Anda di halaman 1dari 27

Konsep Dasar

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Dosen Pengampu:
Lidia Aditama Putri, SST., M.K.M.
???

Masyarakat Umum

Definisi SEHAT / KESEHATAN?


 Health is a state of complete physical, mental and social well-being and
not merely the absence of disease or infirmity (WHO) Kesehatan
adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan.

 Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23 tahun


1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa
pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti
dimana ada kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang
termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.
DEFINISI Kesehatan Masyarakat ?
 Public Health is defined as “the art and science of preventing disease,
prolonging life and promoting health through the organized efforts of society”
WHO (Acheson, 1988; WHO) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk
(1988) mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui upaya
masyarakat yang terorganisir.

 Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang


hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat untuk:
1. Meningkatkan sanitasi lingkungan
WINSLOW 2. Mengendalikan infeksi menular
3. Pendidikan secara individual dalam hal hygiene perorangan
(1958)
4. Mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk tercapainya diagnosis
dini dan terapi pencegahan terhadap penyakit.
5. Pengembangan sosial kearah adanya jaminan hidup yang layak dalam bidang
kesehatan.

AMA  IKesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
Ikatan Dokter meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
Amerika masyarakat (American Medical Association, 1948).
(1948)
P
E

IKM KEDOKTERAN
R
B
E
KEBIDANAN
D
KEPERAWATAN, DSB A
A
N
Sasaran : masyarakat
(skala makro)
Sasaran : individu (skala
Pendekatan : mikro)
Promotif & preventif
(peningkatan kesh & Pendekatan :
pencegahan penyakit) Kuratif & rehabilitatif
(pengobatan penyakit &
pemeliharaan kesehatan)
TUJUAN UMUM
TUJUAN 

Meningkatkan derajat kesehatan dan


Kesehatan Masyarakat kemampuan masyarakat secara menyeluruh
dalam memelihara kesehatan untuk
Diharapkan tiap warga mencapai derajat kesehatan secara mandiri

masyarakat dapat  TUJUAN KHUSUS


Meningkatkan individu, keluarga,
mencapai derajat 1.
kelompok dan masyarakat dalam
kesehatan yang pemahaman tentang pengertian sehat
sakit.
setinggi-tingginya, baik
2. Meningkatkan kemampuan individu,
fisik, mental, sosial keluarga kelompok dan masyarakat
serta diharapkan dalam mengatasi masalah kesehatan.

berumur panjang 3. Tertangani/terlayani kelompok keluarga


rawan, kelompok khusus dan kasus yang
memerlukan penanganan tindak lanjut
dan pelayanan kesehat
SEJARAH Kesehatan
Masyarakat
DUNIA
 Berawal dari tokoh mitologi Yunani,  Dari cerita mitos Yunani, Asclepius dan Higeia tersebut
yaitu dr. Asclepius dan dr. Higeia. akhirnya muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani
masalah masalah kesehatan, yaitu:
 dr. Asclepius melakukan pendekatan
(pengobatan penyakit) setelah penyakit 1. Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu
tersebut terjadi pada seseorang terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya
disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini
 dr. Higeia (istri dr. Asclepius) sbg pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater,
asisten : melakukan upaya kesehatan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan
pendekatan masalah kesehatan melalui penyakit.
‘hidup seimbang’, yaitu menghindari
2. Kelompok atau aliran kedua cenderung melakukan upaya-
makanan/minuman beracun, makan
upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan
makanan yang bergizi (baik), cukup
kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit.
istirahat dan melakukan olahraga. Kelompok ini termasuk para petugas kesehatan masyarakat
PERKEMBANGAN
Kesehatan Masyarakat

INDONESIA
 Abad ke-16, upaya pemberantasan  Tahun 1888 – Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung,
cacar dan kolera yang sangat ditakuti yang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di
masyarakat pada waktu itu. Sehingga Medan, Semarang, surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini
berawal dari wabah kolera tersebut menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar,
gizi dan sanitasi.
maka pemerintah Belanda pada waktu
itu melakukan upaya-upaya kesehatan  Tahun 1925 – Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah
masyarakat. Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto,
 Tahun 1807 – Pemerintahan Jendral Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
Daendels, telah dilakukan pelatihan  Tahun 1927 – STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi)
dukun bayi dalam praktek persalinan. berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak
Upaya ini dilakukan dalam rangka upaya berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter
penurunan angka kematian bayi pada tersebut punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga
waktu itu, tetapi tidak berlangsung (dokter-dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat
lama, karena langkanya tenaga pelatih. Indonesia
PERKEMBANGAN
Kesehatan Masyarakat

INDONESIA
 Tahun 1930 – Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan
 Tahun 1935 – Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi, dengan penyemprotan DDT dan
vaksinasi massal.
 Tahun 1951 -Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian
dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan
preventif tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah yang
kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan
membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai
dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
 Tahun 1952 – Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
 Tahun 1956 – Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek percontohan/model pelayanan bagi
pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan antara pelayanan
kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.
PERKEMBANGAN
Kesehatan Masyarakat

INDONESIA
 Tahun 1967 – Seminar membahas dan merumuskan  Tahun 1969 : Sistem Puskesmas disepakati dua saja,
program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola
masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan
disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari masa Pelita 1, dimulai program kesehatan Puskesmas di
Puskesmas tipe A, tipe B, dan C. sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di tiap
Propinsi.
 Tahun 1968 – Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan
bahwa Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan  Tahun 1979 Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B,
kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai
pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3
Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai (sangat baik, rata-rata dan standard). Selanjutnya
suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan
menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian
kecamatan atau sebagian kecamatan di kegiatan dan pengembangan kerjasama tim.
kotamadya/kabupaten.
PERKEMBANGAN
Kesehatan Masyarakat

INDONESIA
 Tahun 1984 Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga
berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi)
 Awal tahun 1990-an Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
(Disiplin Ilmu) :
 Ruang lingkup Kesmas pada mencakup 2 disiplin ilmu, yaitu (1) ilmu bimedis
(medical biology) dan (2) ilmu-ilmu sosial (social science).
 Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat adalah:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi Kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
1. EPIDEMIOLOGI : ilmu yang mempelajari 5. ADMINISTRASI KESMAS: ilmu yg mempelajari
tentang frekuensi, distribusi dan determinan penatalaksanaan kegiatan di bidang
penyakit serta masalah-masalah kesehatan kesehatan (perencanaan, pengorganisasian,
pengoprasian, kepemimpinan, pemasaran,
pengawasan pada kegiatan2 di bid. Kesh)

2. BIOSTATISTIK : ilmu yang mempelajari


tentang pengumpulan, pengolahan, penyajian, 6. GIZI MASYARAKAT: ilmu yg mempelajari
analisa/interpretasi data di bidang kesehatan status dan kegiatan di bidang gizi
masyarakat
3. KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) : ilmu
yang mempelajari tentang pengaruh 7. KESH. KERJA: spesialisasi dalam ilmu
lingkungan terhadap kesehatan msayarakat. kesehatan/kedokteran beserta
prakteknya, agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik atau mental maupun
4. PEND. KESH: ilmu yang mempelajari tentang sosial dengan usaha-usaha preventif dan
pendidikan untuk mengubah perilaku masy. di kuratif terhadap penyakit-
bidang kesehatan penyakit/gangguan-gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan
ILMU PERILAKU : ilmu yang mempelajari faktor2 dan lingkungan kerja serta terhadap
perilaku yg berpengaruh terhadap kesh. penyakit-penyakit umum.
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT :
(PENERAPAN)  Pemberantasan penyakit, menular dan tidak menular
 Perbaikan sanitasi lingkungan tempat-tempat umum
 Perbaikan lingkungan pemukiman
 Pemberantasan vektor
 Pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat
 Pelayanan ibu dan anak
 Pembinaan gizi masyarakat
 Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
 Pengawasan obat dan minuman
 Pembinaan peran serta masyarakat

Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal →


pemecahannya secara multi disiplin
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
dilakukan melalui USAHA-USAHA :
1. PROMOTIF (Peningkatan Kesehatan) → usaha yang ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha, peningkatan gizi,
pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah
raga secara teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
2. PREVENTIF (Pencegahan Penyakit) → usaha yang ditujukan untuk mencegah
terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan
anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi
penyakit secara dini.
3. KURATIF (Pengobatan Penyakit) → usaha yang ditujukan terhadap orang sakit
untuk dapat diobati secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulikan
kesehatannya.
4. REHABILITATIF (Pemeliharaan Kesehatan) → usaha yang ditujukan terhadap
penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya.
Faktor yg
Mempengaruhi
Derajat
Kesehatan
Masyarakat :
Faktor yg Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat :
 LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia) misalnya sampah, air, udara dan
perumahan, dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain). Pada lingkungan
fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu berada.
Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan
 PERILAKU (LIFE STYLE)
Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi
oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lain
yang melekat pada dirinya.
 PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Pelayanan kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,
karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan
kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan
masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. d
 KETURUNAN
Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena ada
beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada pada diri manusia
yang dibawa sejak lahir
SASARAN KESMAS
 INDIVIDU
Individu adalah bagian dari anggota keluarga,
apabila individu tersebut mempunyai masalah
Individu kesehatan karena ketidak mampuan merawat
Keluarga dirinya sendiri oleh sesuatu hal maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental dan sosial
Kelompok
Khusus  KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan
tinggal dalam suatu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
Baik yg sehat maupun yg sakit adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung
yg memiliki masalah kesehatan
dan interaksi, bila salah satu atau beberapa
keluarga mempunyai masalah kesehatan maka
akan berpengaruh terhadap anggota dan
keluarga yang lain
 KELOMPOK KHUSUS
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan, dan
termasuk di antaranya adalah:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan
khusus sebagai akibat pertumbuhan dan
perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru
lahir, anak balita, anak usia sekolah, dan usia
lanjut.
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang
memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan, di antaranya penderita penyakit
menular dan tidak menular.
c) Kelompok yang mempunyai risiko terserang
penyakit, di antaranya; wanita tuna susila,
kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba,
kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-
lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di
antaranya; panti werda, panti asuhan, pusat-
pusat rehabilitasi dan penitipan anak.
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Indikator :
Meningkatnya kunjungan ibu hamil atau K4
Meningkatnya pertolongan persalinan oleh bidan/nakes yang memiliki kompetensi
kebidanan
Meningkatnya ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk
Meningkatnya kunjungan neonates atau KN2
Meningkatnya kunjungan bayi dan balita
Meningkatnya kunjungan imunisasi pada bayi di desa/kelurahan hingga 100%
Meningkatnya kunjungan BBLR yang ditanani nakes

Meningkatnya pelayanan anak pra sekolah dan usia


Indikator:
Meningkatnya deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD/ sederajat oleh oleh nakes
Meningkatnya peyanan kesehatan remaja
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pemantauan pertumbuhan balita
Indikator :
Meningkatnya kenaikan berat badan balita
Menurunnya berat badan balita dibawah gairs merah (BGM)
Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
Indikator:
Meningkatnya ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet Fe
Meningkatnya balita mendapatkan kapsul Vitamin A 2 (dua) kali per tahun
Seluruh bayi BGM dari keluarga miskin diberi makanan pendamping ASI
Seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan kesehatan
Meningkatnya WUS yang mendapatkan kapsul yodium
Meningkatnya pelayanan KB
Indikator :
Meningkatnya peserta KB aktif
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pelayanan obstetric dan neonatal emergensi dasar dan
komprehensif
Indikator :
Meningkatnya akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman
untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus
Meningkatnya ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani
Meningkatnya neonates risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani
Meningkatnya pelayanan gawat darurat
Indikator:
Meningkatnya sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan kegawat
daruratan yang dapat diakses masyarakat
Meningkatnya pelayanan pengobatan dan perawatan
Indikator :
Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat jalan
Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat inap
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa
Indikator :
Meningkatnya pelayanan kesehatan gangguan jiwa di sarana pelayanan
kesehatan umum
Meningkatnya pelayanan gawat darurat
Indikator:
Meningkatnya sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan kegawat
daruratan yang dapat diakses masyarakat
Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja
Indikator :
Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut
Indikator :
Meningkatnya pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penaggulangan KLB
dan gizi buruk
Indikator :
Meningkatnya penanganan KLB < dari 24 jam di desa/kelurahan
Meningkatnya kecamatan bebas rawan gizi
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
Indikator:
Tercapainya penemuan seluruh penderita Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 tahun
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru
Indikator :
meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA Positif.
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA
Indikator :
Seluruh balita penderita pneumonia mendapat penanganan pelayanan kesehatan
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS
Indikator :
Seluruh darah donor disekrening terhadap HIV/AIDS
Seluruh penderita HIV/AIDS mendapat penanganan pelayanan kesehatan
Seluruh penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) di obati
Seluruh lokalisasi mewajibkan penggunaan kondom
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
Indikator:
Seluruh penderita DBD mendapat pelayanan kesehatan
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare
Indikator :
Seluruh balita penderita Diare mendapat pelayanan kesehatan.
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Malaria,
Indikator :
Seluruh penderita malaria mendapat penanganan pelayanan kesehatan
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta
Indikator :
Meningkatnya penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate).
Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit Filaria
Indikator:
Seluruh penderita filaria mendapat pelayanan kesehatan
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Indikator :
Meningkatnya institusi yang dibina kesehatan lingkungannya
Meningkatnya pelayanan pengendalian vector
Indikator :
Meningkatnya rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes
SASARAN KESMAS

CONTOH????
Meningkatnya pelayanan hygiene sanitasi tempat-tempat umum
Indikator :
Meningkatnya tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
Meningkatnya penyuluhan perilaku sehat
Indikator:
Meningkatnya rumah tangga sehat
Meningkatnya bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif
Meningkatnya desa/kelurahan dengan garam beryodium baik
Meningkatnya posyandu pratama
Meningkatnya desa dengan program PHBS
Meningkatnya peserta BPJS Kesehatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai