II.
TUJUAN PERCOBAAN
Menghitung koefisien friksi pada sistem perpipaan PVC
Untuk mempelajari cara kerja alat percobaan aliran fluida.
TEORI PERCOBAAN
Dalam perpipaan dikenal berbagai macam peralatan dalam perpipaan. Seperti :
coupling, elbow, reducing coupling, valve, dan lain lain. Masing masing peralatan ini
memiliki karakteristik sendiri dalam member hambatan atau friksi di dalam system perpipaan.
Friksi yang ditimbulkan akan memperbesar energy pemompaan. Sifat sifat ini ditandai
dengan koefisien friksi. Jika suatu fluida melewati suatu peralatan dalam perpipaan maka akan
kehilangan energinya, yang bisa ditandai dengan penurunan tekanan. Penurunan tekanan ini
dapat dilihat jika pada kedua ujung alat perpipaan dipasang manometer, dari penurunan tekanan
yang terbaca pada manometer akan dapat diketahui besarnya energy akibat gesekan (friksi)
pada masing massing alat dengan mengunakan hukum bernaulli
Dimana :
P = Tekanan (Pa)
= density (kg/m3)
V = kecepatan linier fluida (m/s)
= koefisien turbulensi
Z = ketinggian (m)
F = kehilangan energy akibat friksi (J/kg)
Indek 1 = titik 1
Indek 2 = titik 2
Besar
adalah jumlah total energy yang hilang akibat friksi. Dengan mengetahui energi yang
hilang akibat friksi maka dapat dihitung koefisien friksi masing masing alat.
Pada sistem perpipaan terdapat barbagai faktor yang menyebabkan kecepatan atau laju aliran suatu
fluida berubah selain yang disebabkan oleh permukaan pipa yang disebut dengan friksi yang hilang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliarn fluida di dalam pipa adalah sebagai berikut:
1. Friksi karena adanya pipa lurus (straight pipe)
Dengan terlebih dulu harus ditentukan aliran fluida dalam pipa tersebut dengan persamaan:
Setelah menentukan alirannya maka untuk mencari harga faktor friksi untuk pipa lurus (f) dengan
persamaan:
Dengan harga didapatkan pada grafik faktor friksi untuk aliran fluida dalam pipa.
Keterangan:Ff ( Friksi lose karena fanning pipe(J/kg)), f
( Faktor friksi pada pipa lurus),
( Kekasaran pipa ), L( Panjang pipa (m)), v ( kecepatan aliran (m/s)), D ( Diamater pipa (m)),
(Densitas fluida (kg/m3)), ( Viskositas fluida (kg/m.s)
2. Friksi karena adanya kontraksi pada pipa
Harga pada aliran laminar adalah . sedangkan pada aliran turbulen adalah 1.
Keterangan:
hc
A
= Luas penampang pipa (m2)
3. Friksi karena adanya kontraksi pada pipa
Keterangan:
hex
Gambar 8. Elbow
Faktor yang terakir adalah friksi lose yang diakibatkan adanya elbow/sambungan.
Keterangan:
Kf(fit)
Pada dasarnya sama dengan friksi yang disebabkan oleh valve, hanya harga K f - nya berbeda.
Harga untuk sistem elbow dan valve dapat dilihat pada tabel 9. Sehingga persamaan friksi lose neraca
energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut:
atau
III.
SKEMA PERCOBAAN
Alat Percobaan.
1. Seperangkat alat percobaan aliran fluida :
2. Stopwatch
3. Gelas ukur 1000ml
IV.
H (cm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
0,7
620
310
34
1,3
670
335
56
2,2
700
350
78
4,3
1170
390
9 10
16,7
1640
410
Aliran
H (mm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
600
300
34
0,2
620
310
56
0,5
680
340
78
0,6
1080
360
9 10
29,9
1460
365
Aliran
H (cm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
0,9
410
205
34
1,3
430
215
56
2,4
450
225
Ukuran pipa in
78
5,5
780
260
9 10
19,1
1100
275
Aliran
H (mm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
500
250
34
0,2
540
270
56
1,2
570
285
78
4,5
885
295
9 10
28,9
1220
305
Aliran
H (cm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
1,5
490
245
34
2,2
500
250
56
2,4
600
300
78
2,6
930
310
9 10
17,3
1400
350
Aliran
H (mm)
t (s)
V (ml)
Q (ml/s)
12
560
280
34
620
310
56
0,2
640
320
78
0,4
1035
345
9 10
29,5
1400
350
Ukuran pipa in
Ukuran pipa in
V.
VI.
VII.
VIII.
APPENDIKS