Anda di halaman 1dari 6

Nama : Selly Safitri

NIM : 431419002
Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi A
Matakuliah : Manajemen Laboratorium
Pokok Bahasan 4 : Perencanaan Darurat laboratorium

1. Mengembangkan rencana kesiapsiagaan keadaan darurat


Jawab :
Menurut (Moran, 2010) Setiap laboratorium harus memiliki rencana
kesiapsiagaan keadaan darurat. Tingkat rincian rencana beragam, tergantung pada
departemen dan rencana yang sudah ada. Perencanaan mengikuti beberapa langkah:
1. Mengakses jenis insiden apa yang paling mungkin terjadi untuk menentukan jenis
dan lingkup perencanaan yang diperlukan.
2. Mengidentifikasi pembuat keputusan dan pemangku kepentingan serta prioritas
laboratorium.
3. Membuat rencana untuk jenis keadaan darurat yang teridentifi kasi dalam langkah
pertama, termasuk rencana cara menangani komunikasi.
4. Melatih staf tentang prosedur yang dijabarkan dalam rencana tersebut. Perencanaan
keadaan darurat adalah proses dinamis. Pegawai, operasi, dan kejadian berubah,
serta tidak setiap kemungkinan bisa diperhitungkan. Gunakan rencana kesiapsiagaan
keadaan darurat sebagai panduan yang memungkinkan beberapa fleksibilitas dalam
keadaan darurat yang sebenarnya.

2. Menilai kerentanan laboratorium?


Jawab :
Menurut (Moran, 2010), Langkah pertama dalam mengembangkan rencana
kesiapsiagaan keadaan darurat adalah menilai kerentanan laboratorium. Untuk setiap
jenis keadaan darurat yang mungkin terjadi, manajer laboratorium dan pegawai harus
mempertimbangkan riwayat kejadian di laboratorium mereka dan di laboratorium yang
keadaannya sama. Jenis keadaan darurat yang harus dipertimbangkan beragam,
tergantung pada jenis laboratorium, letak geografi s, dan faktor lain yang unik bagi
fasilitas kerja. Fokuskan perhatian lebih pada kejadian yang mungkin terjadi dan
berdampak lebih besar. Keadaan darurat yang paling umum adalah berikut ini:
a. Kebakaran;
b. Bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi;
c. Ketidakhadiran staf untuk waktu yang lama karena larangan perjalanan atau
sakit;
d. Tumpahan atau lepasnya bahan berbahaya;
e. Pengunjung yang sangat terkenal;
f. Peneliti atau penelitian yang berbau politis atau kontroversial;
g. Tindakan kekerasan atau pencurian yang sengaja;
h. Hilangnya bahan laboratorium atau peralatan yang sangat penting,
i. Bernilai tinggi, atau sulit-dicari-penggantinya;
j. Hilangnya data atau sistem komputer;
k. Kehilangan daya listrik untuk waktu yang sangat lama.

3. Mengidentifikasi kepemimpinan dan prioritas ?


Jawab :
Menurut (Moran, 2010) Sebelumnya, tentukan cara penggantian kepemimpinan
dan prioritas yang jelas untuk membantu memberikan kepastian dalam situasi darurat.
Pimpinan harus bisa membuat keputusan, menentukan prioritas, dan menjalankan
rencana.
1. Pembuat keputusan
Tentukan siapa yang akan memimpin laboratorium jika terjadi keadaan darurat.
Tunjuk koordinator keadaan darurat untuk mengawasi kesiapsiagaan keadaan darurat
untuk laboratorium. Koordinator keadaan darurat biasanya adalah manajer laboratorium
tetapi bisa juga peneliti tingkat senior di laboratorium tersebut atau individu lainnya.
Buat daftar individu yang berwenang untuk membuat keputusan, termasuk komitmen
keuangan. Anggap akan ada ketidakhadiran dan masukkan penggantian pimpinan.
Ingatlah bahwa dalam situasi darurat, penggantian kepemimpinan yang paling praktis
tidak selalu mengikuti bagan organisasi. Pastikan semua yang ada dalam daftar tersebut
tahu dan paham akan tanggung jawabnya.
2. Pegawai Penting
Dalam keadaan darurat, mungkin terjadi penutupan fasilitas atau larangan
perjalanan yang akan menghambat pelaporan. Jika laboratorium harus tetap beroperasi
sebagian dan beberapa orang harus melapor, anggota staf tersebut harus dipandang
sebagai “pegawai penting.” Pastikan pegawai penting paham dan menerima tanggung
jawabnya dalam keadaan darurat, yang mungkin berbeda dari tanggung jawab biasanya.
Pastikan pegawai penting selalu membawa dokumentasi dari lembaga yang
menyebutkan jabatannya, dan mungkin harus ditunjukkan kepada petugas penegakan
hukum.
3. Prioritas Laboratorium
Pertimbangkan prioritas laboratorium, untuk mengurangi kesalahan pengambilan
keputusan selama keadaan darurat. Pikirkan apa yang akan terjadi pada eksperimen dan
peralatan lab jika terjadi keadaan yang membatasi pengoperasian lab. Tinjau operasi dan
bahan di laboratorium dan buat daftar item dari yang paling penting hingga yang paling
tidak penting

4. Membuat rencana ?
Jawab :
Menurut (Moran, 2010), Rencana kesiapsiagaan keadaan darurat menyeluruh
mencakup rincian tentang:
Kit penyelamatan laboratorium; kehilangan daya listrik; komunikasi; penutupan lembaga
atau bangunan; evakuasi; keadaan darurat masyarakat; dan perlindungan di tempat;
kebakaran atau kehilangan
laboratorium
1. Kit Penyelamatan
Jika terjadi keadaan darurat yang menyebabkan pegawai laboratorium harus di
tempat kerja, siapkan kit penyelamatan di laboratorium dengan item berikut:
1. Sebuah lampu senter;
2. Radio dan baterai;
3. Sebuah perlengkapan pertolongan pertama.
Pegawai laboratorium harus memiliki perangkat penyelamatan pribadi
yang terdiri dari item berikut:
a. Pakaian dan sepatu ganti;
b. Camilan yang tidak mudah basi;
c. Obat-obatan;
d. Air minum;
e. Larutan lensa kontak;
f. Selimut atau jaket.
2. Komunikasi
Salah satu unsur terpenting dari kesiapsiagaan keadaan darurat adalah rencana
komunikasi. Pegawai laboratorium harus tahu cara mendapatkan informasi, cara
menghubungi orang lain, dan cara komunikasi yang diharapkan, utamanya jika sarana
komunikasi reguler terganggu.
3. Evakuasi
Kebakaran, tumpahan, dan keadaan darurat lainnya mungkin memerlukan
evakuasi laboratorium. Semua staf laboratorium harus memahami prosedur evakuasi
laboratorium.
4. Perlindungan di Tempat
Untuk situasi darurat tertentu, lembaga tanggap darurat mungkin menyarankan
untuk berlindung di tempat, atau tetap di dalam gedung. Di dalam laboratorium,
tempelkan petunjuk yang harus dilakukan seperti di bawah ini untuk memandu ke
tempat berlindung:
1. Masuk ke atau tetap di dalam gedung.
2. Jangan menggunakan lift.
3. Tutup dan kunci pintu dan jendela.
4. Jika mungkin, pergi ke tempat di dalam gedung yang tidak memiliki pintu atau
jendela ke luar gedung.
5. Jika mungkin, pantau situasi melalui radio, Internet, atau telepon.
5. Kehilangan Daya Listrik
Pertimbangkan pengaruh kehilangan daya listrik untuk jangka pendek dan jangka
panjang serta buat rencana untuk meminimalkan dampak negatif.
6. Penutupan Lembaga atau Bangunan
Sebagian keadaan darurat mungkin mengharuskan penutupan laboratorium.
Pastikan bahwa pegawai laboratorium tertentu telah ditunjuk dan dilatih sebagai
pegawai penting.
7. Keadaan Darurat yang Mempengaruhi Masyarakat
Jika keadaan darurat mempengaruhi masyarakat setempat atau daerah yang lebih
luas, kembali ke pengoperasian normal laboratorium mungkin memerlukan waktu yang
lama. Laboratorium mungkin dipengaruhi secara tidak langsung oleh keadaan darurat
masyarakat jika produk dan layanan tidak tersedia.
8. Kebakaran atau Kehilangan Laboratorium
Meskipun kebakaran tidak merusak laboratorium secara langsung, hal ini
mungkin menyebabkan gangguan layanan, akses terbatas ke laboratorium, atau
kerusakan yang disebabkan oleh asap, air, atau bahan pemadam kebakaran.

5. Pelatihan keadaan darurat ?


Jawab :
Menurut (Moran, 2010), Semua pegawai laboratorium harus dilatih tentang apa
yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Topiknya meliputi:
a. prosedur evakuasi;
b. prosedur penghentian darurat;
c. komunikasi selama keadaan darurat;
d. lokasi alat pemadam kebakaran dan alat pengendali tumpahan; dan cara serta kapan
menggunakannya;
e. cara melaporkan kebakaran, cedera, tumpahan bahan kimia, atau keadaan darurat
lainnya dan cara memanggil tindakan tanggap darurat;
f. lokasi peralatan darurat, seperti pancuran keselamatan dan unit pencuci mata;
g. lokasi semua pintu keluar yang tersedia untuk evakuasi dari laboratorium;
h. cara polisi, pegawai pemadam kebakaran, dan lembaga tanggap darurat lainnya
menangani keadaan darurat di laboratorium dan peran pegawai laboratorium dalam
tindakan tanggap darurat; masalah keamanan;
i. protokol ketidakhadiran karena larangan perjalanan atau sakit;
j. praktik yang aman untuk pemadaman listrik;
k. prosedur berlindung di tempat;
l. protokol untuk menangani surat atau panggilan telepon yang mencurigakan; dan
m. protokol khusus laboratorium yang terkait dengan perencanaan dan tindakan tanggap
darurat.
Masukkan sebagai bagian program pelatihan, lakukan latihan periodik untuk
membantu pelatihan dan pengevaluasian rencana keadaan darurat. Lakukan praktik
pemadaman kebakaran dan uji sistem alarm secara teratur. Lakukan praktik atau latihan
yang memungkinkan pegawai laboratorium melakukan simulasi tindakan mereka terhadap
keadaan darurat. Praktik dan latihan ini mungkin dilakukan dalam skala penuh, yang
mengharapkan orang-orang melakukan tanggung jawab mereka dan beberapa prosedur;
latihan di meja, di mana individu dapat mendiskusikan tanggapan mereka, tetapi tidak
melakukan tindakan secara fi sik; atau kombinasi keduanya.
Pegawai laboratorium harus mengetahui tingkat keahlian mereka saat
menggunakan alat pemadam kebakaran dan peralatan keadaan darurat, menangani tumpahan
bahan kimia, dan menangani cedera. Mereka tidak boleh mengambil tindakan di luar batas
keahlian mereka, tetapi mereka harus bergantung pada lembaga tanggap darurat yang
terlatih.
Informasi di atas harus tersedia dalam uraian prosedur keadaan darurat
laboratorium dan dalam rencana kesehatan bahan kimia lembaga. Supervisor laboratorium
harus memastikan bahwa semua pegawai laboratorium memahami informasi ini.

Sumber Referensi :
Moran, L. dan Masciangioli, T. 2010. Chemical Laboratory safety and Security A Guide to
Prudent Chemical Management. Washington DC: The National Academies Press.

Anda mungkin juga menyukai