Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Kerusakan pada lingkungan hidup dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada sifat-sifat
lingkungan serta unsur-unsur lingkungan yang dapat berakibat pada fungsi lingkungan dan arti penting
lingkungan bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tak lagi dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Lingkungan merupakan tempat tinggal bagi makhluk hidup yang harus dijaga kelestariannya, banyak
manfaat yang dapat diambil dari lingkungan dan tak ada sesuatu yang Allah ciptakan di bumi dan di
langit itu sia-sia. Namun manusia merupakan makhluk sosial yang langsung berinterasksi dengan
makhluk yang lain sekelilingnya seringkali ulah manusia yang tidak bertanggung jawab merusak apa-apa
yang disiapkan Allah untuk kepentingan manusia itu sendiri. Seolah tak ada habisnya, bencana muncul
secara bergantian menimpa manusia, dan kerusakan tersebut diakibatkan atas perbuatan manusia yang
berlebihan dalam mengeksploitasi alam.

LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pengertian Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat-sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi
lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Kerusakan lingkungan hidup akan
mengakibatkan suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat peran dan arti
penting lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak berfungsi lagi. Menurut
Ruslan H. Prawiro (1980:3-4) pengelolaan yang semula dilakukan alam, sekarang banyak diambil alih
manusia, dan manusia belum menemukan mekanisme buatan yang tepat, sehingga ekosistem sering
menjadi tidak seimbang. Lebih lanjut Ruslan H. Prawiro menjelaskan :

Ketidak seimbangan dapat membawa keadaan lingkungan ke situasi kritik yang merugikan segala pihak,
baik yang fisik maupun yang organik, termasuk manusia sendiri yang memasukkan mekanisme
buatannya.Pada umumnya ekosistem bukan merupakan sistem yang tertutup, sehingga perubahan dari
luar maupun dari dalam dapat datang membawa selingan dalam keseimbangan.Suatu lingkungan
dikatakan lestari apabila perubahan ekosistem yang terjadi tidak menghancurkan ekosistem itu sendiri.
Kerusakan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup dengan hilangnya sumber daya air, udara dan
tanah. Ada pula kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Jika perubahan besar dilakukan demi
kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama. Banyak di negara miskin, satu dari lima
anak tidak bisa bertahan hidup karena keadaan lingkungan yang tidak baik. Bentuk kerusakan
lingkungan sendiri dibagi menjadi dua yakni bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam.
Contohnya letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan, dll. Yang kedua adalah bentuk kerusakan
lingkungan hidup akibat faktor manusia. Contohnya terjadi pencemaran sebagai dampak adanya
kawasan industri, banjir, penebangan hutan secara liar, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman,
bangunan liar di bantaran sungai, dll. Masalah lingkungan hidup yang terjadi, sebagian besar timbul
akibat sikap dan perilaku manusia yang tidak diantisipasi dengan pendekatan preventif. Lingkungan yang
rusak kadang tampak jelas di mata kita, seperti timbunan sampah di pasar tradisional, Lingkungan hidup
dengan berbagai komponen yang di dalamnya akan mengalami penyimpangan sistem apabila
terpengaruh suatu atau beberapa bahan pencemar. Pencemaran yang terus menerus juga akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.

Metode penelitian

Studi pustaka (library research) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data
atau informasi melalui jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia
diperpustakaan”

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data melalui studi pustaka selain menggunakan e-book, peneliti
juga melakukan internet searching guna mendapatkan jurnal-jurnal ilmiah, teori-teori, penelitian-
penelitan terdahulu, serta pendapat-pendapat yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.

Pembahasan

Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh beragam faktor, salah satu diantaranya ada faktor perilaku
manusia. Perilaku manusia yang dimaksud adalah seperti kebiasaan-kebiasaan membuang sampah
sembarangan, pengelolaan limbah yang tidak semestinya yang akan membuat lingkungan menjadi
tercemar kemudian rusak, dan lain sebagainya. Menurut Ruslan H. Prawiro (1980:29) perkembangan
penduduk juga memberikan dampak tersendiri bagi lingkungan. Ketika manusia masih primitif dan
masih menjadi satu dengan alam, pengaruhnya terhadap lingkungan tidak berarti.Akan tetapi dengan
makin besarnya jumlah populasi manusia, makin banyak pula kebutuhan primernya yang harus
dicukupi.Manusia tidak harus dicukupi kebutuhan primernya saja; bahkan bagi masyarakat yang telah
maju, kebutuhan primernya tidak seberapa kalau dibandingkan dengan kebutuhan- kebutuhan
sekundernya. Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi
dua jenis yaitu kerusakan lingkungan karena faktor alam dan kerusakan lingkungan karena faktor
manusia.

a. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam merupakan bentuk kerusakan lingkungan yang
disebabkan karena peristiwa bencana alam.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat
keluar melalui puncak gunungberapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain
berupa:

1. Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2. Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4. Gas yang mengandung racun.

5. Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya
kegiatanmagma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di
dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak
dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan
gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung
maupun tidak langsung, di antaranya:

1. Berbagai bangunan roboh.

2. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3. Tanah longsor akibat guncangan.

4. Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah.Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang
biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai dikawasan Asia seperti Korea
dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di
pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang
tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angintopan (puting
beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

1. Merobohkan bangunan.

2. Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3. Membahayakan penerbangan.

4. Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

b. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia merupakan kerusakan lingkungan hidup yang
disebabkan oleh perilaku manusia terhadap lingkungan sekitarnya

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

o Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.

o Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungaidan dampak pengrusakan hutan.

o Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada
kerusakan lingkungan hidup antaralain:

1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

2. Perburuan liar.

3. Merusak hutan bakau.

4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.


6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Anda mungkin juga menyukai