Anda di halaman 1dari 5

1.

Pembuatan Transformator secara umum :


Transformator dengan isolasi yang tidak mencukupi, sangat berbahaya dan dapat mematikan.
 Tegangan isolasi : Isolasi transformator harus tahan terhadap pengujian dengan tegangan
tinggi.
 Jarak bocor dan jarak udara : Lilitan primer dan sekunder harus dipisahkan melalui
panjang jarak bocor atau jarak udara yang mencukupi
 Pertanahan : Inti dan tutup pelindung transformator harus dihubungkan dengan hantaran
pelindung (hijau kuning)

2. Pembuatan Lilitan Transformator :


Jika mungkin untuk pembuatan transformator kecil diharuskan menggunakan kerangka lilitan 2
kamar :
 Lilitan dengan kerangka lilitan 2 - kamar
 Lilitan dengan kerangka lilitan 1 - kamar
Isolasi minimum 2 lapis yang tahan terhadap temperatur dan tegangan.

3. Perhitungan Transformator
  Besar trafo (tipe)  Panjang kawat lp,ls
 Jumlah lilitan primer Np  Tahanan lilitan Rp,Rs
 Jumlah lilitan sekunder Ns  Perbandingan transformasi a
 Diameter kawat dp, ds  Tegangan keluaran tanpa beban Ust

4. Pemakaian Transformator yang sering dijumpai :


Penyearah tunggal, penyearah jembatan, penyearah ganda

1. Auto Transformator
Rangkaian primer dan sekunder mempergunakan SEBAGIAN LILITAN .secara bersama -sama.
Dalam bagian ini hanya mengalir SELISIH arus I1 dan I2. Besarnya tegangan sesuai / sebanding
dengan banyaknya lilitan.

U1 Tegangan primer
U2 Tegangan sekunder dalam V
N1 Jumlah gulungan lilitan primer
N2 Jumlah gulungan lilitan sekunder
2. Transformator kecil
Transformator kecil merupakan transformator dengan out put sampai 15000 VA ditemukan pada
pemakaian jala-jala sampai 1000 V, 500 Hz.
Gambar 2. Inti pada transformator kecil

Lilitannya sendiri kebanyakan terbuat dari kawat email tembaga. Kerangka lilitan (koker) terbuat dari
KERTAS KERAS, PRESSPAN atau BAHAN SINTETIK.
Letak lilitan satu sama lain diisolasi dengan KERTAS LAK. Lilitan tegangan tinggi dan rendah
kebanyakan dipisahkan dengan lapisan presspan. Besarnya kerapatan arus antara
1A/mm dan 6a / mm tergantung kepada ukuran dan perbandingan yang terjadi.

2.1. Transformator pelindung


Trafo ini dipasang, jika dimaksudkan sebagai PERLINDUNGAN tegangan rendah (maksimum 42 V). Trafo
tersebut harus mempunyai lilitan yang TERPISAH satu sama lain secara listrik dan dalam kejadian
yang paling tinggi pada sisi sekunder memberikan 42 V.
Transformator pelindung MENCEGAH kontak tegangan (tegangan sentuh ) yang membahayakan.

Gambar 3. Simbol untuk transformator


pelindung (terbungkus)

Transformator pelindung harus dibuat “mutlak tahan hubung singkat “atau”tidak mutlak tahan hubung
singkat”.

 TRANSFORMATOR MUTLAK TAHAN HUBUNG SINGKAT


Adalah transformator yang dapat lama dioperasikan dalam keadaan hubung singkat.
Melalui upaya susunan yang khusus (luas penampang inti diperkecil, celah udara dalam inti besi ditambah
atau penempatan lilitan terpisah). Didalam transformator, arus hubung singkat dipertahannkan
sedemikian kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan.

 TRANSFORMATOR TIDAK MUTLAK TAHAN HUBUNG SINGKAT


Mengandung antara lain sebuah pengaman lebur atau sebuah pengaman lebih atau sebuah pembatas
temperatur, yang mati saat terjadi hubung singkat.

Gambar 4. Simbol untuk :


a). Mutlak tahan hubung singkat
b). Tidak mutlak tahan hubung singkat
a b
2.2. Transformator pesawat mainan
Untuk pesawat mainan anak-anak dengan motor listrik, trafo tersebut memiliki tegangan sekunder nominal
yang diperbolehkan MAKSIMUM 24 V

2.3. Transformator Bel


Untuk mencatu perlengkapan sinyal rumah, tegangan sekunder nominal trafo tersebut diijinkan tidak lebih 24
V dan harus”MUTLAK TAHAN HUBUNG SINGKAT”

Gambar 5. Simbol transformator pelindung


khusus
a. Transformator pesawat mainan
b. Transformator bel

2.4. Transformator pemisah


Adalah transformator dengan LILITAN TERPISAH .secara listrik, ini dipasang jika dimaksudkan sebagai
upaya perlindungan secara terpisah. Perbandingan trafo kebanyakan 1 : 1.
Melalui pemisahan YANG SEMPURNA antara lilitan primer dan sekunder hingga meskipun terjadi
kerusakan kawat tetap dimungkinkan tidak terjadi hubungan lingkaran arus.
transformator pemisah.MEMISAHKAN pemakaian listrik dari jala-jala.
Sisi sekunder (sisi pemakaian) TIDAK ADA TEGANGAN terhadap tanah.
Bila terjadi kesalahan tidak berbahaya untuk pelayanan, karena tidak terdapat HUBUNGAN LANGSUNG
lingkaran arus.

Gambar 6.
Simbol transformator pemisah

2.5. Transformator pengontrol


Digunakan untuk penyimpanan arus pengendali. Trafo ini mempunyai lilitan yang terpisah secara listrik.

2.6. Transformator hubung jala-jala (trafo daya)


Mempunyai satu atau lebih gulungan sekunder yang terpisah secara listrik dari gulungan primer. Trafo ini
digunakan untuk mencatu radio, Televisi dan tape recorder.

Perubah ukuran

 Perubah ukuran adalah transformator untuk tujuan pengukuran. Ini diperlukan untuk
MEMISAHKAN RANGKAIAN, antara lain dalam instalasi listrik tegangan tinggi, dan hasil yang
diukur (tegangan atau arus) sesuai pada nilai ukur yang dibawa.
 Perubah ukuran juga digunakan untuk PENGUKURAN ARUS pada daerah ukur yang sulit. Lilitan
primer dan sekunder trafo pengukur seluruhnya harus TERPISAH secara listrik

Kelas 0,1 untuk pengukuran teliti


0, 2 untuk pengukuran teliti
0,5 untuk pengukuran teliti
1 untuk pengukuran pada perusahaan
3 untuk relai tegangan atau arus tinggi

3.1. Perubah tegangan


Perubah tegangan adalah transformator yang MERUBAH TEGANGAN TINGGI yang diukur kedalam
tegangan ukur. Tegangan ukur standart yaitu 100 V (tegangan nominal sekunder).

Gambar 7. Rangkaian perubah tegangan

Contoh : Sebuah perubah tegangan 3000/100 V terletak pada 2700 V. Berapa besarnya tegangan
pada alat ukur ?

Pemecahan :

3.2. Perubah arus


Perubah arus adalah transformator yang .MERUBAH ARUS BOLAK-BALIK pada instalasi tegangan rendah
kedalam arus ukur, atau.MEMISAHKAN instalasi tegangan tinggi, juga.ARUS KECIL pada tegangan
tinggi dengan alat ukur. Arus sekunder standart yaitu 1 A.dan 5 A

Contoh :
Sebuah perubah arus perbandingan transformator 100 : 1. Berapa besar arus pada bus-bar (rel), jika dalam
alat ukur mengalir arus 5A ?

Pemecahan :

Perubah arus tidak boleh dioperasikan dengan LINGKARAN SEKUNDER terbuka, kalau terbuka kumparan
sekunder rusak karena arus eddy.

Pada pergantian ampermeter, sisi sekunder perubah arus harus.DIHUBUNG SINGKAT Lilitan primer
perubah arus dihubung seri, dengan pemakai sisi sekunder ditanahkan (gambar 8).

Gambar 8. Rangkaian perubah arus

Perubah arus terdapat dalam bermacam-macam model. misal sebagai PERUBAH ARUS TERPASANG
atau sebagai PERUBAH ARUS TANG.
4. PERUBAH ARUS TERPASANG
Perubah arus terpasang prinsipnya terdiri atas INTI RING dengan lilitan sekunder, dan penghantar sebagai
PRIMER yang dimasukkan sekali atau beberapa kali melewati ring.

Gambar 9.
Prinsip perubah arus terpasang

5. PERUBAH ARUS TANG


Perubah arus tang prinsipnya sesuai dengan perubah arus terpasang. Inti besi berbentuk TANG dan dapat
diletakkan melingkari penghantar.

Gambar 10.
Prinsip perubah arus tang

Demikian dimungkinkan mengukur arus suatu penghantar TANPA MEMBUKA rangkaian dan
menghentikan operasi

Anda mungkin juga menyukai