Anda di halaman 1dari 6

Ekosistem Blue Carbon jalan menuju “Net Zero Emision”

Oleh:NOVIANA

Global warming menjadi permasalahan yang sangat mengkhawatirkan


dengan kondisi bumi saat ini.Pemanasan global atau global warming juga
disebut perubahan iklim atau krisis iklim,pemanasan global adalah suatu
proses meningkatnya suhu rata-rata udara,atmosfer,laut,dan daratan
bumi.Selain definisi diatas,pengertian perubahan iklim bahwa pasal 1 angka 18
UU 31/2009,yang berbunyi Perubahan iklim adalah perubahannya iklim yang
diakibatkan,langsung atau tidak langsung,oleh aktivitas manusia yang
menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secra global serta perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibndingkan.Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer,laut,dan daratan.Suhu rata-rata global pada permukaan
bumi telah melonjak 0.74±0.18°C(1.33±0,32°F) dalam seratus tahun
terahir.Periode perubahan iklim juga pernah terjadi dimasa lalu,namun
perubahan iklim yang terjadi saat ini jauh lebih cepat dan bukanlah
dikarenakan oleh sebab alamiah.Penyebab utama yang menimbulkan
pemanasa iklim pada saat ini ialah pencemaran gas rumah kaca,terutama
karbon dioksida(Co2).
Beberapa faktor tambahan lainya ialah seperti jumlah praktik pertanian
tertentu,proses industri dan pengundulan hutan.karna sifatnya yang
transparan,gas rumah kaca dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga
memanaskan permukaan bumi.Ketika gelombang ultraviolet dari sinar
matahari diserap lalu dipancarkan kembali oleh permukaan bumi menjadi
radiasi inframerah,gas-gas rumah kaca tersebut menyerapnya,memerangkap
panas disekitar permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan global.Akibat
perubahan iklim,gurun pasir meluas,sementara gelombang panas dan
kebakaran liar menjadi umum.peningkatan pemanasan kutub utara telah
berkotribusi pada mencainya tanah es yang sebelumnya selalu
membeku,mundurnya glasial dan hilangnya es laut.Suhu tinggi juga
menyebabkan badai yang lebih intens,kekeringan,dan cuaca ekstrim lainya.
Pada jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan manusia dengan jumlah yang
dikeluarkan dari atmosfer diperlukan untuk menurunkan kenaikan suhu
sehingga 1,5-2°C dan mencegah kerusakan lingkungan yang parah,Inilah yang
dimaksut dengan netralisis karbon. Netralisis karbon dapat dilakukan dengan
menyeimbangkan antara jumlah karbondioksida atau gas rumah kaca yang
dilepas ke atmosfer dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dalam
suatu kegiatan.Salah satu hal yang perlu dalam melakukanya adalah
mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan(aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu,atau lebih sering
dikenal dengan jejak karbon.jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan
dampak yang negatif dalam kehidupan kita di bumi,seperti kekeringan dan
kurangnya sumber air bersih,timbul cuaca ekstrim dan bencana
alam,perubahan produksi rantai makanan,dan berbagai kerusakan alam.
Program Net Zero Emision(NZE) menjadi istilah populer setelah diadakan
Paris Climate Agreement tahun 2015.program tersebut bertujuan untuk
menekan pencemaran lingkungan yang berpotesi mengakibatkan pemanasan
global.Net Zero Emision atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah
emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang
mampu diserap oleh bumi.Net Zero sangat mengacu pada pencapain
kesetimbangan keseluruhan antara emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan dari
atmosfer.Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi
yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi
seimbang antara aktifitas manusia dengan keseimbangan alam.
Inisiatif Net Zero menjadikan seluruh bumi kita menghasilkan nol emisi
bersih.Pada umumnya emisi nol bersih dicapai ketika jumlah karbon dioksida
yang dihasilkan sesuai dengan jumlah yang dikeluarkan dari atmosfer.Karbon
juga dapat dihilangkan dari atmosfer,misalnya dengan meningkatkan cakupan
hutan dan bertani dengan metode penangkapan karbon dalam tanah. Sebagai
salah satu negara yang meratifikasi perjanjian Paris Indonesia,Indonesia juga
serius dalam mewujudkan komitmen NZE pada tahun 2060 yang dikukuhkan
dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang pengesahan Paris
Agreement to the United Nation Framework Convention Climate
Change.Dalam dukumen Nationally Determined Contribution(NDC),Indonesia
menaikan target oengurangan emisi mandiri 29% naik menjadi 31,89% di tahun
2030 dan target dengan dukungan internasional dinaikan dari 41% menjadi
43,20%.
Untuk langkah mengurangi jejak karbon dan mencapai Net zero dapat
dilakukan dengan metode penyerapan karbon yakni salah satunya Non-
biologis.Penyerapan non-biologis dicapai melalaui reaksi fisik dan
kimia,sehingga metoe ini mengacu pada penangkapan dan penyimpanan Co2
melalui proses alami.
Laut memiliki kemampuan menyerap karbon terbesar di dunia,melebihi
karbon hijau di daratan.setidaknya 55% karbon di serap oleh organisme yang
hidup dilaut bukan darat. Ekosistm blue karbon merupakan salah satu aksi
untuk menyelamatkan bumi dengan penghijauan dan pelestarian.Ekosistem
karbon biru atau karbon biru adalah istilah yang digunakan untuk cadangan
emisi karbon yang diserap,disimpan di bawah air dan berhubungan dengan
perairan.Ekosistem karbon biru menyangkup beberapa wilayah sperti hutan
mangrove,padang lamun,estuaria/rawa air payau /rawa asin,dan terumbu
karang.Penangkapan karbon terjadi melalui proses fotosintesis tumbuhan dan
fitoplankton atau larutannya Co2 dalam air.uniknya juga karbon biru bisa
simpan karbon ribuan tahun(tanpa gangguan).Di Indonesia,potensi karbon biru
cukup besar.padang lamun dan magrove di Indonesia menyimpan 17%
reservior karbon dunia.Jumlah karbon yang disimpan tersebut mencapai 3,4
metrik ton karbon.Sementara penyimpanan karbon di semua lahan basah
pesisir dunia diperkirakan mencapai 20 metrik ton karbon.
Untuk langkah pemulihan ekosistem karbon biru dilakukan dengan
reboisasi tanaman-tanaman pesisir seperti pohon bakau untuk terus
menambah luasan ekosisten tersebut.Dengan menanam pohon kembali pada
tempat-tempat tertentu yang dapat menghijaukan bumi seperti di sekitar
pesisir pantai untuk menjaga ekosistem disekitarnya.Ada banyak cara untuk
melestarikan laut di antaranya tidak membuang sampah ke laut,melarang
pengambilan batu karang yang ada,menanam terumbu karang yang
ada,membudidayakan ikan yang terancam punah dan penanaman kembali
terumbu karang.Adapun cara melestarikan pantai di antaranya membangun
cagar alam sekitar pantai,tidak membuang sampah di pantai,menyediakan
tempat sampah,melakukan himbauan spanduk di sekitar pantai mengenai
menjaga pantai dan penanaman pohon bakau.Terahir,upaya yang dapat
memberikan dampak besar ialah mengangkat urgensi karbon biru pada
tatanan kebijakan.Tujuan utamanya dimaksudkan untuk memeberikan sansi
bagi pelanggar yang merusak ekosistem karbon biru dan menjadikan
kewajiban bagi sesama untuk terus menjaga ekosistem karbon biru.
Ekosistem karbon biru merupakan penyerapan karbon paling efektif
dibandingkan ekosistem lainya.Lingkungan pesisir berperan besar dalam
menyelamatkan umat manusia bahkan bumi dari dampak perubahan iklim
yang kian memburuk.Ekosistem karbon biru memegang peran penting bagi
masyarakat pesisir yang ruang hidup dan penghidupannya berpotensi terkena
dampak climate-related coastal risks,seperti cuaca
ekstrem,badai,erosi,banjir,mencegah erosi,dan menjadi habitat bagi mahkluk
hidup yang terkhusus berada di wilayah pesisir.Ekosistem karbon biru dan
ekosistem terumbu karang dapat menjadi bagian dari ketahanan ekosistem
dan bentang alam. Pengelolahan karbon biru dalam konteks perubahan iklim
menjadi bagian penting kebijakan ekonomi biru.Jika jumlah pohon dan
tumbuhan di alam terus berkurang dapat menyebabkan bencana alam.Bahkan
semakin sedikit pula kadar oksigen dalam bumi dan akan berdampak pada
kelangkaan oksigen dan pencemaran udara.Maka dari itu,setelah adanya aksi
ekosistem karbon biru dilakukan semakin banyak dampak positif bagi
ekosistem air laut dan menjaga biota laut.
Oleh karna itu,konservasi,restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem karbon biru sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat
penyerapan karbonnya dipertahankan,di samping banyak manfaat tambahan
yang mereka berikan.Meskipun terkesan sederhana namun memberikan
manfaat yang luas biasa bagi mahkluk hidup dengan begitu marilah kita
lestarikan bumi dengan menjaga lingkungan di sekitar kita.Dengan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan maka bumi akan mengalami
perubahan yang baik dari sekarang.
Melalui karya tulis ini.saya menyatakan komitmen untuk menjadi bagian dari
mahasiswa penerima beasiswa Pertamina.Ketika saya mendapatkan
kesempatan tersbut,saya berdedikasi tidak hanya menjadikan platfom ini
sebagai pengembangan personal,tetapi juga sebagai penyalur minat dan
kopentensi yang selama ini belum pernah saya dapati.Sebagai rumah
kedua,kebanggaan,dan keikhlasan-InsaAllah,sobat Bumi 2024.
“Menaungkan Mimpi,Menyelaraskan Visi”

Anda mungkin juga menyukai