Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOTA MEDAN PADA


PERTUMBUHAN EKONOMI MASA PANDEMI COVID TAHUN 2021

Ujian Tengah Semester

Disusun Oleh:

Putri Trisuci (190903046)

Mata Kuliah : Strategi dan Praktek Pembangunan (A)


Dosen Pengampu : Muhammad Imanuddin Kandias Saraan, S.Sos., M.A.P.

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
A. Latar Belakang

Pembangunan suatu negara selalu dihubungkan dengan peningkatan ekonomi. Namun pada
kenyataannya, pembangunan lebih dari sekedar meningkatnya pendapatan per kapita penduduk.
Pembangunan yang baik seharusnya lebih mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan
pembangunan dan kelestarian lingkungan. Hal tersebut dikenal dengan istilah pembangunan
berkelanjutan (Sustainable Development). Istilah pembangunan berkelanjutan dimulai dari
Malthus (1798) yang khawatir akan tidak seimbangnya ketersediaan lahan dan pertumbuhan
penduduk di Inggris. Pembahasan mengenai pembangunan berkelanjutan terus berkembang
hingga World Commission on Environment and Development (1987) menetapkan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang begitu juga pembangunan
infrastruktur yang terjadi di Kota Medan.

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di kawasan
timur pulau Sumatera. Wilayah Kota Medan berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli
Serdang di sebelah barat, timur, dan selatan serta Selat Malaka di sebelah utara. Sebagian besar
wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 2,5-37,5 mdpl.
Secara administratif, Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan yaitu Kecamatan Medan
Tuntungan, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Denai,
Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan
Medan Polonia, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan
Sunggal, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Barat,
Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung,
Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Marelan, dan
Kecamatan Medan Belawan.

Pada tahun 2016, penduduk Kota Medan berjumlah 2.229.408 jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk sebesar 0,85% dan kepadatan penduduk mencapai 8.409 jiwa/km2. Dalam sistem
perkotaan nasional, Kota Medan telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Dalam
RPJMN 2015-2019, Kota Medan termasuk ke dalam Kawasan Perkotaan Metropolitan
Mebidangro dan diarahakan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berskala global yang
diarahkan sebagai pusat administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai outlet pemasaran
untuk wilayah Sumatera Utara bagian Timur dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi
keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah internasional. Kota Medan juga
termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Mebidangro.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia masih dilanda wabah Covid-19 yang dimana
menyebabkan Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi diakibatkan wabah
yang juga belum menghilang dari Indonesia namun walaupun Indonesia mengalami krisis
ekonomi namun pembangunan infrastruktur tetap dilaksanakan di tengah pandemi ini
khusunya pembangunan infrastruktur di Kota Medan yang telah direncanakan pada tahun 2021
ini.

B. Kajian Teoritis

1. Definisi Pembangunan

Menurut W.W Rostow (Abdul: 2004:89) pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam
sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat negara yang maju.

Menurut Mohammad Ali, pembangunan merupakan setiap upaya yang dikerjakan secara
terencana untuk melaksanakan perubahan yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki dan
menaikan taraf hidup, kesejahteraan dan kualitas manusia.

Menurut Rogers Dan Shoemaker, pembangunan merupakan suatu jenis perubahan sosial yang
mana terdapat berbagai ide baru yang diperkenalkan di sebuah sistem sosial yang bertujuan
agar bisa menghasilkan pendapatan per kapita dan level kehidupan yang lebih baik dengan
menggunakan metode produski yang lebih canggih dan organisasi sosial yang lebih terarah.

2. Definisi Infrastruktur

Pengertian Infrastruktur menurut American Public Works Association (Stone, 1974 Dalam
Kodoatie, R., 2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh
agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik,
pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-
tujuan sosial dan ekonomi.

Menurut Grigg (1988) infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi,
pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.

3. Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian


yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masayarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai
masalah makroekonomi dalam jangka panjang dari satu periode ke periode lainnya.

Menurut Lincolin Arsyad, pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan gross domestic
product (GDP)/ gross national product (GNP) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur
ekonomi terjadi atau tidak.
Menurut Ali Ibrahim Hasyim, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Ada tiga komponen dasar yang diperlukan dalam pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa

(1) Meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang.

(2) teknologi maju sebagai faktor utama yang menentukan drajat pertumbuhan dalam
menyediakan aneka ragam barang kepada penduduknya.

(3) penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaian di bidang
kelembagaan dan ideologi, sehingga iovasi yang dihasilkan oleh IPTEK umat manusia dapat
dimanfaatkan secara tepat.

C. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai