Anda di halaman 1dari 3

DIDOWNLOAD NGGIH

KRITERIA 5.3.1 SKOR SKOR DOKUMEN EKSTERNAL REGULASI DOKUMEN OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI PENANGGUNG JAWAB DOKUMEN
Maksimal PR
EP 1 Dilakukan identifikasi pasien sebelum 5 10 Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK identifikasi pasien 1. Pertemuan penyusunan Panduan dan SOP Pelaksanaan identifikasi pasien Pemahaman petugas tentang 1. SK Program keselamatan pasien, 2. AGUS
dilakukan prosedur diagnostik, tindakan, Pasien 2.Panduan Identifikasi Pasien Identifikasi Pasien. UMAN sebelum dilakukan prosedur prosedur identifikasi pasien sebelum SK Identifikasi pasien,
pemberian obat, pemberian imunisasi, dan 3. SOP identifikasi pasien (Undangan+susunan acara, daftar hadir, diagnostik, tindakan, pemberian dilakukan prosedur diagnostik, 3, SK kebijakan panduan identifikasi
pemberian diit, sesuai dengan kebijakan materi, notulensi, dokumentasi, RTL) obat, pemberian imunisasi, dan tindakan, pemberian obat, pasien,
dan prosedur yang ditetapkan. (D,O,W) 2. bukti daftar tilik/cheklist identifikasi pemberian diit, sesuai dengan pemberian imunisasi, dan 4. SK Tim keselamatan
pasien sebelum dilakukan prosedur kebijakan dan prosedur yang pemberian diit, sesuai dengan pasien,
diagnostik, tindakan, pemberian obat, ditetapkan kebijakan dan prosedur yang 5.SOP sebelum
pemberian imunisasi, dan pemberian diit, ditetapkan dilakukan prosedur diagnostik, tindakan,
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang pemberian imunisasi,
ditetapkan. 6. UMAN tim
EP 2 Dilakukan prosedur tepat identifikasi pada 5 10 Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK identifikasi pasien (memuat identifikasi pasien saat 1. Bukti daftar tilik/cheklist identifikasi Pelaksanaan identifikasi pasien pada Pemahaman petugas tentang SOP Kurang px penurunan kesadaran, px
dan sosialisasi AGUS
kondisi khusus seperti disebutkan pada Pasien kondisi khusus) pasien
Note : pada kondisi
kegiatan khusus dalam
tercantum misalnya pasien
RUK, RPK kondisi khusus misalnya pasien identifikasi pasien pada kondisi g3 jiwa, px 2/lebih dengan nama sama
pokok pikiran (D,O,W) 2. SOP identifikasi pasien pada kondisi khusus tidak dapat menyebutkan identitas, tidak dapat menyebutkan identitas, khusus misalnya pasien tidak dapat atau mirip,
penurunan kesadaran, koma, gangguan penurunan kesadaran, koma, menyebutkan identitas, penurunan
jiwa, datang tanpa identitas yang jelas, dua gangguan jiwa, datang tanpa kesadaran, koma, gangguan jiwa,
atau lebih pasien mempunyai nama yang identitas yang jelas, dua atau lebih datang tanpa identitas yang jelas,
sama atau mirip. pasien mempunyai nama yang dua atau lebih pasien mempunyai
sama atau mirip. nama yang sama atau mirip.

Jumlah 10 20

KRITERIA 5.3.2 SKOR SKOR


Maksimal
EP 1 Pemberian perintah secara verbal ditulis 5 10 1. Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK Komunikasi efektif 1. Bukti daftar tilik/cheklist dilakukan Pemahaman petugas tentang 1. SK Komunikasi efektif AGUS
lengkap dan dibaca ulang oleh penerima Pasien 2. SK rekam medis puskesmas yang memuat form serah komunikasi efektif di rekam medis komunikasi efektif 2. SK rekam medis puskesmas yang
perintah serta dikonfirmasi oleh pemberi 2. SK Dinas Keshatan No. 4368 Tahun 2022 tentang terima (SBAR/TBAK) memuat form serah terima,
perintah. (D,W) Pedoman Tata Kelola Rekam Medis Puskesmas di 3. SOP Komunikasi efektif harus memuat hal-hal kritial 3. SK Kebijakan panduan
Kabupaten Ponorogo Tahun 2022 dilakukan secara konsisten sesuai dengan prosedur, komunikasi efektif.
metoda, dan menggunakan form yang dibakukan 4. Uman
sosialisasi komunikasi efektif
EP 2 Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan 5 10 1. Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK Penetapan Nilai Kritis 1. KAK Penetapan Nilai Kritis Pelaksanaan pelaporan Nilai Kritis Pemahaman petugas tentang Simulasi pelaporan Nilai 1. SK Penetapan Nilai Kritis AGUS
nilai kritis hasil pemeriksaan Pasien 2. SK Pelaporan Nilai Kritis 2. Pertemuan tentang penetapan Nilai pelaporan nilai kritis Kritis 2. SK Pelaporan Nilai Kritis
laboratorium ditulis lengkap, dibaca ulang 2. SK Dinas Keshatan No. 4368 Tahun 2022 tentang 3. SOP Penetapan Nilai Kritis Kritis. UMAN (Undangan+susunan acara, 3. SOP Penetapan Nilai Kritis
oleh penerima pesan, dan dikonfirmasi Pedoman Tata Kelola Rekam Medis Puskesmas di 4. SOP Pelaporan Nilai Kritis daftar hadir, materi, notulensi, dokumentasi, 4. SOP Pelaporan Nilai Kritis
oleh pemberi pesan dilakukan sesuai Kabupaten Ponorogo Tahun 2022 RTL) 5. uman sosialisasi pelaporan
prosedur, dan dicatat dalam rekam medis 3. KAK Sosialisasi Nilai Kritis nilai kritis
termasuk identifikasi kepada siapa nilai 4. Pelaksanaan sosialisasi Nilai Kritis
kritis hasil pemeriksaan laboratorium UMAN (Undangan+susunan acara, daftar
dilaporkan. (D,O,W,S) hadir, materi, notulensi, dokumentasi, RTL)
5. Bukti dilakukan penetapan nilai kritis dan
pelaporan nilai kritis di rekam medis

Note : kegiatan tercantum dalam RUK, RPK

EP 3 Proses komunikasi serah terima pasien 5 10 1. Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK Komunikasi efektif Bukti komunikasi saat serah terima pasien Pelaksanaan komunikasi saat serah Pemahaman petugas dalam Simulasi komunikasi saat menggunakan stempel serah terima AGUS
yang memuat hal-hal kritial dilakukan Pasien 2. SK rekam medis puskesmas yang memuat form serah (form serah terima) terima pasien (form serah terima) komunikasi saat serah terima pasien serah terima pasien pasien (SCAN DOKUMEN DARI RM)
secara konsisten sesuai dengan prosedur, 2. SK Dinas Keshatan No. 4368 Tahun 2022 tentang terima (form serah terima) (form serah terima)
metoda, dan menggunakan form yang Pedoman Tata Kelola Rekam Medis Puskesmas di 3. SOP Komunikasi efektif harus memuat hal-hal kritial
dibakukan (D,O,W,S) Kabupaten Ponorogo Tahun 2022 dilakukan secara konsisten sesuai dengan prosedur,
metoda, dan menggunakan form yang dibakukan

Jumlah 15 30

KRITERIA 5.3.3 SKOR SKOR


Maksimal
EP 1 Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai 5 10 1. Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK pedoman dan panduan Kepala Puskesmas tentang 1. KAK Penetapan Daftar Obat yang Perlu Pelaksanaan Penyusunan Daftar Pemahaman Daftar Obat yang Perlu cek dan sesuaikan dengan dokumen yang MEGA
dan obat dengan nama atau rupa mirip Pasien Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama diwaspadai dan obat dengan nama dan rupa Obat yang Perlu diwaspadai dan diwaspadai dan obat dengan nama ada
serta dilakukan pelabelan dan penataan 2. SK Dinas Kesehatan tentang Daftar Obat yang perlu atau rupa mirip yang meliputi penyimpanan, penataan, mirip, obat dengan nama dan rupa mirip dan rupa mirip meliputi
obat yang perlu diwaspadai dan obat diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip yang peresepan, pelabelan, penyiapan, penggunaan dan 2. Pertemuan tentang Penetapan Daftar penyimpanan, penataan,
dengan nama atau rupa mirip sesuai meliputi penyimpanan, penataan, peresepan, pelabelan, evaluasi penggunaan Obat yang Perlu diwaspadai dan obat peresepan, pelabelan, penyiapan,
dengan kebijakan dan prosedur yang penyiapan, penggunaan dan evaluasi penggunaan. 2. SOP penyimpanan Daftar Obat yang perlu diwaspadai dengan nama dan rupa mirip. penggunaan dan evaluasi
disusun.(D,O,W) dan obat dengan nama atau rupa mirip, UMAN (Undangan+susunan acara, daftar penggunaan.
3. SOP Penataan Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan hadir, materi, notulensi, dokumentasi, RTL)
obat dengan nama atau rupa mirip, 3. KAK sosialisasi Daftar Obat yang Perlu
4. SOP Peresepan Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan diwaspadai dan obat dengan nama dan rupa
obat dengan nama atau rupa mirip, mirip,
5. SOP Pelabelan Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan 4. Pertemuan tentang sosialisasi Daftar
obat dengan nama atau rupa mirip, Obat yang Perlu diwaspadai dan obat
6. SOP Penyiapan Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan dengan nama dan rupa mirip. UMAN
obat dengan nama atau rupa mirip, (Undangan+susunan acara, daftar hadir,
7. SOP Penggunaan Daftar Obat yang perlu diwaspadai materi, notulensi, dokumentasi, RTL)
dan obat dengan nama atau rupa mirip, 5. Hasil Penetapan Daftar Obat yang Perlu
8. SOP evaluasi dan monitoring Daftar Obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama dan rupa
diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip. mirip.
6. Hasil Evaluasi Penggunaan, Laporan
Triwulan.

Note : kegiatan tercantum dalam RUK, RPK


EP 2 Dilakukan pengawasan dan pengendalian 5 10 SK Dinas Kesehatan tentang pengawasan dan 1. SK Kepala Puskesmas tentang pengawasan dan 1. KAK pengawasan dan pengendalian Pelaksanaan pengawasan dan Pemahaman petugas terhadap cek dan sesuaikan dengan dokumen yang MEGA
penggunaan obat-obatan pengendalian penggunaan obat-obatan pengendalian penggunaan obat-obatan penggunaan obat-obatan pengendalian penggunaan obat- pengawasan dan pengendalian ada
psikotropika/narkotika dan obat-obatan psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang perlu psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang perlu psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain obatan psikotropika/narkotika dan penggunaan obat-obatan
lain yang perlu diwaspadai (high alert). (D, diwaspadai (high alert) diwaspadai (high alert) yang perlu diwaspadai (high alert). obat-obatan lain yang perlu psikotropika/narkotika dan obat-
W) 2. Hasil pengawasan dan pengendalian diwaspadai (high alert), obatan lain yang perlu diwaspadai
penggunaan obat-obatan (high alert),
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang perlu diwaspadai (high alert), Laporan
Triwulan

Jumlah 10 20

KRITERIA 5.3.4 SKOR SKOR


Maksimal
EP 1 Dilakukan penandaan sisi operasi/ 5 10 SK Dinas Kesehatan No. 4368 Tahun 2022 tentang 1. SK Kepala Puskesmas tentang Pedoman Tata Kelola 1. Form Penandaan sisi operasi/ tindakan Pelaksanaan Penandaan sisi Pemahaman petugas dan pasien belum fix menunggu info dinas, PAK SUGENG
tindakan medis secara konsisten oleh Pedoman Tata Kelola Rekam Medis Puskesmas di Rekam Medis Puskesmas yang memuat tentang medis dalam rekam medis operasi/ tindakan medis yang dalam melaksanakan Penandaan sementara menggunakan form yg ada
pemberi pelayanan yang akan melakukan Kabupaten Ponorogo Tahun 2022 Penandaan sisi operasi/ tindakan medis. melibatkan pasien dalam rekam sisi operasi/ tindakan medis
tindakan sesuai kebijakan dan prosedur 2. SOP tentang Penandaan sisi operasi/ tindakan medis medis
yang ditetapkan. (O,W)

EP 2 Dilakukan verifikasi sebelum 5 10 SOP tindakan bedah minor 1. Daftar ceklist kelengkapan RM sebelum Pelaksanaan verifikasi sebelum Pemahaman petugas dalam sop tindakan bedah minor PAK SUGENG
operasi/tindakan medis untuk memastikan operasi/tindakan medis untuk memastikan operasi/tindakan medis untuk melaksanakan verifikasi sebelum
prosedur telah dilakukan dengan benar. prosedur telah dilakukan dengan benar. memastikan prosedur telah operasi/tindakan medis untuk
(D, O, W) dilakukan dengan benar. memastikan prosedur telah
dilakukan dengan benar.
EP 3 Dilakukan time-out sebelum operasi/ 5 10 SOP tindakan bedah minor 1. Form Time-Out Pengisian Form Time-Out Pemahaman petugas dalam belum fix menunggu info dinas, PAK SUGENG
tindakan medis, untuk memastikan semua 2. Bukti verifikasi sebelum tindakan pelaksanaan pengisian form Time- sementara menggunakan form yg ada
pertanyaan sudah terjawab atau dilakukan sesuai kebijakan Out sebelum operasi/tindakan
meluruskan kerancuan. (D, W) medis
Jumlah 15 30

KRITERIA 5.3.5 SKOR SKOR


Maksimal
EP 1 Dilakukan penapisan pasien dengan risiko 5 10 Permenkes No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan 1. SK Kepala Puskesmas tentang Pedoman Tata Kelola 1. Pertemuan penyusunan SK dan SOP Pelaksanaan Penapisan Resiko Pemahaman Petugas dalam pela 1. SK Kebijakan panduan penapisan SITI
jatuh sesuai dengan kebijakan dan Pasien Rekam Medis Puskesmas yang memuat tentang penapisan tentang Resiko Jatuh. UMAN Jatuh resiko jatuh
prosedur serta dilakukan upaya untuk pasien dengan resiko jatuh berdasarkan situasi dan lokasi; (Undangan+susunan acara, daftar hadir, 3. SK TIM Penapisan resiko
mengurangi risiko tersebut (O,W,S) serta petugas yang melakukan penapisan pasien dengan materi, notulensi, dokumentasi, RTL) jatuh. 3. UMAN TIM DAN
resiko jatuh. 2. Pelaksanaan sosialisai SK dan SOP UMAN SOSIALISASI 4. MASUKKAN
2. SK tentangi Resiko Jatuh. tentang Penapisan Resiko Jatuh. UMAN KEGIATAN DALAM RUK DAN RPK
3. SOP tentang Penapisan Resiko Jatuh, (Undangan+susunan acara, daftar hadir, 5. REGISTER
4. SOP identifikasi resiko jatuh terhadap situasi dan materi, notulensi, dokumentasi, RTL) RESIKO
lokasi. 3. Form Penapisan Resiko Jatuh
menggunakan Skala Morse untuk pasien
dewasa Rawat Inap dan Skala Humty
Dumpty untuk pasien anak Rawat Inap,
serta Get Up and Go Test pada pasien
Rawat jalan.
4. Register Resiko

Note : kegiatan tercantum dalam RUK, RPK

EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk 5 10 1. SK tentangi Resiko Jatuh (memuat evaluasi dan tindak 1. Pertemuan tentang evaluasi dan tindak Pelaksanaan evaluasi dan Tindak Pemahaman Petugas dalam 1. Uman REGISTER RESIKO, ANA
mengurangi risiko terhadap situasi dan lanjut) lanjut untuk mengurangi risiko terhadap Lanjut untuk mengurangi risiko Pelaksanaan evaluasi dan Tindak 2. UMAN evaluasi PDSA
lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi 2. SOP tentang Penapisan Resiko Jatuh, situasi dan lokasi yang diidentifikasi berisiko terhadap situasi dan lokasi yang Lanjut untuk mengurangi risiko
pasien jatuh (D, O, W). 3. SOP identifikasi resiko jatuh terhadap situasi dan terjadi pasien jatuh. UMAN diidentifikasi berisiko terjadi pasien terhadap situasi dan lokasi yang
lokasi. (Undangan+susunan acara, daftar hadir, jatuh diidentifikasi berisiko terjadi pasien
materi, notulensi, dokumentasi, RTL) jatuh
2. Hasil PDSA evaluasi dan Tindak Lanjut
untuk mengurangi risiko terhadap situasi
dan lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi
pasien jatuh
Jumlah 10 20
Note : kegiatan tercantum dalam RUK, RPK
KRITERIA 5.4.1 SKOR SKOR
Maksimal
EP 1 Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden 5 10 1. SK Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien 1. Dokumen pelaporan insiden keselamatan Wawancara kepada petugas SOP Pelaporan Insiden Keselamatan SITI
sesuai kebijakan dan prosedur yang 2. SOP Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien pasien, kesehatan dan tim keselamatan Pasien
ditetapkan kepada tim keselamatan pasien 2. bukti analisa, investigasi insiden dan pasien (Proses/pelaksanaan
yang disertai dengan analisis, investigasi tindaklanjut pelaporan insiden, analisas,
insiden, dan tindak lanjut terhadap investigasi dan tindaklanjut)
insiden. (D,W)
EP 2 Dilakukan pelaporan ke Komite Nasional 5 10 1. Laporan insiden eksternal/ ke KNKP HASIL ANALISA DARI MUTU FASYANKES SITI
Keselamatan pasien (KNKP) terhadap ( aplikasi laporan IKP Puskesmas).
insiden, analisis, dan tindak lanjut sesuai 2. Bukti analisis, investigasi dan tindak
kerangka waktu yang ditetapkan. (D) lanjut insiden sesuai kerangka waktu

Jumlah 10 20

KRITERIA 5.4.2 SKOR SKOR


Maksimal
EP 1 Dilakukan identifikasi dan pelaporan 5 10 1. SK tentang standar perilaku yang mendukung budaya 1. Bukti penyusunan Standar Perilaku Petugas: pelaksanaan standar wawancara secara acak kepada BELUM ADA SEMUA ANA
perilaku yang tidak mendukung budaya keselamatan, perilaku yang tidak boleh. 2. Form pelaporan perilaku yang tidak perilaku yang mendukung budaya petugas kesehatan tentang
keselamatan/ "tidak dapat diterima" dan 2. SOP tentang pelaporan jika mengalami perlakuan yang sesuai / tidak mendukung budaya mutu dan keselamatan pasien penerapan budaya muutu dan
upaya perbaikannya (D,O,W) tidak sesuai. keselamatan pasien. keselamatan pasien
3. Tindak lanjut laporan perilaku yang tidak
sesuai
EP 2 Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan 5 10 1. KAK pendidikan dan pelatihan atau wawancara secara acak kepada BELUM ADA SEMUA ANA
keselamatan pasien pada semua tenaga Workshop Mutu dan Keselamatan Pasien. petugas kesehatan tentang
kesehatan pemberi asuhan. (D,W) 2. Pelaksanaan Diklat atau Workshop mutu penerapan budaya muutu dan
dan keselamatan pasien pada semua nakes keselamatan pasien
pemberi asuhan. UMAN
(Undangan+susunan acara, daftar hadir,
materi, notulensi, dokumentasi, RTL)

Note : kegiatan tercantum dalam RUK, RPK

Jumlah 10 20

Anda mungkin juga menyukai