Kelompok A4
Kelompok A4
Ajeng Tenri Yola W. (I0517007)
1. Ajeng Tenri Yola W. (I0517007)
Dwi Bagas Ongko W.
2. Dwi Bagas Ongko W.
(I0517022)
(I0517022)
Kelompok A18
Kelompok A18
1. Latifa
Latifa Nuraini
NurainiPutri (I0517049)
Putri (I0517049)
2. Liginia Gustin Ayu Damara (I0517050)
Liginia Gustin Ayu Damara (I0517050)
3. Oche Ruth Jitmau (I0517093)
Oche Ruth Jitmau (I0517093)
Tujuan
Memahami prinsip dasar analisa kualitatif
Melakukan analisa kualitatif kation dari suatu cuplikan
Mengidentifikasi kation Fe yang terkandung dalam suatu
bahan
PENDAHULUAN
Untuk penyelidikan kation, bahan asal harus berupa cair, jika bahan
sudah cair bisa langsung digunakan, jika masih berupa padatan harus
dilarutkan terlebih dahulu.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DI DALAM ANALISA
KATION
1. Analisa dilakukan dalam jumlah banyak (0,5 - 1 gram)
2. Uji-uji harus dilakukan secara berurutan sesuai prosedur yang
diberikan
3. Kondisi untuk pengendapan dan pelarutan harus diikuti
dengan sesuai
4. Semua endapan yang diperoleh harus dicuci untuk mencegah
pencemaran dari logam-logam yang tertinggal di dalam filtrat
5. Jika volume larutan pada salah satu tahap analisis menjadi
sangat besar maka harus dikurangi dengan cara diuapkan
6. Semua alat-alat yang dipakai untuk analisis harus bersih
Bahan dan Alat
Bahan Alat
1. Aquades 1. Kompor listrik
2. Larutan HCl 3 N 2. Pipet tetes
3. Larutan NH4OH 3. Gelas arloji
4. Potasium Tiosianat (KCNS) 1 N 4. Pipet volume
5. HNO3 pekat 5. Cawan porselen
6. Sampel FeSO4 6. Kain saring
7. Erlenmeyer
8. Pengaduk kaca
9. Tabung reaksi
10. Corong
Skema Alat
1
Keterangan :
1. Gelas beaker
2. Pengaduk kaca
2 3. Kertas saring
3
4. Corong kaca
4
5. Erlenmeyer
5
CARA PERCOBAAN
Sampel Aquadest +
HCl pekat Oven Endapan
(FeSO4) HNO3 pekat
HCl (1:1)
Ambil
endapan KCNS 1 N Hasil
HCl (1:1) +
KCNS 1N
Data pengamatan A4
No. Prosedur Pengamatan Identifikasi
FeSO4 + 2HCl
Mengambil sampel FeSO4.7H2O
1. (biru tosca)
sebanyak 5 gram, dimasukkan Larutan berwarna kuning
→ FeCl2 + H2SO4
dalam cawan porselen dan kehijauan
(kuning kehijauan)
ditambah 7 mL HCl 3 N
FeCl3 + 3NH4OH →
Menambah NH4OH pada filtrat Terbentuk endapan berwarna
(kuning)
7. sampai terbentuk endapan merah bata
Fe(OH)3↓+ 3NH3↑ + 3HCl
(merah bata)
No Prosedur Pengamatan Identifikasi
b. Menambah larutan KCNS 1N ke Endapan tidak larut, warna Fe(OH)3 (merah bata) + 3KCNS →
dalam endapan larutan menjadi merah bata Fe(CNS)3 (merah bata) +
3KOH
c. Menambah larutan HCl (1:1) dan Endapan larut, warna larutan Fe(OH)3 + 3HCl +3KCNS →
KCNS 1N ke dalam endapan menjadi merah darah (merah bata)
→ Fe(CNS)3 + 3KCl + 3H2O (merah
darah)
Data pengamatan A18
NO Prosedur Pengamatan Identifikasi
Mengambil sampel
FeSO4.7H2O kurang lebih 5 FeSO4 (biru) + 2HCl → FeCl2
Larutan berwarna kuning
1. gram, dimasukkan dalam (kuning kehijauan) + H2SO4
kehijauan
cawan porselen dan ditambah
7 mL HCl pekat
• Menambah larutan KCNS 1N ke Endapan tidak larut, Fe(OH)3 + 3KCNS → Fe(CNS)3 + 3KOH (merah
dalam endapan berwarna merah bata bata) (merah bata)
Kemudian endapan ditambahkan HCl (1:1), KCNS 1 N, serta HCl (1:1) dan
KCNS (1N). Pengamatan yang terjadi adalah
Endapan + HCl ( 1:1 ) → endapan larut, dan berwarna kuning
Fe(OH)3 + 3 HCl → FeCl3 + 3H2O
(Kuning)
Endapan + KCNS → endapan tidak larut, dan berwarna merah
Fe(OH)3 + 3 KCNS → Fe(CNS)3 + 3 KOH
(Merah bata)
Endapan + HCl ( 1:1) + KCNS → endapan larut, berwarna merah tua
Fe(OH)3 + 3 HCl → FeCl3 + 3H2O
(Kuning)
FeCl3 + 3 KCNS → Fe(CNS)3 + 3 KCl
(Merah darah)
KESIMPULAN