SOP No.Revisi : KLINIK PRATAMA Tanggal Terbit : dr. Dodi Witjaksono DELIMA SEHAT Halaman :
1. Pengertian Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan disetujui, melalui pembelian. 2. Tujuan Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kebijakan 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Klinik. 5. Prosedur/ Pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Langkah- 1. Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi/Pedagang Besar Farmasi langkah (PBF) yang memiliki izin. 2. Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan (PAK) atau toko Alat Kesehatan yang memiliki izin. 3. Terjaminnya keaslian, legalitas, dan kualitas setiap Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang dibeli. 4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP dipesan tepat waktu. 5. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP mudah ditelusuri. 6. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP lengkap sesuai dengan perencanaan.
Waktu pengadaan dilakukan berdasarkan kebutuhan dengan
mempertimbangkan hasil analisis dari data: 1. Sisa stok dengan memperhatikan waktu (tingkat kecukupan Obat dan perbekalan kesehatan). 2. Kapasitas sarana penyimpanan. 3. Waktu tunggu.
Prosedur pengadaan Klinik Delima Sehat:
1. Bagian pengadaan/Apoteker memesan perbekalan farmasi melalui distributor/PBF dengan menggunakan Surat Pesanan (SP). 2. SP dibuat 2 rangkap untuk Prekusor, Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas dan Obat Keras: a. Lembar 1 (putih) untuk distributor/PBF b. Lembar 2 (merah) untuk arsip 3. Untuk SP Narkotika dan SP Psikotropika dibuat 3 rangkap.
Prosedur pengadaan obat PRB:
1. Petugas Farmasi menentukan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) dan selanjutnya menyampaikannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKRTL) 2. Skrining dan klasifikasi RKO: identifikasi obat yang ada di e-katalog dan yang tidak masuk e-katalog. 3. Obat E-katalog dapat langsung dibuat pesanan ke sistem EPurchasing. 4. selanjutnya melakukan perjanjian/kontrak jual beli terhadap obat yang telah disetujui dengan distributor yang ditunjuk oleh penyedia obat/industri farmasi. 5. Dalam hal obat yang ada di E-Katalog tidak dapat disediakan oleh penyedia, maka pengadaan dilakukan mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sesuai dengan Permenkes No 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik, FKTP yang bekerja sama dengan BPJS dapat melaksanakan pengadaan obat berdasarkan e-katalog. 6. Unit terkait 1. Ruang Farmasi Klinik Delima Sehat