No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS SUDARTI, S.Kep.Ners
BONDRANG NIP.19660824 199002 2 001
1. Pengertian Perencanaan obat adalah proses kegiatan yang meliputi pemilihan obat
dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam
rangka pemenuhan kebutuhan obat puskesmas.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan penerapan langkah-langkah dalm melakukan
perencanaan obat
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/
/405.09.12/2022 tentang Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat.
2. Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/
/405.09.12/2022 tentang Penaggung Jawab Pelayanan Obat.
4. Referensi
1. PermenkesNomor 43 Tahun 2019 tentangPuskesmas
2. Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas melakukan pengecekan sisa stok obat di akhir tahun.
2. Petugas mengkompilasi pemakaian obat selama satu tahun untuk
menghitung pemakaian rata-rata per bulan serta
mempertimbangkan usulan dari tenaga kesehatan lain (dokter,
perawat, bidan, laborat).
3. Petugas farmasi melakukan penghitungan kebutuhan obat selama
setahun dengan cara pemakaian rata-rata per bulan dikalikan 18
(pemakaian obat setahun ditambah waktu tunggu), dikurangi sisa
stok akhir bulan.
4. Petugas menyusun rencana kebutuhan obat (RKO) dengan acuan
Formularium Nasional, Formularium Kabupaten, dan Formularium
Puskesmas.
5. Petugas pengelola obat meminta koreksi dan evaluasi serta
persetujuan dari Kepala Puskesmas.
6. Petugas pengelola obat menyerahkan RKO ke Dinas Kesehatan
Kabupaten setelah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
6. Diagram Alir
Membuat
RKO
Melaporkan RKO ke
Kepala Puskesmas
dan Dinas Kesehatan
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Halaman : 1/1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
……………………………………..
NIP
PERMINTAAN / PENGADAAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata per periode distribusi)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
2. Petugas obat membuat permintaan obat menggunakan format LPLPO.
3. Permintaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten.
4. Meminta persetujuan Kepala Puskesmas
5. Petugas menyerahkan form LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten.
6. Mengarsipkan LPLPO.
B. Permintaan Khusus
1. Permintaan khusus dilakukan jika:
a. Kebutuhan meningkat
b. Terjadi kekosongan obat
c. Ada Kejadian Luar Biasa (KLB).
2. Petugas membuat permintaan obat menggunakan form LPLPO.
3. Petugas menyerahkan form LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten.
4. Mengarsipkan LPLPO.
6.Diagram Alir →
Menetapkan Membuat Meminta persetujuan
stok optimum LPLPO Kepala Puskesmas
dan jumlah
8.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
Pelaksana / Auditor
……………………………………..
NIP.
PENERIMAAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Melakukan pencatatan
pada buku
Melakukan pencatatan
penerimaaan dan kartu
pada buku
stok
penerimaaan dan kartu
stok
7. Unit Terkait 1. Gudang Obat Puskesmas
2. Gudang Farmasi Kabupaten
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENERIMAAN OBAT
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
Pelaksana / Auditor
……………………………………..
NIP.
PENYIMPANAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SUDARTI, S.Kep.Ners
BONDRANG NIP.19660824 199002 2 001
1.Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan untuk memelihara mutu
sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak
bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan
pencarian dan pengawasan.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam menjaga agar mutu obat yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
2. Sebagai acuan dalam menjaga agar obat yang disimpan
terhindar dari kerusakan obat, penurunan kualitas obat,
kadaluwarsa obat, kehilangan dan pencurian obat di puskesmas
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/ /405.09.12/2022
tentang Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
2. Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/
/405.09.12/2022 tentang Penanggung Jawab Pelayanan Obat.
4. Referensi 1.Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
2.Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standart Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Penerimaan obat dilakukan di gudang farmasi puskesmas
2. Petugas Farmasi mengidentifikasi obat yang diterima berdasarkan
bentuk dan jenis sediaan, stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban).
3. Petugas Farmasi menyimpan obat berdasarkan :
- Urutan alphabet
- Bentuk sediaan : masing-masing sediaan dipisah tempatnya
(tablet, sirup, salep dan injeksi)
- Stabilitas obat : obat-obat sepeti vaksin dan serum disimpan di
lemari pendingin dengan suhu 2-8 ºC
- Obat golongan narkotika dan psikotropika masing-masing
disimpan dalam lemari khusus 2 pintu dan terkunci.
- Menyimpan obat memakai prinsip FIFO FEFO
4. Petugas Farmasi melakukan pelabelan obat LASA dan high alert
5. Penanggung Jawab Farmasi melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap sistem penyimpanan obat di Puskesmas.
6. Diagram Alir
Penerimaan obat Mengidentifikasi jenis
Menyimpan
di gudang farmasi obat yang diterima
obat
Monitoring Memberikan
& evaluasi label
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENYIMPANAN OBAT
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
Pelaksana / Auditor
……………………………………..
NIP.
DISTRIBUSI OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
DISTRIBUSI OBAT
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
Pelaksana / Auditor
……………………………………..
NIP.
B. PELAPORAN
1. Pelaporan obat dan BMHP puskesmas dilakukan setiap bulan
2. Pelaporan meliputi:
- LPLPO
- Laporan obat rusak atau kadaluarsa
- Laporan psikotropika dan narkotika
- Laporan kepatuhan terhadap formularium nasional
- Laporan pelayanan kefarmasian (PIO dan konseling)
- Laporan penggunaan obat rasional
- Laporan ketersediaan obat terhadap sediann 40 obat
esensial dan 5 jenis vaksin
3. Semua laporan tersebut ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
dan dilaporkan ke dinas kesehatan ponorogo
4. Petugas farmasi mengarsipkan semua laporan yang sudah
ditandatangani oleh kepalas puskesmas dan dinas kesehatan
6. Diagram Alir A. PENCATATAN
Mencatat penerimaan
Pencatatan
dan pengeluaran dalam dilakukan setiap kali
buku catatan dan kartu rotasi sediaan
stok farmasi
Penerimaan dan
pengeluaran
dijumlahkan setiap
akhir bulan
B. PELAPORAN
Ditandatangani olek
Membuat laporan
Kepala Puskesmas
setiap bulan
Dilaporkan ke
Dinas Kesehatan
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
Pelaksana / Auditor
……………………………………..
NIP.
2. Pelayanan Resep
Setelah dilakukan pengkajian resep langkah selanjutnya adalah
melayani resep yang diterima tersebut,
Menyiapkan obat / sediaan farmasi yg tertulis dalam resep
Obat/sediaan farmasi yang dimaksud bisa tablet jadi, apabila puyer
perlu dilakukan kegitan peracikan sediaan puyer, kapsul jika yg
diinginkan sediaan kapsul dan juga sediaan sirup kering yang perlu
pengenceran dengan air terlebih dahulu.
Setelah obat / sediaan farmasi disiapkan kemudian bisa dilanjutkan
dengan kegiatan penyerahan obat kepada pasien disertai informasi
informasi yang dibutuhkan.
6. Diagram Alir
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENYIAPAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS SUDARTI, S.Kep.Ners
BONDRANG NIP.19660824 199002 2 001
1. Pengertian Penyiapan Obat di Puskesmas proses kegiatan pelayanan obat sejak
resep diterima petugas sampai obat siap diberikan kepada
pasien/keluarga.
2.Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam meyiapkan obat agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi dan pemberian obat kepada pasien.
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/
/405.09.12/2022 tentang Penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat.
2.Keputusan Kepala Puskesmas Bondrang Nomor : 188.4/
/405.09.12/2022 tentang Penaggung Jawab Pelayanan Obat.
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 43 Tahun 20119 tentang Puskesmas.
2. Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas Farmasi menerima resep dari pasien
2. Mengisi form identifikasi pasien dan skrining resep
3. Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan, dengan
memperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik
obat
4. Petugas Farmasi melakukan peracikan obat.
Sediaan puyer
a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum
c. Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan,
alat atau sendok
d. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula ( untuk tablet dalam
kaleng )
e. Lakukan penggerusan dan campur hingga homogen
f. Serbuk dibagi-bagi menurut penglihatan pada tatakan
puyer
g. Serbuk dikemas dalam kertas puyer
5. Petugas Farmasi memberikan etiket warna putih untuk obat
dalam/oral dan etiket warna biru untuk obat luar
6. Petugas Farmasi memasukkan obat ke dalam wadah yang
sesuai
7. Petugas Farmasi memeriksa kembali sebelum obat diserahkan
kepada pasien mengenai penulisan nama pasien pada etiket,
cara penggunaan serta jenis dan jumlah obat
8. Petugas Farmasi menyerahkan obat kepada pasien dengan
cara yang baik dan sopan dengan memastikan bahwa yang
menerima obat adalah pasien/keluarganya.
6. Diagram Alir
Memeriksa kembali
sebelum obat Memasukkan ke
Memberikan
diserahkan dalam wadah
etiket
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
PENYIAPAN OBAT
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
……………………………………..
NIP
PENYERAHAN OBAT
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Mengambil
Halaman : 1/2 obat
6. Diagram Alir
Petugas memanggil Mengidentifikasi
pasien/keluarga pasien
Tanda tangan
pasien/keluarga
PENYERAHAN OBAT
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket.
JUMLAH
……………………………………..
NIP
KONSELING
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
B. PELAKSANAAN
1. Apoteker membuka komunikasi dengan pasien
2. Menulis identitas pasien pada form konseling, jika ada informasi
tambahan lain dapat dituliskan di form konseling
3. Memastikan identitas pasien dengan cara menanyakan
pertanyaan terbuka minimal dua identitas
4. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui
Three Prime Questios, yaitu:
a) Apa yang disampaikan dokter tentang obat anda?
b) Apa yang dijelaskan dokter tentang cara pemakaian obat
anda?
c) Apa yang jelaskan oleh dokter tentang hasil yang
diharapkan setelah anda menerima terapi obat tersebut?
5. Menggali informasi lebih lanjut masalah penggunaan obat
6. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan
masalah penggunaan obat
7. Memberikan informasi dan edukasi obat kepada
pasien/keluarga mengenai indikasi, dosis, waktu dan cara
minum/menggunakan obat, hasil terapi yang diharapkan, cara
penyimpanan obat, efek samping obat jika diperlukan, dan hal-
hal lain yang harus diperhatikan selama penggunaan obat
8. Mengecek pemahaman pasien terkait penjelasan yang telah
diberikan
9. Mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan
pasien sebagai bukti bahwa pasien memahami informasi yang
diberikan dalam konseling menggunakan formulir konseling.
6. Diagram Alir
Membuka Menulis identitas Menanyakan
komunikasi pasien pada form three prime
dengan pasien konseling questions
Menggali dan
menyelesaiakan
Mengecek Memberikan masalah
pemahaman pasien informasi dan penggunaan
edukasi obat
Menanyakan
three prime
questions
7. Unit Terkait 1. Rawat Jalan
2. Polindes
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
KONSELING
No.Dokumn :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
……………………………………..
NIP
Tepat dosis
Tepat rute
pemberian
Apoteker mengevaluasi efek samping
yang ditimbulkan.
Tepat dosis
8.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Halaman : 1/1
Unit :…………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :……………………………………….....
JUMLAH
……………………………………..
NIP
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
OBAT EMERGENCY
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen
Terkait
PENGELOLAAN LASA
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Dokumen
Terkait
9. Dokumen
Terkait