Anda di halaman 1dari 19

Reinventing Governance

Dosen pembimbing :
KUSDARINI
Kelompok 2 :
FELAS BONIARA (1910821033)
INDAH FITRI HARYANI (1910841005)
HELZI YOLANDA PUTRI (1910841011)
SAVIRA FINASTI (1910842009)
VANIA AURELLIA EVANDRA (1910842035)
YURIANE http://www.free-powerpoint-templates-design.com
CANABISFA (1910841019)
PENGERTIAN
REINVENTING
GOVERNMENT
Reinventing government diartikan sebagai
pembangunan birokrasi yang berdasarkan
prinsip wirausaha yaitu membiasakan organisasi
-organisasi pemerintahan untuk terus
memperbaharui dan meningkatkan kualitasnya
secara berkelanjutan.
Pada dasarnya penggunaan prinsip reinventing government diperlukan
dalam mewujudkan suatu pemerintahan yang baik (good gevernance)
menurut UNDP dalam Abidarin Rosidi (2013) karakteristiknya meliputi:
1) Partisipasi masyarakat;
2) Tegaknya supremasi hukum
3) Transparansi;
4) Daya tanggap
5) Berorientasi pada kepentingan publik;
6) Kesetaraan (equity);
7) Efektivitas dan efisiensi proses-proses pemerintahan dan lembaga-lem
baga
8) Akuntabilitas (pertanggungjawaban terhadap publik).
TEORI REINVENTING
GOVERNMENT
Teori Reinventing Government
Reinventing government merupakan cara birokrasi mengubah
sistem atau pengaturan agar pelaksanaan pemeritahan dapat
berjalan secara akuntabilitas,resposif, inovatif, professional,
dan entrepreneur. Entrepreneur dimaksudkan agar pemerintah
daerah yang telah diberikan otonomi memiliki semangat
kewirausahaan untuk lebih inovatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan dapat menjawab tuntutan
masyarakat di era globalisasi.
CARA MEMBENTUK
BIROKRASIWIRAUSAHA
Osborne dan Gaebler (1992) dalam buku mereka
mengemukakan sepuluh cara untuk membentuk birokrasi-
wirausaha, yaitu:
• Pemerintahan Katalis : Pemerintah sebagai pembuat
kebijakan-kebijakan strategis yang bersifat mengarahkan
daripada dalam teknis pelayanan (pengayuh).
• Pemerintahan milik masyarakat : Masyarakat sebagai
pemilik pemerintahan harus dapat diberdayakan daripada
terus-menerus dilayani.
• Pemerintahan yang kompetitif : Dengan adanya
kompetisi maka diharapkan aparat pemerintahan
memiliki semangat juang yang tinggi dalam bekerja,
menghargai inovasi, dan dapat meningkatkan kualitas
dan kompetensi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
• Pemerintahan yang digerakkan oleh misi :
mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan.
•Pemerintahan yang berorientasi hasil : Pemerintah lebih
mementingkan hasil kinerja yang dicapai daripada faktor masu
kan (input).

•Pemerintahan berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan


pelanggan,bukan birokrasi.

•Pemerintahan wirausaha : menghasilkan daripada membelanj


akan. Pemerintah sebagai suatu badan usaha harus dapat
mandiri dan meningkatkan produktivitasnya.
• Pemerintahan antisipatif :Pemerintah harus memiliki perenca
naan strategis dan memiliki daya antisipatif sehingga mampu
mencegah daripada menanggulangi masalah.

• Pemerintahan desentralisasi : dari hierarki menuju partisipasi


dan tim kerja.Pimpinan organisasi pemerintahan harus dapat
mengubah pola kerja hierarki menjadi pola kerja partisipasi
dan kerja sama.

• Pemerintahan berorientasi pasar : mendongkrak perubahan


melalui pasar.
PENTINGNYA
REINVENTING
GOVERNMENT
Beberapa pertimbangan perlunya suatu reinventing
government menurut Osborne dan Gaebler antara lain
adalah:

•Pemerintah adalah suatu mekanisme dimana digunakan


oleh masyarakat untuk membuat keputusan bersama
(komunal);
•Kepercayaan bahwa masyarakat sosial tidak akan dapat
berfungsi secara efektif tanpa adanya pemerintahan;
•Kepercayaan bahwa orang yang bekerja pada
pemerintahan bukanlah suatu masalah, sistem-lah
yang membuat mereka bermasalah dalam bekerja;

•Baik penganut liberalisme tradisional maupun


konservatif lebih memiliki relevansi pada masalah-
masalah yang dihadapi pemerintahan pada saat ini;
HAKEKAT
REINVENTING
GOVERNMENT
Pada hakekatnya reinventing government di Indonesia yang
mencakup 5 (lima) hal sebagaimana yang dikemukakan oleh
Imawan sebagai berikut :
A. Steering
Paradigma tradisional menyatakan bahwa birokrasi pemerintahan
ibarat sebuah perahu besar yang mana pemerintah aktor tunggal untuk
memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat dan masyarakat akan
semakin tergantung kepada pemerintahnya.
B. Empowering
Pada pemerintahan yang menganut sistem otoriter kekuasaan tertinggi
berada ditangan penguasa (negara) dan tidak memberikan hak-hak
politik kepada rakyat. Perubahan yang dimaksudkan adalah mengem
balikan kekuasaan kepada rakyat dengan melakukan pemberdayaan.
C. Meeting the Needs of the Costumer
Dalam prinsip reinventing government ini pemerintah harus
memenuhi kebutuhan consumer (masyarakat) bukan
kebutuhan birokrasi.

D. Earning
Sifat pemerintahan yang selama ini adalah selalu berusaha
untuk menghabiskan dana yang ada, tanpa perlu memikirkan
bagaimana mendapatkan dana tersebut. Pemerintah perlu mem
pertimbangkan pemikiran bahwa instansi pemerintah harus
mampu menghasilkan dana untuk membiayai berbagai
programnya.
E. Prevention
Mencegah masalah dengan memahami
kehendak politik rakyat secara dini, maka rakyat
akan semakin dekat dengan pemerintahnya,
partisipasi politik rakyat akan Semakin tinggi
dan pemerintah akan melaksanakan
pemerintahan dengan tenang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai