Anda di halaman 1dari 5

ASSESSMENT AWAL DAN ULANG RESIKO JATUH

PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/6

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal Terbit
Direktur RSUD Daha Sejahtera
PROSEDUR
OPERASIONAL 2 Juli 2018
( SPO ) dr. Artaty
NIP. 19840527 201101 2 012
1. Asesmen awal adalah pengkajian awal yang dilakukan
Pengertian
untuk memperoleh informasi tentang kategori pasien yang
masuk dalam kategori resiko jatuh pada pasien dewasa
dengan menggunakan metode skala “Morse Fall Scale”
dengan resiko rendah 0 – 24, resiko sedang 25-44 dan
resiko tinggi ≥45 dan kategori resiko jatuh pada pasien
anak dengan menggunakan metode skala “Humpty
Dumpty Scale” dengan resiko rendah 7-11 dan resiko
tinggi ≥12.
2. Asesmen ulang adalah pengkajian ulang dengan metode
skala yang sama dengan digunakan saat pengkajian awal,
yang dilakukan untuk memperoleh informasi jika ada
perubahan kondisi pasien dengan resiko jatuh.Persiapan
Siapkan rekam medis pasien, hasil pemeriksaan penunjang,
Sebagai acuan penerapan agar proses assessment awal dan
Tujuan
ulang dapat berlangsung dengan aman dan lancar serta
pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Kebijakan
Surat Keputusan Direktur RSUD Daha Sejahtera Nomor :
ASSESSMENT AWAL DAN ULANG RESIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 2/6
..................

Prosedur Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada


pasien, dengan cara:
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh
dengan menggunakan “Assessmen Risiko Jatuh”
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap
hari)
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap
pasien yang berisiko jatuh dengan menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh Harian”
a. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)
b. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien
c. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat
pengaman (safety devices)
d. Asesmen Klinis Harian
4. Prosedur Pencegahan Jatuh pada pasien yang berisiko
rendah, sedang, atau tinggi harus diimplementasikan dan
penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.
1) Intervensi pencegahan jatuh
a. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori):
1) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
2) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda
terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur tepasang
dengan baik
3) Ruangan rapi
4) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
ASSESSMENT AWAL DAN ULANG RESIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 3/6
..................

Prosedur (telepon genggam, tombol panggilan, air minum,


kacamata)
5) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
6) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat
penopang)
7) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu
dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
8) Pantau efek obat-obatan
9) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan
kebutuhan pasien)
10) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat
penopang)
11) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu
dengar (pastikan bersih dan berfungsi)
12) Anjuran ke kamar mandi secara rutin
13) Sediakan dukungan emosional dan psikologis
14) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada
pasien dan keluarga
b. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan
umum dan hal-hal berikut ini.
1) Beri penanda berupa stiker berwarna kuning yang
ASSESSMENT AWAL DAN ULANG RESIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 4/6
..................

Prosedur dipakaikan di gelang identifikasi pada pergelangan


tangan pasien
2) Sandal anti-licin
3) Tawarkan bantuan ke kamar mandi
4) Nilai kebutuhan akan:
1. Fisioterapi dan terapi okupasi
2. Alarm tempat tidur
3. Tempat tidur rendah (khusus)
4. Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan
dengan pos perawat (nurse station)
5) Beri penanda resiko jatuh pada bed pasien untuk
memudahkan memonitor
2) Strategi Rencana Keperawatan
a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu:
1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
(saat pasien bangun)
Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidurPantau efek
obat-obatan (telepon genggam, tombol panggilan,
air minum, kacamata)
2) Bel berada dalam jangkauan, perintahkan pasien
untuk mendemonstrasikan penggunaan bel
panggilan
3) Jangan ragu untuk meminta bantuan
4) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
5) Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan
ASSESSMENT AWAL DAN ULANG RESIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 5/6
..................

Prosedur Partisipasi tim keperawatan.


6) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
Pantau efek obat-obatan (telepon genggam, tombol
panggilan, air minum, kacamata)
7) Bel berada dalam jangkauan, perintahkan pasien
untuk mendemonstrasikan penggunaan bel
panggilan
8) Jangan ragu untuk meminta bantuan
9) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan

Anda mungkin juga menyukai