Bab I Kanker Kesmas
Bab I Kanker Kesmas
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan
Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain
oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi
dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor
risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau
obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia.
Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati,
perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker
setiap tahunnya. Kanker payudara adalah suatu penyakit yang disebabkan adanya
pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan)
payudara. Kanker payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di
negara berkembang. (Kemenkes RI, 2015).
Penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia, baik di
negara-negara yang sudah maju, terlebih lagi pada negara-negara yang masih berkembang.
Menurut data terakhir yang dikeluarkan penyakit kanker menduduki urutan pertama
sebagai penyebab kematian dengan jumlah kematian mencapai 7,4 juta jiwa atau 13 persen
dari total kematian. Berdasarkan data World Health Organization, jumlah penderita kanker
di dunia tahun 2015 adalah 14,1 juta orang. Empat persennya merupakan penderita kanker
berusia muda, atau anak-anak (WHO,2015) .
Peran apoteker dalam memerangi PTM tidak pernah bisa terlalu ditekankan. Apoteker
dapat secara aktif memainkan peran ganda dalam hal ini, melalui pencegahan dan
pengobatan PTM. Namun, terdapat tantangan dalam mencapai potensi penuh
pengetahuan dan keterampilan apoteker dalam pengendalian PTM terutama di negara
berpenghasilan rendah dan menengah di mana beban PTM lebih tinggi. Tantangan-
tantangan ini termasuk tenaga apoteker yang rendah dan potensi apoteker yang kurang
dimanfaatkan di negara-negara tersebut.