Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH TUGAS KESEHATAN MASYARAKAT

“INISIASI INTERPROFESIONAL UNTUK FARMASIS


DALAM KESEHATAN PUBLIK”

Dosen Pembimbing :
H. Zulkarni R., Ssi, MM, Apt
Diza Sartika, M. Farm, Apt

Kelompok 13 :
1. Mellya Yusni, S.Farm (29 05 037)
2. Lovita wulandari, S.Farm (29 05 038)
3. Maisandra, S.Farm (29 05 039)
4. Rizki Damayanti, S.Farm (29 05 040)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
INISIASI INTERPROFESIONAL UNTUK FARMASIS DALAM
KESEHATAN PUBLIK
“Pengetahuan tidak cukup, kita harus menerapkan. Keinginan tidak cukup, kita
harus melakukan”- goethe
Peningkatan prevalensi dari penyakit kronis telah menjadi beban yang lebih berat
dalam sistem kesehatan dan menyoroti pentingnya akses penyediaan kualitas
pelayanan yang menyediakan pelayanan kesehatan yang berkompetensi.
Kolaborasi interprofesional dalam fungsi inti kesehatan publik, termasuk
pengujian, pengembangan kebijakan, dan asuransi (jaminan), akan dibutuhkan
dalam peningkatan pasien dan populasi kesehatan.
Asosiasi kesehatan publik amerika menyatakan bahwa farmasis harus
terlibat dalam pelayanan esensial kesehatan publik, membantu memastikan akses
untuk pelayanan terhadap populasi yang lebih luas. Kelanjutan peran farmasis
dalam manajemen penyakit dan manajemen terapi medis berkontribusi terhadap
kesehatan publik. Bab ini mendiskusikan bagaimana farmasis bekerja dengan
pelayanan kesehatan profesional lainnya untuk meningkatkan kesehatan publik
dalam level micro dan macro.
PERGESERAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
Dalam perkembangan suatu negara sama halnya dengan perkembangan
dunia, penyakit kronis telah mengambil alih peran penyakit menular sebagai
masalah utama kesehatan. Kondisi kronis didefinisikan sebagai akhir atau
setidaknya 12 bulan terakhir atau lebih dengan hasil batasan fungsi atau
kebutuhan untuk pelayanan medis lanjutan.
Beberapa faktor resiko tinggi yang relatif- kolesterol tinggi, tekanan darah
tinggi , obesitas, dan pengguna tembakau dan alkohol-menjadi penyebab untuk
sebagian besar penyakit kronis. Kira-kira 125 juta orang amerika (45% dari
populasi) memiliki satu atau lebih penyakit kronis pada tahun 2000, dan 61 juta
(21% dari populasi) memiliki kondisi kronis yang berlipat ganda. Jumlah orang-
orang dengan kondisi kronis di perkirakan meningkat pada tahun 2020, 164 juta
orang (hampir 50% dari populasi) akan memiliki kondisi kronis dan 81 juta (24%)
akan memiliki 2 atau lebih kondisi kornis. karena jumlah kondisi kronis
meningkat, hal ini berhubungan dengan hak dari pasien yang dirawat di rumah
sakit untuk mencegah komplikasi. Manfaat Medicare dengan empat atau lebih
kondisi kronis telah menunjukkan 99 kali lebih kecendrungan dibandingkan
dengan yang tidak memiliki kondisi kronis yang dirawat dirumah sakit untuk
kondisi perawatan sensitif. Tambahan, pengeluaran medicare perkapita meningkat
dengan jumlah kondisi kronis, dari $211 untuk kondidi kronis turunan menjadi
$13, 973 untuk empat atau lebih kondisi kronis. Peningkatan jumlah orang dengan
kondisi kronis sepertinya akan terus berlanjut untuk 30 tahun kedepan. Saat ini
pembiayaan pelayanan kesehatan dan sistem pengantaran primer dirancang untuk
pengobatan kondisi akut, tapi 78% pengeluaran kesehatan di US berkontribusi
terhadap kondisi kronik. Kualitas pelayanan untuk orang dengan kondisi kronis
memerlukan sebuah orientasi baru untuk pencegahannya agar sebagus pelayanan
berkelanjutan dan manajemen untuk memelihara status dan fungsi kesehatan
individu, perhatian utama adalah untuk orang dengan kondisi kronis yang berlipat
ganda.
Prediksi tentang korban penyakit kronis berubah-ubah, tapi Mathers dan
Loncar memiliki prediksi bahwa penyakit kronis akan berjumlah 69% kematian
secara global ditahun 2030. Kematian dari HIV/AIDS diperkirakan dua kali lebih
banyak di tahun 2030, dan kematian akibat tembakau kemungkinan meningkat
50%. Kematian yang disebabkan infeksi seperti penyakit pneuminia, tuberkulosis,
malaria, dan diare diprediksi meningkatkan secara signifikan, sementara kondisi
kronis seperti penyakit jantung iskemik, penyakit cerebrovascular, dan
peningkatan penyakit pulmonari obstruktif kronis.
MANAJEMEN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Lebih dari 50 tahun yang lalu usia populasi yang ada dan ketersediaan
pencegahan medis untuk mengurangi kesakitan dan kematian telah membawa
manajemen penyakit kronis menjadi yang terdepan. Pelayanan kesehatan semakin
berfokus pada pencegahan penyakit kronis, meningkatkan hasil dari pasien, dan
mengurangi biaya keseluruhan pelayanan kesehatan. Garis pedoman praktek
klinis telah berkembang untuk diagnosa awal dan manajemen agresif bagi banyak
penyakit kronis yang dapat dicegah dalam masyarakat kita. Jumlah pedoman yang
dapat dikenali dalam rangka meningkatkan biaya sistem dan peningkatan hasil
pasien, pelayanan pasien telah berganti jauh dibandingkan ketersediaan
praktisioner tunggal untuk melibatkan penyedia pelayanan kesehatan multiple,
termasuk farmasis. Tujuannya adalah untuk pengembangan pencegahan penyakit
kronis sebaik kondisi stabil yang ada untuk pencegahan atau penundaan proses.
PERGESERAN DISPENSING UNTUK MANAJEMEN DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT
Pelayanan farmasis klinis dan partisipasi praktisi interprofesional telah
membantu memastikan bukti dasar tindakan dan pengontrolan biaya. Tindakan
rekonsiliasi biaya omnibus tahun 1990 (OBRA ’90) mengamanatkan konseling
pasien, dan tindakan modernisasi medicare tahun 2003 memutuskan untuk
melakukan menajemen terapi pengobatan (MTM). Farmasis di beberapa aturan
menunjukkan inti pelayanan dari pengujian dan monitoring laboratorium,
administrasi imunisasi, pelaksanaan program penghentian tembakau, dan
penyediaan pelayanan dibawah persetujuan kolaborasi praktisi dengan dokter.
Beberapa farmasis di sektor pemerintahan pusat ( seperti pelayanan kesehatan
indian dan departemen urusan veteran [VA]), akademi, dan negara bagian tertentu
(seperti New Mexico, dan carolina utara) yang berpraktek sebagai klinisi farmasis
atau praktisi farmasis klinis yang berwenang menguji dan mendiagnosis serta
mampu untuk menulis resep.
Manfaat paling jelas dari keterlibatan farmasis di pelayanan primer adalah
untuk memastikan bahwa pelatihan pekerja kesehatan publik tersedia untuk
melayanani kesehatan jutaan orang Amerika pencari kesehatan. Berbagi beban
kerja dengan dokter secara bebas untuk lebih memperhatikan pasien dengan
penyakit akut dan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien.
Kolaborasi antara farmasis dan praktisian lain menawarkan kepada pasien
pelayanan yang lebih komprehensif. Ketika farmasis mengambil alih peran dalam
tim pelayanan kesehatan, pelayanan yang tersedia lebih banyak pasien.
PERAWATAN KESEHATAN PRIMER FARMASIS DAN KESEHATAN
PUBLIK
Sebagai farmasi yang telah melampaui peranan tradisional, beberapa
farmasis bekerja dalam aturan praktek interprofesional dan memperluas tanggung
jawab dari pelayanan primer (seperti menajemen penyakit, menajemen terapi
pengobatan) dan kesehatan publik. Walaupun pelayanan primer dan kesehatan
publik terlihat mengikuti dua bentuk yang berbeda, yaitu komplementer.
Perawatan primer dapat memberikan kepada beberapa penyedia yang berfokus
pada peningkajan kesehatan indicidu, terutama yang memiliki penyakit dan yang
membutuhkan beberapa bentuk pengobatan. Tekanan dari kesehatan publik
merupakan kebaikan bagi masyarakat. Penyediaan pelayanan primer merupakan
bagian seluruh pendekatan dalam meningkatkan akses untuk perawatan,
mempromosikan kesehatan, mencegah perkembangan penyakit, dan mengurangi
kesenjangan kesehatan. Farmasis yang berpraktek di bagian menajemen penyakit,
pencegahan penyakit, dan kesehatan komunitas dan pendidikan yang
menunjukkan fungsi esensial dari kesehatan publik. Walaubagaimanapun, sebagai
tenaga profesional kesehatan yang dapat dengan mudah diakses, farmasis
membantu mengurangi kesenjangan dalam akses perawatan, umumnya untuk
komunitas di desa atau yang tidak terlayani.
Bagaimanapun, kualitas dari perawatan penting sebagai akses,
aksesibilitas tanpa kualitas dapat berbahaya. Farmasis dapat menyediakan
perawatan berkualitas dan pendidikan untuk masyarakat yang tidak memiliki
asuransi, dibawah asuransi, dan yang tertindas lainnya.
APA YANG FARMASIS TAWARKAN PADA KESEHATAN PUBLIK
Sebagian besar farmasis tidak secara resmi mengajarkan tentang kesehatan
publik dan penerapan dari dasar kesehatan publik dalam keseluruhan perawatan.
Kesehatan publik resmi mungkin ragu-ragu dalam mencakup pelayanan farmasi
sebagai bagian esensial dari misi kesehatan publik. Bagaimanapun, pelayanan
farmasis dapat membantu mengurangi pengobatan yang tidak tepat, mengatasi
masalah kesehatan yang tidak tertangani, dan menurunkan penggunaan
pengobatan optimal untuk mengurangi biaya pengobatan. Servei menunjukkan
bahwa resep dokter dalam peranan farmasis secara umum terbatas untuk
mengidentifikasi kesalahan pengobatan, konseling pasien mengenai pengobatan
dan rekomendasi peresepan obat.
Kesehatan publik resmi dan tenaga profesional kesehatan lain dapat
memiliki informasi terbatas mengenai pelatihan farmasis, aturan kemampuan, dan
praktek keberadaan. Walaupun, belum adanya kesempatan untuk farmasis dalam
berpraktek dalam tingkatan mikro dan makro di departemen kesehatan publik
negara dan pemerintah. Dalam tingkatan mikro, farmasis dapat menyediakan
berbagai pelayanan seperti imunisasi, konsultasi pengobatan, pendidikan obat
kepada perawat dan dokter, dan konsultasi pasien. Fungsi dari tingkatan makro
akan didiskusikan nanti dalam bab ini.
DEFINSI DARI KOLABORASI INTERPROFESIONAL
Kolaborasi dari tingkatan interprofesional, intraprofesional dan
multiprofesional merupakan referensi untuk pengobatan dan literatur menajemen
kesehatan. Siswa farmasi telah diajarkan mengenai penyediaan tim
interprofesional yang menyediakan banyak aturan praktek yang diinginkan.
Komisi bersama sekarang menyaratkan organisasi yang mencari akreditasi untuk
menunjukkan penyaluran kesehatan interprofesional.
Sebuah profesi adalah panggilan dari persyaratan spesialisasi pengetahuan
dan seringkali membutuhkan persiapan akademi yang panjang dan intensif.
Kolaborasi intraprofesional didefinisikan sebagai kolaborasi antara disiplin
profesi yang berbeda, kolaborasi intraprofesional sebagai bagian dari profesi, dan
kolaborasi multiprofesional termasuk tenaga yang dimasukkan dari berbagai
profesi berbeda. Cahaya yang membedakan antara “intterprofesional” dan
“multiprofesional” merupakan dasar dari apapun bentuk dari
demokratisnya,dengan seluruh tenaga profesional yang memiliki nilai pemasukan
yang sama (interprofesional) atau kepemilikan, dengan seluruh pemasukan yang
diberikan untuk memimpin (biasanya dokter) yang memiliki tanggung jawab
untuk membuat keputusan (multiprofesional). Dokter telah dilatih untuk
mengambil pengobatan yang resmi, dan tanggung jawab untuk pasien dibawah
perawatan mereka, dan ini mungkin dapat menjadi bentuk multiprofesional
sebagai prevalensi yang paling digunakan. Pandangan kolaborasi interprofesional
sebagai sebuah interaksi yang akan mengaburkan batasan antara profesi dan
meningkatkan kepercayaan antara mereka. Seperti interaksi yang memerlukan
dasar pengetahuan yang besar, tetapi hal ini akan membuat batasan diantara
jumlah pengetahuan lintas-profesi yang dibutuhkan. Ini mungkin akan
menggambarkan dengan baik bentuk interprofesional untuk kesehatan publik,
dimana setiap profesi memainkan peran yang telah didefinisikan, dengan penyedia
perawatan primer yang melakukan evaluasi awal dan diagnosis, perawat bekerja
sesuai dengan pengetahuan, koordinasi dan menajemen kasus dan farmasis
menentukan, penentuan dan optimalisasi terapi obat sebagai hal yang
berhubungan dengan pengujian lanjutan dan menajemen penyakit. Kolaborasi ini
membutuhkan masing-masing tenaga kesehatan profesional non dokter untuk
meningkatkan tanggung jawab dan kewajiban mereka.
Sebuah perubahan dalam bentuk fokus “apa yang ada dalam
formulasinya? Menuju ke “bagaimana keahlian farmasis bisa berkontribusi dalam
meningkatkan perawatan pasien dan menajemen penyakit?” akan membutuhkan
waktu. Untuk mengenali ahli pengobatan pasien dan area klinis lain, farmasis
akan menunjukkan kemampuan mereka dan menjaga pembaharuan pengetahuan
mereka dalam bidang pengobatan yang cepat berubah ini.
Pengembangan dari praktek intrapersonal akan membutuhkan perubahan
dalam cara farmasis, dokter, dan tenaga kesehatan profesional lain dalam melihat
satu sama lain dan bagaimana mereka saling berinteraksi. Ada batasan resmi dan
profesional mengenai apa yang bisa diselesaikan oleh masing-masing individu,
tetapi seluruh profesi dapat bekerja secara luas dan memaksimalkan mereka dalam
berpraktek. Masing-masing dari “ahli” pada tim akan perlu untuk mengetahui
batasan keahlian mereka dan seluruh anggota kelompok, seperti pengujian diri
akan menguntungkan pasien. Kolaborasi interprofesional terbaik akan
membutuhkan kontribusi maksimal dari masing-masing tenaga kesehatan
profesional untuk meningkatkan pnyediaan layanan.
MEMBANGUN DUKUNGAN UNTUK PRAKTEK INTREPROFESIONAL
Program kesehatan publik makro dalm bentuk kolaborasi interprofesional
di tingkatan lokal merupakan bagian yang sangat amat penting dari keseluruhan
gambaran kesehatan publik. Kesempatan untuk jenis kolaborasi memperpanjang
dan mencakup pendekatan disiplin pengobatan dan banyak kondisi penyakit
kronis. Area baru untuk kolaborasi akan mengejar apa yang dibutuhkan sistem
dan ketertarikan dari praktisi individu. Seperti upaya yang dibutuhkan untuk
mendukung farmasis, dokter dan bahkan fasilitas administrator.
Memiliki penghormatan yang baik dan menetapkan pelayanan kesehatan
dalam sistem lokal untuk “menjuarai” sebuah program kesehatan baru ataupun
yang unik akan memfasilitasi pengintegrasian dari program ke dalam sistem
kesehatan. Pemilihan individual untuk memenangkan program akan
mempengaruhi persepsi dan penerimaan dari program tersebut. Pemilihan yang
hati-hati adalah kunci menuju praktek interprofesional yang berhasil. Sebuah juara
dapat mempromosikan kebutuhan untuk program dan dorongan jaringan dari
berbagai level untuk membantuk merealisasikan program. Sebuah advokasi yang
dihormati akan menjadi aset yang tidak bernilai jika program menghadapi
resistensi ataupun keluhan bahwa “kita tidak akan pernah dapat
menyelesaikannya”.
Dukungan administratif adalah hal yang kritis untuk kelangsungan
program dimana sebagiannya berdasarkan dari kebutuhan sistem. Sebagai seorang
praktisi klinis yang pandai akan mengevaluasi dan mengidentifikasi sistem yang
dibutuhkan sebelum memilih sebuah area untuk fokus mengenai tujuan untuk
administrator. Departemen keuangan dapat mendaftar untuk membenarkan
sumber yang dibutuhkan. Sekali program ini disetujui dan diterapkan, kantor
administratif akan meninjau ulang hasil data pasien yang berpartisipasi. Evaluasi
ini harus dibangun selama bagian perencanaan program jadi hasil pengukuran
akan tersedia ketika pertanyaan ataupun yang diperlukan untuk kelangsungan
program muncul.
Saat ini, 46 negara bagian mendukung beberapa bentuk collaborative drug
therapy menagement (CDTM) melalui persetujuan antara farmasis dan dokter.
Alabama, maine, newyork, dan oklahoma tidak membolehkan CDTM. Arizona,
california, connecticut, indiana, nevada, new hampshire, dakota utara,
pennsylvania, pulau rhode, dakota selatan, vermont dan wiseonsin membolehkan
CDTM hanya untuk aturan institusional. (sebagai tambahan untuk
memperbolehkan CDTM, new mxico dan carolina utara meningkatkan lisensi
praktek untuk farmasis.). Kolaborasi penyedia persetujuan praktek merupakan
cara untuk memperluas praktek interprofesional farmasi dan membantu bertemu
dengan kebutuhan pelayanan. Aplikasi dan perpanjangan dari persetujuan ini
terbatas hanya dari keinginan farmasis dan keterlibatan dokter. Walaupun
sebagian besar negara bagian mendukung beberapa bentuk praktek kolaborasi,
penghalang seperti aturan praktek dan batasan kompensasi yang tepat mencegah
farmasis dari ibukota untuk kesempatan ini.
Penting untuk penyedia kesehatan lain untuk melihat nilai dari bentuk
praktik kolaborasi ini dan memiliki pendapat mereka sendiri dalam merefleksikan
lamaran awal dan perbaikan yang sedang berjalan. Tanpa keterlibatan teman
sebaya dalam berbagai program akan menyulitkan topangan yang ada. Dukungan
kolega untuk program ini akan menghasilkan keberlanjutan rujukan dan ketetapan
jumlah pasien. Lebih banyak pasien yang bisa didukung sebuah program, lebih
besar manfaat yang bisa diperoleh. Sebagian besar penyedia akan dengan cepat
menerima dan menilai kolega yang menambahkan kemampuan kedalam suatu tim
atau bagaimana cara mengurangi kompleksitas dari praktek hari ke hari mereka.
Resistensi dari praktek interprofesional menurun saat lebih banyak penyedia yang
dilatih dalam tim interprofesional dan menyadarimanfaat dari jenis praktek ini.
Sekali program ini menghasilkan dukungan untuk individu dalam fasilitas
pelayanan kesehatan, maka hasil ini harus dapat membantu populasi pasien.
Sebuah program perawatan kesehatan harus siap untuk diakses dan pasien harus
menerima program yang berguna dan penting untuk kesehatan umum mereka.
Sebagai contoh pasien menghadiri penetapan baru pengurangan resiko klinis
kardiovaksular, maka pasien harus mengerti tujuan dibalik kunjungan klinis
tersebut. Seorang pasien bisa saja berkata “aku telah diberitahu bahwa tekanan
darah dan koleterol ku tinggi, tetapi aku merasa baik-baik saja. Kenapa aku harus
perduli dengan permasalahan ini?”. Dalam kasus ini, penting untuk program itu
memulai dengan pendidikan umum pasien dibandingkan mengintimidasi dengan
daftar modifikasi gaya hidup yang mungkin tidak relevan dengan kebutuhan
pasien. Pemasukan, timbak balik, pemahaman dan penerimaan pasien merupakan
nilai dari program yang merupakan hal yang kritis untuk kelanjutan dukungan dan
tindak lanjut mereka.
Untuk mempertahankan aliran pasien yang tetap dalam program,
dukungan dari seluruh penyedia diperlukan. Ini dapat dihasilkan melalui hasil
klinis yang nyata, penunjukan peningkatan keamanan pasien, pengurangan beban
kerja penyedia, meningkatkan akses perawatan, dan dalam beberapa situasi
memberikan kapasitas untuk pendapatan umum. Program dengan kualitas tinggi
menyediakan perawatan komprehensf dengan melanjutkan dukungan dan rujukan
pasien dari penyedia lain yang akan berkembang dan mungkin menyediakan
bentuk untuk fasilitas lain yang diharapkan untuk menyediakan perawatan dalam
tingkat yang lebih tinggi.
Tidak ada program perawatan kesehatan yang dapat berhasil tanpa
dukungan dari staf tambahan (seperti teknisi, resepsionis, personel keuangan).
Anggota staf dapat mempertahankan organisasi dalam program, menunjukkan
prosedur pemulangan pasien yang minim, berkontribusi terhadap pendidikan
pasien, tagihan untuk pelayanan, dan advokasi untuk program- seluruh hal ini
merupakan komponen vital dari keberhasilan praktek perawatan kesehatan
interprofesional. Dalam meningkatkan fokus pengobatan dalam ekonomu
penyediaan perawatan, sebuah program tidak akan dapat menghasilkan
pendapatannya yang akan memberikan kerugian tanpa memperharikan kualitas
atau kuantitas dari penyedia perawatan. Bekerja dengan tim keuangan, dimana
penerapan daoat membantu memaksimalkan hasil yang didapat. Optimalisasi
tagihan dapat menjadi tantangan untuk staf farmasi, hal ini karena sebagian besar
farmasis tidak mengerti mengenai masalah tim keuangan.
Bagaimanapun,pengembangan dari tagihan infrastruktur yang harus dibayar dan
harus dipertimbangkan.
Penetapan dari praktek interprofesional yang berhasil akan
memberikan praktisi klinis keterlibatan dari prestasi ini. Hasil yang positifa dan
perawatan yang lebih aman akan memberikan hasil langsung dari penyedia
pendidikan dan intervensi program yang akan memotivasi pasien untuk menjadi
lebih aktif dalam perawatan mereka. Dukungan yang tepat dari program pada
tingkatan kritis ini, tetapi dukungan dari tingat kota, daerah, negara bagian dan
nasional akan diperlukan untuk mendapatkan persetujuan universal untuk program
ini.
APLIKASI PRAKTEK KESEHATAN PUBLIK TINGKAT MIKRO
Dalam menjelajahi kesempatan menajemen penyakit- “sebuah sistem
untuk mengkoordinasikan intervensi perawatan kesehatan dan
mengkomunikasikan untuk masyarakat dengan kondisi dimana pasien berupaya
untuk dirinya sendiri merupkan hal yang signifikan”. – sebuah populasi target
harus diidentifikasi terlebih dahulu. Demografis, data epidemiologis, perawatan
kesehatan, dan populasi yang tidak diatur harus dipertimbangkan dalam proses ini.
Tinjauan ulang penggunaan pengobatan akan membantu dalam menentukan
kecendrungan tindakan untuk penyakit, kelemahan dari awalan dan inisiasi yang
agresif dan optimalisasi farmakoterapi dapat berkontribusi untuk pengembangan
penyakit kronis. Biaya untuk kunjungan ruangan darurat dan perawatan rumah
sakit selama penyakit kronis atau peningkatan dan kejadian yang berhubungan
dengan kesehatan dapat dianalisa untuk menunjukkan penghindaran biaya di awal
dan inisiasi agresif. Upaya ini menunjukkan manfaat potensial dari program
menajemen penyakit yang akan membantu untuk mendapatkan dukungan dari
administrator dan merupakan kunci dari penyedia perawatan kesehatan.
Inisiasi Healty People dan panduan praktek klinis nasional yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi target klinis akhir untuk intervensi menajemen
penyakit dan untuk menetapkan metode (pendekatan berdasarkan bukti). Pada
poin ini farmasis harus berkolaborasi dengan seorang dokter atau kelompok
dokter dan penyedia lain dalam menetapkan cakupan praktek dan memfasilitasi
rujukan. Dalam penetapan menajemen penyakit, terutama jika penyedia farmasis
akan kepercayaan terhadap staf medis, ini akan menjadi hal penting untuk
menentukan lisensi, sertifikat dan persyaratan pelatihan.
Akademi dokter keluarga amerika mendefinisikan perawatan primer
sebagai perawatan yang disediakan oleh dokter, seringkali juga dilakukan
kolaborasi dengan tenaga profesional kesehatan lain, terutama yang dilatih dan
berkemampuan dalam komprehensif kontak pertama dan perawatan yang sedang
berlangsung untuk individu dengan kondisi tanpa diagnosa. Sebagai tambahan
untuk diagnosa dan pengobatan penyakit akut dan kronis, promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, mempertahankan keseahatan, konseling,dan pendidikan
pasien merupakan komponen perawatan primer. Sasaran dari perawatan primer
adalah untuk menyediakan perawatan dengan spektrum yang lebih luas yang
termasuk didalamnya pengukuran profilaksis dan kuratif dan koordinasi dengan
pasien penerima perawatan. Melalui pendidikan dan komunikasi yang efektif,
pasien diharapkan untuk mengambil peran aktif dalam pengobatan.
Untuk keberhasilan menajemen penyakit kronis, pasien perlu untuk
diedukasi mengenai penyakit, pengukuran pencegahan, dan pentingnya terapi
yang tepat. Penyedia farmasis dalam menajemen klinis penyakitharus dilatih m
wawancara motivasional dan modifikasi gaya hidup/ tingkah laku. Dibawah
panduan farmasis, pasien diatur dengan tujuan yang sesuai alasan untuk
memastikan pemenuhan dan keberhasilan. Merupakan hasil yang esensial untuk
farmasis untuk menindak lanjuti pasien dengan proses, pertanyaan, dan perubahan
akhir yang akan menurunkan pengembangan atau kemajuan dari penyakit. Sebuah
kelompok dukungan mungkin dapat berguna untuk menajemen penyakit.
PRAKTEK INTERROFESIONAL: MENAJEMEN PENYAKIT DI
PELAYANAN KESEHATAN INDIAN
Beberapa dari contoh dokumentasi terbaik dari praktek interprofesional
farmasis dan memperluas peran dari menajemen penyakit dan kesehatan publik
yang datang pelayanan kesehatan indian (IHS). IHS Indian Health Service
mungkin dapat dilihat sebagai satu dari aturan terbesar sistem pelayanan di
amerika serikat. Pendahulu seperti Dr. Allen Brands (kepala farmasis IHS dari
tahun 1955 hingga 1981) mengenali kebutuhan dari perluasan pelayanan farmasi
pada awal tahun 1960 an dan inisiasi pergantian dari distribusi pengobatan hanya
pada fungsi kesehatan klinis dan kesehatan publik.
Dari tahun 1960an dan seterusnya, IHS menekan negara untuk interaksi
struktur pasien dan pendidikan oleh farmasis. Berfokus pada populasi amerika
indian/ suku asli alask, Brands mengaplikasikan aturan populasi kesehatan untuk
fasilitas kesehatan individu dan praktek farmasi. Dari tahun 1974, lebih dari 90%
praktek IHS memiliki satu atau lebih farmasis yang menangani program
perawatan pasien di tempat tersebut. Standar farmasi IHS dari prektek yang
dimodifikasi pada tahun 1983, di resmikan pada tahun 1988, dan di publikasi pada
tahun 1989. Segera kemudian, artikel hepler dan strand mengenai pelayanan
farmasi mempopulerkan banyak konsep klinis IHS.
Pengembangan dari peranan farmasis dalam perawatan pasien di IHS
difasilitasi oleh bebrbagai faktor lingkungan. Lingkungan praktek merupakan hal
yang esensial dalam mengatur sistem perawatan; pengembalian untuk pelayanan
klinis bukan lagi menjadi masalah, sejak fasilitas pemerintah beroperasi. Farmasis
disediakan catatan pengobatan pasien yang lengkap, dan konsultasi pribadi pasien
telah ditekankan. Terlebih lagi, banyak fasilitas IHS yang berlokasi di area
pedesaan yang terisolasi dengan beberapa tenaga kesehatan profesional di
dalamnya. Kekurangan staf, pergantian staf dan perawatan yang tidak bertemu
pasien memfasilitasi pendekatan tim. Sejauh dokumentasi farmasi klinis IHS ,
praktek interpersonal IHS telah menjadi norma umum. Akhirnya karena praktek
interpersonal ini mengambil tempat dalam fasilitas operasi pemerintah, lebih
banyak praktek inovatif tanpa berbagai kontrol negara bagian yang dikenakan.
Untuk melindungi kerugian hukum, perluasan peran (dalam berbagai disiplin)
membutuhkan aturan pendekatan yang hanya ada pada tingkat nasional. Ini bukan
hal yang mengejutkan, kemudian, perluasan peran praktek klnis terjadi peratama
kali di agensi penerintah seperti IHS, VA da departemen pertahanan, administrasi
kesehatan veteran (VHA) mengarahkan 19 10 1995 memimpin contoh dari
keberhasilan praktek interpersonal. Melalui tahun 1990 an, farmasis IHS
melanjutkan pelayanan kepada warga amerika indian dan suku asli alaska (di desa
yang komunitas yang belum terlayani) dengan praktek farmasi yang inovatif yang
meningkatkan perawatan pasien dan meningkatkan akses untuk pelayanan
kesehatan vital publik, termasuk menajemen dan pencegahan penyakit.
Praktek interprofesional dengan tujuan umum dalam meningkatkan hasil
pasien di dukung oleh praktek standar farmasi IHS (tabel 19-1). Standar ini
merefleksikan aturan inti dan pelayanan esensial dari kesehatan publik dan
menetapkan pondasi untuk pelayanan farmasi klinis yang termasuk di dalamnya
pengumpulan rutin, analisis dan interpretasi informasi kesehatan melalui
komunikasi berpusat pasien untuk membantu farmasis dalam menguji kondisi
kesehatan pasien. Penetapan oleh standar farmasi IHS ini merupakan contoh dari
pengembangan kebijakan, fungsi ini dari kesehatan publik. Standari farmasi IHS
juga merefleksikan banyak dari 10 pelayanan esensial kesehatan publik.
Keenam standar praktek IHS mendukung pelayanan menajemen penyakit
IHS. Seperti penyedia perawatan primer lai, praktek farmasi di menajemen klinis
IHS membolehkan untuk memantau status kesehatan individu, menginvestigasi
masalah, menginformasikan dan mengedukasi komunitas mengenai permasalahan
kesehatan, meningkatkan akses hubungan perawatan individu, memastikan dan
berkontribusi dalam kompetensi beban kerja, dan mempengaruhi kualitas
pelayanan kesehatan. Jadi perluasan hak istimewa klinis pada dukungan esensial
standar pelayanan kesehatan publik.
Cakupan farmasis dalam memperluas praktek akan bervarisai diantara
fasilitas yang berdasarkan dari persetujuan praktek kolaborasi, hubungan
interprofesional, dan sumber fasilitas. Perawatan pasien yang dilakukan oleh
farmasis dalam menajemen klinis penyakit dapat memasukkan tinjauan grafik;
pengujian laboratorium dan interpretasi hasil dengan pengujian fisik terbatas,
inisiasi kepemilikan, penyesuaian, atau penghentian pengobatan; pendidikan
pasien dan tindak lanjut pasien. Ini juga termasuk pengembangan dari rejimen
pengobatan dan rencana pengujian pasien. Menajemen penyakit termasuk
menajemen terapi prngobatan, ditunjukkan dibawah persetujuan praktek
kolaborasi yang disetujui oleh staf medis dan staf farmasi lokal.
Tabel 19-1 standar praktek pelayanan kesehatan suku indian
1. Memastikan terapi obat yang tepat
2. Memverifikasi pemahaman pasien dalam pengobatan dan hasil yang tepat
dari penggunaan obat mereka
3. Memastikan ketersediaan dan pengontrolan pengobatan.
4. Menyediakan informasi obat dan konsultasi terapi obat
5. Menyediakan promosi kesehatan dan aktivitas pencegahan penyakit yang
berhubungan dengan penggunaan obat dan pencegahan terapi obat
6. Mengatur terapi untuk pasien terpilih yang menggunakan obat sesuai
dasar metode pengobatan

Keberhasilan dari praktek interprofesional dan menajemen penyakit di IHS


disebabkan oleh hubungan panjang antara dokter-farmasis. Peran pengaturan
klinis dokter untuk sebagian besar tenaga profesional kesehatan melalui proses
mandat dan hak istimewa staf medis lokal. Dokter merupakan penjaga gerbang
dari seluruh program klinis lokal dan juga termasuk staf medis yang akan
dilanjutkan untuk persetujuan program klinis yang menurut mereka bermanfaat
untuk pasien dan tim perawatan kesehatan. Jadi, kelanjutan ekspansi dari peran
farmasis klinis dalam IHS diukur berdasarkan keberhasilannya.
Farmasis membantu tim perawatan kesehatan IHS untuk memastikan hasil
positif pasien. Antara kunjungan pasien ke pelayanan perawatan primer mereka
(bisa saja terjadi sangat jarang yaitu hanya sekali dalam setahun), farmasis
menyediakan pengujian dan menajemen kesehatan yang sedang berlangsung.
Ketika pasien dilihat oleh penyedia primer, dokumentasi farmasis dari seluruh
kunjungan perawatan klinis menunjukkan gambaran lengkap dari menajemen
penyakit pasien. Penyedia primer kemudian dapat menguji ulang pasien dan
menajemen yang tepat. Antara kunjungan dokter, pelayanan farmasis sebagai
penyedia primerdan hubungan primer dalam sistem pelayanan kesehatan. Ini
merupakan peran nontradisional untuk farmasis untuk diterima dalam lebih
banyak aturan praktek.
Hubungan interprofesional antara farmasis IHS dan dokter atau penyedia
perawatan primer lain merupakan hal yang unik. Bagaimanapun, hubungan antara
farmasis dan pasiennya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan
publik. Sejak sebagian besar fasilitas IHS berlokasi di daerah terpencil dan
terisolasi. Klien IHS diketahui hanya merupakan bentuk satu perawatan pasien,
dimana kedua interprofesional ditemukan dalam aturan kesehatan publik. Seiring
berjalannya waktu, pasien IHS telah menunjukkan apresiasi untuk program
farmasi klinis yang menyediakan lebih banyak akses cepat dalam sistem
perawatan kesehatan
PROGRAM SPESIALIS FARMASI KLINIS NASIONAL
Hubungan interprofesional melanjutkan keterlibatan dalam IHS.
Kompensasi mekanisme saat ini membuat kelanjutan pada pengembangan jenis
tantangan praktek; farmasis telah memiliki keterbatasan dalam tagihan sebagai
penyedia perawatan primer. Pada awal tahun 1990an, IHS seperti kebanyakan
organisasi perawatan kesehatan lain, mulai mencari tambahan hasil untuk
pelayanan perawatan pasien bagi farmasis. Program farmasi IHS, sejalan dengan
asosiasi farmasi, berusaha untuk mendapatkan status penyedia perawatan primer
(dan juga kompensasi) untuk pelayanan perawatan primer yang diberikan oleh
farmasis. Sebuah memorandum tahun 1996 dari direktur IHS menetapkan
farmasis IHS sebagai penyedia perawatan primer dengan hak istimewa termasuk
dalam kepemilikan resep. Sebuah komite dibentuk pada tahun 1997 ditugaskan
untuk menyediakan mekanisme untuk memastikan bahwa seluruh spesialis
farmasis dalam tampilan IHS memiliki tingkatan kompetensi yang seragam. IHS
membuat presentasi dalam administrasi keuangan perawatan kesehatan (HVFA
Hudson Valley Foot Associates), pendahulu dari pusat pelayanan medicare dan
medicaid, pada tahun 1999. Kemudian, tindakan dari rekomendasi HCFA (Health
Care For All) , IHS bekerja untuk mengembangkan program yang
mempromosikan kompetensi klinis yang seragam, menetapkan dan meninjau
ulang elemen kritis dari persetujuan praktik kolaborasi, dan cakupan pelayanan
integrasi praktisi dalam membantu mempromosikan pengakuan universal farmasis
yang dapat ditagih ke penyedia layanan.
IHS membuat komite spesialis farmasi klinis nasional (NCPS National
Cybersecurity Protection System) untuk mempromosikan kompetensi klinis,
menyetujui persetujuan praktek kolaborasi, mengembangkan proses untuk
meninjau, sertifikasi NCPS, pengumpulan hasil, dan mempromosikan pengakuan
universal yang dapat ditagih oleh NCPS. Komite ini ditemukan dalam praktek
interprofesional. Hak istimewa lokal mengharuskan pemasukan staf medis. Rata-
rata dari kondisi medis yang menjadi cakupan farmasis dalam praktek,
menentukan kolaborasi persetujuan praktek yang disetujui oleh staf medis lokal.
Selanjutnya, enam anggota komite haruslah dokter.
Komite telah meninjau ulang persetujuan praktek kolaborasi berdasarkan
penyakit selama lebih dari satu dekade dan telah mengidentifikasi praktek terbaik
dari IHS. Bagaimanapun, staf medis lokal menyetujui hak istimewa pada dasar
kepercayaan farmasis dan sertifikasi NCPS. Walaupun komite menyatakan bahwa
farmasis telah melengkapi seluruh persyaratan untuk mendapatkan kepercayaan
NCPS, tetapi hal ini tidak memberikan hak istimewa individu. Hal ini telah
diselesaikan oleh staf medis dan farmasi. Ini adalah bentuk praktek
interprofesional, menghormati hak istimewa lokal dan pengujian kompetensi oleh
tenaga profesional kesehatan lain dan memerlukan kesatuan nasional melalui
pandangan interpersonal. Metode sertifikasi dapat digunakan pada banyak sistem
kesehatan dengan sedikit investasi realtif (berbeda dengan dukungan
kepemimpinan dan motivasi personel), memberikan hak istimewa bagi
masyarakat lokal. Ini merupakan hal yang unik dalam usaha untuk memastikan
kompetensi dengan memandang bahwa kemampuan dari pengetahuan. Perluasan
peran farmasis dalam masing-masing persetujuan praktek kolaborasi
merefleksikan premis bahwa farmasis memiliki pelatihan tepat yang mirip dengan
penyedia perawatan primer lain. Pada desember tahun 2008, penjara pemerintah
bureau mengadopsi program NCPS melalui kolaborasi resmi dengan IHS.
Sebagian besar farmasis IHS yang mendapatkan hak istimewa untuk
menajemen penyakit bekerja dengan satu atau lebih area berikut, antikoagulan,
diabetes, hipertensi, dislipidemia, pengurangan resiko kardiovaksuler,
penghentian rokok dan menajemen sakit. Lebih dari 200 farmasis IHS menerima
setifikat NCPS dalam dekade terakhir, dan lebih dari 100 yang berperan aktif saat
ini. Program ini juga mensertifikasi 5 praktisi farmasis (NCPS-PP), yang bahkan
lebih luas dalam peran pengujian pasien. Menajemen klinis penyakit disyaratkan
untuk melaporkan hasil data tahunan pasien ke staf medis mereka dan sekarang ke
komite NCPS. Ribuan pasien telah menerima lebih banyak fokus perawatan
melalui program dibandingkan dengan yang sebaliknya mereka terima. Penyakit
mereka diobati secara optimal dan lebih teratur melalui fokus penyedia perawatan
(dalam kasus ini, farmasis) dalam aturan praktek kolaborasi inteerprofesional.
Kemajuan penyakit secara potensial dapat dihambat dengan baik. Farmasis NCPS
telah meningkatkan beban kerja perawatan primer IHS dan meningkatkan akses
untuk kualitas perawatan primer dalam lebih dari 40 fasilitas yang melintasi 14
negara bagian.
Lanjutan dari upaya kolaborasi menajemen penyakit di IHS dan lebih
banyak akses saat ini dari penyedai sertifikat NCPS membuktikan strategi yang
dirancang untuk kerja program interpersonal. Farmasis dan dokter IHS memiliki
hubungan nonteritorial umum yang membolehkan mereka untuk menggunakan
kekuatan indivisu dan keahlian mereka dalam menyediakan perawatan primer.
Sumber yang memobilisasi manfaat dari individu pasien, yang memperngaruhi
kesehatan masyarakat dengan meningkatkan akses pelayanan, meningkatkan
kualitas perawatan, membantu tim interprofesional dalam memaksimalkan waktu
dan menyediakan keahlian untuk keperluan orang lain.
Tujuan dari praktek interprofesional dalam seluruh sistem kesehatan
haruslah meningkatkan hasil, akses dan perawatan pasien, yang konsisten dengan
tujuan kesehatan publik. Berfokus pada adanya bantuan untuk mengatasi beberapa
penghalang dari praktek interprofesional yang didiskusikan dalam bab ini.
APLIKASI DARI PRAKTEK KESEHATAN PUBLIK FARMASI
TINGKAT MAKRO
Praktek interprofesional dan terlibatnya farmasis secara langsung dalam
perawatan pasien menunjukkan kesehatan publik tingkat makro. Bagaimanapun,
yang akhirnya berkontribusi terhadap populasi kesehatan secara luas. Farmasis
dapat terlibat dalam kesehatan publik tingkat makro melalui, daerah, negara
bagian, datau praktek farmasi pemerintah. Sebagai contoh, divisi farmasi dalam
departemen kesehatan publik negara bagian yang menyediakan informasi obat
untuk perawatan kesehatan profesional dan karyawan di kesehatan publik.
Menajemen penyakit dan terapi pengobatan akan membutuhkan masukan dari
farmasis. Penting bagi farmasis untuk bersedia memberikan permasalahan
informasi obat yang muncul di praktek kesehatan publik untuk tingkat pasien dan
masyarakat. Perawat melakukan dispeensing pengobatan untuk pasien pada
departemen kesehatan lokal, sejak farmasis tidak ada, hal ini umumnya dilakukan
berdasarkan persetujuan praktek kolaborasi. Seorang dokter datang ke departemen
farmasi dengan beberapa pertanyaan, dan jawabannya dapat langsung
mempengaruhi perawatan dari satu atau lebih pasien. Disamping dari menjawab
pertanyaan spesifik pasien, farmasis menyediakan pendidikan lanjutan untuk
perawat departemen kesehatan. Farmasis juga berkolaborasi untuk
mengembangkan selebaran informasi pasien untuk didistribusikan melalui
dispensing perawat di klinik departemen kesehatan. Farmasis menyediakan
informasi obat untuk membantu kesehatan publik dan praktisi yang
mengembangkan protokol untuk dispensing pengobatan dan penggunaan dalam
departemen kesehatan publik. Dalam contoh ini, kontribusi farmais membantu
memastikan bahwa beban kerja kesehatan publik merupakan pendidikan dan
informasi. Ini “menjamin” fungsi inti dari kesehatan publik.
Keterlibatan farmasi dalam tingkat makro dari sistem kesehatan publik
lebih sedikit di masa lalu tetapi telah menjadi luas dalam beberapa tahun ini.
Banyak contoh yang bisa ditemukan dalam departemen kesehatan negara bagian.
Divisi farmasi ada di departemen kesehatan publik bureau pelayanan profesional
dan dukungan alabama. Banyak divisi dalam departemen ini (seperti divisi
perawat, persiapan darurat dan monitoring persepan obat) berurusan dengan
permasalahan yang berhubungan dengan pengobatan ketika membawa urusan
normal mereka, dan ini merupakan hal yang divisi farmasi sediakan yaitu
dukungan dan advokasi.
Farmasis terlibat dalam tingkat makro yang mempengaruhi jutaan
masyarakat dalam satu waktu, ketika farmasis terlibat dalam tingkat makro hal ini
mempengaruhi kesehatan masyarakat dalam satu waktu. Sekolah farmasi
mcwhorter universitas samford di birmingham, alabama telah menetapkan
program masyarakat setelah sarjana yang menyediakan pelatihan, dalam klinik
kesehatan desa, dalam fungsi mikro kesehatan publik. Pekerjaan masyarakat
dalam berbagai aturan dalam daerah spesifik dan administrasi program
kardiovaskular yang berfokus pada kebaikan dan rejimen pengobatan yang tepat.
Mereka menunjukkan skrining tekanan darah dan membantu dengan program lain
dalam departemen kesehatan lokal. Mereka juga berkolaborasi dengan farmasis
lokal dan dokter untuk meningkatkan hasil pasien dengan diabetes dan penyakit
jantung.
Dalam beberapa negara bagian perawat teregistrasi yang bekerja di
departemen kesehatan negara bagian diperbolehkan untuk mendispensing obat ke
pasien tanpa kehadiran dokter secara fisik, dimana dalam praktek komunitas
hanya farmasis dan dokter (dan penyedia perawatan primer terpilih lain) yang
memiliki hak untuk melakukan dispensing obat. Sebagai contoh dari keterlibatan
farmasi dalam kesehatan publik makro, farmasis bekerja secara kolaborasi dengan
kantor kesehatan publik dan farmasi secara luas menetapkan aturan dan protokol
yang membolehkan praktisi perawat untuk memberikan dispensing obat kepada
pasien di departemen kesehatan. Farmasi secara luas menyetujui aturan, dan
tindakan farmasis sebagai hubungan antara departemen kesehatan dan masyarakat
laus. Farmasis berkolaborasi dengan penyedia perawatan kesehatan publik lain
untuk memutuskan pengobatan apa yang akan digunakan dalam departemen
kesehatan. Seorang pegawai farmasi di negara bagian juga bekerja secara
kolaborasi dengan dokter dan perawat departemen kesehatan untuk
mengembangkan protokol untuk dispensing pengobatan ini untuk memastikan
bahwa pasien menerima terapi yang aman dan efektif. Kegiatan ini juga
berkoordinasi dengan farmasi secara luas, yang menyediakan pedoman dispensing
oleh perawat. Untuk kelanjutan penyadiaan perawatan berkualitas oleh
departemen kesehatan, aturan dan protokol ini memerlukan pemeliharaan yang
konstan, jadi farmasis berkolaborasu sesuai dengan kebutuhan yang sedang
berjalan.
USAHA UNTUK MENDAPATKAN
Departemen kesehatan membutuhkan metode dalam usaha untuk
mendapatkan pengobatan dan menajemen inventaris.sejak farmasis tidak ada
untuk memimpin kegiatan dispensing obat, kegiatan ini diawasi oleh farmasis di
tingkat adnimistratif. Pengobatan harus didapatkan dari pedagang grosir untuk
manngurangi beban biaya untuk departemen dan juga untuk seluruh masyarakat.
Kontras pembelian dan kelompok dirancang utnuk mengurangi beban biaya yang
ada untuk agensi pemerintah tertentu yang memenuhi syarat. Departemen
kesehatan publik yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam program harga
obat 340B pemerintah dan aliansi pemborongan banyak negara bagian untuk
farmasi (MMCAP Minnesota Multistate Contracting Alliance for Pharmacy).
Program 340B (www.hrsa.gov/opa) menyediakan penyimpanan yang signifikan
dalam pengobatan yang memenuhi persyaratan. Bagian 340B dibatasi oleh biaya
yang melindungi obat untuk pasien yang tidak dirawat dalam beberapa penerima
beasiswa pemerintah, pusat kesehatan kualifikasi pemerintah , dan rumah sakit
dengan kualifikasi yang tidak tepat. MMCAP adalah program dimana agensi
pemerintah negara bagian dapat memiliki keuntungan dari diskon signifikan
dalam praktek farmasi. Pembelian pengobatan menggunakan program harga obat
340B yang didiskon lebih dari pembelian program MMCAP, tetapi masih dapat
didispensingkan hanya untuk beberapa pasien. Pembelian obat dari program
MMCAP dapat digunakan untuk pasien yang terlihat di departemen kesehatan
sebagus untuk pegawai departemen kesehatan. Hal ini kontras dengan kedua
program ini yang dipelihara dan diatur oleh divisi farmasi dalam departemen
keehatan publik di beberapa negara bagian.
MONITORING RESEP OBAT
Penyalahgunaan monitoring resep obat merupakan fungsi tingkat makro
dimana farmasis terlibat di dalamnya. Walaupun dalam program ini dapat
termasuk kolaborasi dari berbagai profesi dan organisasi, mereka secara umum
dapat diadministrasikan secara umum oleh departemen farmasi. Penyalahgunaan
dari pengontrolan ini dapat menjadi perhatian mayor kesehatan publik karena efek
merusaknya terhadap penyalahguna dan masyarakat. Beberapa 38 negara bagain,
sebagai catatan dari websitealiansi nasional untuk bentuk hukum obat negara
bagian (www.namsdl.org), telah mengembangkan program untuk membantu
mengawasi penyalahgunaan peresepan obat, membuat aturan untuk mengurangi
dan memastikan aturan yang efektif. Satu program negara bagian yang
memerlukan farmasi dan dokter untuk melaporkan pengontrolan dari dispensing
untuk disimpan di dalam database. Sebagai tambahan pengumpulan data, program
memebrikan dokter dan farmasis kemampuan untuk mengawasi pasien mereka
yang melakukan penyalahgunaan. Hukum agensi pelaksana memiliki batasan
untuk mengakses database. Tetapi prgram tidak dikembangkan untuk
mengidentifikasi penyalahguna obat dan melaporkan mereka sesuai dengan
hukum pelaksana. Dengan sebuah pernyataan tertulis yang sah, sebuah hukum
pelaksana bisa mendapatkan akses untuk informasi spesifik pasien sebagai alat
untuk investigasi. Database tidak akan digunakan sebagai bukti, tapi lebih kepada
sebagai alat untuk mendapatkan lokasi bukti. Sistem juga meneydiakan
kemungkinan masalah dari bentuk tertentu dari praktek. Monitoring terhadap
program membantu menggambarkan area dimana penyalahgunaan resep obat
bukan menjadi masalah dari area yang membutuhkan perbaikan. Sebagai contoh,
monitoring program dapat membantu menetapkan dimana sistem perawatan
kesehatan penyalahguaan yang dihasilkan oleh banyak peresepan mereka. Praktek
dapat kemudian dimodifikasi dan datanya dapat di monitor perkembangan.
PENYEDIAAN INISIASI DAN BEBAN TUGAS KESEHATAN NEGARA
BAGIAN
Sebagian besar negara bagian melalkukan inisiasi yang ditujukan untuk
departemen kesehatan negara bagian, menyediakan kegiatan kesehatan publik
tingkat makro untuk farmasis. Sebagai contoh, masing-masing status memiliki
versi sendiri dalam healty people 2010. Di alabama, farmasis komberly braxton
lloyd telah mengambi peran aktif dalam tujuan pengembangan untuk program
kesehatan wanita departemen kesehatan. Di negara bagian yang sama, farmasis
condir steil telah menyediakan dewan penasehat diabetes alabama dalam beberapa
tahun terakhir. Ron pate, michhael hogue, dan farmasis lain telah meyediakan
beban tugas dalam koalisi imunisasi negara bagian. Inisiasi kesehatan publik
negara bagian telah menetapkan tujuan untuk masyarakat negara bagian seperti
yang dilakukan healty people untuk negara. Farmasis harus melakukan
pemasukan sasaran perawatan kesehatan masyarakat negara bagian mereka, yang
mana hal ini hampir selalu termasuk kebutuhan untuk menajemen penyakit dan
menajemen terapi pengobatan. Penyedia perawatan primer dan perawat telah
terlibat dalam sasaran aturan kesehatan negara bagian, dan kesempatan yang baik
untuk farmasis. Farmasis harus melakukan kontak dalam departemen kesehatan
negara bagian dan meminta partisipasi dalam inisiasi yang ada.
Gubernur negara bagian menunjuk masyarakat untuk menentukan topik
beban kerja seperti menajemen penyakit, permasalahan akhir kehidupan, biaya
pengobatan, kesehatan mental dan medicaid dan banyak inisiasi lain yang
diadministrasikan oleh agensi departemen kesehatan publik negara bagian.
Perspektif farmasi harus selalu terwakili, dan partisipasi farmasis mendukung
peranan penting farmasis dalam tim perawatan kesehatan.
PENJADWALAN OBAT
Pengontrolan substansi “dijadwalkan” oleh negara bagian seperti farmasi
yang luas atau sebuah agensi kesehatan publik. Masing-masing negara bagian
memiliki website mengenai bagaimana penanganan penjadawalan obat. Dalam
beberapa negara bagian, farmasis perlu untuk meminjamkan keahlian mereka
dalam menjadwalkan obat. Pada satu negara bagian direktur farmasi menyediakan
komite penasehat pengobtrolan substansi. Sebagai bagian dari komite, farmasis
dapat menyediakan informasi farmakologi, penyalahgunaan potensial, dan kimia
obat yang bertujuan untuk tambahan penjadwalan. Banyak negara bagian yang
telah menempatkan obat sebagai penjadwalan yang lebih keras dibandingkan
dengan penjawalan pemerintah. Banyak ahli farmasis memfasilitasi penjadwalan
dari negara bagian ini.
MENAJEMAN PROGRAM KESEHATAN PUBLIK
Pencegahan dan menajemen dari kondisi kronis telah meningkat secara
penting sebagai bagian dari populasi, tetapi penukaran dan bentuk pembayaran
telah dievaluasi dengan pencegahan tradisonal dan menajemen pelayanan. Studi
menunjukkan bahwa pelayanan secara klinis lebih efektif dan mengurangi biaya
perawatan kesehatan, dan membayar biaya awal investasi program ini. Farmasis
dapat menjadi efektif dalam inisiasi departemen menajemen penyakit yang
menargetkan individu dengan pendapatan rendah.
PENYAKIT YANG DAPAT DILAPORKAN
Beberapa negara bagian mensyaratkan farmasis untuk melaporkan
penyakit yang dirancang sebagai hal yang dapat dilaporkan dari pusat kontrol dan
pencegahan penyakit. Dalam satu negara bagian farmasis disyaratkan untuk
melaporkan ke departemen kesehatan seluruh pasien yang memperoleh resep
untuk perawatan tuberkulosis.
“PENGAMBILAN SIKAP” FARMASIS UNTUK PRAKTEK
INTERPROFESIONAL
Walaupun banyak contoh dari praktek interprofesional pada tingkatan
mikro dan makro dari kesehatan publik, jumlah penghalang telah mengidentifikasi
batasan perluasan peran farmasis (tabel 19-2). Bagaimanapun, banyak stakeholder
yang sekarang bekerja untuk meningkatkan kesadaran kapasitas farmasi untuk
menunjukkan perluasan peran perawatan farmasi. Organisasi farmasi, akademi,
farmasi pemerintah, sektor pribadi dan farmasis ndividu seluruhnya telibat untuk
“mengambil sikap” mereka sendiri untuk perkembangan profesi ini. Pengambilan
sikap dalam kasus ini, berarti bahwa pengambilan sikap atau strategi profesi atau
untuk mengadopsi sikap yang diperlukan. Apakah farmasi atau program farmasi
keduanya merupakan posisi yang strategis dan sikap yang memungkinkan mereka
untuk mensukseskan praktek interprofesional? farmasis yang mengatasi
penghalang untuk praktek interprofesional dan berhasilnya kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain untuk memberikan pelayanan kesehatan public yang
memiliki beberapa karakteristik umum, termasuk diplomasi, hasil pengumpulan
data, kolaborasi dan aturan kemampuan yang tepat (seeprti klinik, kognitif,
analisa dan pendidikan). Akronim dari DOCS menunjukkan karakteristik, dari
masing-masing hal yang didiskusikan dari bagian berikut ini.
Tabel 19-2 identifikasi umum penghalang dalam praktek interprofesional
Resep sebagai penyedia bukan perawatan
Lemahnya kompensasi untuk pelayanan kognitif
Halangan legal
Perhatian tentang pelatihan dan kompetensi yang tepat
Lemahnya kepercayaan antar profesi
Halangan dari praktek lingkungan
Lemahnya pandangan umum/perbedaan harapan dari perawatan pasien

DIPLOMASI
Untuk tujuan kami, diplomatic adalah “untuk memiliki kemampuan dalam
mengatakan dan melakukan hal yang tepat pada waktu yang tepat”. diplomasi
adalah negosiasi esensial. membangun hubungan, kolaborasi dengan lingkungan
kerja, meraih tujuan yang diniatkan. diplomasi dipelajari dari satu kesuksesan dan
kegagalan. diplomasi dan advokasi memiliki beberapa kesamaan, tetapi ada
beberapa perbedaan kritis. advokasi adalah tindakan untuk mengatakan atau
menulis dukungan dari tujuan yang ada, permaslahan, atau penyebab, implikasi
ini menuju pada perpindahan dan akhir yang dapat terlohat dari perspektif
tunggal. diplomasi membantu membangun hubungan antara bagian yang dapat
dimulai dengan cita-cita yang berbeda. advokasi dapat dipertimbangkan sebagau
pertanyaan untuk kejayaan pada biaya atau bagian lain atau keinginan, dimana
diplomasi dicari untuk mencapai tujuan dengan konflik yang minimal. diplomasi
seringkali lebih menghabiskan waktu dibandingkan advokasi dengan hasil
potensial yang lebih sedikit, tetapi tujuan yang dicapai atau dirubah melalui
diplomasi bertemu dengan sedikit tantangan. kedua advokasi dan diplomasi ini
merupakan hal yang esensial dalam meningkatkan profesi, tetapi diplomasi bisa
jadi lebih efektif dalam mempromosikan praktek interprofesional. diplomasi
menawarkan kesempatan untuk belajar dari berbagai perspektif sebelum
melangkah kedepan. ini memungkinkan terbangunnya kepercayaan dalam
hubungan dengan upaya vital untuk menghilangkan penghalang atau salah
persepsi yang telah ada selama beberapa dekade. farmasis harus
mempertimbangkan seluruh perspektif dalam bekerja dalam memperluas cakupan
praktek dan perannya di kesehatan publik.
farmasis cenderung untuk rasional, pemikir yang logis, dan respon
otomatis yang logis sering tidak produktif dalam aturan interprofesional. seperti
negara bagian dwyer “tingkah laku kita perlu untuk dirancang dengan sangat hati-
hati dan dengan kesadaran jadi apabila orang lain datang untuk menerima tingkah
laku yang kita inginkan menjadi hal terbaik yang bisa mereka terima untuk
kepentingan perawatan mereka. sebagai contoh, seorang farmasis dapat terlihat
logis dan meningkatkan hasil klinis untuk seorang pasien melalui menajemen
penyakit tetapi harus mempertimbangkan perspektif lain seperti manfaat dari
praktek interprofesional untuk menurunkan beban penyediaan kerja atau
membolehkan lebih banyak waktu untuk penyedia yang dihabiskan dengan pasien
penyakit kritis, atau perhatian administrasi mengenai fungsi non kompensasi dari
farmasis, atau perespsi dokter dari ikatan permasalahan terhadap aturan yang
menyusutkan biaya (dolar) kesehatan. karean kepentingan dalam praktek
interprofesional, diplomasi harus menjadi kompeten, pengujian melalui teman
sebaya dan melalui rencana pertunjukan. melalui diplomasi, kita perlu untuk
meningkatkan kesadaran pembuat keputusan pelayanan kesehatan terhadap peran
dan kesempatan farmasis, dimana tujuannya untuk mengurangi halangan untuk
kemajuan. konsistensi ini sesuai dengan posisi asosiasi kesehatan public amerika
(APHA) dalam peran farmasis. Hines mengatakan bahwa “diplomasi pencegahan
seperti pencegahan perawatan kesehatan” dan terlihat berguna dalam pendekatan
untuk mengembangkan praktek interprofesional.
HASIL
Farmasis tidak secara kolektif memberikan perhatian yang cukup untuk
bertanggung jawab dalam rangka mengumpulkan dan melaporkan hasil. Jumlah
minimal dari hasil publikasi data tesedia untuk digunakan dalam membenarkan
praktek interprofesional. kita harus mengambil seluruh tanggung jawab untuk
pengumpulan data hasil yang tepat untuk ditambahkan dalam database relative.
Farmasis berpraktek dalam peran yang luas dalam perawatan primer atau
kesehatan public yang harus mengalokasikan sumberdaya dan waktu untuk
pengumpulan data yang dapat digunakan untuk menunjukkan hasil yang membuat
sistem kesehatan.
Jenis dari pengumpulan data akan bervariasi tergantung dari jenis praktek
(seperti menajemen penyakit, kesehatan public, pendidikan), lingkungan praktek
(seperti klinik ambulatori, rumah sakit, komunitas) dan kebutuhan administrasi
(seperti efektivitas biaya, hasil, biaya). ini merupakan keuntungan, sebelumnya
untuk mengomentari praktek interprofesiona, untuk mempertimbangkan jenis data
yang bisa dikumpulkan dan dicocokkan dengan pengahalang yang diketahui untuk
memperluas peran farmasis. Jika banyak penghalang yang ada dalam hasil data,
pengumpulan data akan membutuhkan lebih banyak watu. beberapa data yang
dipublikasikan menunjukkan peningkatan dalam hasil klinis tingkat pasien
(seperti nilai laboratorium, perkembangan penyakiT) atau pengurangan biaya
untuk farmasi atau fasilitas menajemen terapi pengobatan. Seperti data yang
terlihat tepat untuk menunjukkan kenaoa farmasis harus diperbolehkan untuk
menunjukkan perluasan peran sebagai bagian integral dari tim perawatan
kesehatan. belum ada hubungan yang baik antara penunjukan nilai farmasi dengan
hasil data dan pembuatan persepsi yang salah bahwa farmasis berada dalam
pertaruhan dengan penyedia perawatan. tambahan, perspeksi alternative dari
pengumpulan data harus dipertimbangkan. data ini mungkin dikumpulkan untuk
ditunjukkan, sebagai contoh:
1. peningkatan akses untuk perawatan kesehatan pasien.
2. menurunkan beban kerja penyedia perawatan primer atau meningkatkan
waktu dimana penyedia bisa menyediakan waktu untuk pasien dengan
penyakit kritis
3. meningkarkan hasil untuk aturan praktek, bahkan jika tidak memberikan
hasil secara langsung dari tagihan pelayanan kognitif pasien, atau
4. menurunkan kesalahan pengobatan dan kejadian efek samping obat,
menghasilkan pencegahan dengan kunjungan ruangan gawat darurat dan
perawatan rumah sakit.
Seperti data yang bisa dikumpulkan dalam kolaborasi dengan dokter, penyedia
perawatan primer, atau administrator, dan manfaat langsung, dari perspektif
mereka, akan secara langsung diobservasi. menarik anggota kelompok lain dalam
pengumpulan data menunjukkan pengaruh pada kesehatan public (seperti akses,
beban kerja kesehatan public) akan meningkatkan hubungan interprofesional,
mengurangi salah persepsi yang membuat halangan dalam perkembangan
farmasis, dan membantu bentuk pelayanan ini. hasil data juga bisa digunakan
untuk mengedukasi public, satu dari 10 pelayanan esensial kesehatan public.
KOLABORASI
Kolaborasi dalam konteks praktek interprofesional, berarti pembangunan
hubungan, tidak hanya antara farmasis dan penyedia perawatan primer lain, tetapi
antara farmasis dan administrator, perawat, pembayar sepertiga, kantor Medicaid
negara bagian, akademik dan pasien. aturan diplomasi dari kolaborasi produktif
dan kolaborasi penerusan. praktek interprofesional tidak mungkin terjadi tanpa
kolaborasi. dalam masing-masing contoh dari praktek interprofesional yang
diberikan dalam bab ini, sebuah hubungan dikembangkan melalui diplomasi dan
kolaborasi. pelajaran yang bisa dipelajari dari keberhasilan kolaborasi farmasis
dalam HIS (Health Information System) dan kolega VA.A di negara bagian
merupakan kontribusi terbesar yang dibuat oleh kepala farmasis HIS Allen Brands
dalam penghormatan untuk farmasi klinis terhadap pengembangannya terhadap
hubungan dengan professor di sekolah medis universitas California selatan, yang
berdiri pada awal tahun 1970 an, muali mengajarkan murid farmasi dengan
pengajaran yang sama dengan siswa kedokteran. kolaborasi dapat mempengaruhi
banyak pengidentifikasian penghalang umum. dalam setiap praktek
interprofesional yang sukses, salah paham bisa saja terjadi, tingkatan dari
kepercayaan interprofesional telah meningkat, sebuah pandangan umum telah
dibagikan, dan kompetensi telah dibuktikan. kolaborasi dengan penyedia lain,
administrator dan pasien atau komunitas diperlukan untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah kesehatan public.
KEMAMPUAN
Untuk meningkatkan praktek interprofesional, farmasis membutuhkan
kemampuan baru (tabel 19-3). sebagai tambahan kemampuan yang membantu
menghasilkan celah pendidikan dan pelatihan antara profesi, farmasis memerlukan
kemampuan yang mempersiapkan mereka untuk berinteraksi dengan tenaga
kesehatan professional lain. sebuah bahasa umum harus dipelajari untuk
mempersiapkan farmasis untuk berkomunikasi secara kompeten dan mendapatkan
rasa hormat dari penyedia lain. apapun kurikulum yang diberikan untuk farmasi
komunitas, kesehatan public, atau perawatan ambulatori, pendidikan farmasi
harus lebih berfokus pada praktek inovasi dan lingkungan interprofesional,
mengambil pertimbangan penghalang seperti yang di urutkan pada tabel 19-2 dan
peralatan farmasis dan murid dengan kapasitas yang mereka dapatkan. pergeseran
akademik ini akan membutuhkan bantuan dari setiap segmen dari profesi,
termasuk lisensi dan kepercayaan yang luas dan pemerintah.
PEMASARAN INTERPROFESIONAL FARMASIS
Farmasis yang bagus dalam memasarkan lebih banyak berhasil dalam
menyediakan pelayanan yang luas seperti menajemen penyakit dan monitoring
terapi. hubungan pemasaran telah didefinisikan sebagai seluruh kegiatan
pemasaran yang diarahkan menuju hubungan penetapan, pengembangan, dan
pemeliharaan yang berhasil. berfokus pada kepuasan konsumen dan retensi. dalam
kasus praktek interprofesional, “konsumen” tidak merupakan pasien tetapi juga
yang lainnya, seperti penyedia perawatan primer, administrator klinis dan
pembayar pihak ketiga. dalam hubungan pemasaran, pesan yang dikhusukan
untuk masing-masing konsumen. farmasis dapat menggunakan hubungan strategi
pemasaran untuk mempromosikan hubungan interprofesional. ini tidak menjadi
coordinator social atau penyusunan dari permainan golf dengan staf medis, tetapi
berfokus pada kelebihan waktu dalam menyusun pesan. hubungan pemasaran
dapat digunakan untuk me nggarisbawahi peran farmasis dalam mengurangi
beban kerja dari penyedia perawatan primer, hasil dari pelayanan menajemen
pengeluaran penyakit, atau peningkatan akses pasien untuk pelayanan perawatan
primer. sebuah hubungan strategi pemasaran dapat temasuk berikut ini:
 membangun komunikasi dengan staf medis melalui diplomasi
 kolaborasi untuk peningkatan perluasan cakupan inisiasi
 mengevaluasi hasil
 mengembangkan dan memelihara staf medis sebagai advokasi
 mengatur pesan
 menyebarkan pesan ke konsumen lain (seperti administrator, pembayar
pihak ketiga, pasien)
Tabel 19-3 aturan kemampuan untuk praktek interprofesional
Pengukuran pasien
- teknik untuk mengumpulkan data subjektif dan objektif
alasan klinis
kompetensi inti diurutkan oleh institusi medis
- perawatan berpusat pasien
- kerja praktek dalam tim interprofesional
- menggunakan praktek berdasarkan bukti
- menerapkan pengembangan dan kemanan kualitas
- menggunakan infromasi

Farmasi harus bekerja untuk mengembangkan “gambaran merek” untuk


praktek interprofesional dan kesehatan public. sebuah gambaran merek harus
menggambarkan persepsi yang dominan dari merek dalam pemikiran konsumen.
jika seseorang mengatakan kata-kata “farmasis” di public umum, apa gambaran
yang akan terfikir? Tanya diri sendiri jika gambaran yang terlibat di kesehatan
public, hubungan, praktek interprofesional, dan pelayanan perawatan pasien.
farmasis dalam HIS dan VA, telah mengembangkan merek dan membangun
merek yang wajar melalui tahun-tahun pelayanan menajemen penyakit. profesi
sebagai keseluruhan yang bisa merek lakukan dalam praktek interprofesional
yaitu:
 membuat hubungan kepuasan konsumen untuk hasil kesehatan
dibandingkan dengan pengiriman produk
 menunjukkan kualitas dan meningkatkan hasil kesehatan, tidak hanya
melalui informasi, tetapi juga melalui penyediaan pelayanan perawatan
primer.
 membuat dan menjaga hubungan dengan seluruh “konsumen”. dan
 menjembatani individu dengan kesehatan masyarakat.
beberapa artikel menggambarkan strategi pemasaran digunakan farmasis
dalam berbagai aturan dengan konsumen berbeda. satu hari dari catatan strategi
pemasaran, regis Mckenna memulai bahwa “pemasaran harus meresap, bagian
dari deskripsi kerja setiap orang, dari resepsionis hingga direktur secara luas.
farmasis yang berkeinginan untuk mesukseskan aturan interprofesional dan
promosi perubahan dalam profesi harus menambahkan kemampuan pemasaran
dalam protofolio praktek mereka.
PEMASARAN LINGKUNGAN YANG BUKAN WILAYAH KITA
Sebagai yang digambarkan pada bab ini, beberapa lingkungan praktek
telah berpindah dari penghalang lama yang berhubungan dengan lempeng,
wilayah dan kompetisi dan merangkul integrasi dari para ahli di kolaborasi
interprofesional. satu cara fasilitas seperti lingkungan adalah untuk mencari
“samudera biru” untuk profesi- sebuah lingkungan tanpa kompetisi melebihi
keadaan ikatan industry. strategi samudera biru terlibat dalam menghindari
samudera merah (tempat pemasaran kompetitif) untuk menemukan samudea biru
yang bebas dalam perhatian kita. samudera biru profesi farmasi mungkin di dalam
arena kesehatan public, menawarkan akses perawatan primer dalam kolaborasi
dengan dokter dan penyedia lain untuk populasi kelas bawah dan yang terampas
hak medisnya. mencari diluar ikatan tradisional untuk lingkungan tanpa
kompetisi, apa nilai yang ditawarkan farmasi ke konsumen yang menurunkan nilai
pelayanan dari penyedia perawatan primer? apa nilai yang kita tawarkan untuk
penyedia? praktek interprofesional meanwarkan nilai untuk meningkatkan akses
untuk masyarakat yang sulit dilayani. praktek interprofesional farmasis berpotensi
meningkatkan jumlah waktu dari penyedia yang bisa dihabiskan dengan pasien
yang mengalami komplikasi. jika pelayanan farmasis dibayar kembali,
administrasi fasilitas akan mendapatkan hasil. manfaat lain yang dapat termasuk
adalam meningkatkan hasil dan menurunkan biaya untuk perusahaan asuransi.
tidak ada dari manfaat ini yang berkurang atau berkompetisi dengan penyedia
pelayanan perawatan primer yang lebih tradisional. dalam konsep samudera biru,
profesi akan perlu untuk menemukan jarak. dalam banyak keberhasilan praktek
menajemen penyakit, farmasis dan dokter menemukan solusi yang lebih baik
melalui penyusunan ulang ikatan biasa. dokter mendiagnosa pasien dan
mengirimkan mereka untuk menajemen penyakit yang dilakukan oleh farmasi
klinis (seperti melalui penggunaan obat, pantauan laboratorium). dokter tidak
pernah kehilangan control atas pasiennya, begitu juga dengan farmasis, dalam
samudra biru mereka, kolaborasi mengatur pasien antara jadwal kunjungan
dokter. pembayaran kembali untuk kedua bagian ini dibenarkan melalui
dokumentasi dari penyedia layanan.
KOMPENSASI FARMASIS
Salah satu blokade terbesar dari ketentuan farmasis adalah menajemen
penyakit dan pelayana perawatan pasien yang lain yang memiliki kelemahan
dalam mengenali dan mengkompensasi oleh pusat pengobatan dan pelayanan
medis (CMS Clinic management System) dan asuransi lain seperti HIS, VA,
rencana kesehatan, dan HMOs dalam mengenali farmasis sebagai penyedia,
farmasis telah dapat menyediakan pelayanan tanpa tergantung pada hal signifikan
seperti kompensasi pembawa tanpa asuransi untuk membenarkan posisi. di
inggris, farmasis dikenali oleh negara mereka sebagai penyedia dan
pengkompensasi untuk memberikan pelayanan berdasarkan komunitas yang
sukses.
Penyedia perawatan kesehatan elektronik mengkalian kompensasi yang
diperlukan untuk penggunaan kode taksonomi. komite klaim seragam nasional,
yang menjaga daftar penyedia kode taksonomi, telah memasukkan kode
peningkatan praktek farmasis dengan kepemilikian prespektif. dibawah jenis
penyedia pelayanan farmasi, farmasis dikelompokkan, komite menambahkan
farmasis klinis (PhC) dan spesialis farmasi klinis (CPS) kode spesialisasi
(1835p0018x) dan definisi, rujukan kembali dari PhC new meksiko dan tata nama
CPS HIS. PhC atau CPS mendefinisikan farmasis dengan tambahan pelatihan dan
cakupan yang lias dalam praktek yang dapat termasuk kepemilikan perspektif,
menajemen terapi dan menajemen penyakit. pada april tahun 2008, kode
taksonomi baru tersedia untuk digunakan oleh sistem identifikasi penyedia
nasional (NPI). perkembangan praktek farmasis dapat didaftarkan untuk
penunjukan melalui rencana nasional dan sistem enumerasi.
Bahkan walaupun farmasis bekerja untuk menyediakan sector pemerintah
selama berabad-abad, legislasi dalam tingkat negara bagian membuat serangan
memasuki batas akhir kompensasi. farmasi klinis new meksiko (PhCs) diregistrasi
sebagai penyedia peningkatan praktek dengan kepemilikan perspektif. mereka
telah dikenalkan sebagai penyedia medicare dan dapat ditagih untuk penyedia
perawatan untuk pasien yang memenuhi syarat Medicaid. pada tahun 2007,
legislasi new meksiko mengamandemenkan definisi dari “pelayanan kesehatan
lain” dalam kode tanpa asuransi negara bagian untuk memasukkan “pelayanan
farmasis dan farmasis klinis” dibawah kebutuhan pelayanan medis. melalui
hubungan farmasis dengan pelayanan melebihi produk, legislasi ini membantu
untuk meratakan kompensasi pihak ketiga di new meksiko. tidak lama bisa
dikatakan bahwa “farmasis satu-satunya tenaga kesehatan professional yang
dibayar untuk menyediakan produk dibandingkan dengan menyediakan
pelayanan”
Keterlambatan pemerintah (CMS) dibalik banyak negara bagian yang
mengenali farmasis sebagai penyedia peningkat pelayanan perawatan pasien. di
negara bagian dengan beberapa penyedia perawatan primer, batas ini
menyediakan ketetapan perawatan kesehatan. pengguna dari PhCs new meksiko
dalam program menajamen penyakit (sisi 19-1) telah membantu mengurangi
beban penyakit kardiovaksular di negara bagian dengan resiko tinggi yaitu suku
amerika asli dan populasi latin. untuk banyak bagian, bagaimanapun, PhCs telah
dibawah gabungan dari praktek pribadi dan primer di desa new meksiko karena
kesulitannya dalam mendapatkan kompensasi untuk pelayanan dari medicare dan
asuransi pihak ketiga lain, sejak pemerintah tidak lagi menyediakan perlindungan
dan pembayaran untuk pelayanan perawatan pasien langsung dari kualifikasi
farmasis dibawah medicare bagian B.
Sisi 19-1 surat kepercayaan rencana kesehatan PhC
Pelayanan kesehatan Presbyterian, sebuah lembaga non profit pribadi yang
berintegrasi dengan sistem kesehatan yang melingkupi 500.000 orang di sekitar
new meksiko, telah melakukan penyatuan dengan PhCs untuk menyediakan
perawatan selama lebih dari satu dekade. awalnya, PhCs menyediakan klinik
antikoagulan, dan pada tahun 2003 mereka mengoperasikan klinik gagal jantung
dan sindrom metabolic dalam tempat praktek terpilih dalam usaha untuk
menangani lemak agresif, tekanan darh, diabetes, dan gagal jangtung. klinik
gagal jantung dan sindrom metabolic telah tersedia secara terbatas untuk rencana
anggota kesehatan PHS sebagai pelayanan gratis. karena kekurangan dokter pada
tahun 2008, beberapa klinik kelompok medis Presbyterian (PMG) mulai
menggunakan perpanjangan dokter PhCs, dengan cakupan praktek yang
melingkupi menajemen penyakit kronis multiple. pada awal tahun 2009,
Presbyterian PhCs mulai melakukan proses surat kepercayaan dengan rencana
kesehatan prebyterian yang akan memberikan PhCs kemampuan untuk menagih
dari tingkatan pelayanan yang berbeda. , seperti praktek perawat yang saat ini
ada (kode tagihan 99211-99214). klinik PMG mulai mengimplementasikan
bentuk perawatan rumah berpusat pasien yang akan menggabungkan PhCs
kedalam seluruh perawatan individu pasien dokter.

Permasalahan yang dipertimbangkan dalam usaha untuk mendapatkan


kompensasi termasuk lokasi fisik, kebutuhan pelayanan, pembawa asuransi dan
regulasi, dan kemampuan untuk mendapatkan status penyedia. dalam banyak
aturan praktek, pelayanan menawarkan kebutuhan untuk digambarkan. negosiasi
dengan pembawa asuransi memerlukan biaya spesifikasi strruktur dan kompensasi
untuk penyedia layanan spesifik oleh farmasis. pembayar cenderung untuk
memerlukan surat kepercayaan dari penyedia farmasis sebelum kompensasi untuk
pelayanan di terima.
untuk mensukseskan implementasi dan pemeliharaan program menajemen
penyakit, farmasis perlu belajar proses untuk memperoleh kompensasi. mereka
perlu familiar dengan kode tagihan yang tepat untuk pelayanan, seperti yang
digambarkan oleh kode asosiasi terminologi prosdur medis terbaru amerika (CPT)
, sebaik penggunaan kode diagnosis yang tepat dari pengelompokan internasional
penyakit, revisi ke 9 (ICD-9) atau yang lebih terbaru ICD-10 untuk digunakan
untuk mendapatkan asisten medis atau staf juru tulis untuk menunjukkan fungsi
seperti kelompok yang berisi 3 orang, poin tes perawatan, penjadwalan, dan
tagihan untuk mendukung farmasis dalam menyediakan peran penyedia mereka.
kompensasi untuk farmasis penyedia akan di hubungkan dengan pelayanan, tidak
pada produk yang disediakan. surat kepercayaan farmasis yang menyediakan
menajemen penyakit dalam praktek kolaborasi interprofesional akan cenderung
menggunakan proses tagihan yang sama yang digunakan oleh penyedia perawatan
kesehatan lain dengan kepemilikan perspektif.
KESEMPATAN DI MASA DEPAN
Di masa depan, beberapa farmasis akan cenderung berfokus pada
tanggung jawab pelayanan pasien ketika melanjutkan keahlian obat dan lebih
dekat berhubungan dengan pengiriman produk obat yang aman dan efektif. kedua
tipe dari praktek dapat berkontribusi untuk kesehatan public pada tingkatan mikro
atau tingkat individu pasien dan pada tingkat makro atau populasi. farmasis yang
merangkul praktek interprofesional dapat memberikan keahlian untuk bertemu
dengan jumlah resiko tertentu dan secara ambigu yang datang dengan kesempatan
baru. Michael useem menggambarkan sebuah “poin pergi” yang menghadirkan
kita kesempatan untuk mempertajam takdir kita sendiri. praktek interpersonal
seperti poin pergi. farmasis bekerja sebagai peran ahli (seperti menajemen
penyakit) meningkatkan ketersediaan yang efektif, kualitas kesehatan dan
pelayanan pencegahan penyakit. secara mencapai hasil kesehatan sesuai keinginan
public. farmasis dalam praktek interprofesional juga berkontribusi dalam
kesehatan public dengan menjadi memiliki kemampuan dalam komunikasi
keseahtan. seringkali mereka dilatih dan diberi pengalaman dalam area informasi
dan hokum yang bisa menawarkan keahlian untuk tim interprofesional.
Sebuah tujuan mayor mengupayakan perbaikan perawatan kesehatan di
amerika serikat yang telah membuat asuransi kesehatan dapat terjangkau dan
mudah diakses untuk seluruh orang, menggunakan kehadiran panyedia dan
sumber yang ada. Penyediaan asuransi melindungi tidak hanya menjamin akses
untuk perawatan, bagaimanapun, banyak orang amerika yang mempertimbangkan
untuk merampas hak seseorang dalam asuransi kesehatan. Asosiasi kolega medis
amerika memprediksi kekurangan dokter sebanyak 85.000 hingga 200.000 pada
tahun 2020 dengan beberapa saran untuk mengurangi kekurangan tersebut.
Sebagai contoh dalam bab ini, farmasis memiliki kemampuan untuk memperbesar
beban kerja perawatan primer dan juga meningkatkan akses pelayanan amerika.
Manfaat dari prakter interprofesional bertambah untuk pasien, beban kerja
perawatan kesehatan secara keseluruhan, dan profesi farmasi. Praktek
interprofesional akan membantu menghilangkan ide bahwa farmasi secara
sederhana merupakan ahli obat yang terikat pada produk. Farmasis sekarang
bekerja dalam praktek interprofesional yang menyalakan jalan untuk diikuti oleh
lulusan farmasi baru.
Farmasis memiliki kapabilitas dalam membantu negara mencapai keadilan
kesehatan dan mengeliminasi kesenjangan kesehatan – satu dari empat tujuan dari
healty people 2020 (HP2020). Satu contoh adalah kapasitas untuk menyediakan
pelayanan menajemen penyakit melalui praktek kolaborasi, yang meningkatkan
akses untuk pelayanan perawatan prime. Farmasis dapat secara langsung
mempengaruhi penentuan kesehatan dalam setiap tingkatan. Dalam bentuk
tindakan HP 2020 (gambar 19-1). Contoh dari pengaruh pada penentuan
kesehatan dalam tiap tingkatan pengaruh termasuk dalam:
 individu: mengatur tingkah laku kesehatan dan ketepatan, pengurangan
kesalahan medis, meningkatkan kelanjutan dari kelanjutan perawatan
kesehatan.
 Sosial/komunitas: pemasaran sosial, pembangunan hubungan, pencapaian
dan pengaruh pada kelompok isolasi resiko tinggi, memfasilitasi
kolaborasi antar profesi
 Lingkungan fisik: meningkatkan akses pasien, memastikan beban kerja
dan kualitas perawatan, menyediakan ahli dalam teknologi informasi
kesehatan, menyesuaikan kebijakan melalui kesehatan publik
 Sosial/ekonomi/budaya/lingkungan yang luas: efektivitas biaya,
mengurangi ketidak adilan kesehatan, pemberdayaan populasi
KESIMPULAN
Peran tradisional mengenai batasan-batadan dan mekanisme kompensasi
akan menghadirkan tantangan untuk farmasis dalam menuju praktek
interprofesional. Penyesuaian pendidikan formal dan pelatihan pengalaman dan
pertukaran kompensasi dan struktur lisensi yang akan dibutuhkan untuk
mendukung peran dukungan dalam kesehatan publik. Bab ini menyediakan
kerangka kerja untuk bertemu tantangan ini, sebaik contoh keberhasilan praktek
interprofesional.
Penentuan kesehatan
Intervensi sosial, ekonomi, budaya, hasil
kesehatan, kondisi
lingkungan, dan aturan
global, nasional, negara
bagian dan tingkat lokal.

Kondisi hidup dan


pekerjaan

Jaringan sosial, keluarga


& komunitas

Tingkah laku individu

Kehalusan individu
Dalam cakupan yang tepat
Faktor biologis

Melintasi bagian hidup


Gambar 19-1 bentuk aksi healty people 2020 (diadaptasi dari referensi 24)

Anda mungkin juga menyukai