Anda di halaman 1dari 10

ENAM (6) PRINSIP PATIENT SAFETY

Di susun oleh:
Rishar bagas pahlevy (010115A104)
Saiful amri (010115A109)
Setiyani (010115A114)
Shendy prastika (010115A116)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Jl. Gedongsongo, Candirejo, Ungaran
Kabupaten Semarang-Jawa Tengah 50513
Telp.(024) 70500057, 70500058,Fax.(024)76914411

6 PRINSIP PATIENT SAFETY


No Prinsip patient safety Sasaran patient safety Praktik
1 Safe culture (budaya Ketetapan identifikasi
keselamatan) pasien
A.kebijakan
tentang identitas
pasien :
1. rumah sakit
membuat kebijakan
penulisan identitas
pasien
2. pemakaian gelang
identitas untuk pasien,
foto
B.panduan identifikasi:
1. kapan identifikasi
harus dilakukan
C. bagaimana cara
mengidentifikasi :
1. dengan pertnyaan
terbuka
2. dengan mencocokan
gelang pasien
2. Safe patient (pasien yang Pengurangan resiko 1.Kebijakan internal
aman) jatuh tentang pengurangan
risiko jatuh
2.assesment risiko
jatuh (assessment
untuk anak, assessment
untuk dewasa,
assessment untuk jiwa,
assessment untuk
pasien rawat jalan)
3. penanganan terhadap
pasien yang
mempunyai risiko jatuh
(pemakaian gelang,
pemberian tanda,
penempatan pasien,
pemasangan restrain,
monitoring)
4. evaluasi
pelaksanaan,
pengurangan risiko
jatuh
3. Safe staff (staff yang Peningkatan Beberapa teknik
aman) komunikasi yang komunikasi efektif:
efektif 1.komunikasi verbal
terapkan TBAK (Tulis
Baca Ulang Konfirmasi
)
2. teknik SBAR
(Situation,
Background,
Assesment,
Rekomendation)
4. Safe support system Peningkatan keamanan 1.rumah sakit membuat
(system pendukung yang obat yang perlu daftar obat yang perlu
aman) diwaspadai diwaspadai
2. kebijakan tentang
penggunaan obat yang
perlu diwaspadai
3. penyimpanan obat
yang perlu diwaspadai
5. Safe place (tempat yang Kepastian tepat lokasi, 1.sign in
aman) tempat prosedur dan 2. time out
tepat pasien operasi 3. sign out
4. evaluasi kepatuhan
6. Safe care (perawatan Pengurangan risiko 1.five moment cuci
yang aman) infeksi terkait tangan
pelayanan kesehatan 2. enam langkah cuci
tangan
3. evaluasi kepatuhan
cuci tangan

6 SASARN PATIENT SAFETY


A. Ketepatan Identifikasi Pasien
1. Kebijakan tentang identitas pasien
a. Dengan membuat kebijakan penulisan identitas pasien, jadi dalam
penulisan identitas pasien ditentukan apa saja yang dicantumkan.
Seperti Nama, alamat, tanggal lahir dan nomor register.
b. Pemakaian gelang identitas untuk pasien. Untuk warna gelang
berdasarkan jenis kelamin; biru untuk laki-laki dan pink untuk
perempuan. Dan untuk waran gelang yang berdasarkan risiko;
merah untuk alergi, kuning untuk risiko jatuh, dan ungu untuk
DNR.
2. Panduan identifikasi
a. Kapan identifikasi harus dilakukan, identifikasi dilakukan pada
saat pasien datang ke rumah sakit.
3. Bagaimana cara mengidentifikasi
a. Dengan pertanyaan terbuka (menyebut nama pasien) dan
klarifikasi kecocokan identitas nama pasien antara yang diucapkan
pasien dengan yang tertera pada gelang pasien.
b. Dengan mencocokan gelang pasien dengan data yang tercantum
dalam rekam medis pasien.
4. Berikan penjelasan tentang manfaat pemasangan gelang.
5. Identifikasi nama pasien wajib dilakukan pada saat:
1. Sebelum memberikan obat
2. Sebelum memberikan darah atau produk darah
3. Sebelum mengambil specimen darah
4. Sebelum melakukan tindakan/prosedur lainnya
B. Peningkatan komunikasi yang efektif
1. Menggunakan komunikasi verbal dengan menerapkan TBAK ( Tulis,
Baca, ulang, Konfirmasi).
2. Menggunakan teknik SBAR (situation, background, assesment,
rekomendasion).
Kedua teknik diatas berlaku untuk semua petugas saat melakukan
pelaporan atau serah terima tugas.
C. Pengurangan Risiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan
1. Dengan menerapkan 5 moment cuci tangan yaitu :
- Sebelum menyentuh pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptic
- Sesudah menyentuh cairan tubuh
- Sesudah menyentuh pasien
- Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
2. Menerapkan 6 langkah cuci tangan
1) Basahi kedua telapak tangan dengan air yang mengalir
2) Menuangan sabun ditelapak tangan
3) Meratakan sabun di telapak tangan sambil menggosok-gosok
4) Kemudian usap dan gosok kedua punggung tangan dengan cara
bergantian secara merata
5) Lalu membersihkan sela-sela jari sampai bersih
6) Gerakan mengunci bertujuan untuk membersihkan punggung jari
7) Membersihkan sela-sela pada ibu jari
8) Membersihkan ujung-ujung kuku
9) Terakhir membilas tangan dengan air mengalir dan
mengeringkannya
10) Mengevaluasi kepatuhan cuci tangan dengan langkah yang tepat,
berurutan dan memastikan budaya cuci tangan dilakukan.

D. Pengurangan Risiko Jatuh


Resiko jatuh dapat dicegah, namun mencegah resiko jatuh bukan berarti
pasien harus membatasi mobilitas dan aktivitasnya (contohnya berjalan, mandi,
BAB, BAK) dan mengharuskan pasien untuk berada di tempat tidur saja. Oleh
karena itu pencegahan resiko jatuh membutuhkan intervensi dan modifikasi sesuai
kebutuhan pasien berdasarkan hasil pengkajian terhadap faktor resiko jatuh
pasien.
Sebagai upaya pengurangan risiko jatuh dan cidera yang ditimbulkan
akibat jatuh maka RS menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengenali faktor resiko jatuh dan melakukan penilaian risiko melalui
pengkajian awal dan pengkajian ulang
2. Amati dengan teliti di lingkungan kerja anda terhadap fasilitas, alat, sarana
dan prasarana yang berpotensi menyebabkan pasien cidera karena jatuh
3. Melakukan intervensi pencegahan reisiko jatuh
4. Lakukan asesmen risiko jatuh pada setiap pasien dengan menggunakan
skala (Skala Humpty Dumpty untuk pasien anak, Skala Risiko Jatuh
Morse (MSF) untuk pasien dewasa, dan skala geriatric pada pasien
geriatric.
5. Memonitor resiko jatuh
6. Penanganan terhadap pasien yang mempunyai risiko jatuh. Seperti pada
pasien lansia, anak dan lain lain.

SKENARIO ROLE PLAY


Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan badan lemas, sesak nafas,
batuk, susah tidur, pasien langsung dibawa ke IGD, perawat Aini yang bertugas di
IGD datang dan melakukan identifikasi ke pasien. Sebelum ke masuk ruangn
pasien mencuci tangan untuk mencegah adanya infeksi dengan 6 langkah
Cara mencuci tangan dengan 6 langkah :
1. Basahi tangan, tuangkan sabun cair 5ml ke telapak tangan,Gosok kedua
telapak tangan.
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci.
5. Gosok ibu jari kanan berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
6. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya, keringkan tangan dengan tissue atau handuk, tutup keran
dengan bekas tissue atau siku tangan.

Perawat melakukan identifikasi pasien dengan mencocokan gelang identitas


Perawat : selamat siang bu perkenalkan saya perawat ….yang bertugas hari
ini pada pukul 08.00-14.00.
Klien : iya sus
Perawat : tujuan saya kemari ingin melakukan tindakan keperawatan pada
ibu, sebelumnya saya akan mengecek identitas ibu apakah sesuai
atau tidak dengan data yang saya bawa
Klien : iya sus, gunanya gelang ini apa sus?
Perawat : jadi seperti ini bu, sesuai dengan standar keselamatan di rumah
sakit pasien yang rawat inap harus menggunakan gelang identitas.
Dan sebelum perawat melakukan setiap tindakan keperawatan
diwajibkan untuk mengecek identitas agar tidak ada keselahan
dalam pemberian tindakan keperawatan.
Klien :oalah gitu ya sus
Perawat : iya ibu, saya mulai pengecekan ya bu....Nama ibu siapa?
Klien :Ny.nona
Perawat :Umur ibu berapa?
Klien : 25 tahun
Perawat :Tanggal lahir ibu berapa?
Klien : 21 februari 1995
Perawat : baik bu ini sudah sesuai ya dengan identitas ibu. Saya memulai
tindakan keperawatan ya bu
Klien : iya sus
(perawat melakukan tindakan keperawatan pemeriksaan)

Pengkajian resiko jatuh pada pasien


perawat : selamat siang bu, perkenalkan saya perawat aini yang bertugas
diruangan mawar ini pada pukul 08.00-14.00, tujuan saya kemari akan
mengidentifikasi ibu apakah ibu memiliki resiko yang akan menyebabkan masalah
kesehatan ibu memburuk atau tidak, apakah ibu bersedia ?
klien : iya sus
Perawat : baik bu saya akan bertanya pada ibu. Dalam enam bulan terakhir
apakah ibu pernah jatuh?
Klien : iya pernah...
Perawat : apakah ibu mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya dirumah ?
Klien : iyaa sus...
Perawat : kapan ibu terakhir minum obat tersebut ?
Klien : kemarin malam
Perawat : sejak dirawat ini kalau jalan apakah ibu sering dibantu atau jalan
sendiri?
Klien : tidak, saya jalan sendiri sus...
Perawat : berdasarkan dokumentasi yang barusan saya lakukan ini, ibu
beresiko untuk jatuh... ini saya pasang gelang dipergelangan tangan
ibu dan signage yang akan saya pasang dibad ibu, untuk
memudahkan kami memantau keadaan ibu...
Klien : baik sus...
Perawat : apabila ibu memerlukan bantuan kami, ibu dapat memencet
tombol ini (sambil mendekatkan tombol tersebut didekat pasien)
nanti diruang perawat akan terdengar suara ibu dan perawat akan
keruangan ibu...
Klien : iya sus terimakasih...
Perawat : sebelum saya kembali keruangan, apakah ibu ingin kekamar
mandi ataupun ada yang bisa saya bantu ?
Klien : tidak ada sus...
Perawat : baik kalo begitu saya kembali keruangan ya bu.. (sambil
menaikkan pembatas bed agar pasien tidak terjatuh)
Klien : baik sus, terimakasih...
(perawat meninggalkan ruangan pasien )
Isbar Kolaborasi Antara Perawat,Dokter,Ahli Gizi, Dan Apoteker
Setelah melakukan pemeriksaan pada pasien yang berada di ruang delima,
perawat menuju ke ruang dokter untuk menyampaikan hasil pemeriksaan.
Perawat : selamat siang dok, saya perawat aini yang merawat pasien yani,
saya ingin menyampaikan kondisi pasien yani.
Dokter : baik silahkan
Perawat : pasien mengalami masa kantuk yang berlebihan,lemas,badan
terasa demam ada luka pada ibu jari kaki bagian kanan
Dokter : kapan pasien masuk rumah sakit?
Perawat : pasien masuk tadi pagi, pasien sebelumnya sudah pernah di rawat
di rumah sakit dan terdiagnostik diabetes militus pasien sering
mengeluh adanya bau yang tidak enak pada luka di kaki, merasa
lemah, penurunan berat badan, sehingga pasien di bawa ke rumah
sakit oleh keluarganya.
Dokter : bagaimana dengan hasil pemeriksaannya?
Perawat : assessment yang sudah dilakukan
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Suhu : 37,5 C
 N : 80/menit
 RR : 23/menit
 Gula darah : 300 mg/dl
 Luka pada ibu jari kaki bagian kanan
Farmakologi : bagaimana sus untuk mengeringkan luka yang ada diibu jari
dapat diberikan obat rivanol, selain itu klien diberikan obat minum metformin
untuk pengontrolan gula darah yang dikonsumsi 1xsehari.
Ahli Gizi : baik kalau begitu saya akan menambahkan nutrisi untuk pasien
agar membantu dalam penurunan kolesterol dan penyembuhan luka, bagaimana
jika klien mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah kalori, setelah ini
saya akan buatkan daftar menu untuk klien
Dokter : ya, itu juga dapat dilakukan pada klien …
Perawat : baik dok, lalu bagaimana apabila luka pada pasien mengalami
infeksi?
Dokter : lakukan perawatan luka dengan baik dan ditinjau dengan
pemberian nutrisi untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka…
Perawat : baik dok, saya akan melakukan perawatan luka pada klien setiap
2xsehari
Ahli Gizi : baik, saya akan menerepkan menu tersebut mulai nanti, dan saya
akan menyusun menu lagi yang baik untuk klien agar klien tidak bosan
Farmakologi : saya akan memberikan obat nanti siang ya sus
Perawat : baik bu
Dokter : baik kalau begitu, apa ada yang bisa saya bantu lagi? Jika dalam 2
hrai pasien belum ada perubahan saya akan melakukan pemeriksaan kembali pada
pasien…
Perawat : baik dok…
Dokter : baik segera lakukan tugas masing-masing pada pasien agar
keadaan pasien lekas membaik
Prwt,Ag,Fm :baik dok…

Anda mungkin juga menyukai