Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

STANDAR 4
4.1 Pencegahan dan Penurunan Stunting

4.1.1 Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan melibatkan lintas
POKOK PIKIRAN :
- Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar anak-ana
- Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara lain dalam pelayanan pem
- Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan layan
- Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capai
- Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif be

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN


1 4.1.1 1.Ditetapkannya indikator dan target
kinerja stunting disertai analisis
capaiannya (R,D,W)

2. Ditetapkan program pencegahan dan


penurunan stunting. (R)

3.Kegiatan pencegahan dan penurunan


stunting dalam bentuk intervensi gizi
spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun bersama lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan, prosedur
dan kerangka acuan yang telah
ditetapkan. (R, D, O, W)

4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan


tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program pencegahan dan penurunan
stunting (D, W).

5.Dilakukan pencatatan dan pelaporan


sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
(R,D)
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

cegahan dan Penurunan Stunting

dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat

atu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal d
rintegrasi baik lintas program antara lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling (menyu
paya-upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan intervensi
inerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesu
susun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas denga

REGULASI YANG HARUS DISUSUN DUKUMEN/BUKTI


optimal dan maksimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan berkompetisi
mosi dan konseling (menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.
s sektor) dan intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.
gan metode analisa sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa situasi yang terda
ah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
novasi dan berkompetisi di tingkat global.

analisa situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.


UKM dan UKPP.
STANDAR 3

5.3 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

5.3.1 proses Identifikasi pasien dilakukan dengan bener.


POKOK PIKIRAN:
. Salah identifikasi pasien dapat terjadi di puskesmas baik pada proses pelayanan sebagai akibat dari kelalaian petugas,
kondisi kesadaran pasien,perpindahan tempat tidur,dan kondisi lain yang menyebabkan terjadiya slah identitas
. Kebijakan dan prosedur identifikasi pasien perlu disusun termasuk identifikasi pasien pada kondisi tertentu,
misalnya pasien tidak dapat menyebutkan identitas,penurunan kesadaran,koma,gangguan jiwa,datang tanpa identitas yang
dua atau lebih pasien mempunyai nama yang sama atau mirip
. Identifikasi harus dilakukan minimal dengan dua cara yang relatif tidak berubah,antara lain: nama lengkap tanggal lahir,nom
dan nomor induk kependudukan,dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien dirawat.
. Proses identifikasi dengan benar harus dilakukan mulai dari skrining,pada saat pendaftaran,setiap akan melakukan prosedur
prosedur tindakan,pemberian obat, dan pembrian diit.

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN


1 5.3.1
1. Dilakukan idenfitikasi pasien
sebelum dilakukan prosedus
diagnostik,tindakan,pemberian
obat,pemberian imunisasi dan
pemberian diit,sesuai dengan
kebijikan dan prosedur yang
ditetapka. (D,O,W)

2. Dilakukanprosedur tepat
identifikasi pada kondisi khusus
seperti disebitkan pada pokok
pikiran (D,O,W)
2 5.3.2 1. Pemberian perintah secara
verbal ditulis lengkap dan dibaca
ulang oleh penerima perintah serta
dikonfirmasi oleh pemberi perintah.
(D,W)

2. Pelaporan kondisi pasien,dan


pelaporan nilai kritis hasil
pemeriksaan lanotarium ditulis
lengkap,dibaca ulang oleh
penerima pesan,dan dikonfirmasi
oleh pemberi pesan dilakukan
sesuai prosedur,dan dicatat dal
rekam medis termasuk identifikasi
kepada siapa nilai kritis hasil
pemeriksaan labotarium
dilapotkan. (D,O,W,S)
3. Proses komunikasi serah terima
pasien yang memuat hal hal kritial
dilakukan secara konsisten sesuai
dengan prosedur,metode,dan
menggunakan form yang dibakukan
(D,O,W,S)

3 5.3.3

1. Disusun daftar obat yang perlu


diwaspadai dan obat dengan nama
atau rupa mirp serta dilakukan
pelabelan dan penataan obat yang
perlu diwaspadai dan prosedur
yang disusun.(D,O,W)

2. Dilakukan pengawasan dan


pengendalian penggunaan obat
obatan psikotropika/narkotika dan
obat obatan lain yang perlu
diwaspadai( hing alert). (D,W)
5.3.4 1. Dilakukan penandaan sisi
operasi/tindakan medik secara
konsistem oleh pemberi pelayanan
yang akan melakukan tindakan
sesuai kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan. (O,W)

2. Dilakukan verifikasi sebelum


operasi/tindakan medis untuk
memastikan prosedur telah
dilakukan dengan benar. (D,O,W)
3. Dilakukan time-out sebelum
operasi/tindakan medis,untuk
memastikan semua pertanyaan
sudah terjawab atau meluruskan
kerancuan. (D,W)

4 5.3.5 1. Dilakukan penapisan pasien


dengan risiko jatuh sesuai dengan
kebijakan dan prosedur serta
dilakukan upaya mengurangi risiko
tersebut (O,W,S)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut untuk mengurangi risiko
terhadap situasi dan lokasi yang
diidentifikasi berisiko terjadi pasien
jatuh (D,O,W)
5.3 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

da proses pelayanan sebagai akibat dari kelalaian petugas,


ondisi lain yang menyebabkan terjadiya slah identitas
rmasuk identifikasi pasien pada kondisi tertentu,
unan kesadaran,koma,gangguan jiwa,datang tanpa identitas yang jelas,

relatif tidak berubah,antara lain: nama lengkap tanggal lahir,nomor rekam medis,
akan nomor kamar atau lokasi pasien dirawat.
i skrining,pada saat pendaftaran,setiap akan melakukan prosedur diagnostik,prosedur tindakan,

REGULASI YANG HARUS DISUSUN DUKUMEN/BUKTI


BAB IV
4.3 PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI

STANDAR 4.3
4.3 Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi
Puskesmas Melaksanakan Program Imunisasi sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

KRITERIA 4.3.1 Program imunisasi di rencanakan, di laksanakan, di pantau dan di evaluasi dalam upaya pening

POKOK PIKIRAN 4.3.1


1. Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi
2. Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuaidengan prosedur yang t
3. Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan ana
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis situasi yang terdap
4. Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan format l
stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.
5. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan
dilakukan
6. Rencanaanalisa sertapeningkatan
program rencana tindak
danlanjut perbaikan
cakupan mutuprogram imunisasi.
imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promot
dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN REGULASI YANG HARUS DISUSUN


1 4.3.1 1. Ditetapkannya indikator
dan target kinerja imunisasi
yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D)

2 .Ditetapkan program
Imunisasi. (R)

3. Tersedia vaksin dan


logistik sesuai dengan
kebutuhan program
imunisasi. (D,O,W)
4. Dilakukan pengelolaan
vaksin untuk memastikan
rantai vaksin dikelola sesuai
dengan prosedur. (R,D,O,W)

5. Dilakukan pemantauan,
dan evaluasi serta
tindaklanjut upaya perbaikan
program imunisasi. (D, W)

6. Dilakukan pencatatan dan


pelaporan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan. (R,D)
U IMUNISASI

asi

evaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi

n, dipantau dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
esuaidengan prosedur yang telah ditetapkan.
pkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
e Analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
sesuai prosedur dan format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja imunisasi,

engutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas
anan UKM dan UKPP.

DUKUMEN/BUKTI
kerja Puskesmas
BAB IV
4.4 Program Penanggulanga

STANDAR 4.4
4.4 Program Penanggulangan Tuberkulosis
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang t
tata laksana kasus terdiri dari pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan.
KRITERIA 4.4.1 Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus T
terdiri dari pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan dan evaluasinya.

POKOK PIKIRAN 4.3.1


1. Tuberkulosis mrupakan permasalahan baik global maupun nasional. Upaya untuk penanggulangan penularan tuber
2. Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak lanjuti dalam upaya elim
3. Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota
berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional yang selanjutnya dijadikan dasar bagi puskesmas
4. Puskesmas melakukan pengukuran terhadap
indikator kinerja yang telah ditetapkandan
disertai dengan analisa capaian. Analisa
capaian
stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.
5. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan
dilakukan analisa serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.

6. Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promotif d

dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN


1 4.3.1 1. Ditetapkannya indikator
dan target kinerja imunisasi
yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D)

2 .Ditetapkan program
Imunisasi. (R)

3. Tersedia vaksin dan


logistik sesuai dengan
kebutuhan program
imunisasi. (D,O,W)

4. Dilakukan pengelolaan
vaksin untuk memastikan
rantai vaksin dikelola sesuai
dengan prosedur. (R,D,O,W)

5. Kegiatan Peningkatan
cakupan dan mutu imunisasi
dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang
telah ditetapkan bersama
lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan
dan kerangka acuan yang
telah ditetapkan. (R,D,W)

5. Dilakukan pemantauan,
dan evaluasi serta
tindaklanjut upaya perbaikan
program imunisasi. (D, W)
6. Dilakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan. (R,D)
rogram Penanggulangan Tuberkulosis

Tuberkulosis
TB kepada orang yang terduga TB,Penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe penggunalayanan TB,

dari penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layan

ulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas nasional bidang kesehatan.
lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis
vinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah
n dasar bagi puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.

makan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas

KM dan UKPP.

REGULASI YANG HARUS DISUSUN DUKUMEN/BUKTI


an tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus
BAB IV
4.5.1 Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak

STANDAR 4.5.
4.5 Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya
Puskesmas melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus k
menular (PTM) dan penyakit katastropik lainnya sesuai kompetensi ditingkat primer, serta penanganan faktor risiko P
KRITERIA 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dip

POKOK PIKIRAN 4.5.1


1. Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalita
ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
2. Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
3. Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terJadinya peningkatan kasus PTM.
4. Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik,
dengan PIS-PK dan Germas

5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor.
6. Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun
7. dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah penyakit tidak menular di wilayah
dan UKPP.

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN


1 4.5.1 1.Ditetapkan indikator kinerja
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D,W)

2.Ditetapkan program pengendalian


Penyakit Tidak Menular termasuk
rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM. (R)
3.Kegiatan pengendalian penyakit
tidak menular dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama Lintas
program dan Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan,
pedoman/panduan dan kerangka
acuan yang telah ditetapkan. (D, O,
W)

4.Diselenggarakan tahapan kegiatan


dan pemeriksaan PTM di posbindu
sesuai ketentuan yang berlaku
( R,D,O,W )

5.Dilakukan tata laksana Penyakit


Tidak Menular secara terpadu mulai
dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak
lanjut sesuai dengan panduan
praktik klinis dan algoritma
pelayanan PTM oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten. ( R,D,
O, W)

6.Dilakukan pemantauan, evaluasi,


dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular. (D, W)

7.Dilakukan pencatatan dan


pelaporan sesuai prosedur yang
telah ditetapkan. (D)
BAB IV
encegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

ktor risikonya
ma yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus kanker payudara dan leher rahim, pengguna layanan rujuk balik (PRB) penyakit tid
tingkat primer, serta penanganan faktor risiko PTM.

aktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindaklanjuti.

erjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pad

ai kegiatan promotif

terJadinya peningkatan kasus PTM.


ain: pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan

tegrasi lintas program dan lintas sektor.


konya disusun
nalisis masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan

REGULASI YANG HARUS DISUSUN DUKUMEN/BUKTI


n rujuk balik (PRB) penyakit tidak

produktivitas yang berdampak pada beban

a terintegrasi melalui pendekatan keluarga

ang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM


STANDAR 5

5.5 Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan untuk mencegah dan mem
dengan pelayanan kesehatan

5.5.1 Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi


dilaksanakan oleh seluruh karyawan puskesmas secara komprehensif untuk mencegah
dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan
POKOK PIKIRAN:
. Puskesmas perlu menyusun program PPI yang meliputi implementasi kewaspadaan isolasi yang terdiri dari
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmini,pendidika dan pelatih PPI (dapat berupa pelatih atau worksh
baik bagi petugas maupun pasien dan keluarga,serta masyarakat. Penyusunan dan penerapan bundles infeksi terkait pelayan
kesehatan, monitoring pelaksanaan kewaspadaan isolasi, surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan,serta peng
anti mikroba secara bijak
. Kegiatan yang tercantum dalam program PPI tergantung pada kompleksitas kegiatan klinis dan pelayanan puskesmas,
besar kecil area puskesmas,tingkat risiko dan cakupan populasi yang dilayani,geografis,jumlah pasien,dan jumlah pengawai
dan jumlah pegawai dan merupan bagian terintegrasi dengan program peningkatan mutu
. Untuk memantau dan manilai pelaksanaan program PPI disusun indikator-indikator sebagai bukti dilaksanakan kegiatan-keg

NO KRITERIA ELEMEN PENILAIAN


1 5.5.1 1. Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan
program PPI secara komprehensif dalam
penyelanggaran pelayanan dipuskesmas. (R,D,O)

2. Dilakukan pemantauan evalusi dan tidak lanjut


terhadap pelaksanaan program PPI dengan
menggunakan indikator yang ditetapkan.(D,W)
2 5.5.2
1. Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait
dengan penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.
(O,W)

2. Disusun dan dilaksanakan strategi untuk


meninimalkan risiko infeksi terkait dengan
penyelenggaran pelayanan di puskesmas dan
dipastikan ketersediaan a) sampai g) didalam pokok
pikiran. (D,W)
3 5.5.3 1. Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip
prisip kewaspadaan standar sesuai pokok pikiran huruf
a sampai dengan huruf i sesuai prosedur yang ditetap.
(D,O,W)
2. Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f
sampai dengan huru h yang dilaksanakan oleh pihak
ketiga, puskesmas harus memastikan standar mutu
diterapkan oleh pihak ketiga sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.(D,w)

4 5.5.4
1. Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada tenaga
medik, tenaga kesehatan,seluruh karyawan
puskesmas, pasien dan keluarga pasien.(D,W)

2. Perlangkapan dan peralatan untuk kebersihan


tangan tersedian ditempat pelayanan. (D,O)

3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pelaksanaan kebersihan tangan. (D,W)
5 5.5.5

1. Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang


ditularkan melalui transmisi airborne dan prosedur
atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi yang
dilayani di puskesmas serta upaya pencegahan
penularan infeksi melalui transmini airborne dengan
pemakaian APD, penataan ruang priksa,penempatan
pasien,maupun transfer pasien,sesuai dengan regulasi
yang disusun. (D,O,W)

2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil


pemantauan terhadap pelaksanaan pasien,transfer
pasien untuk mencegah transmisi infeksi.(D,O,W)
6 5.5.6
1.Dilakukan idenfikasi kemungkinan terjadinya
outbreak infeksi baik yang terjadi dipuskesma atau
wilaya kerja puskesmas. (D,W)

2. Jika terjadi outbreak infeksi,dilakukan


penanggulangan sesuai dengan
kebijakan,panduan,protokol kesehatan,dan prosedur
yang disusun serta dilakukan evaluasi dan tindakan
lanjut terhadap pelaksanaan penggulangan sesuai
dengan regulasi yang disusun (D,W)
dalian infeksi dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi
ngan pelayanan kesehatan

nsif untuk mencegah


layanan kesehatan

ntasi kewaspadaan isolasi yang terdiri dari


pendidika dan pelatih PPI (dapat berupa pelatih atau workshop)
. Penyusunan dan penerapan bundles infeksi terkait pelayanan
ans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan,serta penggunaan

mpleksitas kegiatan klinis dan pelayanan puskesmas,


ang dilayani,geografis,jumlah pasien,dan jumlah pengawai
ogram peningkatan mutu
ndikator-indikator sebagai bukti dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang direncanakan

REGULASI YANG HARUS DISUSUN DUKUMEN/BUKTI

Anda mungkin juga menyukai