Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 6

LAGGING EFFICIENCY

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat :
- Menyelidiki Lagging Efficiency dan menentukan konduktivitas termal
untuk berbagai macam material.
- Menyelidiki tahanan thermal suatu pipa yang dilewati uap pada sistem
pembangkit tenaga uap.

B. TEORI DASAR
Pipa yang digunakan dalam mendistribusikan uap dalam sistem
pembangkit tenaga uap atau kondisi thermal adalah sangat perlu diperhatikan
untuk menghindari kerugian-kerugian panas yang dapat terjadi dalam pipa
tersebut, karena tidak semua material mempunyai isolasi yang sama. Pipa-pipa
transfortasi fluida adalah tergantung pada kelembaban untuk tiga alasan:
- Untuk mengurangi perpindahan dan kerugian energi.
- Untuk mencegah terjadinya pembekuan fluida.
- Untuk mengamankan personil.

Jika ketiga alasan adalah untuk lagging, kemudian jumlah minimal


isolasi yang digunakan adalah cocok dengan pertimbangan keselamatan.

Untuk alasan kedua dan pertama, yang mana biaya siklus kehidupan
dapatlah dipertimbangkan, yaitu penghematan yang dapat dipengaruhi dengan
mengurangi kerugian energinya dan biaya untuk isolasinya dapat
dipertimbangkan.

Lagging yang terpakai, cukup untuk menghasilkan keseimbangan


kredit. Kerugian energi tergantung :

- Perbedaan temperatur antar uap bagian dalam dan udara bagian luar.
- Ketebalan pipa dan kecepatan uap dalam pipa.
- Keadaan udara sekitar pipa, yaitu apakah dalam keadaan bergerak atau
diam.

Kerugian energi hanya sebagian saja dari konveksinya tetapi sebagian


besar terjadi dari radiasinya. Kerugian energi lebih besar apabiia uap mengalir
pada pipa dan tidak diam. Jika uap jenuh yang digunakan, permukaan air atau
lapisan air diendapkan dalam pipa. Ini menolong perpindahan energi dan
banyak energi yang hilang. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan memakai
uap superheated yang diisinkan reduksi temperatur tanpa deposit. Pendataan
campuran untuk berbagai perkara ekonomi yang digunakan. Kejadian yang
umum pada transmisi panas bahwa perkembangan yang praktis engineering,
aliran panas dari berbagai medium lainnya. Yang mempengaruhi perpindahan
panas adalah perbedaan temperatur atau gradien yang esensial, ketebalan
material, jumlah energi yang kecil akan dapat dipindahkan dalam waktu
période yang sama.

−K . A . dt
Q=
dx

Dimana : Q = jumlah energi (kJ)

A = luasan ( m2 )

dt = perubahan temperatur (℃)

dx = ketebalan elemen (m)

K = koefisien konduktivitas (kJ/m ℃)

Aliran radial yang mengalir dalam silinder tebal.

Kerugian panas fluida disebabkan uap dikondensasikan jumlah


kondensat yang terkumpul didapatkan asal saja tidak undercooled, ini
digunakan untuk menentukan panas yang dipindahkan.
- Massa aliran kondensat
Vc
ṁc = 6
10 .V w . t
- Kerugian entalphy evaporation per detik
H loss=ṁc . q . hfg
untuk menentukan nilai K (koofisien konduktivitas panas) adalah
panas yang dipindahkan = kerugian entalphy per detik.
2 . π . L. K ( T 1−T 2 ) 3
Q= =ṁc . ghf .10
1 n ( R 2/ R 1 )
3
ṁc .q hfg .1 n(R 2/ R 1). 10
K=
2 . π . L ( T 1−T 2 )
- Prosentase energi penghematan .
Energi unlagged−Energi lagged
Prosentase saving=
Energi unlagged
Gambar 6.1 Lagging Efficiency
C. SKEMA PENGUJIAN

Gambar 6.2 Skema Pengujian Lagging

Tabel 1. Temperatur Indicator Switch Kev

Number Temperatur Indicated


1. Plain Tube-Surface
2. Lagged Tube-Métal Surface
3. Lagged Tube-Lagging Surface
4. Tape Insulated Tube-Metal Surface
5. Tape Insulated Tube-Tape Surface
6. Chrome Tube-Metal Surface
7. Steam Supply
D. DESKRIPSI PERALATAN
Skema Peralatan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada
gambar diatas. Dari Gambar di atas dapat kita lihat bahwa uap masuk melalui
Steam Supply line dan melalui katup yaitu :
1. Katup suplai uap V 1 ,V 2 , V 3 ,V 4 berfungsi sebagai katup penyuplai uap ke
dalam pipa.
2. Katup blow down isolating line ( V o ) berfungsi sebagai katup untuk
membuang atau menampung uap dalam pipa.
Yang harus kita ketahui bahwa kedua katup yaitu katup suplai uap V 1 ,V 2
V 3 ,V 4 dan katup blow down ( V o ) memiliki suhu yang tinggi karna dialiri
uap yang panas sehingga diperlukan Sarung tangan sebagai pelindung
tangan pada saat memutar katup-katup tersebut.
3. Tabung Pipa uap 1, 2, 3,dan 4, berfungsi sebagai tempat untuk
menampung uap. Yang mana ke empat Tabung tersebut memiliki isolasi
yang berbeda-beda.
Selain itu, kita dapat melihat beberapa peralatan yang memiliki fungsi
masing-masing yaitu :
1) Termometer gauge (T) (analog) berfungsi sebagai alat untuk mengukur
temperatur uap di dalam setiap pipa, dan terdiri dari 7 Indikator
pengukuran. Temperature Indikator tersebut berhubungan dengan Ke
empat Tabung yaitu :
a. Tabung 1 diukur dengan Temperatur Indikator 1
b. Tabung 2 diukur dengan Temperatur Indikator 2 dan 3
c. Tabung 3 diukur dengan Temperatur Indikator 4 dan 5
d. Tabung 4 diukur dengan Temperatur Indikator 6
e. Sedangkan Temperatur indikator 7 mengukur Suhu Uap masuk
2) Presure gauge (P) (analog) berfungsi sebagai alat ukur tekanan uap dalam
pipa.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menjalankan boiler dan mensuplai uap ke unit.
2. Membuka katup-katup isolasi yang menghubungkan setiap pipa pada
sumber uap dan pembuangannya.
3. Membiarkan aliran uap mengalir ke rangkaian sampai kondisi steady State
sehingga alat pengukur temperatur dalam keadaan stabil. Hal ini untuk
menghindari kondisi yang berlebihan selama percobaan.
4. Menutup katup isolasi yang terhubung ke blow down ( katup V o ) .
5. Mengambil data dengan mencatat level kondensat yang terbaca pada alat
ukur dan mencatat waktu permulaan pengujian tersebut apabila level
kondensat setiap pipa mulai nampak
6. Pengujian berjalan selama waktu yang cukup untuk pengisian agar
memungkinkan membaca sejumlah kondensat tersebut
7. Mencatat temperatur setiap pipa selama 5 menit.
8. Mencatat level kondensat pada setiap pipa di akhir pengujian, kemudian
menutup katup utama.
9. Membuka katup isolasi ke blow down ( V o ) dan membiarkan kondensat
keluar sampai kering dari pipa. Jika perlu, pipa blow down dihubungkan
dengan membuka katup uap utama agar pipa-pipa menjadi bersih.

F. CONTOH DATA PENGAMATAN


Tabel 2. Data Pengamatan

Waktu UAP PIPA 1 PIPA 2 PIPA 3 PIPA 4


N [menit
P T7 T1 Kondensa T2 T3 Kondensa T4 T5 Kondensa T6 Kondensa
o ]
[Bar [℃ [℃ t [℃ [℃ t [℃ [℃ t [℃ t
] ] ] [Cm] ] ] [Cm] ] ] [Cm] ] [Cm]

Anda mungkin juga menyukai