BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
5. Bagaimana prosedur SPO Pemasangan Gelang Identifikasi 7. Apa saja yang termasuk Obat-obat yang termasuk dalam hight alert
pemasangan gelang Pasien obat-obat high alert medication di RSKIA SADEWA:
identifikasi? medication di rumah 1. Elektrolit pekat: MgSO4 40%, MgSO4 20%
sakit? 2. LASA ( Look Alike Sound Alike ) yaitu
6. Dapatkah Anda 1. Rumah Sakit menggunakan tehnik Obat-obat yang terlihat mirip dan
menjelaskan tentang SBAR (Situation - Background kedengarannya mirip.
cara komunikasi yeng Assesment Recommendation) dalam Pengelolaan hight alert medication:
efektif di rumah sakit? melaporkan kondisi pasien untuk 1. Penyimpanan di lokasi khusus dengan
meningkatkan efektivitas antar pemberi akses terbatas dan diberi penandaan yang
layanan. jelas berupa stiker yang berwarna merah
Situation: Kondisi terkini yang terjadi bertuliskan Hight Alert
pada pasien.
Background: Informasi penting apa 2. Ruang perawatan yang boleh menyimpan
yang berhubungan dengan kondisi pasien elektrolit pekat harus memastikan bahwa
terkini. elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan
Assesment: Hasil pengkajian kondisi akses terbatas bagi petugas yang diberi
pasien terkini wewenang.
Recommendation: Apa yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah 3. Obat diberi penandaan yang jelas berupa
pasien saat ini. stiker berwarna merah bertuliskan Hight
2. Rumah sakit konsisten dalam melakukan Alert dan khusus untuk elektrolit pekat,
verifikasi terhadap akurasi dari harus ditempelkan stiker bertuliskan
komunikasi lisan dengan catat (write Elektrolit pekat, harus diencerkan
back), baca kembali (read back) dan sebelum diberikan
konfirmasi ulang (re confirm) terhadap
perintah yang diberikan
3. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP
pasien menjadi tanggung jawab petugas
(perawat/bidan) jaga
3 4
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
8. Bagaimana prosedur 1. Orang yang bertanggung jawab untuk Beberapa prosedur yang tidak
penandaan lokasi yang membuat tanda pada pasien adalah memerlukan penandaan:
akan dioperasi di RS ini? Operator / orang yang akan melakukan 1. Kasus organ tunggal ( misalnya
tindakan operasi jantung, operasi Caesar,
2. Operator yang membuat tanda itu harus operasi laparoskopi )
hadir pada operasi tersebut 2. Kasus intervensi seperti kateter
3. Penandaan pada titik yang akan jantung
dioperasi adalah sebelum pasien 3. Kasus yang melibatkan gigi
dipindahkan ke ruang di mana operasi 4. Prosedur yang melibatkan bayi
akan dilakukan. Pasien ikut dilibatkan, prematur di mana penandaan akan
terjaga dan sadar; sebaiknya dilakukan menyebabkan tato permanen
sebelum pemberian obat pre-medikasi. Dalam kasus-kasus dimana tidak
4. Tanda berupa O di titik yang akan dilakukan penandaan, alasan harus dapat
dioperasi. dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.
5. Tanda itu harus dibuat dengan pena atau Untuk pasien dengan warna kulit gelap,
spidol permanen berwarna hitam dan boleh digunakan wana selain hitam atau
jika memungkinkan, harus terlihat biru gelap (biru tua) agar penandaan
sampai pasien disiapkan dan diselimuti. terlihat jelas, misalnya warna merah.
6. Lokasi untuk semua prosedur yang Pada kasus-kasus seperti operasi spinal,
melibatkan sayatan, tusukan perkutan, dapat dilakukan proses dua tahap yang
atau penyisipan instrument harus meliputi penandaan preoperative per
ditandai. level spinal (yang akan dioperasi) dan
7. Semua penandaan harus dilakukan interspace spesifik intraoperatif
bersamaan saat pengecekkan hasil menggunakan radiographic marking.
pencitraan pasien diagnosis misalnya
sinar-X, scan, pencitraan elektronik 9. Tahukah Anda Proses check list ini merupakan standart
atatu hasil test lainnya harus dipastikan bagaimana prosedur operasi yang meliputi pembacaan dan
dengan catatan medis pasien dan gelang check list keselamatan pengisian formulir sign in yang
identitas pasien. operasi? dilakukan sebelum pasien dianastesi di
8. Lokasi operasi ditandai pada semua holding area, time out yang dilakukan di
kasus termasuk sisi ( laterality ), struktur ruang operasi sesaat sebelum incisi
multiple ( jari tangan, jari kaki, lesi ) pasien operasi dan sign out setelah
atau multiple level ( tulang belakang ) operasi selesai ( dapat dilakukan di
recovery room ). Proses sign in, time out
dan sign out dipandu oleh perawat
sirkuler dan diikuti oleh operator,
dokter anestesi, perawat.
5 6
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
10. Bagaimanakah Semua petugas di Rumah Sakit termasuk Hand Hygiene Technique With Alcohol Based
standart prosedur dokter melakukan kebersihan tangan pada
cuci tangan yang 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
Formulation
benar di rumah 1. Sebelum kontak dengan pasien
sakit? 2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan asepsis
4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien
Rumah Sakit menggunakan 6 LANGKAH
cuci tangan. Ada dua cara cuci tangan yaitu:
1. HANDWASH dengan air mengalir
Waktunya : 40 60 detik
2. HANDRUB dengan gel berbasis alkohol
Waktunya: 20 30 detik
Hand Hygiene Technique With
Soap and Water
Duration of the entire procedur: 40 60
seconds
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY UNTUK PEDIATRI Respon 1. Dalam 24 jam 3
Parameter Kriteria Nilai Skor terhadap: 2. Dalam 48 jam 2
usia 1. < 3 tahun 4 1. Pembedahan 3. > 48 jam atau tidak 1
2. 3-7 tahun 3 / sedasi/ menjalani pembedahan/
3. 7-13 tahun 2 anestesi sedasi/ anestesi
4. 13 tahun 1
11 12
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA
YOGYAKARTA
13 14
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
15 16
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
21 22
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
23 24
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
3. Bagaimana Rumah sakit melaksanakan proses triase 4. Bagaimana RS mengidentifikasi RS mengidentifikasi hambatan
prosedur triase? berbasis bukti untuk memperioritaskan hambatan di populasinya dalam dipopulasinya dengan membuat kajian
pasien sesuai dengan kegawatannya memberikan pelayanan? data cakupan antara lain area cakupan,
menggunakan Penanggulangan Penderita etnis dan agama. Selain itu juga dikaji
Gawat Darurat/ General Emergency Life faktor biologis dan psikososialnya. Untuk
Support ( GELS ), Dirjen Bina Pelayanan mengatasi hambatan/ kendala keterbatasan
Medik. Depkes RI 2006. Pembagian fisik dalam populasinya, Rumah Sakit
pasien tersebut adalah: Umum memiliki prosedur penanganan
1. Prioritas I ( label merah ); Emergency bagi mereka dengan keterbatasan fisik
Pasien gawat darurat; mengancam 5. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di rumah sakit?
nyawa / fungsi vital; penanganan dn
pemindahan bersifat segera, antara lain: TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT
syok oleh berbagai kausa, gangguan
pernapasan, perdarahan eksternal PASIEN PETUGAS KETERAMPILAN YANG PERALATAN
massif, gangguan jantung yang PENDAMPING DIBUTUHKAN UTAMA
mengancam, problem kejiwaan yang Derajat 0 Petugas
serius Bantuan hidup dasar
keamanan
2. Prioritas II ( label kuning ); urgent Derajat
Pasien dengan kondisi darurat yang 0,5
perlu evaluasi secara menyeluruh dan Petugas
(orang Bantuan hidup dasar
ditangani oleh dokter untuk stabilisasi, keamanan
tua/
diagnose dan terapi dafinitif, potensial Delirium)
mengancam jiwa/ fungsi vital bila tidak Derajat 1 Perawat/ Bantuan hidup dasar, Oksigen,
segera ditangani dalam waktu singkat petugas pelatihan tabung gas, suction, tiang
penanganan dan pemindahan bersifat berpengalaman pemberian obat-obatan, infuse portable,
jangan terlambat. Antara lain: pasien (sesuai dengan kenal akan tanda pompa infus
dengan resiko syok, fraktur multiple, kebutuhan deteriorasi, keterampilan, dengan baterai,
fraktur femur / pelvis, luka bakar luas, pasien) trakeostomi dan suction oksimetri denyut
gangguan kesadaran / trauma kepala,
pasien dengan status yang tidak jelas.
3. Prioritas III ( label hijau ) ; Non
Emergency
Pasien gawat darurat semu (false
emergency) yang tidak memerlukan
pemeriksaan dan perawatan segera.
4. Prioritas IV ( label hitam ) ; Death
Pasien datang dalam keadaan sudah
meninggal
25 26
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
Derajat 2 Perawat dan Semua ketrampilan di atas, Semua TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT
petugas ditambah : dua tahun peralatan di PASIEN PETUGAS KETERAMPILAN PERALATAN
keamanan/ pengalaman dalam perawatan atas, PENDAMPING YANG UTAMA DAN
TPK intensif (oksigen, sungkup ditambah: DIBUTUHKAN JENIS
pernapasan, defibrillator, monitor EKG KENDARAAN
monitor ) dan tekanan DERAJAT 0 Petugas Bantuan hidup Kendaraan high
darah dan ambulan dasar (BHD ) dependency
defribilator service ( HDS
Derajat 3 Dokter, Standart kompetensi dokter Monitor ICU ) / ambulan
perawat, dan harus di atas standart portable yang DERAJAT Petugas Bantuan hidup Kendaraan HDS/
TPK/ Petugas minimal: lengkap, 0,5 (ORANG ambulan dan dasar (BHD ) ambulan
keamanan Dokter: ventilator TUA / paramedis
Minimal 6 bulan dan alat DELIRIUM)
pengalaman mengenai transfer yang DERAJAT 1 Petugas Bantuan hidup Kendaraan HDS/
perawatan pasien intensif memenuhi ambulan dan dasar, pemberian ambulan, oksigen,
dan bekerja di ICU standart perawat oksigen, suction, tiang
Keterampilan bantuan minimal pemberian obat- infuse portable,
hidup dasar dan lanjut obatan, kenal tanda infuse pump
Keterampilan menangani deriorisasi, dengan baterai,
permasalahan jalan napas keterampilan oksimetri
dan pernapasan, minimal perawatan,
level ST 3 atatu sederajat trakeostomi dan
Harus mengikuti suction
pelatihan untuk transfer DERAJAT 2 Dokter, Perawat Semua Ambulan Semua
pasien dengan sakit berat/ dan Petugas ketrampilan di peralatan di
kritis ambulan atas, ditambah : atas, ditambah:
Perawat: penggunaan alat monitor EKG
Minimal 2 tahun pernapasan, dan tekanan
bekerja di ICU bantuan hidup darah dan
Keterampilan lanjut, defibrillator bila
bantuan hidup dasar penggunaan diperlukan
dan lanjut kantong
Harus mengikuti pernapasan
pelatihan untuk ( bag-valve
transfer pasien mask ),
dengan sakit berat/ penggunaan
kritis defibrillator,
penggunaan
monitor intensif
27 28
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
Derajat 3 Dokter, Dokter: 6. Bagaimana prosedur Perencanaan pemulangan bagi pasien dibuat
Ambulan
Perawat dan Minimal 6 bulan pemulangan pasien? 1x24 jam setelah pasien diterima sebagai pasien
Petugas pengalaman lengkap/ rawat inap
ambulan mengenai AGD 118.
perawatan pasien
intensif dan bekerja monitor ICU
ASSESMENT PASIEN ( AP )
di ICU Portabel
Keterampilan
yang NO PERTANYAAN JAWABAN
bantuan hidup
1. Bagaimana prosedur pengkajian status gizi pasien di rumah sakit?
dasar dan lanjut lengkap,
Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST ( Malnutrition
Keterampilan
ventilator Universal Screening Tool ) untuk mengidentifikasi dan menatalaksana
menangani
pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau obesitas
permasalahan dan peralatan
jalan napas dan Kelima langkah MUST adalah sebagai berikut:
transfer yang Langkah 1: hitung Indeks Massa Tubuh ( IMT ) pasien dengan
pernapasan,
minimal level ST memenuhi menggunakan kurva di bawah ini dan berikanlah skor.
3 atau sederajat
standart
Harus mengikuti
pelatihan untuk minimal
transfer pasien
dengan sakit berat
/ kritis
Perawat:
Minimal 2 tahun di
ICU
Keterampilan
bantuan hidup
dasar dan lanjut
Harus mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit berat
/ kritis
29 30
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
Langkah 2: nilai prosentase kehilangan berat badan yang tak o Jika asupan adekuat, ulangi skrining: pasien di rumah sakit ( tiap
direncanakan menggunakan tabel di bawah ini, dan berikanlah skor: minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap bulan), masyarakat
umum ( tiap 2-3 tahun )
o Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan
peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi secara teratur
Risiko tinggi
Tatalaksana:
o Rujuk ke ahli gizi
o Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi
o Pantau dan kaji ulang pemberian nutrisi: pada pasien di rumah
sakit ( tiap minggu ), pada pasien rawat jalan ( tiap bulan ),
masyarakat umum ( tiap bulan )
Untuk semua kategori:
a) Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam
Langkah 3: nilai adanya efek/ pengaruh akut dari penyakit yang pemilihan jenis makanan
diderita pasien, dan berikan skor ( rentang antara 0 2 ). Sebagai b) Catat kategori risiko malnutrisi
contoh, jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat c) Catat kebutuhan akan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat
sedikit/ tidak terdapat asupan makanan 5 hari, diberikan skor 2 2. Bagaimana Prosedur Pengkajian Nyeri Di Rumah Sakit?
Pengkajian Rasa Nyeri Menggunakan Neonatal Infants Pain Scale
Langkah 4: tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3 ( NIPS ) Untuk Usia < 1 Tahun, FLACCS Untuk Usia 1-3 Tahun, Wong
untuk menilai adanya risiko malnutrisi Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale untuk
I. Skor 0 = risiko rendah dewasa. Comfort Scale digunakan pada pasien bayi, anak, dan dewasa di
II. Skor 1 = risiko sedang ruang rawat intensif/ kamar operasi/ ruang rawat inap yang tidak dapat
III. Skor 2 = risiko tinggi dinilai menggunakan Numeric Rating Scale Wong-Baker FACES Pain Sale
31 32
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
33 34
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
WONG BAKER FACES RATING SCALE DAN MENANGIS 1. Bernapas dengan tenang
NUMERIC SCALE 2. Terisak-isak
3. Meraung
4. Menangis
5. Berteriak
PERGERAKAN 1. Tidak ada pergerakan
2. Kadang-kadang bergerak perlahan
3. Sering bergerak perlahan
4. Pergerakan aktif/ gelisah
COMFORT SCALE 5. Pergerakan aktif termasuk badan dan kepala
KATEGORI SKOR TONUS ATAS 1. Otot rileks sepenuhnya, tidak ada tonus
KEWASPADAAN 1. Tidur pulas/ nyenyak otot
2. Tidur kurang nyenyak 2. Penurunan tonus otot
3. Gelisah 3. Tonus otot normal
4. Sadar sepenuhnya dan waspada 4. Peningkatan tonus otot dan fleksi jari
5. Hiper alert tangan dan kaki
KETENANGAN 1. Tenang 5. Kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari
DISTRESS 2. Agak cemas tangan dan kaki
3. Cemas TEGANGAN 1. Otot wajah relaks sepenuhnya
4. Sangat cemas WAJAH 2. Tonus otot wajah normal, tidak terlihat
5. panic tegangan otot wajah yang nyata
PERNAPASAN 1. Tidak ada respirasi spontan dan 3. Tegangan beberapa otot wajah terlihat nyata
tidak ada batuk 4. Tegangan hampir seluruh otot wajah
2. Respirasi spontan dengan 5. Seluruh otot wajah tegang, meringis
sedikit/ tidak ada respon
terhadap ventilasi
3. Kadang-kadang batuk atau
terdapat tahanan terhadap
ventilasi
4. Sering batuk, terdapat tahann/
perlawanan terhadap ventilator
5. Melawan secara aktif terhadap
ventilator, batuk terus menerus/
tersedak
35 36
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
TEKANAN 1. Tekanan darah di bawah batas Untuk assessment yang berusia kurang dari 30 hari, perubahan-
DARAH BASAL normal perubahan signifikan dalam kondisi pasien semenjak assessment dicatat
2. Tekanan darah berada di atas normal dalam rekam medis pada saat penerimaan pasien sebagai pasien rawat
secara konsisten inap
3. Peningkatan tekanan darah sesekali
15% diatas batas normal ( 1-3 kali
dalam observasi selama dua menit )
PELAYANAN PASIEN ( PP )
4. Seringnya peningkatan tekanan
darah 15% diatas batas normal NO. PERTANYAAN JAWABAN
( >3 kali dalam observasi selama dua 1. Apa saja yang termasuk 1. Pasien keadaan darurat
menit ) pasien dan pelayanan 2. Pasien menggunakan layanan resusitasi
5. Peningkatan tekanan darah terus- berisiko tinggi di RS? 3. Pasien dengan pemberian darah dan
menerus 15% produk darah
DENYUT 1. Denyut jantung di bawah batas 4. Pasien yang menggunakan alat bantu
JANTUNG BASAL normal kehidupan
2. Denyut jantung berada di batas 5. Pasien yang menderita pennyakit menular
normal secara konsisten dan penurunan kekebalan tubuh ( immune-
3. Peningkatan denyut jantung sesekali suppressed )
15% diatas batas normal ( 1-3 kali 6. Pasien yang menggunakan alat pengekang
dalam observasi selama dua menit ) ( restraint )
4. Seringnya peningkatan denyut 7. Pasien lanjut usia, orang dengan
jantung 15% diatas batas normal keterbatasan, anak-anak, dan populasi yang
( >3 kali dalam observasi selama dua berisiko disiksa
menit ) 8. Pasien yang mendapat kemoterapi/ terapi
5. Peningkatan denyut jantung terus- risiko tinggi
menerus 15% 2. Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara
TOTAL SKOR penyimpanan, penyajian, mengurangi risiko kontaminasi dan
3. Kapan Assessment medis dan keperawatan awal dan pendistribusian pembusukan
assessment diselesaikan dalam waktu 1x24 jam setelah makanan pada pasien? Makanan didistribusi secara tepat waktu dan
awal harus pasien masuk sebagai pasien rawat inap memenuhi permintaan
diselesaikan SPO Penyimpanan, Penyajian dan
Assessment medis awal yang dilakukan
? Pendistribusian Makanan
sebelum pasien masuk sebagai pasien rawat
inap atau sebelum prosedur rawat jalan di
rumah sakit tidak berlangsung lebih dari 30
hari atau riwayat kesehatan telah diperbarui
dan pemeriksaan fisik diulang
37 38
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
3. Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang 2. Wrong site, wrong prosedur, wrong person sugery
penanganan pasien- unik pada akhir kehidupan dengan menyediakan
pasien dalam tahap pelayanan bimbingan rohani bagi pasien tahap Tiga komponen penting dalam prosedur pre operatif:
terminal? terminal. 1. Proses verifikasi
SOP Pelayanan Pasien Terminal 2. Menandai lokasi yang akan dioperasi
4. Bagaimana prosedur Restrain adalah suatu metode / cara 3. Time out
penanganan pasien pembatasan/ restriksi yang disengaja terhadap Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien
restraint? gerakan / perilaku seseorang adalah Dokter bedah/ operator yang akan melakukan tindakan
Jenis-jenis : Dokter bedah/ operator yang membuat tanda itu harus hadir pada
1. Pembatasan fisik operasi tersebut
2. Pembatasan mekanis Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien
3. Pembatasan kimia dipindahkan keruang dimana operasi akan dilakukan. Pasien ikut
SPO Penggunaan Restraint dilibatkan, terjaga dn sadar, sebaiknya dilakuakn sebelum
pemberian obat pre-medikasi
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH ( PAB ) Tanda berupa O di titik yang akan dioperasi
Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen yang
NO. PERTANYAAN JAWABAN berwarna hitam dan jika mungkinkan, harus terlihat sampai pasien
1. disiapkan diselimuti
DERAJAT SEDASI Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan
Sedasi Sedasi sedang Sedasi berat/ Anestesi perkutan, atau penyisipan instrument harus ditandai
ringan/ (pasien sadar) dalam umum Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekan hasil
minimal pencitraan pasien diagnosis seperti Sinar-X, scan, pencitraan
Anxiolysis elektronik atau hasil test lainnya dan dipastikan dengan catatan
Respon Respon Merespon Merespon Tidak sadar, medis pasien dan gelang identitas pasien
normal terhadap setelah meskipun Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
terhadap stimulus diberikan dengan struktur multiple ( jari tangan, jari kaki, lesi ) atau multiple level
stimulus sentuhan stimulus stimulus ( tulang belakang )
verbal berulang/ nyeri
stimulus
nyeri
Jalan Tidak Tidak perlu, Mungkin Sering
napas terpengaruh intervensi perlu memerluka
intervensi n intervensi
Ventilasi Tidak adekuat Dapat tidak Sering tidak
spontan terpengaruh adekuat adekuat
Fungsi Tidak Biasanya Biasanya Dapat
kardio terpengaruh dapat dapat terganggu
vaskular dipertahankan dipertahankan
dengan baik dengan baik
39 40
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
a. Kasus organ tunggal ( misalnya operasi jantung, operasi
Caesar )
b. Kasus intervensi seperti kateter jantung
c. Kasus yang melibatkan gigi
Prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan atau
menyebabkan tato permanen
41 42
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
2. Bagaimana Obat-obat hight alert ( kalium klorida 5. Bagaimana kebijakan Resep harus memenuhi kelengkapan:
kebijakan 7,46% dalam ampul dan Natrium klorida RS tentang persyaratan 1. Nama pasien, nomor rekam medis,
penyimpanan 3% dalam klof ) hanya disimpan di ruang resep yang lengkap? tanggal lahir atau umur pasien ( jika
elektronik pekat rawat intensif ( ICU, NICU, HCU ) di tidak dapat mengingat tanggal lahir)
di RS? tempat yang ditandai dengan striker merah. dan berat badan pasien ( untuk pasien
Obat hight alert tersebut diberi stiker anak )
hight alert berwarna merah dan khusus 2. Nama dokter, tanggal penulisan resep
untuk larutan elktrolit pekat juga diberi dan ruang pelayanan
penandaan stiker yang bertuliskan 3. Mengisi kolom riwayat alergi obat
elektrolit pekat, harus diencerkan pada bagian kanan atas lembar resep
sebelum diberikan manual
3. Bagaimana 1. Obat emergency disimpan dalam 4. Menuliskan tanda R/ pada setiap
prosedur troli/kit/lemari emergency terkunci, sediaan. Untuk nama obat tunggal
pengelolaan obat diperiksa, dipastikan selalu tersedia dan ditulis dengan nama generik. Untuk
emergency di harus diganti segera jika jenis dan kombinasi ditulis sesuai nama dalam
RS? jumlahnya sudah tidak sesuai lagi Formularium dilengkapi
dengan daftar yang ditempel/ digantung dangan bentuk sediaan obat ( contoh:
di troli/kit/lemari emergensi. Perbekalan 500 mg , 1 garam )
farmasi dan penguncian troli tersebut 5. Bila obat berupa racikan bertuliskan
dikontrol oleh farmasi nama setiap jenis/ bahan obat dan
2. Troli akan dibuka 3 bulan sekali untuk jumlah bahan obat untuk bahan padat:
dilakukan pemeriksaan kesesuaian microgram, milligram, gram, dan
perbekalan farmasi dengan daftar, untuk cairan : tetes, milliliter, liter.
ketepatan penyimpanan dan tangggal 6. Pencampuran obat dalam satu sediaan
kadarluwarsa, tidak dianjurkan, kecuali sediaan
SPO Pengelolaan Obat Emergency dalam bentuk campuran tersebut telah
terbukti aman, dan efektif
4. Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang 7. Aturan pakai ( frekuensi, dosis, rute
pelaporan insiden menemukan terjadinya medication error pemberian ). Untuk aturan pakai jika
apabila terjadi boleh melaporkan kejadian tersebut. perlu atau prn atau pro re nata ,
medication error? harus dituliskan dosis maksimal dalam
SPO Pelaporan Insiden sehari.
43 44
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
45 46
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
2. Apakah RS menerapkan Panitia Pencegahan dan Pengendalian JALUR EVAKUASI
pemisahan pasien Infeksi Rumah Sakit telah menetapkan Logistik, Humas Pemasaran, Ruang Mina, Kamar Operasi, Ruang
infeksius dan non pemisahan pasien infeksius dan non Perawatan Lt. 2 gedung lama dan ruang perawatan gedung Raudhah
infeksius? infeksius sesuai dengan SPO jalur evakuasi melalui jalur sisi barat melalui lobi menuju titik kumpul
perawatan pasien di ruang isolasi di lantai dasar/ halaman parker depan gedung Raudhah.
infeksi. Pasien ditempatkan sesuai
dengan sumber infeksi, apakah lewat Tehnisi, Loundry, Gizi, Rekam Medis, Sekretariat, Seluruh klinik
kontak, airbone, dan droplet Rawat Jalan, Penunjang Medis melalui jalur sisi timur menuju titik
kumpul di sebelah timur IGD
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN Ruang Siti Fadilah, IGD menuju titik kumpul disebelah timur IGD
( MFK )
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. PROSEDUR EVAKUASI
1. Tetap tenang, jangan panik,
jangan berlari, ikuti petunjuk
arah evakuasi atau dari petugas
evakuasi
2. Jangan coba mengambil barang
yang tertinggal
3. Lepaskan sepatu hak tinggi
4. Gunakan tangga darurat
terdekat menuju jalur
evakuasi
5. Jangan gunakan lift, lift tidak
bekerja sewaktu alarm berbunyi
6. Jalan merangkak menuju tangga
darurat, bila lorong dipenuhi
asap
7. Tutup hidung dan mulut dengan
sapu tangan atau tissue yang
telah dibasahi air guna
menghindari dari kemungkinan
menghirup zat-zat beracun
8. Keluar menuju tempat
berhimpun di halaman rumah
sakit atau titik kumpul
Terakhir jangan lupa berdoa pada
Allah SWT
47 48
BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA BUKU SAKU AKREDITASI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA
2. Bagaimana prosedur penggunaan APAR?
Prosedur penggunaan APAR: KODE DARURAT
1. Tarik keluar segel pengaman handle picu
2. Angkat nozel ke area bebas HAL-HAL YANG
PANGGILAN
3. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2 / powder keluar PERLU KODE SIMBOL
4. Bawa APAR ke titik api DARURAT
DIWASPADAI
5. Arahkan nozel ke titik api dan tekan handle picu
Jarak APAR dengan titik api: 2 meter KEBAKARAN Merah
KEGAWAT
DARURATAN
MEDIS
Biru
( CARDIO
PULMONARY
ARREST)
GANGGUAN
Abu-abu
KEAMANAN
Merah
PENCULIKAN BAYI
Muda
3. Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 7 detik ( jeda waktu )
terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan
listrik akan berfungsi kembali. untuk beberapa lokasi seperti ICU, OK,
Laboratorium ( alat-alat laboratorium ) bila terjadi gangguan aliran GEMPA Hijau
listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda
waktu
4. Bila air teganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat
ANCAMAN BOM
memenuhi kebutuhan air selama 1 hari saja. Selama proses penggunaan HITAM
cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan
dikirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu pengiriman
1-2 jam. Perlu diketahui bahwa sumber air RSKIA SADEWA PERINTAH UNTUK
YOGYAKARTA berasal dari sumber air bawah tanahdi beberapa titik ( EVAKUASI UNGU
3 titik )
49 50