PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
DALAM
PENANGGULANGAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR
1
PEDOMAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BAB I
Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan infeksi kuman
dan tidak ditularkan dari seorang ke orang lain. Termasuk PTM antara lain , penyakit jantung
koroner, stroke, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), kanker, diabetes mellitus (DM),
hipertensi, gagal ginjal kronis, asma, penyakit sendi/rematik serta cedera. Di Indonesia saat ini
terjadi pergeseran penyakit menular ke penyakit tidak menular, baik morbiditas maupun
mortalitasnya. Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian
didunia pada tahun 2005 (WHO), dan 80% kematian tersebut terjadi di negara-negara yang
berpendapatan rendah dan menengah. Menurut WHO, PTM menyumbang sekitar 60 % kematian
dan 40% angka kesakitan diseluruh dunia. Kematian terbanyak terjadi akibat penyakit Jantung,
PPOK, kanker, cedera dan DM. PTM merupakan penyakit yang bersifat kronis, selain sebagai
penyebab kematian juga mempengaruhi kualitas hidup, menimbulkan kelemahan dan kecacatan
yang akan mempengaruhi kehidupan termasuk produktivitas pasien. Pengobatan dan perawatan
memerlukan waktu lama, dan bahkan seumur hidup, sehingga memerlukan beaya besar yang
PTM dipengaruhi oleh faktor risiko perilaku antara lain kurang aktivitas fisik, konsumsi
gizi tidak seimbang, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan perilaku yang berkaitan
2
dengan kecelakaan. Dipengaruhi pula factor risiko penyakit yakni obesitas, kadar gula darah
meningkat, hipertensi serta kadar kolesterol darah yang tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas, 2007) menunjukkan penyebab kematian telah terjadi pergeseran dari penyakit
menular ke PTM. Berdasarkan riset tersebut, penyebab kematian terbesar untuk umur> 5 tahun
adalah Stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit menular menyumbang 28,1%
kematian
sedangkan PTM menyumbang penyebab kematian sebesar 59,5%. Prevalensi PTM terus
meningkat, demikian pula faktor risiko perilaku. Riskesdas 2013 menunjukkan 26% penduduk
kurang aktif dan 34,1% lebih dari 6 jam sehari sedentary.Obesitas pada usia dewasa laki laki
sebesar 13,9 % pada Riskesdas 2007 meningkat menjadi 19,7% pada Riskesdas 2013 demikian
pula prevalensi merokok. Risiko penyakit antara lain hipertensi dan DM juga mengalami
peningkatan.
Pencegahan dan pengendalian PTM diarahkan pada pengendalian faktor risiko yang
bertujuan untuk mengurangi risiko perilaku, menemukan risiko penyakit, menemukan penyakit,
promosi hidup sehat meliputi cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok (tidak/ berhenti
merokok), rajin aktivitas fisik, diet dengan gizi seimbang, istirahat cukup, kendalikan stres.
Umumnya PTM tidak menunjukkan gejala dan bila gejala muncul atau dirasakan sesungguhnya
penyakit sudah lama terjadi. Oleh karena itu pengendalian faktor risiko merupakan upaya yang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan factor risiko PTM
pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu mengatasi faktor
risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan
3
masyarakat tentang jenis PTM cukup baik, dan sebagian besar masyarakat mengetahui
bagaimana penderitaan pasien PTM seperti Jantung Koroner, Kanker, Stroke dan Diabetes
melitus, gangguan akibat kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami
pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan
PTM. Pada umumnya mereka menganggap bahwa PTM disebabkan faktor genetik, penyakit
antara lain dengan memberikan informasi, motivasi, memfasilitasi, memberikan reward dan
penyediaan klinik berhenti merokok, pengembangan kawasan tanpa rokok, klinik gizi, sarana
latihan fisik atau olah raga, pendampingan dan lain lain. Rencana pembangunan kesehatan
diarahkan untuk mewujudkan Indonesia sehat, yang dimulai dari keluarga sehat. Dalam
membangun keluarga sehat salah satu potensi yang dapat diberdayakan untuk mengendalikan
faktor risiko PTM dalam keluarga adalah perempuan. Perempuan didalam keluarga berperan
dalam merawat, mendidik, mempersiapkan gizi serta memecahkan masalah kesehatan. Apabila
perempuan mengenali PTM, faktor risiko serta pengendaliannya dan mampu mempengaruhi
4
BAB II
Situasi
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 mendapatkan data prevalensi asma 4,5%. Asma
merupakan gangguan peradangan kronis di jalan napas , dengan gejala sesak nafas, batuk
produktif dan dada terasa tertekan. Prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah
(7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan
(6,7%).
Prevalensi PPOK yang merupakan penyakit kronis saluran nafas akibat merokok dan
polusi udara menunjukkan angka 3,75%. Prevalensi PPOK tertinggi terdapat di Nusa Tenggara
Timur (10,0%), diikuti Sulawesi Tengah (8,0%), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan masing-
masing 6,7 persen. Sedangkan prevalensi kanker 1,4 per mil, tertinggi terdapat di DI Yogyakarta
(4,1‰), diikuti Jawa Tengah (2,1‰), Bali (2‰). Prevalensi asma dan kanker pada perempuan
cenderung lebih tinggi dibanding pada laki laki, sedangkan PPOK cenderung lebih tinggi pada
laki laki dibanding perempuan. Prevalensi asma di perkotaan tidak berbrda dengan perdesaan,
sedangkan kanker lebih tinggi diperkotaan dibanding perdesaan. Penyakit kanker cenderung
lebih tinggi pada pendidikan tinggi. Sedangkan pada PPOK cenderung lebih tinggi diperdesaan
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin .
DM merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah di atas nilai normal. Dikenal DM tipe 1, yakni diabetes yang didapat sejak
kanak kanak. Selain itu terdapat DM tipe2 yang terjadi ketika seseorang telah dewasa. Diabetes
dapat menimbulkan komplikasi penyakit pada berbagai organ tubuh. Prevalensi DM yang
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,1 persen., tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%),
5
Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen. DM pada
perempuan cenderung lebih tinggi dapipada laki laki, dan pada masyarakat dengan pendidikan
tinggi. Riskesdas 2013 mendapatkan prevalensi hipertiroid 0,4%, tertinggi di DI Yogyakarta dan
DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa Timur (0,6%), dan Jawa Barat (0,5%). Penyakit
hopertiroid adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya fungsi kelenjar gondok secara
berlebihan. Termasuk PTM lainnya adalah hipertensi, hipertensi adalah keadaan dimana tekanan
darah meningkat . Standar seseorang hipertensi bila tekanan darah sistole lebih tinggi atau sama
dengan 140mmHg dan tekanan darah diastole lebih besar atau sama dengan 90 mmHg.
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun
sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%),
Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang
didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen, yang didiagnosis
tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada 0,1 persen yang minum
obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat
hipertensi sebesar 0.7 persen. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8%
+ 0,7 %). Penyakit hipertensi apabila tidak diobati dapat berakibat komplikasi kerusakan organ
tubuh, antara lain otak, mata, jantung, ginjal. Hipertensi cenderung lebih tinggi pada laki laki
dibanding pada perempuan, demikian pula pada kelompok pendidikan rendah dan kelompok
tidak bekerja.Hal ini mungkin karena ketidak tahuan kelompok tersebut tentang gizi dan pola
hidup sehat.
Penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah penyakit jantung koroner
dan gagal jantung. Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
6
Prevalensi jantung koroner berdasarkan wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5
persen, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5 persen. Prevalensi jantung
koroner berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti Sulawesi
Utara, DKI Jakarta, Aceh masing-masing 0,7 persen. Sementara prevalensi jantung koroner
menurut diagnosis atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti Sulawesi Tengah
(3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat (2,6%). Penyakit jantung koroner lebih
sering terjadi pada perempuan dibanding laki laki,dan pada kelompok pendidikan rendah dan
tidak bekerja.
Penyakit gagal jantung atau payah jantung adalah ketidakmampuan jantung memompa
darah keseluruh tubuh., ditandai dengan sesak bila beraktivitas atau saat tidur tanpa bantal.
Prevalensi gagal jantung berdasar wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13
persen, dan yang terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen. Prevalensi gagal jantung
berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta (0,25%), disusul Jawa Timur (0,19%),
dan Jawa Tengah (0,18%). Prevalensi gagal jantung berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi di
Nusa Tenggara Timur (0,8%), diikuti Sulawesi Tengah (0,7%), sementara Sulawesi Selatan dan
Stroke juga merupakan PTM, stroke adalah keadaan dimana pembuluh darah di otak
pecah atau tersumbat, ditandai antara lain dengan kelumpuhan wajah dan anggota badan,
diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7‰ dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala
sebesar 12,1‰. Prevalensi Stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara
(10,8‰), diikuti DI Yogyakarta (10,3‰), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing
9,7‰. Prevalensi Stroke berdasarkan yang terdiagnose nakes dan gejala tertinggi di Sulawesi
7
Selatan sebesar 17,9‰di Jogyakarta 16,9‰ sulawesi Tengah 16,6‰ dan Jawa Timur 16‰.
Prevalensi stroke tidak berbeda antara laki laki dan perempuan. Stroke lebih sering terjadi pada
kelompok dengan pendidikan rendah dan kelompok yang tidak bekerja. Di perkotaan cenderung
Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai
faktor, misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-
lain. Penyakit ini menimbulkan nyeri atau gangguan berkemih, tetapi terkadang tidak
menimbulkan gejala. Pada keadaan parah pasien mengalami gagal ginjal yang memerlukan cuci
darah atau cangkok ginjal. Penyakit gagal ginjal kronis meningkat dengan bertambahnya usia.
Laki laki cenderung lebih tinggi dari perempuan, juga lebih tinggi pada masyarakat perdesaan,
sendi-sendi tubuh. Gejala klinik penyakit sendi/ rematik berupa gangguan nyeri pada persendian
yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena
diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah masing–masing sebesar 0,8
persen. Prevalensi penyakit sendi berdasar diagnosis nakes di Indonesia 11,9 persen dan
berdasar diagnosis atau gejala 24,7 persen. Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di
Bali (19,3%), diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua (15,4%). Prevalensi penyakit
sendi berdasarkan diagnosis nakes atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti
Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%). Penyakit sendi cenderung lebih tinggi laki laki daripada
8
Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan
yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya (WHO, 2004).
Penyebab terjadinya cedera meliputi penyebab yang disengaja (intentional injury), penyebab
yang tidak disengaja (unintentional injury) dan penyebab yang tidak bisa ditentukan
(undeterminated intent) (WHO, 2004). Penyebab cedera yang disengaja meliputi bunuh diri,
penyerangan, tindakan kekerasan/pelecehan dan lain-lain. Penyebab cedera yang tidak disengaja
antara lain: terbakar/tersiram air panas/bahan kimia, jatuh dari ketinggian, digigit/diserang
binatang, kecelakaan transportasi darat/laut/udara, kecelakaan akibat kerja, terluka karena benda
tajam/tumpul/mesin, kejatuhan benda, keracunan, bencana alam, radiasi, terbakar dan lainnya.
Penyebab cedera yang tidak dapat ditentukan (undeterminated intent) yaitu penyebab cedera
yang sulit untuk dimasukkan kedalam kelompok penyebab yang disengaja atau tidak disengaja.
Penyebab cedera yang dituliskan dalam laporan ini adalah penyebab yang tidak disengaja.
Prevalensi cedera secara nasional adalah 8,2 persen, prevalensi tertinggi ditemukan di
Sulawesi Selatan (12,8%) dan terendah di Jambi (4,5%). Provinsi yang mempunyai prevalensi
Penyebab cedera terbanyak yaitu jatuh (40,9%) dan kecelakaan sepeda motor (40,6%),
selanjutnya penyebab cedera karena terkena benda tajam/tumpul (7,3%), transportasi darat lain
(7,1%) dan kejatuhan (2,5%). Sedangkan untuk penyebab yang belum disebutkan proporsinya
sangat kecil. Prevalensi cedera tertinggi berdasarkan karakteristik responden yaitu pada
kelompok umur 15-24 tahun (11,7%), laki-laki (10,1%), pendidikan tamat SMP/MTS (9,1%),
yang tidak bekerja atau bekerja sebagai pegawai (8,4% persen), bertempat tinggal di perkotaan
(8,7%)
9
Prevalensi beberapa faktor risiko PTM seperti obesitas umum sebesar 10,3%, obesitas
sentral 18,8%, Toleransi Gula Terganggu (TGT) 10,2%, kurang makan buah dan sayur 93,6%,
kebiasaan minum beralkohol 4,6%, kurang aktivitas fisik 48,2%, dan merokok 23,7%. Data
Rumah Tangga Sehat menurut Riskesdas 2007 adalah 38,7%. Secara rinci tiga faktor risiko dari
Penyakit Tidak Menular yaitu merokok, kurang makan buah, dan kurang aktivitas fisik yang juga
merupakan indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Sehat di Rumah Tangga menunjukkan hasil
10
BAB III
Pengertian :
Faktor Risiko :
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
Umur
Jenis Kelamin
Riwayat Keluarga
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi :
Hipertensi
Diabetes mellitus
Dislipidemia (metabolism lemak tidak normal yang ditandai dengan
gangguan pada satu atau lebih fraksi lemak darah terukur)
Obesitas/kegemukan
Kurang aktivitas fisik
Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
Merokok
Konsumsi minuman beralkohol
Stres
Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat, rasa sakit, terjepit, atau
terbakar di dada
11
Nyeri ini menjalar ke seluruh dada, bahu kiri, lengan kiri, punggung
(di antara kedua belikat), leher dan rahang bawah, terkadang di ulu
hati sehingga dianggap sakit maag
Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
Lamanya 20 menit bahkan lebih
Disertai keringan dingin, rasa lemah, berderbar
Pertolongan Pertama :
Panggil dokter atau segera bawa ke puskemas/rumah sakit terdekat
Pencegahan :
Mengurangi dan memodifikasi factor risiko dengan :
Tidak merokok
Olahraga/aktifitas fisik teratur
Pola makan sehat dan seimbang : rendah garam dan lemak, tinggi serat (sayur
dan buah)
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin : pemeriksaan tekanan darah,
laborotarium darah, rekam jantung (EKG), foto rontgen dada
Penyakit jantung yang diakibatkan karena hipertensi atau tekanan darah tinggi (>140/90
mmHg). Kondisi ini terjadi akibat peningkatan tekanan darah secara terus menerus
menyababkan jantung bekerja keras, membesar dan akhirnya terjadi payah jantung.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :
Umur
Jenis kelamis
Riwayat keluarga
12
Faktor risiko yang dapat dimodiikasi :
Hipertensi
Diabetes mellitus
Dislipidemia (metabolism lemak tidak normal yang ditandai dengan gangguan
pada satu atau lebih fraksi lemak darah terukur)
Obesitas/kegemukan
Kurang aktivitas fisik
Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
Merokok
Konsumsi minuman beralkohol
Stres
Pengobatan
Pencegahan
13
c. Penyakit Pembuluh Darah Otak (stroke)
Pengertian
Stroke merupakan keadaan gawat darurat
Disebut sebagai “serangan otak”, disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang
daerah otak terputus karena gumpalan darah, endapan plak atau karena pecahnya
pembuluh darah otak sehingga sel-sel otak mengalami kekurangan oksigen serta
kematian dini.
Faktor Risiko
Hipertensi
Diabetes mellitus
Dislipidemia (metabolism lemak tidak normal yang ditandai dengan gangguan
pada satu atau lebih fraksi lemak darah terukur)
Obesitas/kegemukan
Kurang aktivitas fisik
Pola makan tinggi lemak dan rendah serat
Merokok
Konsumsi minuman beralkohol
14
Stres
Pertolongan pertama
Pencegahan
Mengurangi dan memodifikasi factor risiko dengan :
Tidak merokok
Olaharaga/aktifitas fisik teratur
Pola makan sehat dan seimbang
Melakukan pemeriksaan dan kesehatan rutin
d. Kanker Rahim
Pengertian
Keganasan yang terjadi dari sel leher rahim
Faktor Risiko
Hampir seluruh kanker rahim disebabkan oleh HPV (human Papilloma Virus)/Virus
Papilloma pada manusia. Virus ini relative sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
Hampir 100% ditularkan melalui hubungan seksual, lesi prakanker terjadi dalam waktu 2-
3 tahun setelah infeksi dan bila tidak diobati akan menjadi kanker leher rahim dalam
e. Kanker Payudara
Pengertian
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker
bias mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan
ikat pada payudara. Kanker payudara menempati urutan nomer 1 terbanyak didunia. Di
16
Faktor risiko terjadinya kanker payudara :
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi ada beberapa factor risiko yang menyebabkan
Pencegahan
Banyak factor risiko yang tidak dapat dicegah seperti keturunan, tetapi beberapa ahli diet
dan ahli kanker percaya bahwa perubahan gaya hidup dan pola makan secara umur dapat
mengurangi angka kejadian kanker, lakukan deteksi dini karena kanker payudara mudah
17
Gejala dan Tanda
Ada 3 cara untuk melakukan deteksi dini kanker payudara yaitu :
a. Periksa payudara sendiri (sadari), hal ini dapat dilakukan sendiri oleh wanita
yang bersangkutan
b. Pemeriksaan payudara secara klinis oleh tenaga kesehatan
c. Pemeriksaan dengan menggunakan alat Mammografi di fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiki alat tersebut
Kanker pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa
dapat dicegah, sementara pada anak tidak. Walaupun demikian, pola hidup dan makan
makanan yang sehat harus tetap diajarkan kanak-kanak agar anak-anak tersebut dapat
terhindar dari berbagai jenis kanker yang timbul pada usia dewasa.
Sebaiknya orangtua segara membawa ke puskesmas, rumah sakit atau fasilitas kesehatan
yang lainnya. Tujuannya adalah untuk menkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai
Saat ini, lebih dari 50% kasus kanker pada anak yang dating ke fasilitas kesehatan sudah
dalam keadaan stadium lanjut. Melalui pengenalan tanda dan gejala kanker pada anak,
diharapkan kanker yang terjadi masih dalam stadium awal. Kanker yang ditemukan pada
stadium awal tentunya mempunyai kemungkinan untuk sembuh lebih besar dibandingkan
18
Pengobatan Kanker
a. Operasi
b. Kemotrapi
dalam pembuluh darah, otot, dibawah kulit, atau diruang antara 2 tulang
belakang.
c. Radioterapi
Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk merusak dan memusnahkan sel-sel
yang diarahkan hanya ke bagian tubuh yang ada sel-sel kankernya. Sebelum
dilakukan radioterapi, biasanya dokter akan member tanda pada tubuh anak
f. Leukemia
Pengertian
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.
Sumsum tulang terletak dibagian dalam dari tulang, dan merupakan pabrik dari sel darah
19
Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya penekanan sel-sel darah putih yang
abnormal terhadap sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya tergangggu.
Gejala Tanda
a. Pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun
b. Demam tanpa sebab yang jelas
c. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
d. Kejang sampai penurunan kesadaran
e. Perdarahan kulit atau perdarahan spontan
f. Nyeri tulang pada anak
Seringkali ditandai pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-tiba
tidak mau melakukannya lagi, karena anak lebih nyaman untuk digendong
g. Pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras
20
Peregangan
Senam aerobik
Bersepeda
III. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terncana dan berkesinambungan.
Contoh :
Sepak bola
Bulu tangkis
Bola basklet
Tenis meja
Balap sepeda
b. Aspek psikologis
Mengurangi stres
Meningkatkan rasa percaya diri
Membangun rasa sportifitas
21
Meningkatkan pendapatan
Target Latihan :
Tes bicara
Target latihan terhadap nilai denyut jantung :
- 75-85 % dari nilai Maksimum Denyut Jantung (MDJ)
- Maksimum Denyut Jantung (MDJ) yang di ukur berasal dari hasil
angka 220 dikurangin dengan nilai umur (MDJ = 220 – Umur (tahun))
Kondisi yang terjadi bila tidak mengikuti olahraga baik, benar, terukur dan teratur
:
22
Tidak terjadi peningkatan kebugaran jasmani yang optimal
Kemungkinan terjadi cedera
Tidak tercapai manfaat olahraga yang diharapkan
keberhasilan diperlukan motivasi yang kuat, perencanaan program yang jelas, dan
Interaksi yang memadai antara dokter (petugas kesehatan) dan seorang perokok
Konseling
Pemberian obat-obatan (pengganti nikotin atau anti depresan)
Dukungan psikologis untuk mengubah perilaku merokok
Mengikutsertakan pendamping (keluarga atau teman dekat) dari pasien
agar dapat memberikan dukungan yang berkesinambungan
23
Pemeriksaan kardiologi
Pemeriksaan kadar CO (karbon monoksida)
Pemeriksaan terhadap ketergantungan nikotin (kuesioner Fragestorm)
24
Konseling mingguan sebanyak 4 kali (20-30 menit)
Dukungan literatur (tulisan/buku)
Kontrol berkala :
Setiap 3 bulan sebanyak 3 kali
Setiap 1 tahun setelahnya
25
Adakah orang lain dirumah yang merokok
Pengalaman tentang withdrawl simptom
Motivasi untuk berhenti merokok, kesehatan, keuangan, famili
h. Withdrawl symptom
(gejala tubuh karena efek ketagihan nikotin)
Biasanya terjadi pada 24 jam pertama
Hilangkan rasa takut
Biasanya symptom terjadi dalam 2 sampai 4 minggu
26
Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung berbagai zat
gizi dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh individu
sesuai usia, aktifitas fisik, kondisi tertentu misalnya hamil atau sakit, untuk dapat
Zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Di dalam tubuh, zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagai
sumber energi atau tenaga (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat
pembangun (protein) terutama untuk tetap tumbuh dan berkembang serta untuk
mengganti sel-sel yang rusak, sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).
Kegenukan
Bila kegemukan, perlu berusaha. Untuk menurunkan berat badan dengan
Bila pendek :
Pria TB < 160 cm, perempuan < 150 cm tidak perlu dikurangi 10%
Jadi bila tinggi badan anda 170 cm, berat badan =(170-100)-10%=63 kg
Bila berat badan 63 kg, maka berat badan normal = 63 kg ± 10%, jadi 56,7
kg – 69,3 kg
28
Mengatahui berapa kebutuhan kalori per Kg BB idaman dengan
mengetahui status gizi anda (kurus, normal, atau gemuk) dan aktifitas
anda, dari tabel berikut ini dapat diketahui kebutuhan kalori per kg BB
idaman.
Tips Memasak
Yang menurunkan asupan lemak dan kolesterol
Gunakan alat masak yang tidak lengket, sehingga anda tidak memerlukan
banyak minyak
29
Masak makanan anda dengan minyak nabati sebanyak 1 sendok makan
atau kurang
Daging dipanggang, grill atau rebus sebaiknya pada rak maka lemak akan
Olah daging dan sayuran dengan bumbu, jeruk nipis, cuka kaldu, rendah
lemak dan bukan dengan minyak. Hal tersebut akan menambah cita rasa,
30
Mengurangi jumlah konsumsi makanan sehari-hari secara drastis
sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin, atau gejala
lainnya yang membahayakan kesehatan
Menurunkan berat badan secara cepat, lebih dari 2 kg per bulan
Mengandalkan makanan formula saja untuk menurunkan berat badan
Menggunakan obat-obatan atau bahan penurun berat badan tanpa
pengawasan kesehatan. Beberapa obat dan bahan tersebut hanya
menurunkan berat badan sementara dengan mengeluarkan cairan tubuh
Garam natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan hewani dan
31
Biskuit, krakers, kue bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur
dan margarin, dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang,
sarden, udang kering, telur asin, keju, selai kacang tanah, (pindakas),
gula pasir.
bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cuka, kunyit, daun salam,
dan asam.
32
Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus, atau memanggang juga
tawar.
sehari-hari
seperti gula pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan buah-buahan, susu
- Lauk hewani dan nabati dalam jumlah yang cukup sesuai yang di
anjurkan
33
- Aneka ragam sayuran untuk memberikan rasa kenyang dan
Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan di atur
suntikkan insulin
jantung
hidrat arang dikurangi contoh sumber hidrat arang : beras, roti, mie,
34
Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging
merangsang
merangsang
makanan seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah dalam
Memilih bahan makanan pokok yang tinggi serat seperti beras, jagung,
Makan lauk pauk yang bernilai gizi tinggi seperti daging, telur, ikan, ayam,
35
Makan buah-buahan berwarna kuning atau kemerahan yang banyak
mengandung vitamin seperti pisang, pepaya, jeruk, nanas, pir, anggur, apel,
VII. STRESS
Stress adalah reaksi seseorang secara jasmani dan kejiwaan karena adanya
perubahan :
Pekerjaan
Tanggung jawab
Pengambilan keputusan
Tempat tinggal
Hubungan pribadi
Keuangaan
Kesehatan dan lain lain
36
Reaksi stress positif
Latihan fisik sewaktu berolahraga, menimbulkan kesegaran
Kegagalan yang dialami, memacu orang untuk berusaha dengan lebih baik
Stress mendorong seseorsng untuk menigkatkan kemampuan diri, melalui
tingkatan stress yang dihadapi.
37
Daya tahan tubuh menurun rentan terhadap karsinogen, bakteri, virus, dan
penyebab penyakit lainnya
Manajemen Stress
Stress tidak dapat di cegah/dihindari
Stress dapat dikendalikan
Menikmati stress yang dihadapi
Menjalani kehidupan dengan stress tanpa bereaksi negatif.
38
Tidak berharap sesuatu yang tidak mungkin
Menetapkan sasaran hidup yang mudah dijangkau dan menerima kenyataan
yang ada
39
Membina persahabatan
Memiliki sahabat membuat seseorang merasa lebih santai dan
menghilangkan stress
Menghargai orang lain dan bersabar terhadap kesalahan-kesalahan mereka
Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan\
Melakukan relaksasi
Relaksasi mengendorkan tegangan otot
Latihan relaksasi dilakukan selama 10-15 menit setiap hari
Membuat lebih mudah menjadi rileks setiap kali menghadapi stress
40
Merasa senang terhadap dirinya
Mampu menghadapi situasi sulit
Puas dengan kehidupannya sehari-hari
Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
Mempunyai harga diri yang wajar
Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan
41
- Ada komunikasi yang sehat
BAB IV
untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha
hanya berhasil sebagai pemberdayaan masyarakat apabila kelompok komunitas atau masyarakat
42
tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan
motor penggerak dan bukan penerima manfaat atau obyek saja (Wikipedia). Pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan merupakan proses memberi daya atau kekuatan kepada
kesehatannya.
Pemberdayaan perempuan dalam penanggulangan PTM merupakan proses memberi daya atau
kekuatan bagi perempuan dengan cara memberi pemahaman, ketrampilan dan fasilitas untuk
menanggulangi PTM.
Tujuan
Khusus:
Sasaran :
43
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit tidak menular dan pengendalian risiko PTM
Materi pesan
Metode pemberdayaan
memahami tentang PTM, faktor risiko serta peran yang dapat dilakukan dalam penanggulangan
PTM. Berbagai metode atau cara dapat digunakan untuk memberikan pemahaman dan
kemampuan dalam penanggulangan PTM. Metode yang dimaksud antara lain pelatihan, diskusi
berkala, workshop, seminar berkala, pendampingan. Metode disesuaikan dengan tujuan ,sasaran,
waktu yang tersedia, ketersediaan sarana dan prasarana serta kemampuan petugas atau pelatih.
Apabila tujuan memberi ketrampilan harus dipilih metode yang memungkinkan peserta untuk
mempraktekkan ketrampilan. Tidak ada metode yang paling tepat tetapi kombinasi beberapa
metode dapat meningkatkan efektivitas pemberdayaan. Materi pesan sebaiknya diberikan secara
bertahap agar peserta mampu menyerap informasi dengan baik. Penyampaian materi akan lebih
efektif bila disampaikan dengan sederhana sesuai status pendidikan peserta. Apabila sasaran atau
peserta lansia perlu pula dipertimbangkan sifat alamiah lansia yang pada umumnya telah
44
mengalami gangguan fungsi penglihatan , pendengaran dan kelemahan fisik. Pada sasaran
Media
Media diperlukan sebagai pendukung untuk lebih memahami pesan. Seperti juga metode,
tidak ada media yang paling efektif untuk penyampaian pesan untuk memberdayaan perempuan
dalam penanggulangan PTM. Media dipilih sesuai tujuan, sasaran, lokasi serta budaya local.
Sebagai contoh apabila media digunakan untuk menyampaikan sedikit pesan dapat digunakan
poster, leaflet untuk pesan yang lebih banyak dan booklet dapat berisi pesan lebih banyak lagi.
Bagi sasaran yang tidak dapat membaca dapat digunakan gambar untuk menyampaikan pesan.
Media cetak, elektronik juga media social serta media tradisional dapat digunakan. Media cetak
dapat berupa poster, leaflet, booklet, spanduk, bulletin/ majalah dan lain lain. Media elektronik
dapat berupa pesan melalui radio dan televise dapat berupa pesan pendek, talkshow, drama radio
atau televisi serta film. Media sosial misalnya fb, wa, sms dan lain lain saat ini cukup efektif.
Pesan dalam media dikembangkan berseri antara lain tentang perilaku sehat, masing masing
penyakit yang tergolong PTM, upaya berhenti merokok, menanggulangi obesitas dan seterusnya.
Langkah
tatanan rumah tangga, perempuan dalam tatanan tempat kerja, perempuan dalam lembaga
45
kegiatan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan perempuan untuk menanggulangi
PTM.
dapat dipersiapkan khusus atau tenaga dari Puskesmas, Rumah Sakit, organisasi
fasilitasi dari dinas kesehatan atau dari fasilitas kesehatan. Media dapat dipersiapkan
khusus atau memanfaatkan media yang telah dikembangkan oleh pihak terkait.
seminar berkala, pendampingan. Kegiatan dilakukan bertahap dengan durasi dan jarak
waktu antara dua kegiatan disepakati bersama.Pada tahap ini sebaiknya dibuat rencana
5. Pelaksanaan kegiatan penanggulanga PTM. Pada tahap ini perempuan atau kelompok
perempuan yang telah diberdayakan melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang
6. Pemantauan dan penilaian. Pemantauan dilakukan untuk melihat seberapa jauh realisasi
BAB V
Penutup
ini bersifat kronis dan seringkali tidak disadari telah terjadi pada seseorang. Pada beberapa
46
penyakit bahkan pasien mencari pertolongan kepada petugas kesehatan setelah stadium lanjut.
Seseorang yang terkena PTM akan mengalami gangguan kesehatan fisik, psikologis dan
kelemahan dalam waktu lama sehingga mengganggu kehidupan termasuk pekerjaan dan
berdampak pada ekonomi keluarga. Pengobatan yang lama beaya tinggi dan berbagai persoalan
terkait yang muncul juga mengakibatkan meningkatnya pengeluaran Negara. PTM dapat dicegah
terjadinya dengan perilaku sehat. Bila telah sakit, untuk mencegah komplikasi dilakukan dengan
Faktor perilaku sangat dominan dalam PTM. Pengembangan perilaku sehat serta
mengendalikan factor risiko memerlukan upaya yang intensif dan berkesinambungan yang
dilakukan baik di perkotaan maupun perdesaan. Upaya tersebut akan terlaksana bila dilakukan
oleh berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, pihak swasta, media termasuk perempuan baik
sebagai individu maupun dalam kelompok atau organisasi. Pemberdayaan perempuan merupakan
upaya strategis untuk melaksanakan pengendalian PTM oleh karena potensi dan perannya dalam
keluarga dan masyarakat. Perempuan pada semua tingkatan pendidikan dan status social
ekonomi baik di desa maupun dikota sebagai individu maupun kelompok dapat ditingkatkan
kemampuan dan kemandiriannya agar dapat berperan dalam penanggulangan PTM. Pihak pihak
yang kompeten dalam pemberdayaan masyarakat baik pemerintah, perguruan tinggi maupun
pihak swasta diharapkan dapat berkontribusi untuk melakukan upaya pemberdayaan perempuan.
masalah terkait PTM dalam keluarga maupun masyarakat dilingkungannya serta dalam wilayah
47