Anda di halaman 1dari 6

Gambar 1.

3 Skema Peralatan Alat Ukur Level Cair

BAB 11
TIN.JAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengukuran Level


Alat-alat Instrument yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi
permukaan cairan dikenal dengan istilah Level. Pengukuran level adalah yang berkaitan
dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang berbentuk kolom seperti: Tangki, Drum,
Tabung Silinder. Tujuan dari pada pengukuran dan pengendalian level adalah untuk mencegah
agar peralatan Instrumentasi pada suatu lapangan tidak mengalami kelebihan/kekurangan
fluida yang akhirnya dapat merusak peralatan — peralatan instrument tersebut.

2.1.1 Pengukuran Langsung


Tinggi level dapat dilihat langsung dan diduga kedalamannya tanpa harus mengalami
proses pengubahan bentuk bacaan dari hasil pengukuran, seperti Gambar 2.1 ini dikarenakan
oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat diamati. Biasanya metoda pengukuran
langsung ini dipakai oleh industri yang memerlukan tempat penampungan atau tangki yang
berukuran kecil, dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter). Dengan
diketahuinya tinggi level maka volume dari cairan yang diukur
2.12 Pengukuran Tidak Langsung
Dalam metoda tidak langsung, perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi
dialihkan dengan penggunaan mekanisme tertentu, sehingga besaran sinyal dapat
diamati. Gaya pada cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini
kemudian dikalibrasikan kedalam bentuk angka-angka. Mekanisme pengalihan
perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi menjadi suatu besaran sinyal, seperti
pada Gambar 2.4.

TINGGI CAIRAN

GERAK MEKANIK

KALIBRASI
Gambar 2.4. Metode Pengukuran Secara Tidak Langsung

a. Sistem Jebakan Udara (air bellows)


Dalam hal ini tidak ada difragma yang sesuai untuk sesuatu cairan, maka
dapat dipakai sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang di
bawahnya. Dan yang dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan seperti
terlihat pada gambar 2.5 lubang kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di
dalam kotak mendapat tekanan cairan maka akan terdesak ke atas.Tekanan ini
diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan mengetahui besarnya tekanan ini dapat
diketahui tinggi cairan di dalam tangki.
Agar kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu besar, maka volume kotak
dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem jebakan udara ini
mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan udara. Bila
udara Iarut di dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran
menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan udara dan kemudian dicelupkan
kembali. Bisa juga dibuat saluran ke suatu sumber udara seperti pada sistem
gelembung udara untuk mengisi udara kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak
perlu Iagi diangkat keluar cairan.
control). Sistem pengendalian manual masih tetap dipakai pada beberapa aplikasi
tertentu. Biasanya proses ini dipakai pada proses-proses yang tidak banyak mengalami
perubahan beban (load) atau pada proses yang tidak krisis. Load (beban) di dalam
contoh pengendalian di atas adalah flow pemakaian air pada pabrik. Kalau pemakaian
air oleh pabrik tidak sering berubah-ubah, operator tidak perlu terusmenerus
mengamati level dan menambah atau mengurangi bukaan valve. Tetapi kalau load
selalu bembah-ubah, operator tetpaksa hams mengamati level dan segera melakukan
koreksi terhadap naik turunnya level. Keteledoran operasi akan menyebabkan air
tumpah, atau sebaliknya tangki menjadi kosong. Dari keadaan di atas, dapat dengan
mudah dimengerti bahwa dasar utama pemilihan pengendalian manual adalah karena
keperluan proses memang memungkinkan untuk pengendalian manual.
Perhatikan sistim tinggi cairan dalam berikut dibawah ini. Sistem ini disebut
Single Prosses Capacity karena hanya memiliki satu unit proses yaitu sistem tinggi
cairan dalan tangki. Sistem pengendalian ini juga disebut linier open loap system,
karena mempunyai satu unit proses yang dikendalikan secara manual.

p.q

Anda mungkin juga menyukai