NPM : 201FF01028
MODUL 5
Penerapan K3 Di Laboratorium II
1. Tujuan
2. Prinsip
Dengan mengikuti suatu standar kelayakan bangunan diharapkan diperoleh bangunan gedung
yang memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk bangunan.
Jalur evakuasi adalah jalur penunjuk arah yang dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk
menghubungkan semua area ke area yang aman sebagai titik kumpul. Jalur evakuasi ini sangat
penting untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman pada saat terjadi keadaan yang tidak
diinginkan seperti gempa atau kebakaran [1].
4. Alat dan bahan
Bahan :
Referensi online, artikel jurnal / skripsi/ tesis yang memberikan informasi mengenai jalur
evakuasi di suatu gedung.
5. Prosedur kerja
Prosedur :
Buatlah rancangan jalur evakuasi salah satu laboratorium di kampus Bhakti Kencana University.
Gambarkan minimal terdapat titik kumpul (assembly point), jalur evakuasi, penempatan APAR.
6. Hasil Praktikum
Gambar jalur evakuasi laboratorium beserta keterangan gambar yang memuat minimal titik
kumpul, jalur evakuasi, APAR.
7. Diskusi dan pembahasan
Evakuasi
laboratorium.
Prosedur Penghentian
Beberapa operasi, bahan, atau peralatan bisa menimbulkan risiko jika dibiarkan tidak dijaga
untuk waktu yang lama. Tentukan prosedur untuk menghentika proses, eksperimen, atau
peralatan selama evakuasi.
1. Buat daftar proses yang perlu dihentikan sebelum evakuasi. Tempelkan prosedur di tempat
yang mudah terlihat, seperti pintu keluar, dan pastikan semua pegawai laboratorium
mengetahuinya.
2. Catat risiko eksperimen yang dibiarkan tidak dijaga untuk waktu yang lama. Untuk prosedur
rutin yang sesuai kategori ini, buat protokol untuk menghentikan prosedur dengan aman sebelum
evakuasi.
3. Jika penghentian yang tepat tidak dilakukan sebelum evakuasi dan mungkin timbul risiko
terhadap kesehatan, properti, atau lingkungan, beri tahu lembaga tanggap darurat. lembaga
tanggap darurat bias mengawal seseorang ke laboratorium untuk menghentikan proses, atau
meminta saran untuk menghentikan proses itu sendiri.
koordinator keadaan darurat yang ditunjuk harus bertanggung jawab atas semua staf
dan memberi tahu lembaga tanggap darurat. Manajer laboratorium harus memastikan
bahwa semua pegawai mengetahui jalur evakuasi dan tempat berkumpul.
Perlindungan di Tempat
Untuk situasi darurat tertentu, lembaga tanggap darurat mungkin menyarankan untuk berlindung
di tempat, atau tetap di dalam gedung. Di dalam laboratorium, tempelkan petunjuk yang harus
dilakukan seperti di bawah ini untuk memandu ke tempat berlindung:
8. Kesimpulan
9. Pustaka
http://repository.unimus.ac.id/394/6/BAB%20V%20fix.pdf
http://www.csp-state.net/wp-content/uploads/2013/10/Indonesian1.pdf