Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJALAYA
Jln. H.Abdul halim Desa Majalaya Kec.Majalaya Kab. Karawang
e-mail : puskesmas_majalaya@yahoo.com Kode pos 41355

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROLANIS ROMANTIS

I. LATAR BELAKANG

Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang


disebabkan oleh pola gaya hidup, meningkatnya sosial ekonomi dan bertambahnya
umur harapan hidup manusia. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit
menular, namun saat ini penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan.
Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa 59,5% penyebab kematian adalah
penyakit tidak menular (PTM).
Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan kecenderungan prevalensi
beberapa PTM yang naik dibandingkan tahun 2013, diantaranya Hipertensi
meningkat dari 25,8 menjadi 34,1 per 100 penduduk, prevalensi DM dari 1,5 menjadi
2 per penduduk, Stroke dari 7 menjadi 10,9 per 100 penduduk, Penyakit Jantung dari
0,5 menjadi 1,5 per 100 penduduk.
Demikian juga faktor resiko PTM terjadi peningkatan dari hasil Riskesdas
tahun 2013 ke tahun 2018 diantaranya proporsi kurang makan buah dan sayur
sebanyak 93,5% naik menjadi 95,5%, kurang aktifitas fisik naik dari 26,1% menjadi
33,5%, merokok naik dari 28,8% menjadi 29,3%.
Faktor risiko bersama yang terdiri merokok, kurang aktifitas fisik, diet yang
tidak sehat, konsumsi alcohol dan stress, semuanya dapat dikendalikan dengan
perilaku dan gaya hidup sehat. Peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap terhadap factor risiko PTM sangat penting dalam pencegahan dan
pengendalian PTM. Untuk itu diperlukaan pemberdayaan dan peran masyarakat
dalam pemantauan. Faktor Resiko PTM atau yang biasa disebut dengan kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang
merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini,
monitoring dan tindak lanjut dini faktor resiko penyakit tidak menular
secara mandiri dan berkesinambungan. Strategi pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan
peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk
ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Wujud dari usaha
pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat
adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15
tahun keatas bisa mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala
dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah
terlambat atau sudah berada di stadium lanjut akibat tidak mengetahui
dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada pada dirinya. Dari penilaian
evaluasi cakupan kinerja Puskesmas Majalaya, angka Penyakit Tidak Menular
mencapai 37% Kepatuhan sasaran lansia dengan penyakit kronis yang berobat rutin
sangat sedikit sehingga menjadi tidak terkontrol. Penyakit Tidak Menular dapat
dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak
sehat, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbangseta konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum
memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi
normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko
ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak Menular.
Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari
Program Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-2014.
Salah satu misi dari Kemenkes yang tertulis dalam Rencana Strategis
Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan
masyarakat madani. Dimana prioritas pembangunan kesehatan yang ketiga
adalah pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan.

II. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular dengan program PROLANIS
ROMANTIS (Program Pengelolaan >15Tahun Rajin Olahraga Mandiri dan
Optimis).

B. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :

 Mencegah faktor resiko penyakit menular sedini mungkin


 Menemukan sedini mungkin faktor resiko penyakit tidak menular
 Meningkatnya aksi nyata dari berbagai komponen di masyarakat dalam
pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait perilaku
tidak merokok, aktivitas fisik, dan peningkatan konsumsi sayur dan buah
dalam upaya pengendalian Penyakit Tidak Menular

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Persiapan dalam pelaksanaan posbindu PTM didahului dengan
identifikasi kelompok potensial yang ada di masyarakat.Secara substansial
posbindu PTM mengacu kepada kegiatan bukan terhadap tempat.Ini yang
membedakan antara posbindu PTM dengan UKBM lainnya. Kegiatan posbindu
dapat berlangsung secara terintegrasi dengan kegiatan masyarakat yang
sudah aktif seperti majelis taklim, karang taruna, dan lainnya. Tidak jauh berbeda
dengan posyandu balita dan posyandu lansia yang terdapat sistem 5 meja,
pelayanan yang diselenggarakan dalam posbindu PTM juga di berlakukan sistem 5
meja seperti posyandu balita dan posyandu lansia, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Meja I
Meliputi kegiatan registrasi dan pemberian kode atau nomor urut, pencatatan
ulang dengan buku.
b. Meja II
Meliputi kegiatan wawancara yakni menelusuri faktor resiko perilaku seperti
merokok, aktivitas sehari-hari, dan lain sebagainya.
c. Meja III
Meliputi kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, Indeks massa tubuh,
lingkar perut, dan analisa lemak tubuh
d. Meja IV
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol total, IVA, dan lain-
lainnya.
e. Meja V
Meliputi identifikasi faktor-faktor penyakit tidak menular, melakukan konseling
atau edukasi, serta tindak lanjut lainnya.Berikut beberapa bentuk pelayanan
penyakit tidak menular :
1. Pemeriksaan Dasar
 Melakukan pemeriksaan tensi darah
 Melakukan pengukuran lingkar perut
 Melakukan penimbangan berat badan
 Melakukan pengukuran tinggi badan

2. Pemeriksaan Utama
 Melakukan pemeriksaan gula darah dan kolesterol
 Melakukan pemeriksaan kadar alkohol
 Melakukan pemeriksaan IVA

IV. SASARAN
Yang menjadi sasaran dalam Pos Binaan terpadu Penyakit Tidak Menular
adalah masyarakat yang berumur 15 tahun keatas yang ada di wilayah
Puskesmas Majalaya, yaitu :
a. Sasaran Utama
Merupakan sasaran penerima langsung manfaat pelayanan yang
diberikan, yaitu masyarakat sehat, masyarakat beresiko dan masyarakat
dengan penyakit tidak menular berusia mulai dari 15 tahun ke atas.
b. Sasaran Antara
Merupakan sasaran individu atau kelompok masyarakat yang
dapat berperan sebagai agen pengubah terhadap faktor resiko
penyakit tidak menular dan lingkungan yang lebih kondusif untuk
penerapan gaya hidup sehat, yakni petugas kesehatan baik dari
pemerintah atau swasta, tokoh panutan masyarakat, atau anggota
orgnisasi masyarakat yang peduli dengan penyakit tidak menular
(PTM).
c. Sasaran Penunjang
Merupakan sasaran individu, kelompok atau organisasi atau
lembaga masyarakat dan profesi. Lembaga pendidikan dan
lembaga pemerintah yang berperan memberi dukungan baik berupa
dukungan kebijakan, tekhnologi, ilmu pengetahuan, material atau dana
untuk terlaksananya posbindu penyakit tidak menular.
V. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan rutin dalam sebulan sekali di setiap desa selama
satu tahun.
VI. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pemberian PTM dilakukan oleh
petugas PTM puskesmas bersama dengan pembina desa, evaluasi dan pelaporan
dilakukan setiap selesai kegiatan.
Pelaporan kegiatan program pelaksanaan POSBINDU PTM dilakukan setiap
akhir bulan. Hasil kegiatan di evaluasi setelah melakukan pelaporan ke pusat pada
bulan tersebut.

VII. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan kegiatan didapatkan dari laporan hasil kegiatan dari Pembina
desa. Pelaporan kegiatan dilaporkan setiap selesai kegiatan dilaksanakan. Evaluasi
kegiatan merupakan evaluasi dari hasil kegiatan.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko atau format
pelaporan hasil kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa yang ada di wilayah
kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk melihat cakupan
pemberian pelayanan PTM.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Majalaya

H. Silahudin Azis,SKM,M.A.P
NIP. 197310021998031003

Anda mungkin juga menyukai