Anda di halaman 1dari 15

Transformator

Prinsip Kerja Transformator

Arus bolak-balik menyebabkan Perubahan medan magnetik pada


terjadinya perubahan medan kumparan sekunder menghasilkan
magnet pada kumparan primer. ggl induksi.

Perubahan medan magnet pada


kumparan primer diteruskan oleh inti
besi lunak ke kumparan sekunder.
Bagian Utama Transformator

- Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk
mempermudah jalan fluksi, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan.
Pada transformator, inti besi dibuat
dari lempengan-lempengan besi tipis
yang berisolasi, untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh “Eddy Current”
Bagian Utama Transformator

- Kumparan
Beberapa lilitan kawat berisolasi
akan membentuk suatu kumparan.
Kumparan tersebut di-isolasi, baik
terhadap inti besi maupun terhadap
kumparan lain disebelahnya dengan
isolasi padat, seperti karton,
pertinax.
Bagian Utama Transformator

- Minyak Transformator
Sebagian besar trafo tenaga,
kumparan-kumparan dan intinya
direndam dalam minyak trafo, terutama
trafo-trafo tenaga yang berkapasitas
besar, karena minyak trafo mempunyai
sifat sebagai media pemindah panas (di
sirkulasi), dan bersifat sebagai isolasi
(daya tegangan tembus tinggi), sehingga
minyak trafo tersebut berfungsi sebagai
media pendingin dan isolasi.
Bagian Utama Transformator

- Tangki
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang
terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam
tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo,
tangki dilengkapi dengan konservator.
Bagian Utama Transformator

- Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar
melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
Bagian Utama Transformator

- Peralatan Bantu
PENDINGIN
TAP CHANGER
ALAT PERNAPASAN
PENGAMAN
Transfomator bedasarkan fungsi kerjanya

Transformator Tenaga/Daya (Power Transformer)

Transformator Distribusi (Distribution Transformer)

Transformator pengetesan (Testing Transformer)

Transformator instrumen (Instrument Transformer)

Transformator Tegangan (Potential Transformer)

Transformator Arus (Current Transformer)


Transformer Arus

Berfungsi mentransformasikan harga arus (dari harga


yang besar ke harga yang diinginkan), untuk keperlluan
pengukuran dan pendeteksian.
 Memperkecil bahaya resiko adanya arus yang besar,
baik untuk peralatan terlebih orang.
 Memperkecil rating/dimensi alat ukur
 Proses pemgukuran dapat dilakukan secara
langsung.
 Hasil deteksi/pengukuran lebih mendekati ketelitian
yang tepat/akurat.
Transformer Tegangan

Bekerja sama seperti trafo arus tetapi mentransformasikan


harga tegangan (dari harga yang tinggi ke harga yang
rendah), untuk keperluan pengukuran dan pendeteksian.
 Memperkecil bahaya resiko adanya tegangan yang besar, baik
untuk peralatan terlebih orang.
 Memperkecil rating/dimensi alat ukur
 Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung.
 Hasil deteksi/pengukuran lebih mendekati ketelitian yang
tepat/akurat.

Trafo arus dan tegangan biasanya digabung dalam satu


koordinasi kerja, misalnya untuk pengukuran daya, sistem
pengaman, dan sebagainya.
Jenis – jenis Transformator Tegangan

Trafo ada dua jenis, yaitu:


Trafo Step-Up dan
Trafo Step-Down

Trafo Step-Up
digunakan untuk menaikan
tegangan listrik

Trafo Step-Down
digunakan untuk
menurunkan tegangan
listrik
Step Up Transformer

Trafo ini memiliki ciri :

Lilitan kumparan
primer lebih sedikit dari
pada lilitan kumparan
sekunder

Tegangan primer
lebih kecil dari
tegangan sekunder
Step Down Transformer

Trafo ini memiliki Ciri:

Lilitan kumparan
primer lebih banyak
dari lilitan kumparan
sekunder

Tegangan primer lebih


tinggi dari tegangan
sekunder
Contoh Transformer Step UP/Down

Step-Up Step-Down

Anda mungkin juga menyukai