Anda di halaman 1dari 11

Adminstrasi

Pemerintahan
Dosen: Khairiyah, SIP, MHI
KELOMPOK 4
ANGGOTA:

-Mellysa Putri Sovia (2100542007)


-Muhsin Zainul (2100542011)
-Muhammad Riyadi (2100542017)
-Mulya Andriani (2100542021)
-Piona Maharani (2100542027)
REFORMASI ADIMINISTRASI
Pengertian Reformasi Administrasi

Reformasi administrasi adalah suatu usaha sadar


dan terencana untuk mengubah:
•Struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi
atau institusional)
•Sikap dan perilaku birokrat guna meningkatkan
efektifitas organisasi atau terciptanya administrasi
yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan
pembangunan nasional
Gerakan Reformasi Administrasi
Terjadinya gerakan reformasi ini diakibatkan oleh beberapa tekanan yang muncul.

Pertama, tuntutan akan perubahan sistem politik yang lebih demoklratis pada semua aspek kehidupan bangsa mulai
disuarakan ketika terjadinya krisis ekonomi kala tahun 1997. Kekuasaan resim orde baru Suharto yang kala itu begitu
kuat, otoriter, sentralistik dan tidak memberikan akses kepada rakyat untuk berpartisipasi lebih besar dalam aktivitas
pemerintahan, tetapi hanya mengutamakan kepada kroni dan keluarga dekatnya. Tuntutan untuk lebih demokratis
menyebabkan keinginan untuk mengubah orientasi administrasi/birokrasi publik yang ada.

Kedua, adanya perubahan sosial dalam masyarakat yang begitu dinamis pada masa setelah tumbangnya orde baru
menyadarkan bahwa pihak akan perlunya dan bergunanya perubahan bagi tatanan sosial yang ada. Keterbukaan,
akses yang lebih lebar, dan tuntutan pada perbaikan standar hidup dan kelayakan hidup masyarakat, membuat
urgensi parubahan dalam birokrasi dan kebijakan publik yang dilakukan.
Ketiga, krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 dan disusul kemudian pada tahun 2008 menyebabkan dorongan-
dorongan besar lapisan masyarakat akan perubahan. Krisis ekonomi global telah menyebabkan terpuruknya kondisi
ekonomi negara dan rakyat. Itulah sebabnya diperlukan perangkat dan sistem administrasi publik yang lebih baik untuk
mengatasi krisis yang ada. Dari sinilah gerakan perubahan mulai bordering.

Keempat, tuntutan bahwa Negara-negara di dunia harus terlibat dalam perdagangan dan pasar bebas global dan terlibat
dalam organisasi administrasi publik yang lebih professional dan berstandar internasional. Keluranya beberapa investor
besar asing di Indonesia misalnya, adalah salah satu contoh karena sistem administrasi dan birokrasi tanah air yang tidak
professional, lamban, berbelit-belit, dan terlalu banyak pungutan liar yang tidak jelas. Pindahnya pabrik Sony ke singapura
dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Nike, Samsung dan sebagainya, telah menyebabkan bertambahnya
pengangguran di Indonesia dan berkurangnya devisa Negara.

Kelima, tuntutan daerah untuk menjalankan roda roda pemerintahan sendiri tanpa tergantung pada pemerintah, juga
telah banyak mengubah birokrasi dan administrasi di pusat dan daerah. Otonomi daerah merupakan salah satu dorongan
penting bagi pelaksanaan reformasi administrasi yang lebih baik dan mendukung pencapaian tujuan pemerintah.
Alat Pengukur Reformasi

Lima alat pengukur reformasi administrasi, yaitu:


Penekanan terhadap program-program baru
Perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan anggota birokrasi
Perubahan gaya kepemimpinan yang mengarah kepada komunikasi terbuka dan manajemen
partisipasif
Penggunaan sumber daya yang lebih efesien
Penggurangan penggunaan pendekatan legalistik
Model Reformasi Administrasi
oModel westminster, dikembangkan di Inggris dan New Zealand dan
berkembang ke Kanada dan Australia. Menekankan apa yang disebut dengan
NPM (mengurangi peran pemerintah dan memasukkan nilai-nilai pasar/ market)
oModel Amerika, menekankan pada strategi yang disebut dengan 10
reinventing government dengan prinsip work better cost less dan downsizing
Sifat Pokok Gerakan Reformasi Administrasi

1.Produktivitas: bagaimana pemerintah dapat menghasilkan pelayanan lebih

banyak dengan pajak lebih kecil.

2. Pemasaran: bagaimana pernerintah dapat menggunakan insentif gaya

pemasaran untuk mencabut kelambanan perkembangan parologi, birokrasi.

Beberapa pemerintah, misalnya, melakukan privatisasi

3. Orientasi pada pelayanan: bagaimana pemerintah membangun kepercayaan

warga negara dengan memberikan pelayanan yang didesain dari kebutuhan

warga negara.
4. Desentralisasi: bagaimana pemerintah membuat program lebih responsif dan efektif
dengan mengurangi sebanyak mungkin jarak antara pemerintah dengan warga negara
dan mendesentralisasikan sebanyak mungkin tanggung jawab kepada pemerintah daerah
dan manajer lini pelayanan.
5. Kebijakan: bagaimana pemerintah meningkatkan kapasitasnya dalam mendayagunakan
kebijakan. Dengan demikian, pemerintah harus memusatkan pada fungsi pembuat
kebijakan publik.
6. Akuntabilitas: bagaimana pemerintah berusaha mewujudkan apa yang telah dijanjikan.
Akuntabilitas mendorong pemerintah untuk lebih mementingkan output dan outcome
daripada proses atau struktur dan merubah pendekatan top-down menjadi bottom-up
dan ruled-based menjadi resulf-based.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai