Anda di halaman 1dari 6

I.

II.

TUJUAN PERCOBAAN
Menghitung koefisien friksi pada sistem perpipaan PVC
Untuk mempelajari cara kerja alat percobaan aliran fluida.
TEORI PERCOBAAN
Dalam perpipaan dikenal berbagai macam peralatan dalam perpipaan. Seperti :
coupling, elbow, reducing coupling, valve, dan lain lain. Masing masing peralatan ini
memiliki karakteristik sendiri dalam member hambatan atau friksi di dalam system perpipaan.
Friksi yang ditimbulkan akan memperbesar energy pemompaan. Sifat sifat ini ditandai
dengan koefisien friksi. Jika suatu fluida melewati suatu peralatan dalam perpipaan maka akan
kehilangan energinya, yang bisa ditandai dengan penurunan tekanan. Penurunan tekanan ini
dapat dilihat jika pada kedua ujung alat perpipaan dipasang manometer, dari penurunan tekanan
yang terbaca pada manometer akan dapat diketahui besarnya energy akibat gesekan (friksi)
pada masing massing alat dengan mengunakan hukum bernaulli

Dimana :
P = Tekanan (Pa)
= density (kg/m3)
V = kecepatan linier fluida (m/s)
= koefisien turbulensi
Z = ketinggian (m)
F = kehilangan energy akibat friksi (J/kg)
Indek 1 = titik 1
Indek 2 = titik 2
Besar

adalah jumlah total energy yang hilang akibat friksi. Dengan mengetahui energi yang

hilang akibat friksi maka dapat dihitung koefisien friksi masing masing alat.
Pada sistem perpipaan terdapat barbagai faktor yang menyebabkan kecepatan atau laju aliran suatu
fluida berubah selain yang disebabkan oleh permukaan pipa yang disebut dengan friksi yang hilang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliarn fluida di dalam pipa adalah sebagai berikut:
1. Friksi karena adanya pipa lurus (straight pipe)

Gambar 3. Pipa lurus panjang


Pada saat aliran fluida melewati pipa lurus yang panjang, maka fluida tersebut akan mengalami
friksi lose yang disebabkan oleh panjang pipa lurus tersebut. Adapun persamaan untuk friksi tersebut
adalah sebagai berikut:

Dengan terlebih dulu harus ditentukan aliran fluida dalam pipa tersebut dengan persamaan:

Setelah menentukan alirannya maka untuk mencari harga faktor friksi untuk pipa lurus (f) dengan
persamaan:
Dengan harga didapatkan pada grafik faktor friksi untuk aliran fluida dalam pipa.
Keterangan:Ff ( Friksi lose karena fanning pipe(J/kg)), f
( Faktor friksi pada pipa lurus),
( Kekasaran pipa ), L( Panjang pipa (m)), v ( kecepatan aliran (m/s)), D ( Diamater pipa (m)),
(Densitas fluida (kg/m3)), ( Viskositas fluida (kg/m.s)
2. Friksi karena adanya kontraksi pada pipa

Gambar 5. Kontraksi pada pipa


Pada saat ailran fluida dalam pipa yang akan melewati pipa dengan ukuran pipa yang lebih
kecil dari ukura pipa sebelumnya secara tiba-tiba, maka aliran fluida tersebut akan mengalami friksi
lose yang disebabkan perubahan ukuran pipa dari ukuran kecil menjadi ukuran besar. Persamaan friksi
lose karena kontraksi pipa:

Harga pada aliran laminar adalah . sedangkan pada aliran turbulen adalah 1.
Keterangan:
hc

= Friksi lose karena kontraksi pada pipa

A
= Luas penampang pipa (m2)
3. Friksi karena adanya kontraksi pada pipa

Gambar 6. Ekspansi pada pipa


Selain faktor kontraksi pada pipa, juga terdapat friksi lose akibat ekspansi pada pipa yaitu
akibat adanya perubahan ukuran pipa dari ukuran kecil ke ukuran besar secara tiba-tiba. Persamaannya
sebagai berikut:

Keterangan:
hex

= friksi karena ekspansi pada pipa

4. Friksi karena adanya valve pada pipa


Pada sistem perpipaan juga terdapat valve dan sambungan. Valve dan sambungan ini menyebabkan
adanya friksi lose pada aliran fluida dalam pipa.
5. Friksi karena adanya elbow pada pipa

Gambar 8. Elbow
Faktor yang terakir adalah friksi lose yang diakibatkan adanya elbow/sambungan.
Keterangan:
Kf(fit)

= Friksi lose karena elbow pada pipa

Pada dasarnya sama dengan friksi yang disebabkan oleh valve, hanya harga K f - nya berbeda.
Harga untuk sistem elbow dan valve dapat dilihat pada tabel 9. Sehingga persamaan friksi lose neraca
energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut:
atau

III.

SKEMA PERCOBAAN

Mengisi tangki penampung dengan air sampai tiga


perempat dari tingginya.

2. Memastikan semua valve terbuka penuh


kemudian menyalakan pompa.

3. Mengalirkan air kedalam system perpipaan dengan


cara membuka valve pelan pelan dan memastikan
tidak ada udara yang terjebak didalam pipa

4. Mengalirkan air kedalam system perpipaan 1 in


dengan rate tertentu (menutup system perpipaan
in)
5. Mencatat penurunan tekanan (P) pada elbow,
coupling, reducing copling, enlargmen coupling, pipa
lurus dan valve

6. Mencatat laju alir air dalam perpipaan

7. Mengulangi langkah 5-6 pada bukaan valve v3


yang lain (bukaan dan )_

8. mengulangi langkah 4-7 untuk bukaan valve v2


yang berbeda, dan mengulangi langkah 4-7 untuk
system perpipaan in

Alat Percobaan.
1. Seperangkat alat percobaan aliran fluida :
2. Stopwatch
3. Gelas ukur 1000ml
IV.

DATA HASIL PERCOBAAN


Aliran valve penuh :
Pada Pipa 1 in
Aliran

H (cm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

0,7

620

310

34

1,3

670

335

56

2,2

700

350

78

4,3

1170

390

9 10

16,7

1640

410

Aliran

H (mm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

600

300

34

0,2

620

310

56

0,5

680

340

78

0,6

1080

360

9 10

29,9

1460

365

Aliran

H (cm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

0,9

410

205

34

1,3

430

215

56

2,4

450

225

Ukuran pipa in

Aliran valve 1/2 :


Pada Pipa 1 in

78

5,5

780

260

9 10

19,1

1100

275

Aliran

H (mm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

500

250

34

0,2

540

270

56

1,2

570

285

78

4,5

885

295

9 10

28,9

1220

305

Aliran

H (cm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

1,5

490

245

34

2,2

500

250

56

2,4

600

300

78

2,6

930

310

9 10

17,3

1400

350

Aliran

H (mm)

t (s)

V (ml)

Q (ml/s)

12

560

280

34

620

310

56

0,2

640

320

78

0,4

1035

345

9 10

29,5

1400

350

Ukuran pipa in

Aliran valve 3/4 :


Pada Pipa 1 in

Ukuran pipa in

V.
VI.
VII.

HASIL PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN DISKUSI


KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Transport Processes and Unit Operations, Christie J. Geankoplis, 3rd edition, 1993,
Prentice-Hall Inc., New Jersey, U.S.A.
Perrys Chemichal Engineering Handbook, 6th edition, Mc Graw-Hill Book Co., Singapore.
Unit Operation of Chemical Enginering, 4th edition, Werren L. McCabe and Sons. 1994.
Introduvtion to Chemichal Engineering Thermodynamics, Smith, J.M. & H.C. Van Ness &
M.M. Abbott, 5th edition, 1996, Mc Graw-Hill Co. Inc.
Modul praktikum kimia fisika

VIII.

APPENDIKS

Anda mungkin juga menyukai