Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian
nasional maupun global pada saat ini. Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah
stroke, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak
menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut
terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan
oleh penyakit tidak menular, 5% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah,
12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan
15% disebabkan oleh PTM lainnya (WHO, 2018). Riskesdas tahun 2018 menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pada indikator-indikator kunci PTM yang tercantum dalam
RPJMN 2015-2019, diantaranya Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18
tahun keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%; Prevalensi obesitas penduduk usia 18
tahun ke atas meningkat dari 14,8 % menjadi 21,8% dan Prevalensi merokok penduduk usia
≤18 tahun meningkat dari 7,2%. menjadi 9,1%.
Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah triple burden
diseases, yaitu penyakit menular yang masih menjadi masalah, kejadian re-emerging
diseases dan new emerging diseases yang masih sering terjadi, dan di sisi lain kejadian PTM
cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Penyakit tidak menular diketahui sebagai penyakit yang tidak dapat disebarkan dari
seseorang terhadap orang lain. Terdapat empat tipe utama penyakit tidak menular yaitu
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes. Peningkatan
bebanbat PTM sejalan dengan eningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan
darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas
fisik, dan merokok serta alkohol (Natasha & Fitri , 2019).
Penyakit tidak menular muncul dari kombinasi faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Fakor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi oleh individu adalah usia, jenis kelamin, dan genetika. Sedangkan, faktor risiko
yang dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat diubah melalui kesadaranindividuitu
sendiri dan intervensi sosial (Alifariki, 2015). Tingginya kejadian dan kematian akibat PTM
menjadikan pengendaliannya penting dilakukan. Deteksi dini serta pengobatan yang tepat
membuat pengendalian PTM lebih baik. Surveilans kasus dan faktor risiko PTM menjadi
strategi untuk pencegahan, pengendalian tepat serta terpadu oleh pemerintah, swasta, dan
masyarakat (Umuyana et al, 2015). Penyuluhan, pemeriksaan serta Surveilans faktor risiko
PTM merupakan bentuk upaya kesehatan dalam mencegah peningkatanprevalensi penyakit
tidak menular (Indriyawati dkk., 2018).
Perubahan perilaku untuk melaksanakan gaya hidup sehat (GERMAS) mutlak diperlukan
untuk mencegah terjadinya PTM. Deteksi dini, pengendalian faktor resiko dan kontrol
kesehatan serta minum obat teratur wajib dilakukan guna mencegah terjadinya PTM sebagai
penyebab kematian terbanyak. Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor,
seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan
konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi
pemicu penyakit tidak menular.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, terlihat bahwa masih banyak terdapat
mahasiswa yang kurang mengetahui faktor risiko penyebab terjadinyan PTM, sehingga
ini akan berdampak pada prilaku yang tidak sehat. Permasalahan tersebut muncul
dikarenakan kurangnya keinginan mahaiswa untuk ikut andil dalam kegiatan-kegiatan
dalam lingkup kesehatan seperti kampus sehat, sehingga mahasiswa tidak memiliki
informasi yang benar-benar dibutuhkan, terutama terkait PTM.
Daftar Pustaka
Purwaningsih, N. S. dan Sri, M. S., 2020. Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak
Menular (PTM) Di Posbindu Pelangi RW 05-Srengseng Sawah Jagakarsa- Jakarta Selatan.
Prosiding Senantias, 1 (1), p. 1019-1024.
Warganegara, E. dan Nida, N. N., 2016. Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular.
Majority, 5 (2), p. 88-94.
Widowati, Dewi. 2019. Apa Itu Penyakit Tidak Menular?.
https://danurejan2pusk.jogjakota.go.id/detail/index/9898#:~:text=Penyakit%20tidak
%20menular%20(PTM)%20merupakan,dan%20menyadari%20jika%20mengidap%20PTM.
[diakses pada 31 Mei 2022].

Anda mungkin juga menyukai