Anda di halaman 1dari 18

PEMBAHASAN

PEMILIHAN, PERENCANAAN DAN PENGADAAN


RSUD Padang Panjang merupakan Rumah Sakit milik pemerintah yang
mempunyai status BLUD dari tahun 2013, Rumah Sakit yang memiliki status
BLUD dana operasional Rumah Sakit bisa dikelola oleh Rumah Sakit itu sendiri,
sedangkan sarana dan prasarana (aset) berasal dari APBD kota padang Panjang.
Dalam menetapkan Pemilihan obat RSUD Padang Panjang berdasarkan pada
Formularium Rumah Sakit dari usulan para dokter melalui Staf Medis Fungsional
(SMF). Daftar obat tersebut kemudian diteruskan ke Komite / Tim Farmasi dan
Terapi (KFT) yang selanjutnya disetujui oleh direktur. Formularium Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang dibuat oleh KFT (Komite / Tim Farmasi
dan Terapi) yang diketuai oleh seorang dokter dan sekretaris seorang Apoteker
(Kepala Instalasi Farmasi) dengan anggota Dokter serta Apoteker dan anggota staf
yang lainnya. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 72 tahun 2016, dimana
dinyatakan bahwa “Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang
disepakati staf medis, disusun oleh Komite/Tim Farmasi dan Terapi yang
ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit”. Rangkaian dari kegiatan pembuatan
Formularium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang adalah :
1. Daftar obat yang akan dimasukan ke Formularium Rumah sakit diadopsi
dari daftar obat yang terdapat di Formularium Nasional berdasarkan tipe
rumah sakit.
2. Komite/Tim Farmasi dan Terapi (KFT) mengedarkan formularium
nasional ke Dokter dan meminta usulan Dokter apakah ada obat yang
diperlukan atau obat yang tidak terdaftar didalam formularium nasional.
3. Komite/Tim Farmasi dan Terapi (KFT) menyalin data hasil masukan
mengenai Obat yang diusulkan oleh dokter dirapatkan.
4. Apabila masukan daftar Obat yang diberikan Dokter dianggap layak serta
dapat digunakan dengan berbagai pertimbangan maka Obat tersebut dapat
masuk ke daftar obat Formularium Rumah sakit.

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


5. Jika usulan obat dianggap tidak perlu digunakan maka akan dikirim surat
penolakan ke Dokter disertai dengan alasan penolakan.
Perencanaan perbekalan farmasi di RSUD Padang Panjang berdasarkan
metode konsumsi sesuai dengan Permenkes no.72 tahun 2016 dan dijelaskan
dalam Binfar 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah
Sakit. Adapun teknis perencanaanya adalah sebagai berikut:
1. Petugas gudang obat membuat SO (Stock Opname) setiap akhir bulan.
2. Lalu petugas gudang akan mengisi daftar inventaris obat/BMHP di
bukubeserta jumlah obat/BMHP.
3. Lalu dibuat daftar kebutuhan obat/BMHP yang dibutuhkan (yang disetujui
oleh Apoteker penanggung jawab gudang obat).
4. Kemudian daftar diserahkan kepada Kepala Instalasi
5. Kalau daftar obat yang akan dipesan telah disetujui oleh kepala instalasi
(diketahui Kabid/Direktur Rumah Sakit), maka obat/BMHP tersebut akan
diadakan oleh Pejabat pengadaan yang akan memesan obat/BMHP.
Pengadaan pada RSUD Padang Panjang dilakukan secara e-purchasing
dengan menggunakan e-catalog untuk perbekalan farmasi yang tersedia pada e-
catalog dan untuk perbekalan farmasi yang tidak tersedia pada e-catalog maka
pembelian langsung dilakukan pada distributor, namun pembelian pada distributor
langsung untuk obat yang ada di e-catalog ini bisa juga dilakukan untuk
perbekalan farmasi yang jika telah dilakukan e-purchasing namun perbekalan
tersebut telat datang atau mengalami kekosongan stok tetapi harga sesuai dengan
yang ada di e-catalog. Bagian pengadaan di RSUD Padang Panjang akan
langsung mengadakan pembelian pada distributor tersebut untuk mencegah
terjadinya kekosongan stok pada RSUD Padang Panjang.
Pada e-purchasing, jika paket telah disetujui, penyedia akan menunjuk
distributornya untuk melakukan pengiriman barang dan untuk masalah
pembayarannya dilakukan kepada distributor tersebut. Untuk pembelian langsung
melalui distributor, pengiriman dan pembayaran langsung diurus juga oleh
distributor tersebut. Pelaksanaan pembayaran oleh RSUD Padang Panjang
2

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


biasanya dilakukan secara kredit. Biasanya pihak distributor memberikan
tenggang waktu 30 hari untuk pembayaran.
Untuk sediaan narkotika dan psikotropika membutuhkan perlakuan khusus
dalam hal pengadaannya. Sediaan narkotika ini pertama dipesan melalui e-
purchasing dan setelah disetujui oleh penyedia, maka pihak distributor akan
meminta blangko pemesanan narkotika yang terdiri dari 4 rangkap beserta bukti
pemesanan e-purchasing sekaligus dengan pembayarannya. Sama halnya dengan
narkotika, psikotropika juga seperti itu tetapi blangko psikotropika 2 rangkap dan
dengan blangko khusus sediaan psikotropika. Semua surat pesanan ini harus
ditanda tangani oleh kepala instalasi farmasi selaku penanggung jawab farmasi
pada RSUD Padang Panjang.
Pembelian obat-obatan dengan melihat daftar di LKPP dan memesan di
LPSE pejabat pengadaan punya akun tersendiri. Untuk pembelian secara online
dengan membuka portal yang menyediakan e-catalog kemudian membeli obat apa
yang akan dibeli dengan program e-purchasing dan pembayaran dengan cara
transfer. Contohnya untuk memesan gliquidone, hal pertama yang dilakukan
adalah mencari daftar pabrik/PT yang memproduksi obat tersebut (misalnya PT.
Dexa Medica), PPK berkomitmen dengan PT tersebut, (dalam hal ini sudah
terdaftar dipusat PPK RSUD PadangPanjang sehingga bisa langsung pesan
dengan log in ke program). Jika sesuai kesepakatan maka PT. Dexa Medica akan
menunjuk distributor, kemudian distributornya yang akan mendistribusikan obat
ke Rumah Sakit.
Sistem pembelian setiap minggu lebih menguntungkan, karena lebih
fleksibel terhadap perubahan perbekalan yang akan digunakan sehingga dapat
meminimalkan penumpukkan perbekalan hingga masa kadaluarsanya. Sistem
pembelian setiap minggu memungkinkan instalasi farmasi menggunakan sistem
penunjukkan langsung terhadap distributor, sehingga diharapkan harga menjadi
lebih murah. Metode ini digunakan untuk pengadaan obat paket (seperti paket
perbekalan farmasi untuk operasi), alkes dan alat kedokteran.

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


Untuk lebih memudahkan pengumpulan data perbekalan farmasi yang
harus dipesan setiap minggunya, maka dibuatlah buku kebutuhan obat yang diisi
oleh semua apotek di RSUD Padang Panjang.

PEMBAHASAN

Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan
perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar
mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang berkesinambungan dimulai dari
pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


dan dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan
spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.

Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis


Pakai di RSUD Padang Panjang sesuai dengan proses yang ada di Permenkes
No. 72 tahun 2016 dan Perpres No. 16 tahun 2018.

Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 dimana RSUD Padang Panjang


melalui alur yang terdiri dari Penggunaan Anggaran (PA) yang bertugas sebagai
pemengang kewenangan penggunaan anggaran. Untuk melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran untuk rumah sakit
adalah Direktur RSUD Padang panjang yaitu Bapak dr.Ardoni. Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) bertugas untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja daerah adalah bagian
organisasi internal RSUD Padang Panjang yaitu Ibu Rahmaisa, SKM yang
jabatan di rumah sakit yaitu kabid penunjang. Pejabat Pengadaan (PP) bertugas
untuk melaksanakan pengadaan langsung, penunjukan langsung dan e-
purchasing adalah seorang apoteker yang sudah mempunyai sertifikat
pengadaan yaitu Ibu Delly Syam, S,Si, Apt. Pejabat Pengadaan harus memiliki
sertifikat pengadaan yang sudah dinyatakan lulus. Idealnya untuk pengadaan
instalasi farmasi, harus membuat rancangan anggaran yang di serahkan kepada
PPK dan diadakan oleh PP. Di RSUD Padang Panjang Pejabat Pengadaan
adalah apoteker sehingga pengadaan langsung dilakukan oleh PP dan PPK
langsung menyetujui pengadaan yang dibuat oleh PP yang pengadaannya di
bawah Rp 200.000.000,00.

Pejabat Pengadaan melakukan pemesanan barang melalui e-purchasing


dan manual. Syarat pemesanan melalui e-purchaising harus memiliki ID yang
sudah terdaftar dan hanya dimiliki oleh rumah sakit atau instansi pemerintah.
Cara pemesenannya dengan membuka e-katalog yang berisikan daftar barang-
barang kebutuhan rumah sakit seperti obat-obatan, alat kesehatan, alat dan

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


bahan labor. Kemudian dilakukan pemesanan sesuai kebutuhan dan akan
mendapatkan print out yang berisi nama distributor yang di tunjuk pabrik. Cara
pemesanan manual dilakukan bila barang yang di butuhkan tidak ada atau
kosong di e-katalog sehingga Pejabat Pengadaan bisa langsung menghubungi
distributor PBF untuk memesan barang langsung.

Menurut Permenkes No. 72 Tahun 2016 apoteker penanggung jawab


instalasi melakukan pembelian dengan menggunakan surat pemesanan, produksi
sediaan farmasi yaitu repacking dan sumbangan / dropping / hibah. Di RSUD
Padang Panjang pembelian dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan tetapi apoteker
instalasi yaitu Ibu Rahmi Syafyanti, S.Farm, Apt tetap bertanggung jawab
terhadap obat-obat, BMHP, BKL dan gas medis yang di adakan oleh pejabat
pengadaan (PP). Barang sumbangan / dropping / hibah di RSUD Padang
Panjang menggunakan cara yaitu melakukan permintaan obat-obat yang
dibutuhkan oleh rumah sakit. Obat-obat tersebut yaitu obat-obat program jika
ada pasien khusus yang membutuhkan obat program seperti oabt TBC, malaria,
HIV/Aids dan vaksin.

Pengadaan di RSUD Padang Panjang ini menggunakan 2 cara yaitu


manual dan online. Menggunakan cara online (e-purchasing) yang digunakan
untuk Rumah Sakit Pemerintah yang mempunyai ID di E-Katalog agar dapat
memesan barang dan keuntungan dari mempunyai ID di E-Kataog, Rumah Sakit
dapat mengetahui harga sesuai pabrik. Cara manual ini digunakan apabila
barang yang dibutuhkan tidak ada / kosong di E-Katalog. Dengan cara memesan
langsung ke distributor / PBF yang terkait dengan obat yang kita pesan.

Setelah barang yang dipesan dan sebelum barang diterima dilakukan


prosedur penerimaan barang yaitu pengecekan tanggal faktur, cek pengirim dan
penerima barang, identitas barang (bentuk sediaan, kekuatan, nama barang),
alamat pengirim dan tujuan penerima barulah barang diterima oleh rumah sakit
bagian gudang farmasi. Setelah semua prosedur tersebut dilakukan dan telah

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


sesuai maka dilakukan pengecekkan kembali meliputi jumlah barang yang
diminta, expired date, kemasan, batch dan harga. Setelah itu dilakukan
pembuatan berkas acara untuk melakukan pembayaran obat oleh rumah sakit.
Tahap awal pegawai di instalasi farmasi membuat berita acara dengan tujuan
memverifikasi faktur yang ditagih oleh PBF untuk pembayaran yang diketahui
dan disetujui oleh kepala instalasi farmasi kemudian berita acara diserahkan
kepada Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk dicek kembali oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setelah semua berita acara sudah sesuai
dengan prosedur oleh PPK maka PPK akan memberikannya kepada PA untuk
disetujui dan terlaksananya pembayaran kepada masing-masing distributor obat
yang sudah mengirimkan obat kepada RSUD Padang Panjang.

Penerimaan
Penerimaan adalah suatu proses serah terima perbekalan farmasi dari
rekanan / distributor kepada tim teknis yang mewakili PPK untuk selanjutnya
diserahkan ke gudang farmasi dalam keadaan baik. Tujuan penerimaan yaitu
pemeriksaan barang yang dikirim rekanan / distributor sesuai dengan yang
diharapkan / dibutuhkan rumah sakit dan mencegah selisih jumlah barang yang
harus sesuai dengan e-katalog (surat pemesanan ecara elektronik) atau secara
manual.

Penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis


Pakai di RSUD Padang Panjang sesuai dengan proses yang dipaparkan pada
Permenkes No. 72 tahun 2016.
Penerimaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang ada 3
bagian yaitu bagian obat, labor, BMHP dan bagian gas medis . Pada bagian
obat, labor dan BMHP dilakukan penerimaan barang langsung di instalasi
farmasi. Dan pada bagian gas medis dilakukan penerimaan langsung di gudang
sentral. Sebelum pengecekan barang yang telah tiba, petugas penerima
melakukan pencocokan pemesanan obat sesuai dengan pesanan yang kita pesan.

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


Kemudian dilakukan pemeriksa terhadap faktur barang, hal yang harus
diperhatikan dari faktur tersebut adalah:

1. Cek pengirim (distributor) dan penerima barang (RSUD Padang


Panjang).
2. Identitas barang (bentuk sediaan, kekuatan, nama barang).
3. Alamat pengirim dan tujuan pengiriman / penerima.
4. Jumlah barang yang diminta
5. Expired date minimal 2 tahun
6. Kemasan
7. Batch
8. Harga
9. Sertifikat penunjang (bila diperlukan).
Apabila data yang tercatat dari faktur tidak sesuai dari permintaan,
misalnya alamat yang dituju tidak sesuai maka kita dapat langsung
mengembalikan barang salah tersebut ke pengirim melalui jasa pengiriman yang
dipakai distributor.
Setelah dilakukan pemeriksaan faktur barang, kemudian jumlah barang
yang masuk di catat dalam kartu stok. Pencatatannya sesuai dengan tanggal
masuk barang, asal barang, harga barang, batch dan expired date. Pencatatan
dalam kartu stock juga dinput dalam sistem informasi management (SIM)
dimana dilakukan setiap barang masuk sebagai bentuk administrasi. Kemudian
dilakukan stock opname setiap 1 bulan sekali pada akhir bulan.
Proses akhir dari penerimaannya yaitu pembuatan berita acara oleh
PPHP untuk pembayaran. Penerimaan gas medis langsung di ruang khusus
Instalasi Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) namun
pencatatan dan pembuatan berita acara tetap dilakukan oleh PPHP.

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


PEMBAHASAN

Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan

cara menempatkan pembekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai

aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Tujuan

penyimpanan adalah memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan dan memudahkan pencarian

dan pengawasan.

Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut

bentuk sediaan dan alfabetis dengan menerapkan prinsip FEFO (First Expired

First Out) dan FIFO (First In First Out).

Sistem penyimpanan obat di Gudang Farmasi RSUD Padang Panjang

menggunakan gabungan antara metode FIFO dan FEFO. FIFO yaitu obat-obatan

yang baru masuk diletakkan dibelakang obat yang terdahulu, sedangkan FEFO

yaitu dengan cara menempatkan obat-obatan yang ED (Expired Date) lebih lama

diletakkan dibelakang obat-obatan yang mempunyai ED lebih pendek, walaupun

barangnya datang belakangan. Penyusunan obat pada Gudang Farmasi di RS

Padang Panjang sudah berdasarkan abjad/alfabetis A-Z seperti Amoksisilin

diletakkan di abjad A, concor diletakkan diurutan abjad C, begitu juga dengan

penyimpanan obat di depo IGD, depo OK ( Ruang operasi ), dan depo Vip

tujuannya agar mempermudah menemukan obat yang akan diambil dan gampang

untuk mengingat.

Untuk yang sediaan infus disimpan diatas palet dan diberi jarak ± 2-3 cm

dari dinding, obat golongan high alert disimpan pada rak khusus berwarna merah

dan diberi label khusus, obat dipisahkan berdasarkan bentuk sediaan obat, untuk

sediaan tablet disusun pada rak secara alphabetic, sediaan injeksi disimpan pada

rak khusus injeksi, dan obat narkotik dan psikotropik disimpan pada lemari

khusus dengan pintu berkunci ganda yang tidak dapat dipindahkan dan diberi

10

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


tanda khusus, dan untuk bahan yang mudah terbakar disimpan pada ruangan

khusus tahan api, namun karena keterbatasan ruangan, bahan yang mudah

terbakar disimpang dilemari dan tanda Khusus ( bahaya dan mudah terbakar),

setiap ruangan dilengkapi dengan apar dan alat pemadam yang telah terpasang

disetiap ruangan.

Sedangkan pada sistem penyimpanan obat di depo utama ini berbeda

dengan sistem penyimpanan depo lainnya karena pada depo utama penyimpanan

obat berdasarkan farmakologi. Pada penyimpanan berdasarkan farmakologi ini

memiliki kelemahan yaitu akan menyulitkan pencarian obat dengan cepat,

terutama bagi petugas yang baru dan belum mengenal dengan baik klasifikasi obat

berdasarkan efek farmakologi.

Untuk obat LASA yang perlu diberi penandaan khusus (misalnya obat

Prednisone dengan Prednisolone, Nicardipine dengan Nifedipin dan lain-lain

dengan stiker berlogo “LASA” pada wadah obat dan penyimpanan obat tidak

diletakkan berdampingan supaya menghindari kemungkinan salah ambil akibat

kemiripan tampilan obat.

Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi (Hight Alert Medication)

contohnya, Amiodarone HCL, Dobutamin HCL, Heparin Sosium Injeksi, dan

lain-lain disimpan ditempat terpisah, dan diberi tanda khusus. Selain berdasarkan

jenis dan bentuk sediaan, penyimpanan obat juga perlu memperhatikan suhu

penyimpanan untuk menjaga stabilitas obat, seperti pada penyimpanan vaksin

dengan suhu beku ( 2o C - 8o C ), penyimpanan suhu kamar (20o – 25o C) dll,

11

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


pengelompokkan berdasarkan kestabilan suhu ruang ini disesuaikan dengan

instruksi penyimpanan yang tertera di kemasan obat. Untuk obat yang

stabilitasnya dipengaruhi oleh cahaya, maka disimpan pada tempat yang

terlindung dari cahaya matahari langsung.

Distribusi adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah

sakit, untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan

rawat jalan serta untuk pelayanan medis. Tujuan pendistribusian adalah

tersedianya perbekalan farmasi di unit – unit pelayanan secara tepat waktu, tepat

jenis, dan jumlah.

Menurut Permenkes nomor 72 tahun 2016 Ruang distribusi harus cukup

untuk melayani seluruhan kebutuhan sediaan farmasi, Alat kesehatan, dan bahan

medis habis pakai Rumah Sakit.

Sistem pendistribusian obat di rumah sakit secara umum berawal dari

gudang farmasi ke masing-masing depo. Pertama-tama, masing-masing depo

membuat surat permintaan barang ke gudang farmasi kemudian, petugas gudang

farmasi cek obat digudang apakah ada atau tidak jika obat yang dibutuhkan

tersedia maka petugas gudang akan menuliskan dikartu stok lalu dimasukan ke

SIM setelah itu baru serah terima dari masing-masing depo farmasi (depo VIP,

depo utama, depo IGD, depo OK).

Pendistribusian obat untuk memenuhi kebutuhan obat dimasing-masing

unit pelayanan baik rawat inap dan rawat jalan berdasarkan hasil wawancara dan

12

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


observasi diketahui bahwa pendistribusian obat untuk unit pelayanan resep di

apotik menggunakan sistem individual, floor stock serta dosis unit obat.

Untuk pendistribusian tabung gas medis dilakukan oleh petugas tabung

gas medis. Dimana tabung gas medis di cek setiap harinya pada pagi dan sore

hari. Tabung gas medis yang di distribusikan yaitu gas O 2 (Oksigen) dan N2O

(Nitrogen) yang akan di distribusikan ke masing-masing rawat inap, poli paru dan

ruangan OK. Untuk tabung gas medis ruangan seperti sentral, VIP A,

perinatologi, ICU, HCU dan interne tabung gas medis dipasang pada ruangan

sentral gas. Tabung-tabung yang berisi gas medis tersebut langsung teralirkan

melalui pipa ke ruangan rawat inap, poli paru dan ruangan OK (Lampiran 7). Jika

stock tabung gas medis habis pada masing-masing ruangan tersebut, maka petugas

dapat langsung menggantinya dengan stock di gudang sentral gas. Jika stock

tabung gas medis kosong sudah mencapai 15 tabung, maka tabung gas tersebut

bisa di order ke tempat pemesanan gas medis di bukittinggi dan tabung gas medis

langsung di antarkan oleh kurir.

13

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


Alur Distribusi Alkes dan BHP

Petugas ruangan mengisi daftar


permintaan yang telah disetujui kepala
ruangan ke ruang amprahan

Petugas Amprahan menyiapkan


BHP dan Alkes

Petugas mengantarkan BHP dan


Alkes yang diminta ke poli
Dan diterima oleh petugas
ruangan

Petugas ruangan menerima BHP


dan Alkes sesuai permintaan

14

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


Alur pendistribusian obat dari gudang ke depo (Utama, Vip, IGD dan OK)

Petugas di depo
mengajukan permintaan
obat ke gudang

Petugas digudang
mengecek ketersediaan
stok obat yang diminta

petugas digudang
mengambil obat yang
dibutuhkan berdasarkan
FEFO dan FIFO.

Jika stok digudang kosong,


petugas akan mengecek stok
obat didepo lain, dan akan
dimutasi ke depo yang
membutuhkan

petugas di gudang mengantarkan


obat yang diminta ke depo
yang meminta obat.

Alur Pendistribusian Obat Pasien Rawat Inap RSUD Padang Panjang


15

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


PASIEN

Visite Dokter

Dokter Menuliskan
Rencana Terapi Obat

Apoteker Menuliskan
Obat di KIO

Apoteker Menulis
Obat di Etiket

TTK Menyiapkan
Obat

Apoteker verifikasi obat

Serah terima dengan perawat,obat


diletakkan di dalam lemari obat Sesuai
dengan nama-nama Pasien yang
dirawat Inap

Saat Minum Obat Perawat akan


Mengantarkan Obat Pasien ke
masing-masing Kamar Pasien

Alur Pendistribusian Obat Pasien Rawat Jalan RSUD Padang Panjang

16

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi


PASIEN

Poli Dokter

Pasien Memberikan Resep


Pasien membayar dikasir
ke Apotek dan menerima
(Umum) nomor antrian

Diterima oleh
TTK Dilakukan telisik resep
(administrasi, farmasetik
dan klinis)
TTK Menyiapkan
Obat Pasien

Apoteker
melakukan
verifikasi resep

Apoteker Memberikan
Informasi Cara
Pemakaian Obat

Obat Langsung di
Serahkan Kepada
Pasien

PULANG

Alur Pendistribusian Gas Medis RSUD Kota Padang Panjang


17
Petugas akan men cek
gas YP
Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI medis keRSUD
Padang setiap
Padang Panjang
ruangan Pagi dan Sore
Periode 4 November - 28 Desember 2019
hari
Kelompok Instalasi Farmasi
Ruangan yang
didistribusi gas medis
yaitu rawat inap, poli
paru dan ruangan OK

Jika tabung gas medis


habis, maka akan
langsung di ganti oleh
petugas gas medis

Jika stock tabung gas medis


kosong sudah mencapai 15
tabung, maka petugas dapat
memesan gas medis ke tempat
pemesanan gas.

Untuk tabung gas medis ruangan


seperti VIP A, perinatologi, ICU,
HCU dan interne tabung gas
medis dipasang di ruangan sentral
gas langsung

18

Praktek Kerja Profesi Apoteker 25 STIFI YP Padang RSUD Padang Panjang

Periode 4 November - 28 Desember 2019

Kelompok Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai