Anda di halaman 1dari 10

A.

Pendahuluan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut telah diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu dengan menempatkan Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara
upaya kesehatan tingkat pertama.
Salah satu masalah kesehatan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah
terjadinya triple burden desease yaitu suatu kondisi dimana masih adanya tiga beban
masalah yaitu masih tinginya angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular,
kemudian masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular
serta munculnya penyakit baru yang disebakan antara lain oleh virus lama yang bermutasi
seperti SARS, H1N1, DAN HIV. Untuk itu diperlukan komitmen dan kegiatan kegiatan
serta program yang inovatif oleh institusi dan tenaga kesehatan untuk bisa keluar dari
permasalahan ini.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah melalui Germas
sebagai suatu tundakan yang terencana dan sistimiatis yang dilakukan secara bersama sama
oleh seluruh komponen masyarakat dengan kesadaran dan kemauan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ini selaras dengan amanat Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Dimana pada hakekatnya pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemamuan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 1


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah
menetapkan sasaran yang ingin dicapai yaitu; 1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi
ibu dan anak; 2)Meningkatnya pengendalian penyakit; 3) Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan daerah
perbatasan ; dan 4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu
Indonesia sehat dan kualitas pengelolaan SJSN keshatan; 5) Terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta 6) Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan
Penyakit tidak menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat secara
global, regional, nasional dan lokal. Global status report on NCD World Health
Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur
di dunia adalah karena PTM. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan
menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60
tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13%
kematian.
Di Indonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola
penyakit, di mana penyakit kronis degeneratif sudah terjadi peningkatan. Dalam kurun
waktu 20 tahun (SKRT 1980–2001), proporsi kematian penyakit infeksi menurun secara
signifikan, namun proporsi kematian karena penyakit degeneratif (jantung dan pembuluh
darah, neoplasma, endokrin) meningkat 2–3 kali lipat. Penyakit stroke dan hipertensi di
sebagian besar rumah sakit cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan selalu menempati
urutan teratas. Direktorat Jendral P2PL mengelompokkan prioritas PTM pada tahun 2009
dan 2010 al; Hipertensi, Jantung dan Diabetes. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2007 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal
ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan
prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi.

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 2


Pada tahun 2005, secara global diestimasikan 17,5 juta penduduk meninggal karena
Penyakit Jantung Pembuluh Darah (PJPD) dan 7,6 juta disebabkan serangan jantung.
Penyakit (Diabetes Melitus) DM merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan
karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangren) sehingga harus
diamputasi, penyakit jantung dan stroke. DM menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab
kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 % meninggal sebelum
usia 70 tahun. Pada Tahun 2030 diperkirakan DM menempati urutan ke-7 penyebab
kematian dunia. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 akan
memiliki penyandang DM (diabetes) sebanyak 21,3 juta jiwa.menengah.
Tujuan pemberdayaan ini adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat untuk peduli dalam mengetahui masalah penyakit tidak menular dan kesehatan
di wilayahnya, merencanakan dan melaksanakankan program-program yang mendukung
dalam bidang pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular terutama dalam
kegiatan empat pilar pengelolaan penyakit tidak menular seperti memeriksa kesehatan
secara rutin, aktifitas fisik, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, serta pola makan
sehat.
Hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengajak masyarakat agar mau
berpartisipasi dalam usaha mencapai target pencapaian program ialah dengan merekrut
komunitas yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dan memiliki wawasan memadai
mengenai ilmu kesehatan untuk ikut membantu mensosialisasikan program yang
dijalankan pemerintah, seperti mahasiswa, ibu-ibu PKK, karang taruna, para aktivis di
lembaga yang fokus memperhatikan masalah kesehatan.
Dibeberapa tempat peran organisasi atau perkumpulan masyarakat yang ada di desa
merupakan potensi yang dapat dilirik dan dimanfaatkan untuk penyampaian informasi
kesehatan oleh petugas kesehatan antara lain kelompok dasa wisma, PKK desa, kelompok
pengajian, hiziban, zikiran dan kelompok lainnya yang aktif dalam rutinitas kegiatannya
setiap bulan.

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 3


Di Desa Keroya pada tahun 2017 telah dibentuk Kelompok “Masyarakat Aktif
Kendalikan Penyakit Kronis” (MADANI-SEHAT) yang direkrut dari dari masyarakat di
desa Keroya. Kelompok ini telah dilatih dan diberdayakan untuk mensukseskan kegiatan
empat pilar pengelolaan penyakit tidak menular seperti, aktifitas fisik, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, serta pola makan sehat. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan
oleh kelompok ini adalah melakukan kegiatan aktifitas fisik berupa senam bersama setiap
hari jumat, mengelola kegaiatan pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap bulan dengan
bekerja sama dengan puskesmas, melakukan kampanye anti rokok dan semua kegiatan ini
dilaksanakan secara mandiri oleh masyarkat baik perencanaan, pelaksanaan maupun
pembiayaan kegiatan.
Pelaksanaan program Madani Sehat di Desa Keroya dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas Aikmel yaitu “ Mewujudkan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Aikmel
yang Seha, Produktif dan Berkualitas”. Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi
Puskesmas Aikmel yaitu 1) meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan
sarana/fasilitas dan kemampuan Manajemen Puskesmas yang memadai. 2) Memberikan
Pelayanan yang terjangkau, merata dan berkualitas secara professional kepada seluruh
lapisan masyarakat. 3) Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat, Peran serta lintas
sektoral dalam upaya inovatif dalam pelayanan kesehatan, sesuai dengan tata nilai
Puskesmas Aikmel yaitu Melayani dengan menerapkan budaya ‘ 5S “ (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun)

B. Latar Belakang
Di Indonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit,
di mana penyakit kronis degeneratif sudah terjadi peningkatan. Dalam kurun waktu 20
tahun (SKRT 1980–2001), proporsi kematian penyakit infeksi menurun secara signifikan,
namun proporsi kematian karena penyakit degeneratif (jantung dan pembuluh darah,
neoplasma, endokrin) meningkat 2–3 kali lipat. Penyakit stroke dan hipertensi di sebagian

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 4


besar rumah sakit cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan selalu menempati urutan
teratas. Direktorat Jendral P2PL mengelompokkan prioritas PTM pada tahun 2009 dan
2010 al; Hipertensi, Jantung dan Diabetes. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini
terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan
prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur tahun 2016
didapatkan data kasus penyakit tidak menular mencapai 114.349 kasus dimana hipertensi
merupakan penyakit tebanyak yaitu 37.79 % diikuti diabetes mellitus 14.11%
Sementara untuk di Puskesmas Aikmel didapatkan data pada tahun 2016, jumlah kasus
penyakit tidak Menular (PTM) mencapai 8.758 kasus dimana Hipertensi merupakan
penyakit terbanyak yaitu 38 % diikuti oleh Asma Bronchial 18 %, Diabetes Melitus 12 %.
Capaian program Puskesmas Aikmel pun masih dibawah target yaitu 8,25 % dari 20 %
target.
Tingginya permasalahan PTM ini memerlukan upaya pengendalian yang memadai dan
komprehensif melalui promosi, deteksi dini, pengobatan, dan rehabilitasi. Melihat masalah
tersebut diatas maka perlu adanya pembinaaan bagi masyarakat sebagai upaya
meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengendalikan penyakit kronis, sehingga ini
menjadi inspirasi bagi kami untuk berupaya membuat suatu terobosan berupa pembentukan
kelompok sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular terutama
penyakit Hipertensi dan Diabetes militus . Terutama dalam kegiatan empat pilar
pengelolaan penyakit tidak menular seperti, aktifitas fisik, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, serta pola makan sehat. Selain itu penting bagi mereka agar
difasilitasi dalam menjalankan program-program yang mendukung dalam bidang
pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular sebagaimana yang tercantum dalam

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 5


Pasal (2) Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Republik Indonesia No.43 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan disbutkan bahwa setiap
penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan
standar.
Di Desa Keroya pada tahun 2017 telah dibentuk Kelompok “Masyarakat Aktif
Kendalikan Penyakit Kronis” (MADANI-SEHAT) yang direkrut dari dari masyarakat di
desa Keroya. Kelompok ini telah dilatih dan diberdayakan untuk mensukseskan kegiatan
empat pilar pengelolaan penyakit tidak menular seperti, aktifitas fisik, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, serta pola makan sehat. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan
oleh kelompok ini adalah melakukan kegiatan aktifitas fisik berupa senam bersama setiap
hari jumat, mengelola kegaiatan pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap bulan dengan
bekerja sama dengan puskesmas, melakukan kampanye anti rokok dan semua kegiatan ini
dilaksanakan secara mandiri oleh masyarkat baik perencanaan, pelaksanaan maupun
pembiayaan kegiatan.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengendalian penyakit kronis
terutama DM dan Hipertensi.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk meningkatkan cakupan penemuan kasus Penyakit Tidak Menular
(Diabetes Melitus dan Hipertensi).
2. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak
Menular (Diabetes Melitus dan Hipertensi).
3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengetahui
dan bagaimana cara mencegah penyakit DM dan Hipertensi.

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 6


4. Terbentuknya kelompok yang secara aktif dapat melakukan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan pengendalian DM dan Hipertensi.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Senam Bersama - Aktifitas fisik/ olah raga setiap jumat sore


- PMT /dalam bentuk buah
2 Pemeriksaan - Pemeriksaan kesehatan fisik (tekanan darah) secara
Kesehatan secara rutin berkala oleh tenaga kesehatan
- Pemeriksaan laboratorium sederhana (GDS,
cholesterol)
- Pemberian obat sesuai indikasi
3 Edukasi - Penyuluhan
- Mengambil dan mengumpulkan sampah di sepanjang
jalan menju kantor desa saat berangkat dan pulang
4 Evaluasi - Rapat pengurus kelompok
- Evaluasi kegiatan setiap bulan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Program Lintas Program Lintas Sektoral Ket
Pokok Madani Sehat Terkait Terkait
1 Senam - Menyusun rencana 1. Program Kesehatan Desa : Swa
bersama kegiatan Olah Raga : menyiapkan daya
- Koordinasi dengan merekomendasikan lokasi dan
LP/LS jenis senam yang pengerahan
- Menentukan tempat digunakan, sasaran
dan waktu memonitoring
pelaksanaan pelaksanaan senam
- Menyiapkan peralatan 2. Promkes :

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 7


senam termasuk memastikan
kesiapan instruktur kesiapan alat dan
senam media senam yang
- Menyipakan tempat digunakan
pelaksananaan
- Dokumentasi kegiatan
2 Pemeriksaan - Menyusun rencana 1. Dokter : 1. Kader JKN
kegiatan menegakkan pengurus :
Kesehatan
- Melakukan koordinasi diagnose dan meyiapkan
dengan puskesmas memberikan terapi tempat
- Menyiapkan tenaga medis pemeriksaan,
kesehatan, peralatan 2. Perawat : mengukur BB
medis, obat-obatan memberikan asuhan dan TB
dan alat pemeriksaan keperawatan peserta
lab 3. Laboran :
- Pemerikksaan melakukan
kesehatan oleh tenaga pemeriksaan lab
kesehatan sederhana
- Dokumentasi hasil
kegiatan
3 Edukasi - Membuat jadwal 1. Promkes : Desa : Swa
penyuluhan mengkoordinir menyiapkan daya
- Menyiapkan materi pelaksanaan lokasi dan
penyuluhan kegiatan penyuuhan, pengerahan
- Menyiapkan alat dan menyiapkan materi sasaran
saran penyuluhan 2. P2, Gizi, Sanitarin :
- Melaksanakan narasumber
gerakan mengambil
dan mengumpulkan
sampah
- Dokumentasi hasil
kegiatan
4 Evaluasi - Mengidentifikasi Promkes, PTM, Desa : Swa
permasalahan Kesorga : Fasilitator menyiapkan daya
- Melakukan analisa dalam diskusi tempat
permasalahan
kegiatan
- Menyusun rencana
perbaikan
- Tindak lajut

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 8


- Dokumentasi kegiatan

F. Sasaran
1. Masyarakat Desa Keroya
2. Pengurus Kelompok Madani Sehat

G. Jadwal Kegiatan
2018

No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Senam Bersama X X X X X X X X X X X X
2. Pemeriksaan
Kesehatan secara X X X X X X X X X X X X
rutin
3. Edukasi X X X X X X X X X X X X
4. Evaluasi X X X X X X X X X X X X

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang diperoleh pada bulan tersebut.
I. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan hasil kegiatan menggunakan register yang telah di tetapkan dan dilaporkan
ke Puskesmas Aikmel melalui pengelola program PTM / Lansia saat pelayanan.
Laporan yang masuk direkap sebagai hasil screening kasus PTM di wilayah kerja yang
bersangkutan. evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi yang telah ditetapkan.
J. Penutup

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 9


Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
Kelompok Madani Sehat Desa Keroya di Puskesmas Aikmel

Aikmel, 2 Januari 2018


Kepala Puskesmas Aikmel

Satar, SKM. M.Kes.


NIP. 19721231 200003 1 039

Kerangka AcuanKelompok Madani Sehat 10

Anda mungkin juga menyukai