Anda di halaman 1dari 23

SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT
SRI WULANDARI (2002110809)
YOVIANDA (2002110769)
Apa itu SCM ?

Supply chain management Supply chain strategy


sebuah system terkoordinasi yang terdiri atas
organisasi, sumber daya manusia, aktivitas,
informasi, dan sumber- sumber daya lainnya yang Your Picture Here rangkaian strategi antar perusahaan yang saling
terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan bekerja bersama-sama untuk membuat dan
suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen.
maupun cirtual dari suatu pemasok kepada
pelanggan.

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai pasok adalah untuk memaksimalkan nilai dan profit yang dihasilkan secara keseluruhan
(Chopra,2001). Rantai pasok yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai pasok tersebut
Manajemen rantai pasok bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar sehingga penjualan
produk akhir ke konsumen untuk mendaul ulang produk yang sudah dipakai.

•Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok


sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus
balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan.

•Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi


pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua
arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.

•Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit , syarat-syarat


kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan
pengiriman.
Macam Macam
Komponen Rantai Pasok

Menurut Turban, Rainer,


Porter (2004, h321), Rantai Pasok Manajemen Segmen Rantai
terdapat 3 macam Hulu/Upstream Internal Rantai Pasok
komponen rantai pasok, supply chain Pasok/Internal Hilir/Downstream
yaitu:  supply chain supply chain
Bagian upstream (hulu)
supply chain meliputi management segment
aktivitas dari suatu
perusahaan manufaktur Bagian dari internal
Downstream (arah
dengan para supply chain meliputi
muara) supply chain
penyalurannya (yang semua proses
meliputi semua
mana dapat manufaktur, pemasukan barang ke
aktivitas yang
assembler, atau kedua- gudang yang
melibatkan
duanya) dan koneksi digunakan dalam
pengiriman produk
mereka kepada pada mentransformasikan
kepada pelanggan
penyalur mereka (para masukan dari para
akhir
Contents
penyalur second-trier). Contents
penyalur ke dalam Contents
keluaran organisasi itu.
KOMPONEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Fasilitas Sunting
Tujuan menentukan lokasi fasilitas adalah meminimumkan biaya
pengiriman, meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi, dan Harga
mendekatkan produsen ke konsumennya. Sistem rantai ini terdiri atas penentuan harga
produk yang akan dijual kepada konsumen
Proses Produksi Sunting
Proses produksi meliputi aktivitas penentuan
barang/jasa yang diproduksi dan perencanaan
1 7
kapasitas proses produksi untuk membuat barang
dan jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.

2 6 Pemasok
Sistem rantai ini terdiri atas proses pemilihan
pemasok, mengevaluasi kinerja pemasok,

5
memantau kegiatan operasional pemasok dan

3
Sediaan (Gudang) pengembangan produk baru
Sediaan muncul karena ada perbedaan antara
pasokan dan permintaan atau perbedaan waktu siklus
antar aliran barang. 4
Transportasi Sistem Informasi
Transportasi mendukung proses perpindahan barang diantara pihak- Penggunaan EDI (''Electronic Data Interchange'') sebagai alat
pihak dalam rantai pasok. Terdapat beberapa pertimbangan pada bantu koordinasi antar pihak di dalam rantai pasok. Hal ini
komponen ini, seperti: tipe moda transportasi yang akan digunakan, dilakukan untuk membantu meramalkan peluang bisnis di masa
biaya transportasi, dan pemilihan rute pengiriman terbaik. depan dan untuk mengintegrasikan informasi dari seluruh unit
divisi perusahaan.
STRATEGIS
Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang,
pusat distribusi dan fasilitas

Rekanan strategis dengan pemasok, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komu-
nikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross dock-
ing, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa
diintregasikan secara optimal ke rantai pasok,manajemen muatan

Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan den-


gan strategi pasokan
OPERASIONAL
SUNTING
a) Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai
pasok
b) Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur untuk di rantai pasok
(menit ke menit)
c) Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan
dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
d) Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi
permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
e) Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang
diterima
f) Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished
goods)
g) Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke
pelanggan
h) Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan
rantai pasok, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi,
dan pelanggan lain
PURCHASING

Purchasing sendiri merupakan bahasa inggris yang


berarti pembelian. Secara umum dapat diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membeli atau menyewa barang/jasa untuk
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Proses Purchasing Secara Umum, jika konsumen ingin membeli barang untuk
kebutuhan pribadi cukup melakukan tawar-menawar, dan jika cocok akan
langsung membelinya berbeda dengan proses purchasing pada perusahaan.
Banyak hal yang harus di pertimbangkan dan perhatikan.
Langkah - Langkah Pembelian Pada Perusahaan

01 02 03 04
Perencanaan Memilih Supplier Melakukan Bidding Negosiasi
Anda sebagai pemilik usaha Pada tahap ini memilih Bidding adalah proses Negosiasi adalah skill yang
harus merencanakan apa supplier potensial yang penawaran oleh supplier harus dimiliki oleh seorang
yang menjadi kebutuhan sesuai dengan perusahaan. berdasarkan request for buyer dalam melakukan
bisnis Anda saat ini, Supplier harus memiliki information (RFI) yang purchasing. Biasanya
bagaimana plus-minus ketika reputasi yang baik, memiliki diberikan oleh Anda sebagai perusahaan akan
melakukan pembelian atau komitmen untuk berkembang, pengusaha.Informasi berupa menemukan pandangan yang
menyewa jasa tertentu di customer-oriented, fleksibel, kemampuan dari supplier berbeda antara perusahaan
waktu tertentu. memiliki keuangan yang tersebut dan dibandingkan dan juga calon supplier.
sehat, menyediakan technical dengan biaya yang mampu
assistant dikeluarkan perusahaan
Tugas Seorang Buyer dalam Purchasing
•Menyusun daftar atau perencanaan barang/jasa apa yang
ingin dibeli tiap divisi pada perusahaan
•Melakukan klasifikasi atau pengkategorian pada
pembelian, apakah pembelian jangka panjang, bulanan,
atau just in time
•Melakukan analisis Total cost of ownership
•Menyusun daftar supplier potensial
•Meminta approval pembelian kepada pihak manajemen
•Berhubungan langsung dengan supplier
•Melakukan negosiasi
•Membuat dan mengirimkan dokumen pemesanan
(purchasing order)
•Quality control terhadap barang/jasa yang telah dibeli atau
disewa
•Dokumentasi dokumen pembelian
•Berhubungan dengan tim logistik dan keuangan
•Melakukan efektifitas dan performa barang/jasa yang telah
dibeli atau disewa.
OUTSOURCING

outsourcing adalah pemanfaatan tenaga kerja yang


disediakan oleh pihak ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu. Dalam definisi di atas disebutkan bahwa proses
outsourcing melibatkan pihak ketiga, yaitu
outsource.Outsource adalah pihak ketiga atau perusahaan
yang menyediakan jasa pemborongan pekerjaan atau
penyediaan tenaga kerja. Biasanya, perusahaan
memutuskan melakukan outsourcing dalam rangka
memangkas biaya operasional atau gaji karyawan.Tidak
hanya itu, para ahli menganggap outsourcing membuka
peluang bagi perusahaan untuk mengalokasikan sumber
daya di tempat paling efektif.
kelebihan outsourcing
Meminimalkan beban biaya training
Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya guna mengadakan
pelatihan bagi karyawan karena pada dasarnya tenaga kerja
outsource umumnya sudah mempunyai keahlian spesifik yang
diperlukan oleh perusahaan, misalnya keahlian mengelola inventaris
01
atau cleaning.

Menurunkan beban rekrutmen 02 Dapat menjadikan kegiatan inti bisnis sebagai


fokus utama
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada perusahaan
outsource atau pihak ketiga yang mengelola penyediaan karyawan
atau tenaga outsourcing. Dengan kata lain, beban seleksi karyawan
baru ada pada perusahaan outsource tersebut. Perusahaan yang
03 Karena pekerjaan tersebut diselesaikan oleh tenaga kerja
outsourcing, perusahaan tidak perlu lagi mengadakan
rekrutmen dan training untuk posisi-posisi
menerapkan outsourcing bisa langsung mempekerjakan karyawan tertentu.Dengan demikian, sumber daya utama yang
yang telah diseleksi oleh perusahaan outsource dimiliki perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan inti

04 bisnis.
Kekurangan Outsourcing
Rentan adanya kebocoran informasi perusahaan
Jika kamu mempekerjakan tenaga outsourcing pada kegiatan-kegiatan
utama bisnis, ada risiko informasi rahasia perusahaan akan rentan bocor.
Alasannya, tenaga outsourcing umumnya tidak memiliki ikatan atau rasa
kepemilikan di perusahaan yang bersangkutan. Jadi, para ahli ekonomi
menyebutkan informasi bisa saja dibocorkan oleh tenaga outsourcing
mulai dari kepada pihak luar saja hingga kompetitor
01
Frekuensi pembaruan kontrak kerja Tidak ada jenjang karier
Rata-rata tenaga kerja outsourcing hanya dikontrak dalam waktu singkat.
Akibatnya, perusahaan perlu memperbarui kontrak dengan frekuensi lebih
02 Sistem ini bukan hanya memiliki kekurangan yang
berdampak kepada perusahaan, melainkan juga kepada
sering daripada karyawan internal.Secara administrasi, hal ini tentu
merepotkan dan memakan resource yang ada. Tidak jarang juga
perusahaan perlu mencari tenaga kerja dari perusahaan outsource baru 03 tenaga kerja. Bagi para pekerja, kekurangan sistem ini
adalah tidak menawarkan jenjang karier. Tenaga kerja
yang bergabung dengan penyedia pekerja outsourcing
ketika kontrak habis.Kekurangan lainnya, proses ini memakan waktu lebih
lama lagi dibandingkan dengan pembaruan kontrak kerja saja. umumnya akan tetap menekuni pekerjaan yang sama
sampai kapan pun.

04
Jenis-jenis outsourcing

Professional Manufacturing Project


IT outsourcing
outsourcing outsourcing outsourcing

perusahaan
Pengalihan pekerjaan Manufacturing membutuhkan
tenaga kerja
yang satu ini outsourcing berarti tambahan sumber daya
outsource yang
mencakup berbagai menyewa jasa untuk menyelesaikan
sebelumnya
spesialisasi atau perusahaan yang proyek tertentu saja.
mengerjakan
keahlian profesional, dapat memproduksi Maka lebih efisien dan
pengembangan IT
seperti legal, produk milikmu ekonomis bagi
secara remote
akuntan, pekerjaan dengan penawaran perusahaan bila
berkontribusi besar
administratif, atau harga atau biaya menyelesaikannya
sekali bagi kemajuan
purchasing sangat ekonomis. dengan sistem project
outsourcing.
Di Indonesia praktik outsourcing harus mematuhi peraturan yang tercantum dalam UU
Nomor 13 Tahun 2003. Dalam undang-undang tersebut terdapat keterangan tentang
jenisjenis outsourcing, yaitu:

•Pekerjaan terpisah dari kegiatan utama bisnis.


•Pekerjaan bisa dilakukan berdasarkan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan.
•Berupa kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan.
•Tidak berkaitan dengan proses produksi secara langsung

Merujuk pada aturan tersebut, tenaga kerja outsourcing yang dimaksud di dalam
peraturan adalah pekerja yang mengerjakan pekerjaan di luar kegiatan inti
perusahaan. outsourcing di Indonesia serta ketentuan dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan, contoh outsourcing terbatas pada pekerjaan teknis, antara lain:

•Petugas kebersihan
•Petugas keamanan
•Penyedia makanan atau catering
•Petugas call center atau customer service
•Kurir
•Pengemudi
•Pekerja manufaktur lepas atau buruh harian
•Petugas manajemen fasilitas
E-PROCUREMENT
E-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa
pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara
elektronik dan berbasis web/internet dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan
informasi yang meliputi pelelangan umum secara
elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian
Keuangan, Biro Manajemen BMN dan Pengadaan.
Umumnya proses procurement akan meliputi beberapa
proses yang harus dilakukan. Tentunya proses ini terlihat
lebih sederhana dalam tulisan dibandingkan dengan
prakteknya.

INFOGRAPHIC
Proses E-PROCUREMENT
Pengiriman Barang Atau Pelaksanaan Jasa di / ke Tempat Yang Tepat Barang / Jasa Dari Supplier Yang Tepat & Asli
Prinsip ini memastikan bahwa barang atau jasa akan dikirimkan Memastikan barang atau jasa dalam pengadaan berasal
ke alamat yang benar, sesuai dengan sistem. Tidak hanya itu, dari vendor atau supplier yang benar, untuk menghindari
akomodasi atau mobilisasi akan diatur secara otomatis dan pemalsuan merk. Jika menggunakan merk yang palsu,
menjadi efisien bagi semua Pihak. akan menurunkan kualitas produk perusahaan juga.

1
2 5 Kuantitas Tepat & Sesuai Dengan Pesanan
e-Procurement memastikan jumlah barang yang datang sama
Terkirim Tepat Waktu / Selesai Tepat Waktu dengan jumlah barang saat pemesanan. Proses ini akan
Melalui e-Procurement, barang atau jasa akan sampai membantu kedua belah pihak, yaitu pembeli dan penjual
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tentunya akan
membantu perusahaan untuk menjalankan proses 3 4 supaya tidak ada yang dirugikan. Misalkan barang yang
dikirim jumlahnya tidak sesuai, maka akan merugikan pihak
bisnisnya tepat waktu dan tidak akan ada pemberhentian pembeli, dan penilaian pihak pembeli kepada pihak penjual
produksi karena alasan kekurangan bahan. akan menurun

Kualitas Sesuai Dengan Pesanan & Standar Perusahaan


Memastikan kualitas barang atau jasa yang sampai di
perusahaan, sesuai dengan kualitas saat proses pemesanan.
Ini juga akan membantu perusahaan menjaga kualitas hasil
produk dan jasa mereka tetap sesuai dengan standar yang ada.
Tujuan dan Manfaat E-PROCUREMENT

Identifikasi Kebutuhan
Evaluasi Efisien
& Mudah
Persetujuan 1 7
Supplier & Buyer
2 6
Penyusunan Laporan
Lebih Akurat & Cepat
Pemesanan
3 5
Barang / Jasa 4
Penelusuran Atau Pembayaran Lebih
Progress Tracking Mudah & Proses Cepat
MATERIAL
MANAGEMENT

Manajemen material merupakan sistem


manajemen yang berkaitan dengan bahan
baku atau material produksi, yang termasuk
juga perencanaan, pengaturan, pembelian
dan penyimpanan bahan baku. Dengan kata
lain manajemen material adalah pengaturan
bahan baku dari pembelian hingga bahan
baku sampai di tangan pabrik
Tujuan Manajemen Material
•Agar mendapatkan harga lebih murah, harga material sebisanya didapatkan dengan harga
murah namun berkualitas. Dengan begitu dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
laba.
•persediaan lebih rendah, maksudnya perusahaan dapat menjaga stock produk dalam jumlah
rendah, sehingga modal untuk persediaan juga lebih sedikit. Tujuannya untuk efisiensi
penggunaan modal perusahaan dan menghemat biaya transpor.
•Mengurangi biaya riil karena efisiensi persediaan dan harga produk yang lebih ekonomis.
•Agar pasokan teratur, dengan meminimalkan gangguan dalam proses produksi seperti
tersedianya pasokan bahan yang teratur.
•Mendapatkan bahan yang berkualitas adalah salah satu tanggung jawab manajemen material
untuk mengkontrol pengadaan bahan produksi.
•Penanganan material secara efisien, teknik untuk mengkontrol bahan baku secara efektif
dapat menurunkan biaya produksi.
•Menciptakan relasi yang baik, relasi ini penting dibangun dengan baik oleh perusahaan. Baik
dengan pemasok bahan, masyarakat dan juga relasi bisnis.
•Mengembangkan potensi sumber daya manusia di masa depan, artinya manajemen material
juga mempersiapkan posisi atau karir untuk karyawan, atau dapat dikatakan regenerasi.
Contoh Manajemen
Material : Manfaat Manajemen

PowerPoint Presentation
Contoh penerapan manajemen
Material
material misalnya sebuah
perusahaan mebel, bahan baku
utama yang dibutuhkan adalah kayu. Manfaat manajemen material bagi
Manajemen material memilih bahan perusahaan dalam hal produksi adalah
kayu yang berkualitas, memutuskan standarisasi bahan yang berkualitas
membeli dari mana, menimbang untuk hasil produksi yang berkualitas
harga dan ongkos angkut dan juga dan sesuai dengan standar perusahaan.
memastikan pasokan bahan dapat Manfaat lainnya yaitu dapat membantu
berkelanjutan. Manajemen material pekerjaan manajemen produksi.
tidak bekerja sendiri, namun juga Manajemen material juga bermanfaat
berkonsultasi dan berkoordinasi untuk menentukan prospek di masa
dengan manajemen produksi terkait depan yang berkaitan dengan harga,
dengan bahan-bahan yang biaya, bahan, aktivitas bisnis umum
dibutuhkan. serta kondisi bisnis secara umum.
Ruang Lingkup Manajemen Material
Ruang Lingkup Pembelian
Perencanaan dan atau Purchasing meliputi
Pengendalian Material ini pemilihan sumber
melibatkan perkiraan kebutuhan pasokan, melakukan
setiap material, menyiapkan pembelian melalui
anggaran material, meramalkan penerbitan Purchase Order
(PO), mengikuti
Manajemen
tingkat persediaan,
menjadwalkan pemesanan perkembangan pembelian Persediaan
material dan melakukan tersebut hingga material (Inventory
pemantauan kinerjanya yang tersebut tiba di tempat Management)
berhubungan dengan produksi tujuannya. Manajemen
dan penjualan. Penyimpanan
(Store
Management)
Pembelian
(Purchasing)

Material Dalam Sistem Produksi,


Planning dan Inventory atau Persediaan
Control Manajemen Penyimpanan atau diartikan sebagai sumber daya
Store Management meliputi yang menganggur (idle resource)
pengawasan dan pengendalian pada suatu perusahaan.
material secara fisik, menjaga dan Persediaan dapat berupa
merawat wilayah atau tempat barang-barang jadi yang
penyimpanan, meminimalisasi disimpan dan siap untuk dijual
keusangan dan kerusakan ataupun barang-barang setengah
material melalui penanganan jadi yang akan menjalankan
yang efisien, mencatat jumlah proses selanjutnya maupun yang
persediaan dan menempatkan masih berbentuk bahan mentah.
material pada tempat yang
sesuai.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai