Anda di halaman 1dari 4

PEMESANAN OBAT

No. Dokumen : SOP.VIII/


162/UKP/I/
2017
SOP No. Revisi : 1
Tgl. Terbit : 01/01/2020
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Andre Setya K
Kalikajar 1 NIP.197805242008011022
1. Pengertian Pemesanan obat adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola
obat Puskesmas untuk mengajukan pemesanan / permintaan
obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota sesuai dengan jumlah
dan jenis obat yang sudah direncanakan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas farmasi
untuk melakukan pemesanan obat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kalikajar 1 Nomor :
UKP.3/067/SK/I/2022 tentang Pelayanan Farmasi
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
2. Permenkes Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pengadaan Obat
Berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalog).
5. Prosedur A. Pemesanan Obat Rutin Dua Bulanan
1. Petugas melakukan stock opname tiap akhir bulan.
2. Petugas menghitung pemakaian obat periode sebelumnya,
termasuk pemakaian obat dan perbekalan kesehatan
masing-masing unit.
3. Petugas menghitung jumlah kunjungan resep.
4. Petugas menghitung jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang dibutuhkan untuk 3 bulan dengan form
LPLPO.
5. LPLPO ditandatangani oleh kepala Puskesmas.
6. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat) dikirim ke Instalasi Farmasi Kabupaten.
B. Pemesanan Obat Khusus
1. Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan segera mengajukan
permintaan obat dengan surat permintaan BON.
2. Surat permintaan BON ditandatangani Kepala
Puskesmas.
3. Surat Permintaan BON dikirim ke IFK (Instalasi Farmasi
Kabupaten).
4. Petugas mengambil obat di Instalasi Farmasi Kabupaten
setelah ada konfirmasi obat sudah disiapkan.
C. Pengadaan Obat dan BMHP BLUD
1. Petugas mengidentifikasi obat- obat dan BMHP yang tidak
tersedia di IFK.
2. Petugas membuat perencanaan pengadaan obat dan
BMHP yang disesuaikan dengan DPA.
3. Petugas menyampaikan rencana pengadaan obat dan
BMHP kepada Kepala Puskesmas sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran.
4. Apabila disetujui, petugas melakukan pemesanan obat
melaui e purchasing untuk obat-obatan dan BMHP yang
masuk e catalog lewat Pejabat Pengadaan yang sudah di
tunjuk.
5. Jika ada kebutuhan cito ataupun kebutuhan obat dan
BMHP non e catalog petugas dapat melakukan
pengadaan secara langsung sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
6. Unit terkait Farmasi

7. Rekaman historis perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tgl mula idiberlakukan


3 Nomor SK
PEMESANAN OBAT
No. Dokumen : DT.VIII/162/UKP/I/2017
Puskesmas
No. Revisi : - dr. Andre Setya K
Kalikajar 1 DAFTAR
TILIK Tgl. Terbit : 01/01/2020
Halaman : 1/2

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
Apakah
A. Pemesanan Obat Rutin Dua Bulanan

1 Petugas melakukan stock opname tiap akhir bulan

2 Petugas menghitung pemakaian obat periode


sebelumnya, termasuk pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan masing-masing unit

3 Petugas menghitung jumlah kunjungan resep

4 Petugas menghitung jumlah obat dan perbekalan


kesehatan yang dibutuhkan untuk 3 bulan dengan form
LPLPO

5 LPLPO ditandatangani oleh kepala Puskesmas

6 LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan


Obat) dikirim ke Instalasi Farmasi Kabupaten.

B. Pemesanan Obat Khusus

1 Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak


lagi

2 mencukupi kebutuhan pelayanan segera mengajukan


permintaan obat dengan surat permintaan BON

3 Surat permintaan BON ditandatangani Kepala


Puskesmas

4 Surat Permintaan BON dikirim ke IFK (Instalasi Farmasi


Kabupaten)

C. Pengadaan Obat dan BMHP BLUD

1 Petugas mengidentifikasi obat- obat dan BMHP yang


tidak tersedia di IFK

2 Petugas membuat perencanaan pengadaan obat dan


BMHP yang disesuaikan dengan DPA

3 Petugas menyampaikan rencana pengadaan obat dan


BMHP kepada Kepala Puskesmas sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran
4 Apabila disetujui, petugas melakukan pemesanan obat
melaui e purchasing untuk obat-obatan dan BMHP yang
masuk e catalog lewat Pejabat Pengadaan yang sudah
di tunjuk.

5 Jika ada kebutuhan cito ataupun kebutuhan obat dan


BMHP non e catalog petugas dapat melakukan
pengadaan secara langsung sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

CR = …………… %.

………………………………

Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai