Kimia Nanomaterial S2
2020
TABLE OF CONTENTS
01 02
PENDAHULUAN NANOKATALIS
Katalis Karakteristik
Pengantar nanokatalisis Dimensi performa katalisis
Sintesis
Klasifikasi
03 04
PENDEKATAN JURNAL KESIMPULAN
Nanokatalisis dalam proses produksi
biodiesel
01 PENDAHULUAN
KATALIS
Riset akademik
KATALISIS
Skala industri
• Teknologi katalitik sangat penting untuk energi saat ini dan masa depan, proses
kimia, dan industri lingkungan.
• Konversi minyak mentah, batubara dan gas alam menjadi bahan bakar dan bahan
baku kimia, produksi berbagai produk petrokimia dan kimia, dan kontrol emisi CO,
hidrokarbon, dan NO, semua bergantung pada teknologi katalitik.
• Alasan dilakukannya pengembangan riset tentang katalis meliputi (i) produksi
produk bernilai tinggi dengan bahan baku murah, (ii) proses konversi kimia yang
hemat energi dan ramah lingkungan, (iii) peraturan lingkungan yang semakin
ketat, dan (iv) katalis berbiaya rendah seperti dengan reduksi atau penggantian
logam mulia
(Chaturvedi, Dave & Shah, 2011)
NANOKATALIS
• Konsep kunci untuk memahami katalisis nanokristal melibatkan rasio luas permukaan dan
volume.
• Ketika sebuah objek menjadi lebih besar, area permukaannya bertambah sedikit dalam kaitannya
dengan volumenya. Oleh karena itu, benda yang lebih kecil memiliki lebih banyak luas permukaan
sehubungan dengan volumenya.
• Material berskala nano terbukti lebih efektif dibandingkan katalis konvensional karena (i) ukuran
kecilnya (biasanya 10-80 nm) menghasilkan rasio luas permuakaan terhadap volume yang besar
(rasio S/V), (ii) ketika bahan dibuat pada skala nano, terdapat sifat-sifat baru yang tidak
ditemukan pada ukuran makroskopik material tersebut.
AKTIVITAS
RECOVERABILITY
Aktivitas katalitik dapat
Nanokatalis yang optimal dihitung sebagai turnover
memiliki kemudahan dalam frequency (TOF) yaitu
proses pemisahannya dan banyaknya produk
dapat digunakan kembali. terkonversi per satuan waktu.
Katalis selektif menghasilkan idealnya 100% dari Aktivitas menyatakan berapa banyaknya bahan
produk yang diinginkan, bahkan dapat menghasilkan mentah yang dikonversi menjadi produk oleh katalis
molekul yang lebih stabil secara termodinamik. Oleh per satuan waktu (TOF). Sistem nanokatalis
karena itu, langkah pemisahan dapat dihilangkan ditargetkan untuk mencapai nilai TOF yang tinggi
karena material awal seluruhnya terkonversi menjadi layaknya katalis homogen.
produk tanpa adanya limbah buangan.
Recoverability
Durabilitas
nanocatalyst yang optimal menampilkan sistem
intrinsik yang memfasilitasi pemisahannya dari
Umur katalis diukur dengan jumlah total siklus
campuran reaksi dan penggunaannya kembali setelah
katalitik yang dapat dijalaninya hingga perlu diganti,
penghentian reaksi. Keuntungan ekonominya
biasanya diukur dari angka TON. Katalis yang tahan
diantaranya pengurangan jumlah bahan katalitik
lama memungkinkan produksi ekonomis dari jumlah
mahal yang dibutuhkan dan peningkatan kualitas
yang lebih besar dari senyawa yang diinginkan.
produk, terutama yang berkaitan dengan peraturan
yang ketat, misalnya, di sektor farmasi.
(Olveira et al.,, 2014)
FAKTOR PENENTU AKTIVITAS KATALITIK
01 02 03
KOMPOSISI
UKURAN KATALIS PERMUKAAN
Mengurangi ukuran
katalis akan
BENTUK Modifikasi permukaan
(eg. Magnetik) berguna
memperbanyak sisi aktif dalam pemisahan katalis
Meskipun memiliki setelah proses reaksi
dan meningkatkan TOF. ukuran yang sama, selesai.
perbedaan bentuk akan
memiliki aktivitas
katalitik yang berbeda
CARBON
Carbon, carbon black, graphite, 01
CNTs, Graphene, Fullerene,
Inorganic nanotubes
OTHERS
03 Clays, Quantum dots
APLIKASI NANOKATALIS
Jenis Nanokatalis Bentuk Morfologi Uraian Sumber Literatur
Minyak kedelai olahan bermutu tinggi (Merk: Fortune) yang dibeli dari pasar local, metanol (≥ 99%),
kalsium nitrat tetrahidrat (≥ 98%), dan pellet natrium hidroksida (≥ 97%) dibeli dari Merck India,
sementara etilen glikol (98%) dibeli dari Thermo Fisher.
• Sejumlah kalsium nitrat tetrahidrat dilarutkan dalam air suling, lalu ditambahkan 25 mL etilen
glikol, aduk terus-menerus.
• Sejumlah kecil pellet natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling, lalu ditambahkan kedalam
larutan sebelum sedikit demi sedikit. Campuran diaduk selama dua jam.
• Gel kemudian dipanaskan pada suhu 1050C selama 2 jam kemudian didiamkan selama 1 jam, lalu
disaring menggunakan kertas saring Whatman.
• Gel kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 1050C selama 4 jam.
• Gel kering lalu ditumbuk dengan mortar, kemudian dikalsinasi pada suhu 8500C selama 1 jam
dalam desikator.
METAL OXIDE NANOCATALYST – BIODIESEL PRODUCTION
Karakterisasi katalis
• Proses transesterifikasi dilakukan pada labu lengkap dengan condenser refluks pada hot-plate
magnetic stirrer terkontrol.
• Minyak kedelai dipanaskan pada 1050C untuk menghilangkan uap.
• Metanol dan nano-CaO dicampurkan dalam labu pada suhu 650C dengan pengadukan konstan
selama 15 menit.
• Minyak kedelai dicampurkan pada campuran metanol-nano-CaO dan direaksikan selama dua
jam.
• Larutan dipindahkan ke corong pemisah untuk memisahkan lapisan biodiesel dan gliseol
berdasarkan densitaa dan kelarutannya.
• Crude biodiesl kemudian dipanaskan untuk menghilangkan metanol sisa.
• Konversi biodiesel dihitung menggunakan proton NMR dan rumus
C(%) = 100 X (2AME/3ACH)
C= kandungan FAME
AME= nilai integrase proton metoksi (3,6 ppm)
ACH2 = nilai integrase proton metilen (2,3 ppm)
METAL OXIDE NANOCATALYST – BIODIESEL PRODUCTION
Morfologi SEM
nanokatalis CaO
METAL OXIDE NANOCATALYST – BIODIESEL PRODUCTION
Morfologi TEM
nanokatalis CaO
METAL OXIDE NANOCATALYST – BIODIESEL PRODUCTION
2. Millati Hanifah
Bagaimana peran nanokatalis dalam mengurangi global warming? Seberapa besar kontribusinya?
Katalis berukuran nano secara tidak langsung berperan dalam mengurangi global warming. Nanokatalis dengan ukuran
skala nano akan memperbesar luas permukaan dan memperbesar pula sisi katalitik dari katalis tersebut. Semakin banyaknya
situs aktif katalitik akan membuat reaksi menjadi lebih cepat dan meminimalisir konsumsi energi serta penggunaan reagen.
Kedua hal tersebut tentunya berkontribusi pada tereduksinya emisi gas buangan seperti CO2 yang memicu terjadinya
global warming. Oleh karena itu, secara tidak langsung penggunaan nanokatalis ini dapat berkontribusi dalam mengurangi
global warming.
JAWABAN PERTANYAAN PRESENTASI
3. Neni Isnaeni
Dapat dijelaskan kembali maksud dari perbedaan bentuk memiiki aktivitas katalitik yang berbeda? Fenomena apa yang
menyebabkan hal tersebut?
Permukaan kristalografi yang berbeda dari partikel nano menunjukkan struktur geometris dan elektronik yang berbeda pula.
Hal itu juga akan menghasilkan aktivitas dan/atau selektivtias yang berbeda meskipun pada reaksi katalitik yang sama.
Dengan kata lain, nanopartikel dengan bentuk yang berbeda biasanya menunjukkan perilaku katalitik yang berbeda pula.
Sebagai contoh, meskipun dengan ukuran yang sama, bentuk partikel tetrahedral memiliki aktivitas katalitik yang lebih
tinggi dibandingkan bentuk shpericnya. Hal tersebut karena pada bentuk tetrahedral, terdapat lebih banyak ujung-ujung
dan pojok-pojok sisi aktif katalitik dibandingkan bentuk spherenya..
6. Afiten Rahmin Sanjaya
Nanopartikel yang seperti apa (karakteristiknya) yang cocok jika digunakan dalam penelitian elektrokimia degradasi suatu
molekul organik, jika mekanisme elektrokimianya berjalan secara flow,dengan katalis sinar tampak (visible).
Sejauh yang saya pahami, dalam aplikasi elektrokimia umumnya nanokatalis yang digunakan adalah logam atau oksida
logam untuk meningkatkan arus atau produksi muatan, dimana nanokatalis tersebut berguna untuk modifikasi permukaan
elektrodanya. Prekusor ion logam direduksi pada katoda menggunakan sacrificial anode sebagai sumber logam. Untuk
penggunaan lebih detail seperti pada yang ditanyakan, sejauh ini saya belum menemukan literatur yang tepat.
JAWABAN PERTANYAAN PRESENTASI
4. Rendi Mahardika Pinem
Dimensi performasi katalisis dari nanokatalis terdapat 4 poin penting (durabilitas, recoverability, selektivitas dan
aktivitas) untuk mengetahui performance dari katalis. bisa dijelaskan bagaimana cara mengkonfirmasi performance ke-4
poin penting tersebut ? terima kasih
- Durabilitas -> Nilai umum yang digunakan dalam konteks ini adalah angka turnover (TON) yang menunjukkan jumlah total
produk (dalam mol) yang dapat dibentuk oleh sejumlah tertentu (dalam mol) katalis.
- Recoverability -> Untuk mengkonfirmasinya dapat dilakukan uji recoverability seperti %degradasi. Jika nilai %degradasi
sudah menurun drastis, sebaiknya katalis tidak digunakan berulang lagi.
- Selektivitas -> dapat dikonfirmasi dengan memberikan zat pengganggu seperti senyawa yang mirip dengan reagen reaksi
dan selanjutnya dapat dievaluasi apakah akan bereaksi dengan seny. Pengganggu tersebut atau tidak.
- Aktivitas -> dapat dikonfirmasi dengan melakukan pengecekan pada %degradasi atau %konversinya. Untuk biodiesel
misalnya, nanokatalis dengan aktivitas yang baik akan memberikan %konversi FAME yang tinggi.
5. Ivan Halomoan
apakah dimungkinkan adanya klasifikasi nanokatalis lain selain dari klasifikasi yang telah disebutkan tadi?
Secara umum klasifikasinya sama namun ada juga klasifikasi lebih detail nanomaterial sebagai katalis, yaitu carbon
nanotubes (CNTs), monometallic and oxide nanoparticles, bimetallic nanoparticles and nanoclusters, nanowires,
nanocomposites dan nanoporous materials. (Chaudary & Singh, 2017. Nano Catalysts: A Newfangled Gem in the Catalytic
World)
JAWABAN PERTANYAAN PRESENTASI
7. Azizil Hamid
pada nanokatalis yang dgunakan untuk petroleum industry apakah ini berlaku untuk pada semua sumur minyak atau ada
spesifikasi tertentu dan apakah ada dampak lingkungannya jika ada bagaimana penangannya?
Setau saya penggunaan nanokatalis ini tidak ada spesifikasi terhadap sumur atau kilang minyaknya. Jika berbicara
mengenai crude oil sendiri aplikasi nanokatalis ini lebih banyak digunakan dalam reaksi hydrocracking untuk mereduksi
kandungan kontaminan dan mengkonversi minyak menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecilnya.
Dampak lingkungannya tentunya akan dihasilkan limbah buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu
penanganan yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan katalis yang dapat direuse untuk mengurangi limbah
buangan.