Alat-alat Instrument yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah Level. Pengukuran level adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap peralatan proses yang berbentuk kolom seperti: Tangki, Drum, Tabung Silinder. Tujuan dari pada pengukuran dan pengendalian level adalah untuk mencegah agar peralatan Instrumentasi pada suatu lapangan tidak mengalami kelebihan/kekurangan fluida yang akhirnya dapat merusak peralatan — peralatan instrument tersebut.
2.1.1 Pengukuran Langsung
Tinggi level dapat dilihat langsung dan diduga kedalamannya tanpa harus mengalami proses pengubahan bentuk bacaan dari hasil pengukuran, seperti Gambar 2.1 ini dikarenakan oleh mekanisme tertentu yang secara langsung dapat diamati. Biasanya metoda pengukuran langsung ini dipakai oleh industri yang memerlukan tempat penampungan atau tangki yang berukuran kecil, dan ditunjukkan dalam satuan pengukuran panjang (meter). Dengan diketahuinya tinggi level maka volume dari cairan yang diukur 2.12 Pengukuran Tidak Langsung Dalam metoda tidak langsung, perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi dialihkan dengan penggunaan mekanisme tertentu, sehingga besaran sinyal dapat diamati. Gaya pada cairan menghasilkan gerak mekanik. Pergerakan mekanik ini kemudian dikalibrasikan kedalam bentuk angka-angka. Mekanisme pengalihan perubahan tinggi rendahnya level yang terjadi menjadi suatu besaran sinyal, seperti pada Gambar 2.4.
TINGGI CAIRAN
GERAK MEKANIK
KALIBRASI Gambar 2.4. Metode Pengukuran Secara Tidak Langsung
a. Sistem Jebakan Udara (air bellows)
Dalam hal ini tidak ada difragma yang sesuai untuk sesuatu cairan, maka dapat dipakai sistem jebakan udara. Sistem ini terdiri dari satu kotak dengan lubang di bawahnya. Dan yang dipasang di ujung pipa yang dicelupkan ke dalam cairan seperti terlihat pada gambar 2.5 lubang kotak dibiarkan tanpa diafragma. Karena udara di dalam kotak mendapat tekanan cairan maka akan terdesak ke atas.Tekanan ini diteruskan ke pengukur tekanan. Dengan mengetahui besarnya tekanan ini dapat diketahui tinggi cairan di dalam tangki. Agar kenaikan cairan di dalam kotak tidak terlalu besar, maka volume kotak dibuat jauh lebih besar dari pada volume pipa diatasnya. Sistem jebakan udara ini mempunyai kerugian yaitu bila dipakai untuk cairan yang dapat melarutkan udara. Bila udara Iarut di dalam cairan maka cairan akan naik ke dalam kotak dan pengukuran menjadi tidak teliti lagi. Untuk itu maka jebakan udara dan kemudian dicelupkan kembali. Bisa juga dibuat saluran ke suatu sumber udara seperti pada sistem gelembung udara untuk mengisi udara kembali. Dengan cara ini jebakan udara tidak perlu Iagi diangkat keluar cairan. control). Sistem pengendalian manual masih tetap dipakai pada beberapa aplikasi tertentu. Biasanya proses ini dipakai pada proses-proses yang tidak banyak mengalami perubahan beban (load) atau pada proses yang tidak krisis. Load (beban) di dalam contoh pengendalian di atas adalah flow pemakaian air pada pabrik. Kalau pemakaian air oleh pabrik tidak sering berubah-ubah, operator tidak perlu terusmenerus mengamati level dan menambah atau mengurangi bukaan valve. Tetapi kalau load selalu bembah-ubah, operator tetpaksa hams mengamati level dan segera melakukan koreksi terhadap naik turunnya level. Keteledoran operasi akan menyebabkan air tumpah, atau sebaliknya tangki menjadi kosong. Dari keadaan di atas, dapat dengan mudah dimengerti bahwa dasar utama pemilihan pengendalian manual adalah karena keperluan proses memang memungkinkan untuk pengendalian manual. Perhatikan sistim tinggi cairan dalam berikut dibawah ini. Sistem ini disebut Single Prosses Capacity karena hanya memiliki satu unit proses yaitu sistem tinggi cairan dalan tangki. Sistem pengendalian ini juga disebut linier open loap system, karena mempunyai satu unit proses yang dikendalikan secara manual.
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Perhitungan Susut Dan Penghapusan Bahan Bakar Minyak Dan Pelumas Di Lingkungan Kemhan Dan TNI