Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Percobaan

1. Memahami prinsip-prinsip dasar analisa kualitatif


2. Melakukan analisis kualitatif kation dari suatu cuplikan
3. Mengidentifikasi kation Fe yang terkandung dalam suatu
larutan
Dasar Teori
Analisa kualitatif adalah analisa yang menyangkut identifikasi jenis-
jenis unsur atau senyawa yang ada dalam suatu contoh (sampel).
Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam analisa kation adalah
sebagai berikut :
 Analisa harus dilakukan dalam jumlah yang banyak
 Uji-uji harus dilakukan secara berurutan sesuai prosedur
 Semua endapan yang diperoleh harus dicuci
 Jika volume larutan terlalu besar maka harus dikurangi dengan

cara diuapkan
 Semua alat-alat harus dalam keadaan bersih
Bahan
 Aquadest
 Sebagai pelarut dan pengencer serta untuk mencuci endapan
 Asam Klorida (HCl)

 Sebagai pelarut sampel dan kation, serta indicator adanya Fe


 Ammonia (NH3)

 Untuk membuat larutan NH4OH 1:1


 Potasium Tiosionat (KCNS)
 Sebagai pengoksidasi Fe3+ menjadi Fe2+
 FeSO .7H O
4 2

 Sebagai sampel
 Asam Nitrat (HNO3)

 Sebagai larutan penarik bilangan oksidasi Fe dari Fe2+ menjadi Fe3+


Alat
 Corong Kaca  Sendok
 Cawan Porselen  Pengaduk Kaca
 Gelas Arloji  Tabung Reaksi
 Pipet Volume  Kompor Listrik
 Pipet Tetes  Gelas Ukur
 Erlenmeyer  Timbangan Elektrik
 Gelas Beaker  Kertas Saring
Skema Rangkaian Alat
Keterangan :
1. Gelas Beaker
2. Pengaduk
3. Kertas Saring
4. Corong Kaca
5. Erlenmeyer
Cara Percobaan
Sampel Menambah
(FeSO4.7H2O) OVEN Desikator aquadest dan
diletakkan di cawan HNO3

Menambahkan Filtrat Menyaring &


Endapan dibuang
NH4OH didinginkan Mencuci Endapan

Menyaring Mencuci Endapan Identifikasi


Cara Percobaan

Penambahan
HCl (1:1)

Penambahan
IDENTIFIKASI KCNS

Penambahan
HCl (1:1)
dan KCNS
Hasil Percobaan
No Prosedur Pengamatan Identifikasi

1. Mengambil FeSO4.7H2O sebanyak 5 gram ke dalam FeSO4.7H2O berwarna biru FeSO4+ 2HCl →
caawan porselen, kemudian ditambahkan dengan tosca, HCl pekat berwarna (biru kehijauan)
HCl pekat sebanyak 7 mL bening sampel berubah FeCl2 + H2SO4
warna menjadi kuning (kuning kehijauan)
kehijauan

2. Memasukkan sampel kedalam oven hingga kering Sampel berubah jadi H2SO4 → SO3 + H2O↑
selama 1 jam dalam suhu 150°C endapan kering berwarna
kuning kehijauan, sampel
menjadi benar-benar kering

3. Memasukkan sampel kering kedalam desikator Sampel menjadi benar benar -


sampai 5 menit kering

4. Menambahkan aquades sebanyak 25 mL dan HNO3 Sampel berubah menjadi 3FeCl2 + HNO3 + HCl →
pekat sebanyak 7 mL larutan kuning keruh (kuning keruh)
FeCl3 + H2O + NO2
(kuning)

5. Mencuci dan menyaring sampel menggunakan air Sampel berubah menjadi -


panas hingga volume larutan 75 mL larutan kuning bening

6. Membuang endapan dan memisahkan filtrat - -


Hasil Percobaan
No Prosedur Pengamatan Identifikasi

7. Menambahkan NH4OH 1:1 ke dalam sampel larutan Terbentuk endapan berwarna FeCl3 + 3NH4OH →
hingga terbentuk endapan merah bata (kuning)
Fe(OH)3 + 3NH3 + 3HCl
(merah bata)

8. Menyaring endapan menggunakan kertas saring dan Endapan dan filtrat terpisah -
memisahkan endapan

9. Memasukkan endapan ke dalam tabung reaksi - -

10. Melakukkan tes identifikasi

10a. Menambahkan HCl 1:1 dengan pipet tetes pada Endapan larut dan terjadi Fe(OH)3 + 3HCl →
endapan larutan berwarna kuning (merah bata)
FeCl3 + 3H2O
(merah bata)

10b. Menambahkan KCNS 1 N dengan pipet tetes pada Endapan larut dan terjadi Fe(OH)3 + 3KCNS →
endapan larutan berwarna merah bata (merah bata)
Fe(CNS)3 + 3KOH
(merah bata)

10c. Menambahkan HCl 1:1 dan KCNS 1 N dengan pipet Saat ditambahkan HCl 1:1 Fe(OH)3+3HCl→FeCl3 + 3H2O
tetes pada endapan endapan merah bata berubah (merah bata)
menjadi kuning, endapan FeCl3+3KCNS→Fe(CNS)3+3 KCl
Pembahasan
 Dasar penyelidikan Fe adalah reaksi pengendapan

 Terjadinya endapan dikarenakan tidak semua zat terlarut dalam pelarut

 Penambahan HCl pekat digunakan untuk melarutkan sampel dan hasil yang diperoleh kuning kehijauan

 Selanjutnya larutan dikeringkan di oven dan desikator sehingga terbentuk endapan kering

 Ditambahkan HNO3 pekat untuk melarutkan endapan serta mengoksidasi Fe 2+ menjadi Fe3+

 Larutan kemudian disaring dan dicuci, hal ini bertujuan untuk memisahkan dan membersihkan endapan

 Filtrat ditambahkan NH4OH, hal ini bertujuan untuk mengendapkan Fe

 Kemudian di identifikasi dengan menambahkan HCl (1:1), KCNS 1N, dan HCl (1:1) serta KCNS 1 N

bersama
Kesimpulan
 Prinsip dasar analisi kualitatif adalah mengubah zat yang akan diselidiki menjadi zat atau senyawa lain yang
mempunyai sifat atau karakteristik dengan bantuan zat lain yang sudah diketahui jenisnya. Diketahui dari reaksi
yang mudah diamati panca indra, yaitu : terbentuknya endapan, perubahan warna larutan, terbentuknya gas.
 Dari indentifikasi endapa sampel dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan terkandung ion Fe, karena:
A. Jika endapan ditambah HCl 1:1, endapan larut dan berwarna kuning
Fe(OH)3 + 3HCl → FeCl3 + 3H2O
(merah bata) (kuning)

B. Jika endapan ditambah KCNS 1N, endapan larut dan berwarna merah keunguan
Fe(OH)3 + 3KCNS → Fe(CNS)3 + 3KOH
(merah bata) (merah bata)
Endapan Fe(OH)3 yang dihasilkan sedikit sehingga saat pengambilan endapan untuk diidentifikasi
filtrate Fe(OH)3 tersebut ikut terambil, jadi seakan endapan tersebut larut dalam KCNS
C. Jika endapan ditambah HCl 1:1 dan KCNS 1 N, endapan larut dan larutan berwarna kuning, kemudian
larutan ditambah KCNS 1N maka larutan berubah warna merah kecoklatan
Fe(OH)3 + 3HCl → FeCl3 + 3H2O
(merah bata) (kuning)
FeCl3 + 3KCNS → Fe(CNS)3 + 3 KCl
(kuning) (merah bata)

Anda mungkin juga menyukai