sistematis
peningkatan partisipasi masyarakat dalam terhadap birokrasi khususnya terhadap sistem
berbagai bidang; penegakan supremasi kepegawaiannya.
hukum; pemberantasan korupsi, kolusi dan
nepotisme; penghormatan atas hak asasi Hasil kajian yang dilaksanakan oleh
manusia, dan lain-lain. Proses pembaharuan Political and Economic Risk Consultancy
tersebut searah dengan kecenderungan (PERC) pada tahun 2000 dan informasi yang
perkembangan paradigma pemerintahan dan diperoleh dari World Competitiveness Report
pembangunan global. 2002 menunjukkan kondisi penerapan prinsip-
prinsip good governance dalam penyeleng-

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 27


VOL.1, NO.2, November 2007

garaan pemerintahan di dunia. Dalam kajian terbesar di dunia. Negeri yang dijuluki ‘Tirai
tersebut posisi Indonesia menurut indeks Bambu’ ini dalam bidang ekonomi melejit
good governance berada pada peringkat ke pesat dengan pertumbuhan ekonomi di atas
89 dari 91 negara yang disurve. Berikut daftar 7 % per tahun selama 10 tahun terakhir.
tabel peringkat beberapa negara di Asia Dengan keadaan itu China menjadi negara
berdasar-kan indeks good governance: yang menggiurkan para investor asing. Data
menunjukkan pada tahun 1998-2001 Foreign
Rangking Implementasi Good Governance di Direct Invesment (FDI) mencapai lebih dari
Asia US$ 73 milyar. Tahun 2002 meningkat 20%.
Angka-angka tersebut menjadikan China
sebagai kawasan dengan tingkat investasi
paling tinggi di Asia.
Kunci dari prestasi yang dicapai China
tersebut adalah Kaike Kaifang atau politik
pintu terbuka yang dihembuskan Deng
Xiaoping sejak tahun 1979. Deng dengan visi
kreatifnya berusaha mengawinkan sosialisme
yang sudah mendarah daging dengan sisi
positif kapitalisme. para pengamat kemudian
lebih suka menyebut gagasan Deng itu pada
masa transisi China dengan free market
socialism.

Sumber : Rian Nugroho, Reinventing Pembangunan, Konsekuensi dari liberalisasi ekonomi


2003. yang diberlakukan China adalah keharusan
untuk menciptakan iklim yang kondusif
Dari tabel di atas nampak bahwa melalui reformasi birokrasi sebagai garda
posisi China jauh lebih baik bila dibandingkan terdepan dalam tata pemerintahan China.
dengan Indonesia. Yang menarik di sini Prestasi terbesar China dalam melakukan
adalah meskipun China pasca politik pintu reformasi birokrasinya adalah keberhasilan
terbuka yang diluncurkan oleh Deng Xiaoping China untuk menekan korupsi dan power
relatif masih sentralistik, tetapi China mampu abuse yang banyak terjadi pada aparatnya.
merubah kultur birokrasinya menjadi lebih baik Cina sadar betul bahwa birokrasi adalah
dan bersih dibandingkan periode sebelumnya, wajah pemerintah Cina. Oleh karena itu
bahkan lebih berhasil dari Indonesia yang untuk membuat China bagaikan ‘gadis cantik’
telah melakukan liberalisasi politik dalam yang menjadi rebutan maka China harus
kehidupan berbangsa dan bernegara. mempercantik wajahnya. Komitmen China
untuk melakukan perubahan terus berlanjut
Saat ini tidak diragukan lagi, China pada pemerintahan Jiang Zemin maupun Hu
merupakan salah satu kekuatan besar di Jintao. Sepanjang 2004 misalnya, pemerintah
dunia. Dengan penduduk 1,3 milyar jiwa, China menghukum 164.831 pejabat karena
China dikenal sebagai negara dengan populasi kasus korupsi lebih dari 300 juta dollar AS.

28 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

Sebanyak 15 diantaranya adalah menteri. berbagai aktor yang terlibat. Sesuai dengan
Selama 6 bulan pertama 2007, telah 5.000 karakteristik interaksi antara pemerintah dan
pejabat korup dijatuhi hukuman. Kasus masyarakat yang cenderung plural, maka
terakhir, mantan Direktur Administrasi Negara konsepsi governance tersebut tidak hanya
untuk Makanan dan Obat-obatan Zheng dibatasi kepada salah satu unsur pelaku atau
Xiaoyu yang terbukti menerima suap 6,5 juta kelompok pelaku tertentu. Begitu juga dalam
yuan (sekitar Rp 75 milyar) dieksekusi mati. penyelenggaraan kepemerintahan yang baik
menghendaki adanya peran yang setara antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat. Akan
B. MEMAKNAI GOOD GOVERNANCE tetapi dalam realitasnya peranan pemerintah
masih lebih dominan dibandingkan dengan
Governance is behavior, jadi good peran swasta dan masyarakat. Alasannya
governance adalah behavior yang baik, benar, karena peran permasalahan yang harus
dan bertanggung jawab. Good governance ditangani oleh pemerintah dari waktu ke
pada pemerintahan berkaitan dengan waktu cenderung meningkat sejalan dengan
tata penyelenggaraan kepemerintahan meningkatnya kompleksitas, dinamika, dan
yang baik dalam rangka memenuhi dan keanekaragaman kepentingan masyarakat
menjunjung tinggi keinginan rakyat melalui modern.
penyelenggara-an fungsi-fungsi pelayanan
yang efisien dan efektif, dan harus Secara konseptual pengertian kata baik
memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu (good) dalam istilah kepemerintahan yang
kepastian hukum, transparansi, akuntabilitas, baik (good governance) mengandung dua
dan profesionalitas. Dalam kaitan ini pe-mahaman: (1) nilai-nilai yang menjunjung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-
dirasakan penting, di mana pelayanan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan
masyarakat tersebut telah berubah menjadi rakyatnya dalam mencapai tujuan nasional,
reorientasi kepada masyarakat sebagai kemandirian, pembangunan berkelanjutan
customer. dan keadilan sosial; dan (2) aspek-aspek
fungsional dari pemerintahan yang efektif
Konsep governance sebenarnya lebih dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya
kompleks bila dibandingkan dengan govern- untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
ment, karena dalam governance terdapat Berdasarkan pengertian ini berarti
tiga pilar/komponen, yaitu: pemerintah, dunia kepemerintahan yang baik bergantung pada
usaha, dan masyarakat, yang mana hubungan dua hal: (1) orientasi ideal negara yang
diantara ketiganya dalam posisi sejajar, diarahkan pada pencapaian tujuan bernegara
setara, dan saling mengontrol sehingga dan (2) pemerintahan yang berfungsi ideal,
tercipta proses checks and balances untuk yaitu efektif dan efisien dalam mencapai
meng-hindari penguasaan yang monolistik. tujuan bernegara.
Koiman (1993) memandang governance
sebagai sebuah struktur yang muncul Keterkaitan antara unsur-unsur
dalam sistem sosial politik sebagai hasil ke-pemerintahan yang baik dengan pe-
dari tindakan intervensi interaktif di antara nyelenggaraan negara digambarkan oleh
UNDP (1997) dengan tiga kaki yaitu:

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 29


VOL.1, NO.2, November 2007

1. Economic governance, meliputi proses yang disebabkan oleh dinamika dan


pembuatan keputusan yang memfasilitasi perubahan lingkungan, memberikan
aktivitas ekonomi di dalam negeri kontribusi terhadap partisipasi dan
dan interaksi diantara penyelenggara menggalakkan kemandirian masyarakat,
ekonomi. Economic governance memiliki dan memberikan kesempatan untuk
implikasi terhadap equity, poverty, dan kreatifitas dan stabilitas untuk berbagai
quality of life. aspek kepemerintahan yang baik;
2. Political governance, merupakan proses 4. Dinamis, keseimbangan berbagai
pembuatan keputusan untuk formulasi unsur kekuatan yang kompleks yang
kebijakan. Aktivitas ini merupakan fungsi mem-buahkan persatuan, harmoni,
legislatif suatu kebijakan yang dihasilkan dan kerjasama untuk pertumbuhan dan
badan legislatif dari peraturan perundang- pembangunan berkelanjutan, kedamaian
undangan. dan keadilan, dan kesempatan merata
untuk semua sektor dalam masyarakat;
3. Administrative governance, merupakan
suatu sistem implementasi kebijakan. 5. Saling ketergantungan yang dinamis,
Oleh karena itu institusi dari governance antara pemerintah, kekuatan pasar, dan
meliputi tiga aktor yaitu state, private masyarakat.
sector, dan society yang saling berinteraksi Lima karateristik dalam good gover-
dalam menjalankan fungsinya masing- nance tersebut mencerminkan terjadinya
masing. Institusi pemerintah berfungsi suatu proses pengambilan keputusan yang
menciptakan lingkungan politik dan melibatkan stakeholders, dengan menerap-
hukum yang kondusif, sektor swasta kan prinsip-prinsip yang menjadi ciri good
menciptakan pekerjaan dan pendapatan, governance. Dalam hubungannya dengan
sedangkan masyarakat berperan aktif prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik,
dalam interaksi sosial. Bintoro (2002) mengemukakan good gover-
Supriyadi (2004) mengemukakan nance khususnya dalam kata “good/baik”,
beberapa karakteristik dalam good gover- berintegritas dari pelaksanaan governance itu
nance: apabila governance dilaksanakan berdasar-
1. Interaksi, melibatkan tiga mitra besar: kan prinsip-prinsip sebagai berikut:
pemerintah, swasta, dan masyarakat 1. Akuntabilitas (accountability), merupakan
untuk mengelola sumber daya ekonomi, tanggung gugat dari pengurusan/
sosial, dan politik; penyelenggaraan governance yang di-
2. Komunikasi, yang didalamnya terdapat lakukan. Akuntabilitas adalah prinsip
beragam sistem jejaring dalam proses utama good governance. Dalam hal
pengelolaan dan kontribusi terhadap akuntabilitas ada akuntabilitas politik,
kualitas hasil; akuntabilitas keuangan, dan akuntabilitas
3. Proses penguatan sendiri, sistem hukum. Sedangkan akuntabilitas biro-
pengelolaan mandiri adalah kunci ke- krasi publik adalah pemerintah yang
beradaan dan kelangsungan keteraturan bertanggung jawab kepada rakyat
dari berbagai situasi kekacauan melalui lembaga-lembaga perwakilan.

30 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

2. Transparansi (transparancy), transparansi banyak pengamat mengalami kesuksesan


yaitu dapat diketahuinya oleh banyak yang luar biasa. Jauh lebih berhasil dari
pihak yang berkepentingan mengenai reformasi administrasi yang baru belakangan
perumusan kebijakan dari pemerintah, berjalan.
organisasi, maupun badan usaha. Good Reformasi ekonomi kemudian telah
governance tidak membolehkan cara- mendorong pemerintah untuk meningkatkan
cara manajemen tertutup. performance atau kinerja kepemerintahan
3. Keterbukaan (openess), yaitu pemberian baik pada tingkat pusat maupun daerah. Pada
informasi secara terbuka dan terbuka pertengahan 1980-an pemerintah China mulai
terhadap kritik yang dilihat sebagai serius untuk melakukan modernisasi sistem
partisipasi untuk kebaikan. Keterbukaan kepegawaian untuk menciptakan aparatur
dapat meliputi: bidang politik (proses yang profesional dan sistem kepegawaian
politik), ekonomi (kebijakan dan transaksi yang efektif dan efisien.
ekonomi) dan pemerintahan (perumusan Salah satu isu penting dalam pem-
kebijakan, pengangkatan dalam jabatan). bicaraan tentang tantangan reformasi sistem
4. Aturan hukum (rule of law), yaitu kepegawaian di China adalah eksistensi
keputusan, kebijakan pemerintah, organi- sistem kader. Sistem ini merupakan adopsi
sasi, dan badan usaha yang menyangkut dari Uni Soviet pada tahun 1950-an. Sistem
masyarakat, pihak ketiga, dilakukan kader adalah sistem manajemen yang sangat
berdasar hukum. Jaminan kepastian autocratic, sistem seleksi dan promosi jabatan
hukum dan rasa keadilan masyarakat yang didasarkan pada loyalitas kepada partai
terhadap kebijakan publik yang ditempuh, komunis, dan kekuasaan pemimpin yang
juga dalam transaksi ekonomi maupun lebih besar dibandingkan hukum. Sistem
penyelesaian konflik. kader inilah yang kemudian banyak dikritik
para ahli sebagai biang keladi dari bobroknya
5. Jaminan keadilan (fairness), perlakuan birokrasi di China pada saat itu. Zhao Ziyang
yang adil ini berlaku bagi pemerintah (1987), Perdana Menteri China pada tahun
kepada masyarakat dalam pelayanan 1980-1987 bahkan mencatat keburukan dari
publik, perusahaan kepada pelanggan, sistem kader sebagai berikut:
dan lain sebagainya.
“The power of the cadre management
is overconcentrated and people who handle
C. REFORMASI SISTEM KEPEGAWAIAN personnel affairs lack professional knowledge;
DI CHINA PASCA POLITIK PINTU the methods are outdated and simplistic,
TERBUKA which hinders the intelectual growth of
talented people, and the management system
Seperti yang telah diuraikan diatas, is flawed and there are no laws governing the
bahwa reformasi ekonomi yang dilakukan way personnel are used”
Deng Xiaoping telah membawa perubahan Pemimpin kharismatik China Deng
mendasar dalam sistem perekonomian China. Xiaoping juga menyalahkan sistem kader
Liberalisasi ekonomi yang telah berlangsung ini sebagai penyebab munculnya masalah
selama kurang lebih dua dekade dinilai

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 31


VOL.1, NO.2, November 2007

penyalahgunaan wewenang, korupsi, jumlah korupsi, dan mendapatkan personel yang


pegawai yang lebih banyak dibandingkan berkualitas ditengah banyaknya kesempatan
kebutuhan, dan sistem kerja yang tidak efektif kerja di sektor swasta sebagai akibat dari
dan efisien. pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Berangkat dari latar belakang tersebut Salah satu usaha untuk melihat imple-
pada tahun 1987, Perdana Menteri Zhao mentasi dari sistem kepegawaian yang
Ziyang mengumumkan bahwa pemerintah telah diterapkan tersebut adalah dengan
telah membuat sistem kepegawaian negara melihat apa yang dilakukan oleh National
yang “governed by law and supervised by School of Administration (CNSA), semacam
the general public. Sistem ini merupakan lembaga diklat bagi pegawai negeri, dan
kombinasi dari model Barat dan karakteristik Maxwell School of Citizenship and Public
dari China sendiri. Setelah mengalami Affairs, Syracuse University, New York.
beberapa revisi, Aturan Sistem Kepegawaian Kedua badan itu membicarakan isu reformasi
Negara (Provisional Regulation On State sistem kepegawaian di China dalam seminar
Civil Servants) akhirnya di tandatangani tahunan ketiga yang diselenggarakan pada
PM Li Peng pada 1993 dan dinyatakan 1997 di Beijing dan New York. Para pejabat
akan diimplemen-tasikan di seluruh senior pusat dan daerah hadir dalam acara
wilayah China. Menurut Gong (1994) tersebut untuk membicarakan implementasi
tujuan dari reformasi sistem ke-pegawaian dari reformasi sistem kepegawaian di
tersebut adalah menciptakan aparatur instansinya masing-masing menyangkut
yang profesional dan berkualitas sehingga persoalan rekrutmen, sistem seleksi dan
mereka mampu membawa negara menuju promosi, pengukuran kinerja, training, rotasi,
modernisasi, menerapkan sistem merit dan sistem penggajian. Pada bulan Mei
dengan memberikan reward bagi pegawai 1997 beberapa pejabat China juga hadir di
berprestasi dan punisment bagi pegawai Amerika Serikat untuk mendiskusikan soal
yang berkinerja buruk, membuat sistem reformasi administrasi bersama-sama pejabat
rekrutmen dan promosi yang terbuka pemerintah AS pada tingkat federal maupun
dan kompetitif dalam setiap jabatan negara bagian. Berikut akan dijelaskan
pemerintahan, dan menciptakan sistem yang beberapa implementasi dari reformasi sistem
didasarkan pada “rule of law” bukan pada kepegawaian di China.
“rule of man”.
1. Sistem Kompetisi dalam Proses
Persoalannya kemudian bagaimana Seleksi dan Promosi Pegawai
mengimplementasikan aturan tersebut dalam
sistem kepegawaian China, mengingat Dalam kasus di Kota Lingjiang, sebagai-
ini bukan persoalan yang mudah. Seperti mana kota-kota lain di seluruh Provinsi, posisi
diketahui jumlah pegawai negeri di China manajemen ditentukan melalui proses top-
mencapai 4,2 juta. Jumlah ini merupakan down, jadi sangat tergantung dan dipengaruhi
yang terbesar di dunia. Jadi tantangan China oleh hubungan koneksi (Xu,1997). Akibatnya
berikutnya adalah bagaimana menjadikan nepotisme semakin meluas dan menyebab-
4,2 juta PNS itu menjadi pegawai yang kan in efisiensi dan korupsi. Pemerintah lokal
profesional, berkinerja baik, mengapus sadar bahwa sistem ini sudah usang dan tidak

32 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

mendukung gagasan liberalisasi ekonomi sarjana, dan mempunyai pengalaman


yang di terapkan di China. Untuk merespon sebagai direktur atau wakil direktur. Hasilnya
pemerintah pusat yang telah mengimplemen- adalah sebanyak 2.666 orang mengajukan
tasikan sistem kepegawaian yang baru, lamaran. Selama 6 bulan pemerintah me-
pemerintah lokal mengadakan seleksi terbuka lakukan beberapa test. Test tertulis pertama
terhadap 68 wakil kepala biro dan 56 wakil adalah difokuskan untuk mengetahui pe-
kepala seksi diberbagai instansi pada 1994. ngetahuan dan keahlian dasar bagi pejabat
Para kandidat harus melewati beberapa pemerintah, termasuk pemahaman tentang
tahapan test sebelum dinyatakan diterima. teori marxis, ekonomi dasar, pengetahuan
Panitia seleksi kemudian membuat rangking tentang manajemen dan kepemimpinan, dan
dari peserta yang mengikuti test tersebut. isu-isu politik terbaru. Dari test pertama ini
berhasil dijaring 445 orang untuk mengikuti
Para pejabat kota mengatakan test selanjutnya. Dua bulan kemudian 445
puas terhadap proses seleksi tersebut kandidat ini mengikuti test tertulis kedua
dan mereka menyatakan bahwa sistem yaitu membuat makalah sesuai topik yang
kompetisi ini telah berlangsung sukses. Ada ditentukan. Sebanyak 84 kandidat dijaring
beberapa hasil positif yang diperoleh dari kembali dari test kedua untuk kemudian
penerapan sistem ini, misalnya pegawai mengikuti test terakhir berupa interview. Dari
yang direkrut lebih profesional dan mampu hasil interview akhirnya terpilih 42 orang.
mengembangkan keahlian melalui training Pegawai baru tersebut harus mengikuti
maupun secara otodidak, serta kebanyakan training selama 20 hari dan kemudian
pegawai bekerja full time, sesuai dengan jam menjalani masa percobaan sebagai pegawai
kerja. Jumlah personel yang berpendidikan selama satu tahun sebelum akhirnya
tinggi juga meningkat 11% dibandingkan diangkat secara resmi.
sebelum diterapkannya sistem ini. Dari angka
kesesuaian bidang kerja dan keahlian terjadi 2. Upaya Mendapatkan Pegawai
peningkatan 17% dari periode sebelumnya Profesional Melalui Peningkatan Gaji
(Xu,1997).
Dikebanyakan sistem kepegawaian,
Contoh lain adalah implementasi di besaran gaji merupakan salah satu faktor
Provinsi Liaoning. Provinsi ini pada 1995 penting dalam proses rekruitmen, apalagi
juga membuka kesempatan terbuka bagi ketika pemerintah harus bersaing dengan
beberapa posisi manajemen. Tujuan utama sistem penggajian yang diterapkan di sektor
eksperimen ini adalah untuk mendapatkan swasta. Pertumbuhan ekonomi yang me-
pemimpin-pemimpin muda dan berpen- ningkat seiring dengan kebijakan ekonomi
didikan. Kompetisi juga diharapkan pasar telah membuat banyak badan usaha
dapat mereduksi korupsi dan nepotisme. milik pemerintah maupun perusahaan
Pemerintah kemudian mengumumkan 42 join venture dan perusahaan swasta
posisi pada level direktur. Ada beberapa menawarkan sistem remunerasi yang
kriteria yang harus dimiliki oleh para kandidat, menarik. Keadaan ini tentunya merupakan
antara lain: memiliki pemahaman yang baik tantangan yang berat buat pemerintah,
terhadap ideologi marxisme leninisme, karena bila tidak melakukan peningkatan
umur di bawah 45 tahun, berpendidikan gaji pegawainya bisa dipastikan akan sulit

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 33


VOL.1, NO.2, November 2007

mendapatkan pegawai yang ber-kualitas Disamping gaji tersebut, para manager ini
karena mereka tentunya akan lebih suka masih mendapatkan berbagai fasilitas lain
bekerja pada sektor swasta yang gajinya seperti telepon genggam dan mobil dinas.
lebih menjanjikan bila dibandingkan menjadi Fasilitas yang sama tidak didapatkan oleh
pegawai pemerintah. Sebagai ilustrasi, pegawai pemerintah dengan posisi yang
sampai tahun 1993, pemerintah baru dua sama. Keadaan ini telah me-nyebabkan
kali menaikkan gaji pegawainya, yaitu pada kecemburuan sosial dan dianggap sebagai
tahun 1956 dan 1985. Reformasi sistem salah satu faktor munculnya korupsi dalam
kepegawaian pada 1993 menyebabkan pemerintahan.
pemerintah mengevaluasi sistem penggajian
yang diterapkan dan mencoba merumuskan 3. Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
kembali sistem penggajian yang menarik. Pegawai

Pengalaman Propinsi Zhejiang dapat Evaluasi kinerja pegawai sebenarnya


dijadikan contoh bagaimana pemerintah bukan merupakan hal baru dalam sistem
setempat mencoba menerapkan sistem kepegawaian di China. Karena dalam sistem
penggajian baru yang lebih menarik. Dalam sebelumnya, sistem kader, pemerintah
sistem ini pemerintah memberikan berbagai China juga telah mempunyai instrumen
macam tunjangan dalam gaji pegawai, atau tools untuk mengukur kinerja pegawai
menerapkan sistem merit dalam panggajian, pemerintah. Sayangnya pada saat itu, faktor
dan meningkatkan gaji secara berkala. determinan dalam mengevaluasi kinerja
Intinya, perubahan ini telah membuat gaji pegawai didasarkan atas loyalitas yang
pegawai di Propinsi Zhejiang lebih atraktif. tinggi terhadap partai, bukan kepada output
Hal ini bisa dilihat ketika pemerintah pekerjaannya.
propinsi membuka lowongan 150 posisi di Dalam aturan kepegawaian negara
berbagai instansi di provinsi tersebut pada yang baru, penilaian terhadap kinerja pegawai
1996, lebih dari 2000 sarjana mengajukan negeri dilakukan secara komprehensif.
lamaran dan mengikuti test masuk. Instrumen penilaian itu meliputi integritas
Meskipun peningkatan kompensasi moral, kemampuan, kehadiran, dan prestasi
gaji yang diberikan oleh pemerintah telah kerja. Integritas moral menyangkut karakter,
menjadikan proses rekruitmen pegawai profesionalitas, dan ketaatan terhadap aturan;
menjadi lebih kompetitif, tetapi persoalan kemampuan menyangkut keahlian dalam
tetap saja ada. Salah satunya adalah pekerjaan; kehadiran menyangkut jumlah
masih adanya kesenjangan antara sistem kehadiran pada jam kerja; dan prestasi kerja
penggajian pegawai pemerintah dengan menyangkut kualitas dan kuantitas output
sistem penggajian di berbagai perusahaan pekerjaan (Mao, 1993).
negara. Sebagai contoh, gaji seorang direktur Propinsi Jiangsu bisa dijadikan contoh
dan wakil kepala seksi di pemerintahan bagaimana implementasi evaluasi kinerja
hanya sepertiga atau seperempat dari yang diterapkan kepada pegawainya. Pada
gaji seorang menager perusahaan yang 1994 propinsi ini mencoba untuk meng-
mendapatkan gaji sekitar 30.000 – 50.000 evaluasi para pegawai yaitu mengukur kinerja
yuan pertahun (1 USD = 8,3 yuan).

34 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

pegawainya dengan kriteria kerja sangat untuk mendukung implementasi program


memuaskan, dan tidak memuaskan. Hasilnya serupa yang akan diberlakukan secara
adalah 15% pegawai memiliki kinerja sangat nasional.
memuaskan, sisanya memuaskan. Tidak ada
pegawai yang masuk dalam kategori tidak 4. Pengembangan Sumber Daya Manusia
memuaskan. Persoalan selanjutnya adalah Setiap negara tentunya memiliki
bagaimana apabila dari hasil evaluasi kinerja mekanisme dan perangkat untuk melakukan
tersebut ditemukan pegawai yang berkinerja pengembangan dan pendidikan bagi pe-
buruk? gawainya. Di China, sesuai dengan peraturan
Kasus di Kota Qingdao dapat dijadikan kepegawaian yang baru, ada beberapa tahap
contoh bagaimana diberlakukannya sanksi pelatihan dan pengembangan yang harus
pemecatan bagai pegawai yang berkinerja dilewati oleh pegawai negeri sipil, diantaranya
buruk atau melakukan pelanggaran berat pre-service training, pre-promotional training,
(Zhao & Zhang, 1997). Pada 1992 Walikota knowledge update training, dan continuous
Yu Zhengseng mengumumkan sanksi training.
pemecatan atau pemberhentian bagi Untuk mendukung sistem kepegawaian
pegawai yang berkinerja buruk. Tercatat baru ini pemerintah China mendirikan China
sampai tahun 1994 sebanyak 77 pegawai National School of Administrasi (CNSA),
yang diberhentikan karena berbagai kasus. semacam lembaga diklat bagi pegawai
Meskipun jumlah ini masih relatif kecil, tapi pemerintah. Lembaga semacam ini juga
keputusan ini membawa pesan moral yang didirikan di daerah untuk melatih dan mendidik
penting bahwa pemerintah lokal sangat serius pegawai daerah sehingga mampu menjadi
dalam memberikan sanksi bagi pegawai pegawai yang handal dan profesional.
yang berkinerja buruk. Dalam perkembangan
selanjutnya sanksi tegas yang diterapkan Berikut akan diuraikan beberapa
Walikota Yu ini terbukti telah mengurangi implementasi yang dilakukan beberapa kota
jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran di China. Contoh pertama adalah bagaimana
disiplin berat dan mengurangi pula kasus pemerintah Shanghai membuat program
korupsi di pemerintahan. Salah satu kunci pelatihan dan pendidikan bagi pegawai
keberhasilan dari kebijakan pemecatan yang pemerintah yang baru direkrut. Tujuan
diterapkan Walikota Yu ini adalah ia mendapat dari diklat ini adalah untuk meningkatkan
dukungan politik dari seluruh kekuatan politik kemampuan kepemimpinan dan mendidik
yang ada di kota itu, baik itu partai, tentara, pegawai agar memahami sistem ekonomi
dan tokoh-tokoh masyarakat. Keberhasilan pasar dan berbagai macam perundang-
pemerintah kota Qingdao ini kemudian undangan yang berlaku, khususnya yang
menjadi percontohan bagi pemerintah daerah berkaitan dengan sistem kepemerintahan.
lainnya untuk menerapkan hal serupa. Selama dua minggu menjalani diklat, para
Bahkan pada 1995, Kementerian Aparatur peserta diklat ini mengikuti ceramah, seminar,
Negara secara khusus mengirim beberapa melakukan studi kasus dan simulasi kerja,
pejabatnya untuk melakukan studi banding ke serta membuat presentasi. Pada saat dilaku-
Qingdao. Hasil laporannya akan digunakan kan evaluasi, peserta diklat menyampaikan

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 35


VOL.1, NO.2, November 2007

apresiasi mendalam terhadap program ini dan berpikir positif dan menghadapai masa depan
yang paling penting adalah adanya konsensus dengan rasa percaya diri, program diklat juga
dari peserta untuk bekerja profesional di- menyertakan konsultasi psikologi. Setelah
tempat bekerja mereka. Peserta diklat juga tiga bulan seluruh peserta dinyatakan lulus
memberikan masukan terhadap kurikulum dan kembali bekerja. Sejauh ini respon dari
pendidikan dan teknik pengajaran di lembaga peserta sangat positif. Implikasi dari program
diklat tersebut. ini adalah memperlihatkan bahwa pemerintah
Shenzhen betul-betul memperhatikan kinerja
Contoh berikutnya dapat dilihat di kota pegawainya dan program ini menunjukkan
Shenzhen. Pemerintah Shenzhen adalah bahwa kinerja pegawai bisa ditingkatkan
pemerintah daerah pertama yang melakukan melalui berbagai macam pelatihan.
training bagi pegawainya dan dinilai memiliki
kinerja jelek. Seperti diketahui, dalam Per- 5. Merubah Budaya Birokrasi
aturan Kepegawaian, kategori dalam peng-
ukuran kinerja pegawai hanya dibagi tiga, Salah satu tujuan utama dari reformasi
yaitu sangat memuaskan, memuaskan, dan sistem kepegawaian di China adalah meng-
tidak memuaskan. Berdasarkan kategori ini hilangkan budaya birokrasi di sana dari “rule
apabila dilakukan penilaian maka mayoritas of man” menjadi “rule of law”. Merubah budaya
pegawai berada dalam kategori memuaskan. paternalistik yang telah berpuluh-puluh tahun
Sedangkan sisanya berada dalam kategori terjadi dalam sistem politik China tentu bukan
sangat memuaskan dan tidak memuaskan. merupakan hal mudah. Perlu keseriusan dan
Untuk menjaring lebih banyak lagi pegawai dukungan politik dari pemerintah dan seluruh
yang patut mendapatkan pelatihan, maka lapisan masyarakat.
pemerintah Shenzhen membuat kategori Upaya untuk merubah secara sistematik
sendiri yaitu cukup memuaskan. Kategori ini telah dilakukan oleh para konseptor sistem
untuk menjaring pegawai yang kinerjanya kepagawaian China dengan memasukkan
berada diantara kategori memuaskan dan aturan-aturan yang dianggap dapat meng-
tidak memuaskan. eliminir nepotisme, patronase, kolusi, dan
Hasilnya, pada 1996 pemerintah korupsi. Dalam Peraturan Kepegawaian,
berhasil menjaring 100 pejabat pemerintah misalnya disebutkan bahwa pada posisi
yang masuk dalam kategori tidak memuaskan manajerial seorang atasan dilarang mem-
untuk mengikuti diklat. Posisi pejabat tersebut bawahi langsung staf yang berasal dari
bervariasi, mulai dari kepala biro sampai keluarganya atau memiliki hubungan personal
staf tata usaha. 100 pejabat ini kemudian khusus, menghindari penempatan jabatan
mengikuti diklat selama 3 bulan di Shenzhen kepemimpinan di daerah asal pemimpin itu,
Institute of Administration. Bukan hal yang dan para pemimpin pemerintahan hendaknya
mudah mendidik pegawai yang dianggap mendorong rotasi dan mutasi di kalangan
memiliki kinerja jelek. Peserta diklat ini pejabat sebagai bentuk tour of duty.
bahkan merasa malu dan mengganggap Contoh kasus di kota Shangqiu,
bahwa mereka akan kehilangan jabatan Provinsi Henan, mungkin dapat menjelaskan
sekembalinya dari diklat. Untuk memompa bagaimana rotasi jabatan telah menekan
semangat peserta diklat ini agar mampu

36 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN


Jurnal kebijakan dan Manajemen PNS

angka kriminal di kota tersebut. Segera kebutuhan seiring dengan komitmen China
setelah pergantian kepala kepolisian setempat untuk menerapkan sistem ekonomi yang
dengan kepala polisi yang berasal dari daerah berorientasi pasar. Untuk menunjang sistem
lain, kepala polisi baru ini mengambil langkah ini diperlukan sistem politik yang kondusif
taktis untuk menekan angka kriminal di kota diantaranya adalah birokrasi yang sehat dan
tersebut. Upaya pertama dimulai dengan jaminan diterapkannya hukum dengan baik.
membongkar kembali kasus-kasus besar
yang tidak terpecahkan. Setelah dilakukan Intinya menciptakan good governance
investigasi, kepala polisi ini menemukan menjadi suatu keharusan bagi pemimpin
bahwa banyak penyidik yang mempunyai China. Ini tentunya tidak mudah, karena
koneksi dengan tersangka. Kepala polisi pemerintah harus merubah sistem yang
ini kemudian membentuk tim penyidik baru sebelumnya diadopsi dari Uni Soviet. Sistem
dengan personel yang tidak mempunyai yang dianggap melanggengkan kekuasaan
koneksi dengan tersangka. Mereka berkerja otoritarian, dan menempatkan partai komunis
keras dengan mengumpulkan bukti-bukti sebagai kekuatan politik yang tidak terbatas.
baru kembali. Hasilnya, kepala polisi ini Kasus-kasus yang diceritakan di atas
berhasil menahan pimpinan geng setempat menunjukkan bahwa ternyata pemerintah
yang ternyata banyak terlibat dalam kasus- China sangat serius untuk menciptakan
kasus kriminal di kota tersebut. Pada good governance melalui reformasi sistem
hari penangkapan tersebut masyarakat ke-pegawaian. Keseriusan ini tidak hanya
berkumpul di jalan kota untuk melihat dan pada tingkat pusat saja, pemerintah daerah
merayakan tertangkapnya pemimpin geng pun juga melakukan inisiatif untuk mereform
yang meresah-kan itu. Rakyat memberikan sistem kepegawaian di daerahnya masing-
apresiasi terhadap keberhasilan kepala polisi masing. Semangat dan komitmen itulah yang
itu (Liu, 1997) membuat gaung reformasi kepegawaian di
Contoh di atas menunjukkan bahwa China berhasil.
rotasi jabatan melalui tour of duty dapat Patut diambil pelajaran di sini, bahwa
mencegah terjadinya KKN dalam birokrasi. China yang tidak melakukan liberalisasi politik
Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah ternyata jauh lebih berhasil menerapkan
China sangat konsisten menjalankan good governance bila dibandingkan dengan
program ini. Bahkan frekuensinya semakin Indonesia yang melakukan liberalisasi
ditingkatkan. ekonomi dan politik. Keadaan ini bisa dilihat
dari indeks good governance China yang lebih
baik bila dibandingkan Indonesia. Mungkin
D. PENUTUP kita perlu merenung ucapan pemimpin besar
Liberalisasi ekonomi yang mulai China Deng Xiaoping “ tidak perduli tikus hitam
digagas oleh pemimpin besar China Deng atau putih, yang penting bisa menangkap
Xiaoping pada awal 1980-an telah membawa tikus”.
perubahan besar di China dan berimplikasi
terhadap tata kepemerintahan di negara itu.
Reformasi sistem pemerintahan telah menjadi

Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN 37


VOL.1, NO.2, November 2007

DAFTAR PUSTAKA Mao, L. 1993. Handbook for Implementing


the Provisional Regulations of the State
Burns, J.P. 1993. Administrative Reform Civil Service. Beijing: Beijing University
in China: Issues and Prospects. Press.
International Journal of Public Supriyadi, Gering. 2004. Membangun
Administration, Vol. 16, No.9. Good Governance Sebagai Upaya
Gong, T. 1994. The Politics of Corruption Dalam Mewujudkan Cita-Cita Bangsa.
and Contemporary China. Westport, Jurnal Kebijakan Publik dan Hubungan
CT: Praeger. Internasional, Vol. I, No.2.
Koiman, Jan. 1993. Modern Governance: Tjokroamidjojo, Bintoro. 2000. Good
New Government-Society Interactions. Gover-nance: Paradigma Baru
Kuncoro, Mudrajat. 2004. Politik Reformasi Pembangunan. Jakarta: UI Press.
Ala China. Gatra. Xu, Z.G. 1997. The Adoption of The
Li, David. 1998. The Dynamics of Institutional Competitive System in Appoinment of
Change in China: the Role of the Civil Servants in City of Lingjiang.
Bureucracy. Institute of East Asian Zhao, L.P and Zhang Z.Y. 1997. The
Studies. Development of Civil Servants
Liu, X.R. 1997. The Rotation of Police Chiefs Dismissal System in the City of
in Shangqiu District of Henan Province Qingdao.

38 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN

Anda mungkin juga menyukai